Bab 32 Puzzle
Haiiii...
Maaf.. maaff.. maaf... maaf ya kelamaan updatenya, jangan marah ya ;)
Harap dimaklumi kalo saya inih cuma emak-emak dengan dua anak yang sedang aktif-aktifnya dan seorang suami (tidak niat nambah hehehe) kebayang kalo mudik kayak apa, emak-emak emang paling rempong deh dan paling capek. beneran gak sempet buat update.
balik lagi pulang kota sibuk sama laundry-an dan prepare buat open house requestnya pak suami, semua di kerjain sendiri tanpa ART. alhasil tepar.... dan baru sekarang sempet publish lagi.
Part ini penuh dengan flashback kejadian sebelum pertunangan mereka, rahasia dibalik terbongkarnya rencana busuk Isabella dan Andy.
Happy reading ya, enjoy it. please komen dan vote nya ya, tengkyu..
***
Sehari setelah publikasi skandal Joanna-Jeffrey-Isabella
Seorang pria tampak memandangi pemandangan yang terlihat dari jendela besar kantornya, matanya tidak fokus menatap objek di hadapan nya, pikiran nya tidak ada di ruangan ini tapi lebih kepada seseorang yang di cintainya yang mungkin sedang terluka saat ini. Ia harus menahan diri untuk tidak menemui kekasih hatinya karena situasi yang tidak memungkinan mereka untuk bertemu saat ini. Ia sama sekali tidak menyangka jika mantan istrinya akan datang menyusulnya dan menciptakan keributan lagi di kehidupan nya. Belum lama ia terbebas dari cengkeraman pernikahan menyiksa dengan mantan istrinya kini wanita itu kembali memporak-porandakan kehidupannya. Di saat ia telah menemukan dan mencoba menyusun kembali hidupnya dengan seorang wanita cantik berhati lembut.
Pria itu menghela nafasnya kesal karena kecerobohan nya yang berakibat terciptanya skandal yang kini beredar di internet, ia menyesal menemui Isabella malam itu, padahal biasanya pengacaranya yang akan membahas masalah kesepakatan pembagian harta mereka. Kecerobohan yang mengakibatkan dirinya mabuk dan terbangun di ranjang dengan keadaan tanpa busana dengan wanita yang pernah jadi istrinya itu.
Sekarang wanita itu kembali dan mengumumkan kehamilan nya ke publik dan secara tidak langsung menuduh Joanna sebagai orang ketiga dalam hubungan mereka. Padahal hubungan mereka sudah berakhir jauh sebelum dirinya bertemu dengan Joanna. Ia sudah menyuruh anak buahnya untuk mengecek kebenaran mengenai kehamilan mantan istrinya, dan ternyata hasilnya memang terbukti wanita itu sedang hamil tapi ia tidak bisa menemukan jawaban apakah janin yang dikandung itu darah dagingnya atau bukan. Dokter kandungan Isabella tidak mengijinkan tes paternal dalam waktu dekat dengan alasan umur janin yang masih sangat muda, 3 minggu dan kondisi ibunya yang lemah karena stress dan tertekan. Sedangkan Jeffrey tidak dapat menunggu lama untuk mengetahui hasilnya karena di sana ada seorang wanita yang dicintainya sedang menunggu dirinya, di sisi lain kondisi Isabella yang tengah mengandung dengan anak yang kemungkinan 50-50 adalah anaknya, membuat kepalanya seolah siap meledak saat itu juga.
Sejak kemarin ia sudah menyewa hacker terbaik untuk memblok semua pemberitaan negatif terutama mengenai Joanna dan keluarganya dan baru-baru ini beritanya menyasar ke perusahaan keluarga kekasihnya tersebut. Para kuli tinta menulis tajam pemberitaan kisah asmara mereka, tidak relevan dengan kenyataan yang ada, belum lagi komentar para netizen yang menyudutkan kekasihnya. Semua berita terkait para public figure memang menjadi santapan lezat para wartawan apalagi jika berkaitan dengan seorang Isabella Goddard, model internasional terkenal keturunan Indonesia.
Jeffrey memijit pangkal hidungnya pelan, ia masih berusaha menemukan biang kerok yang menyebarkan berita ini pertama kali ke media. Karena menurut anak buahnya, berita ini sebenarnya rilis persis di hari Isabella menginjakkan kakinya di Negara ini, dengan kata lain ada orang lain yang mengetahui masalah ini dan membocorkan nya terlebih dahulu ke media, bahkan sebelum Isabella datang melabrak Joanna.
