Chapter 1 (lisa pov)
"Lisa aku mencintaimu"
Kudenger suara itu sangat menyapu pendengaranku,suara besar tapi lembut,kala itu dia tepat menaruh satu tumitnya ditanah dan mengangkat bunga yang ada ditangannya menghadap kearahku.
Pancaran matanya benar-benar tulus,aku masih saja melihati kedua bola matanya itu,tampangnya yang tidak diragukan lagi,bahkan dia terkenal di sekolah,tapi...
"Emm maaf tae.."
Hanya itu yang bisa aku keluarkan waktu itu,kulihat lagi tatapan itu menyendu dan sepertinya ia akan melontarkan sesuatu.
"Tapi kenapa?"
Soal kenapa?aku tak mungkin bilang kepadanya,jujur saja aku juga mencintainya,aku lebih dulu mencintai dia.tapi dunia berkata lain,kita berbeda tae sungguh aku mencintaimu tak ada yang bisa menggantikanmu.
Kala itu aku hanya menggeleng karena tak mampu menguncapakan apapun.
"Tolong katakan sesuatu" ia kembali dengan suaranya yang berat dan ia mulai berdiri dihadapanku sambil terus menatapku.
"Aku masih ingin fokus dengan belajarku tae" tak ada pilihan lain selain itu,biasanya anak sekolahan yang tidak ingin pacaran cuman satu senjatanya tak lain dari kalimatku bukan?
"Ahh begitu..baiklah fokuslah belajar,aku akan menantimu sukses nanti" tangannya mulai mengusak kepalaku dengan gemas membuat rambutku sedikit berantakan.
Aku tersenyum kecut kala itu hingga ku lihat ia juga tersenyum dengan senyum kotaknya itu.
Sungguh menawan sekali pria itu dengan balutan kemeja kotak kotak dan jins biru langit ditambah proporsi badannya yang tinggi,sedangkan aku hanya sebatas bahunya.
"Biar aku antar kau pulang" aku mengangguk dan tak terasa sudah 3 jam lamanya kami berdua berjalan-jalan.
Tak butuh waktu lama kami tiba didepan rumahku yang berwarna putih polos keseluruhan.
"Kau mau mampir?" ucapku.
"Tidak trimakasih,,,mungkin lain kali?" aku hanya bisa tersenyum,sebenarnya bisa kulihat sepertinya ia sedikit kecewa padaku.
"Hmm baiklah, hati-hati dijalan" mobil mewahnya kian hilang membuatku langsung masuk kerumah.
Brakk!!
Aku tergelojak melihat banyak barang berserakan dilantai.
"Eommaa" aku berteriak dan mulai berlari kearah eommaku yang sudah tidak berdaya dilantai dengan darah yang cukup banyak.
Aku merogoh kantong celanaku dan mulai menelfon rumah sakit dengan panik.
°°
Aku terduduk di depan ruang ICU dengan perasaan hancur dan terpukul setelah mendengar perkataan sang dokter setengah jam yang lalu.
Tuhannn kenapa kau mengambil eommaku?,kenapa kau membiarkan gadis sepertiku hidup sendiri?,aku tidak punya siapapun lagi,selama ini aku hanya tinggal berdua bersama eommaku,dan appaku pergi dari rumah setelah perceraian dilaksanakan.
Bagaimana hidupku?
Apa yang harus kulakukan?,waktu itu aku hanya mahasiswa dibidang kedokteran,bukankah itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit?.
Bahkan aku tidak mungkin untuk bekerja paruh waktu?jadwalku tergolong sangat padat.
Aku hanya punya eomma karena dia yang membiayaiku selama ini.
Aku harus mandiri,dan saat itu aku terduduk disofa dengan masih terus menangis hingga mataku susah sekali untuk membuka.
Toktok
Aku mulai bangkit mendengar ketokan itu dan membukanya segera.
Mataku melebar dengan paksa melihat siapa yang datang saat itu.
"Ayahh??" suaraku sedikit pelan tetapi seseorang yang aku yakini appa itu memang benar, ia kembali?ia kembali setelah eomma pergi?bajingan!!!
Bahkan ketika kematian ia tak datang bahkan menginjakan kaki dirumah dan sekarang ia baru muncul??
"Lisa maafkan aya---"
Setelah itu entah aku tidak ingat lagi!
Semuanya gelap dan gelap tak ada warna selain hitam,dan aku benar-benar tidak mengingatnya.
Hingga aku mulai tersadar akan semuanya,aku sedikit risih dan terasa berat sekali badanku,kubuka pelan mataku dan melihat sekeliling.
Mewah pikirku,semuanya sungguh mewah,bahkan atap-atap itu sungguh menabjukan.
Tapi? Aku mendengar dengkuran halus berasal dari sampingku,aku membelalak ketika mendapatkan seseorang tanpa memakai baju tidur disampingku.
"Akkkkkkkk" aku teriak sekencang mungkin dan aku juga baru sadar bahwa aku juga tidak memakai apapun!
"Akkkkkkk " aku kembali berteriak hingga sepertinya ia terganggu dan membuka matanya,aku semakin menutup tubuhku yang juga tak memakai apapun itu dengan selimut tebal.
"Kau sudah bangun?"
"KAU SIAPA!" aku takut,ketika ia mulai bersndar pada ranjang dan menatapku dengan intens.
"Kau sungguh banyak tanya rupanya,bahkan ayahmu yang menjualmu kenapa tidak tanyakan saja kepada ayahmu hah!" aku terkejut tak menyangka dengan perkataannya,apa benar ayahku sendiri yang menjualku?tak kusadarai air mataku sudah mengalir.
Apa ia setega ini denganku?,dia kira aku apa?apa aku hanya barang yang bisa dijual?.
"Pergilah mandi" ia bangkit dari ranjang dengan masih ada celana panjang ditubuhnya,sedangkan aku memang sudah tidak memakai apapun sekarang.
"Cepatlah" ia memberiku handuk dan setelah itu dia keluar dari kamar menutup pintunya.
Aku masih saja tak percaya dengan ayahku,bahkan aku tak tahu sekarang aku dimana,aku benar-benar tidak ingin tau siapa namja tadi.
Aku langsung masuk kedalam kamar mandi membersihkan diriku.
Setelah 30 menit aku keluar dengan baju yang sudah tersedia didalam tadi,aku melihat namja tadi tengah memasang dasinya didepan kaca.
Ia hanya melihatiku dari pantulan kaca dan setelah mengetahui ia berbalik.
"Ingat! Karena ayahmu menjualmu maka sekarang kau tinggal disini?"
Fuck?apa lagi ini?dan apa apaan kenapa aku harus tinggal disini?,aku masih punya rumah.
"Kalau sampai kau kabur...."
"Aku tak akan membiarkanmu kabur lebih tepatnya"
Fuck (2) namja gila gila,apa aku tahanan?,kala itu aku ingin memegangal kepala ayahku karena tega sekali denganku,tapi aku urungkan karena tidak ingin menjadi anak yang durhaka.
"Berapa kau membayar pria tua itu?"
"Hmm kau ingin tau?,jika kau mampu membayarku dan setelah itu kau bisa pergi" kulihat ia mendekat dan terus mendekat kearahku membuatku sedikit menundukan diriku.
"100 mil--"
"WHAT!!!"
Bahkan sebelum dia mengatakan sepenuhnya ditelingaku aku sudah sangat tau,sungguh itu bukan uang yang sedikit.
"Jangan keget begitu,itu tidak ada apapun okey,jika kau lapar turunlah temui bini Han dia akan membantumu,aku berangkat" kulihat kakinya semakin menghilang dibalik pintu.
Heol!!,bahkan ia tak pernah melihat berapa banyak uang seperti itu.
Oke ini jam 10,sudah 4 jam lamanya aku belum keluar kamar dan masih saja menahan lapar.
Kuberanikan untuk turun dan mulai melangkah hati-hati saat menuruni tangga.
"Selamat pagi nyonyaa"
"Astagaaaa"
Aku langsung memegang dadaku yang kaget karena ada yang menyapaku tiba-tiba.
"Maafkan saya nyonyaa membuatmu kaget"
"Tidak tidakk kau tak pantas minta maaf kepadaku"
"Tap--"
"Kumohon jangan panggil nyonyaaa" aku berdiri dekat meja makan,ini dapur atau ruang keluarga sih?kenapa besar sekali.
"Panggil aku lisa, itu namaku"
"Tapi tuan jungkook menyuruh saya memanggil 'nyonyaa' "
"Tunggu bi,siapa jungkook?" aku mengerutkan dahi bingung.
"Pemilik rumah ini nyonya apa anda tidak mengenalnya"
Aku hanya mengangguk dan baru tahu bahwa namja tadi bernama jungkook,cihh mengingat wajah sok angkuhnya benar-benar ingin menonjok wajah tampannya itu agar tidak berbentuk.
"Nyonya ingin makan apa? "
"Tidak bi,sepertinya aku hanya akan memakan roti saja" ku ambil roti diatas meja makan dan mengoleskan dengan selai kacang.
Setelah itu aku pun bermain main dengan kucing yang sepertinya milik tuan jung? jung? Jung siapa? Jungmblo? Ahh entah siapa.
Sekitar 3 jam aku bermain dengan kucing hingga tak terasa badanku seperti remuk sekarang.
Aku jadi ingat taehyung,namja yang masih aku cintai itu? Bagaimana jika taehyung tau bahwa aku telah dijual? Apa dia juga masih mencintaiku?
Aku kembali kekamar dan merebahkan diriku diatas ranjang milik jung? Jungmblo tadi.
Tak terasa waktu berjalan cepat membuatku menutup mataku,sungguh aku lelah,hingga aku terlelap kedalam sebuah mimpi.
TBC
Votemen guys!!
Jangan lupa follow enchimm
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top