Brakk..
Pintu ruangan Jeffrey terbuka paksa dan memunculkan seorang pria tampan berwajah dingin yang tampak menahan amarah dan mengetatkan rahangnya, pria itu bergerak mendekati Jeffrey dan kedua tangan nya menarik kerah kemeja Jeffrey dan mencengkeramnya kuat.
"Apa yang sedang kau lakukan hah? Aku merelakan Joanna jatuh ke pelukan mu bukan untuk di sakiti seperti ini. Bagaimana bisa kamu membuat dia tampak seperti wanita murahan di mata orang-orang? Apa kau tidak tau mereka menyebut Joanna apa? Itu gara-gara kau" teriak Evan
Jeffrey tidak berusaha melepaskan cengkeraman Evan ataupun membalas perkataan pria itu karena ia tahu persis apa yang Evan maksud. Hatinya marah, kecewa dan sedih saat netizen menyebut kekasihnya dengan semua sebutan yang sebenarnya tidak pantas di sandang wanitanya, belum lagi hatinya yang teriris sedih saat melihaat airmata yang mengalir di wajah cantik Joanna tadi malam saat mereka bertatap muka lewat ponsel. Airmata pertama Joanna yang disebabkan oleh dirinya, hatinya sakit dan hancur melihat wajah cantik kekasihnya yang sedih dan berhambur air mata. Dan ia tidak bisa berpikir jernih sampai saat ini karena terus mengingat wajah Joanna itu.
"Evan.. Apa yang kau lakukan?"
"Kak Evan.."
Jonathan dan Renata yang melihat Evan berseteru dengan Jeffrey bergegas memisahkan dan menarik Evan menjauh dari Jeffrey yang masih terdiam di tempatnya berdiri.
Jeffrey mengusap wajahnya kasar, "Aku tidak akan pernah menyakiti Joanna sedikitpun, camkan itu." Tegas Jeffrey
"Lalu kenapa semua pemberitaan ini menyudutkan Joanna?" tanya Evan berapi-api.
Renata tiba-tiba menoyor kepala Evan keras sampai tubuh Evan sedikit limbung dan membuat Jonathan ternganga melihat tingkah berani Renata.
"Bisakah kau diam dan duduk saja Evan ? Masalah tidak akan cepat selesai jika hanya emosi yang kamu pakai. Bukankah kita ke sini karena mau menolong Joanna, bukan nya mencari siapa yang paling berhak untuk Joanna diantara kalian berdua" Ucap Renata sambil meletakkan kedua tangan nya di pinggang rampingnya.
Seperti kerbau yang di cucuk hidungnya, Evan lalu duduk di sebelah Jonathan sambil mengendurkan dasi yang terasa makin mencekik karena amarah di dadanya. Tak lama Renata duduk juga di sebelah Evan, "Sekarang bisa kamu ceritakan kepada kami tentang apa yang terjadi Tuan Jeffrey?" lanjut Renata, sementara Jeffrey yang belum mengenal Renata tampak mengernyitkan dahinya
"Anda siapa ?" tanya nya
Renata menepuk keningnya pelan, ia lupa kalau mereka belum pernah bertemu dan berkenalan dengan Jeffrey "oh iya, aku Renata, temannya Joanna dan juga mantan teman dekatnya Evan" jawab Renata mantap, yang disambut dengan pandangan menyelidik Jeffrey terhadap Evan.
Tak lama mengalirlah cerita dari bibir Jeffrey mengenai pernikahan nya dengan Isabella, perceraiannya dan kejadian di malam itu. Evan, Jonathan dan Renata mendengarkan dengan seksama, berusaha mencari celah keganjilan dari masalah ini.
"Aku sudah menyewa hacker-hacker terbaik untuk meretas situs-situs berita yang menyebarkan berita negative mengenai kami, terutama Joanna. Tapi kita tidak bisa terus-terusan menyerang server mereka. Tetap masalah ini harus di selesaikan juga. Aku curiga ada orang yang memfaatkan situasi aku dengan Bella lalu menyebar berita ini karena berita ini sudah tersebar tepat di hari kedatangan Isabella ke Indonesia, sebelum ia menemui Joanna di kafe itu." Terang Jeffrey
"Dengan kata lain, ada orang lain yang tidak menyukai dirimu dan juga Joanna." Ucap Evan
"Aku tidak punya musuh saat ini, proyek ku semua berjalan lancar. Jika memang ada, aku hanya curiga Isabella ingin mengeruk harta lebih banyak dariku melalui bayi itu. Dan menurutku ia tidak akan sampai menyeret Joanna ke masalah ini, ia lebih menyukai hal simple seperti yang terjadi pada proses perceraian kami. Ia hanya butuh pengakuan dan bukti hitam di atas putih untuk mendapatkan keinginan nya. ia tidak suka terikat dengan diriku, ia masih suka bebas dengan dunianya" ucap Jeffrey
"Kemungkinan orang itu berarti tidak menyukai Kak Joanna, tapi kenapa?" tanya Jonathan
"Kakak mu orang penting di Alexandria Grup Jhon, ingat itu. Ayahmu mewariskan perusahaan itu kepada kakakmu, walaupun sekarang kamu dan Tante Mona yang memegang tampuk kepemimpinan, bisa dipastikan siapapun yang jadi suaminya kelak, akan mendapat posisi penting di perusahaan itu menggantikan Tante Mona yang akan pensiun dan menambah kuat pengaruh kalian di perusahaan itu. Selama ini status Joanna yang hanya seorang anak angkat sukses membuat sedikit pemegang saham menolak keputusan Ayah mu, dan sekarang ditambah dengan skandal ini, aku yakin sebentar lagi akan diadakan rapat para pemegang saham. Apalagi berita-berita itu mulai terang-terangan menyebut perusahaan keluargamu" Jelas Evan
"Sepertinya kamu punya seseorang yang dicurigai?" tanya Jeffrey
"Aku tidak yakin, aku tidak punya bukti. Tapi dengan kejadian kecelakaan yang dialami Joanna waktu itu, aku menyadari seseorang ingin menyingkirkan dirinya" tambah Evan
"Apa maksudmu ?" tanya Jonathan dan Jeffrey
"Pada hari kecelakaan itu, aku menerima sms dari Evan supaya aku datang ke kantornya. Padahal sebelumnya kami tidak pernah bertemu di hari kerja, dan kami sering bertemu di luar atau di apartemen ku. Saat aku sedang bermesraan dengan Evan di dalam ruangan nya, Joanna melihat nya. aku merasa bersalah saat tahu tidak lama kemudian ia mengalami kecelakaan yang hampir menewaskan dirinya" ucap Renata pelan sambil menundukkan kepalanya
Brugh..
Sebuah pukulan melayang ke wajah Evan, Jonathan dengan mata merah penuh amarah pada lelaki di sampingnya mencengkeram kemeja Evan kuat, sementara Jeffrey tampak masih duduk diam di bangkunya walaupun tangan nya sudah mengepal kuat di bawah mejanya.
"Tahukah kau hari itu ia tersenyum bahagia saat akan pergi ke kantor mu, ia bilang kamu menyuruhnya datang ke kantor supaya bisa makan siang bersama lalu kemudian pergi fitting baju. Kenapa kamu sengaja melakukan itu? brengsekk" teriak Jonathan
"kalau aku brengsek, sudah sedari awal aku tarik dia ke ranjangku dan tidak menjadikan Renata sebagai partnerku. Aku dan Joanna sedari awal menjalin hubungan ini karena keinginan Ayahmu dulu yang ingin menjodohkan kami berdua. Aku dan Joanna sepakat untuk mencobanya pelan-pelan. Tapi ia terlalu sibuk dengan dirinya dan masalahnya, kami bukanlah pasangan yang saling mencintai Jhon, kalian salah. Tapi aku tetap menghormatinya, aku menjalin hubungan dengan Renata setaun setelah hubungan kami yang terus berjalan di tempat. Aku lelaki yang punya kebutuhan biologis, aku tidak munafik, aku memilih berhubungan dengan Renata daripada aku harus menyalurkan nya kepada Joanna" jelas Evan
Cengkeraman tangan Jonathan di kerah Evan mengendur, lalu pria itu melanjutkan ceritanya.
"Saat itu aku sadar ada seseorang yang ingin mencelakai Joanna, terutama mengenai sms itu. Hp ku hilang sehari sebelum kejadian, dan bukan aku yang mengirim sms baik pada Renata atau pun Joanna. Seseorang memanfaatkan hubungan segitiga kami untuk mencelakai Joanna, aku curiga kecelakaan itu di sengaja. Tapi aku heran kenapa polisi menghentikan penyelidikan itu secara tiba-tiba. Saat Joanna kembali siuman, dan kehilangan ingatan nya membuatku ingin menebus kesalahan ku, aku bertekad untuk melindungi dan menjaganya, akupun berpisah dengan Renata. Dan ku akui, sejak saat itu, aku mulai merasakan perasaan yang lain kepadanya, aku mulai mencintainya. Amnesia dirinya menampilan pribadi Joanna yang berbeda dari yang sebelumnya, dan rasa takut kehilangan ku semakin besar. Tapi ternyata hatinya tidak memilih ku, aku merelakan nya agar dia bahagia dan aku tau kalau lelaki yang dipilihnya bisa melindunginya" ucap Evan sambil menatap ke arah Jeffrey
"Isabella ternyata teken kontrak dengan majalah tempat aku bekerja, tadi pagi dia datang ke kantor dan tandatangan kontrak. Dan dia membuatku di skors sementara waktu, dia mengingat wajahku yang membela Joanna di café kemarin, dan dia tidak mau tandatangan kontrak jika aku yang bekerja dengan nya. dan disinilah aku sekarang, pengangguran sementara hehehe... oh iya, aku melihat seseorang yang tidak asing menjemput Isabella. Saat Bella membuka kursi penumpang belakang, aku melihat wajah familiar di sana. Tuan Andy" ucap Renata
"Uncle Andy yang paling tidak terima saat Ayah mengumumkan Kak Jo sebagai ahli warisnya, dia juga yang sering memanggil kakak ku dengan sebutan anak pungut. Tentu saja di belakang Ayahku" ucap Jonathan
"Dia juga yang membuatku yakin untuk menerima perjodohan ini, ia berkata bahwa jika kelak aku jadi suami Joanna maka aku bisa membantu perusahaan Ayahku lebih besar lagi" ucap Evan "Dan ia juga yang paling tidak suka saat tahu kamu dan Joanna menjalin hubungan" tambahnya
"Apakah Isabella kenal dengan Tuan Andy ?" tanya Renata
"Aku tidak tahu mengenai hal itu, Isabella tidak pernah pulang kemari walaupun ibunya sering pulang ke kampong halaman nya. Jika benar Isabella datang untuk bekerja dan melakukan pemotretan, bisa kupastikan bahwa dokter kandungan nya berbohong padaku. Aku sempat mengajukan tes parental untuk mengetahui janin itu anakku atau bukan, tapi ia menyuruhku menundanya dengan alasan kondisi kandungan Isabella yang lemah." Ucap Jeffrey
"Kita ikuti saja permainan mereka Jeff, jangan sampai mereka curiga dengan pergerakan kita dan kami akan membantu mengumpulkan bukti-bukti yang dibutuhkan untuk membongkar rencana busuk mereka" ucap Renata
Jonathan, Evan dan Jeffrey tampak mengangguk kan kepalanya tanda bahwa mereka menyetujui rencana yang di ajukan Renata. Biarkan Isabella dan Uncle Andy melakukan manuver-manuvernya untuk menyerang Jeffrey dan Joanna, dan saat waktu yang tepat keadaan akan berbalik
***
"Hallo"
"..."
"Iya Jeff, Tante baru akan menghadiri rapat pemegang saham nya sebentar lagi"
"..."
"Oh ya ?!, apa yang bisa Tante lakukan?"
Mona tampak mendengarkan secara seksama arahan pria di seberang telpon nya, pria yang dicintai putrinya, calon menantunya.
"Tante mengerti.... Berarti siapapun yang hadir di rapat hari ini. itulah orang yang mengetahui mengenai rencana pertunangan rahasia kalian kan?! "
"..."
"Baik, Tante akan lakukan apa saja untuk kebahagiaan putri ku"
***
Kesembilan pemegang saham yang keluar dari ruangan rapat direksi tampak berbagai macam ekspresi, ada yang tampak senang, ada yang kesal ada juga yang tersenyum. Hal itu tidak terlewat dar beberapa orang yang menyamar menjadi cleaning servis dan office boy, mereka mengikuti masing-masing orang yang keluar dari ruangan itu, membuntuti mereka dan melaporkan pergerakan nya kepada tuan muda mereka, Jeffrey Henderson. Dan malangnya, satu diantara mereka sudah masuk ke perangkap.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top