Bab 19 Its Love
"Aku mencintaimu Joanna"
Mata Joanna membelalak kaget atas pernyataan cinta Jeffrey yang tidak ia duga secepat ini, pria itu mengeratkan gengaman tangan nya di atas tangan Joanna.
"Jeffrey, jangan main-main dengan kata-kata itu" Tolak Joanna halus
"Aku serius Joanna Putri Alexandra"
"Ini terlalu cepat Jeff, kita bahkan belum sebulan bersama"
Tangan Jeffrey beralih menyentuh wajah Joanna, membelai nya lembut
"Cinta bukan sesuatu yang bisa kamu perkirakan kapan akan datang dan pergi, cepat atau lambat ia datang. Aku juga tidak pernah menyangka akan secepat ini mengutarakan isi hatiku tapi aku ingin menjadi orang yang pertama kamu cari saat kamu senang dan saat sedih"
"Tapi aku belum tau apa-apa mengenai dirimu Jeff, aku aja baru tau kalau kamu pemilik Henderson corp. Kamu juga belum tau siapa aku sebenarnya, masa laluku seperti apa"
"Aku sudah tahu semuanya"
"Apa maksudmu semuanya?"
"Semuanya Joanna, tentang keluarga mu dan masa lalu mu sudah aku ketahui. Maafkan aku, sebenernya beberapa hari ini ada orang suruhan ku yang selalu mengawasi dan menjagamu dari kejauhan. Aku tahu semua yang kamu lakukan saat aku tidak berada di sisimu"
"Apaaaa.. kamu menyuruh orang untuk membuntutiku?!"
"Dengarkan dulu, aku tidak bermaksud negatif Joanna. Aku hanya ingin mengetahui apa yang kamu lakukan saat aku tidak ada. Kau tahu, selama aku di London aku sangat merindukan mu"
Jeffrey mengeluarkan ponselnya, dia menyentuh tombol lock dan terlihat wallpaper seorang gadis cantik memakai setelan kerja tengah tersenyum, foto Joanna.
"Kamu gila Jeffrey, kamu lebih mirip stalker sekarang" canda Joanna
"Foto-foto mu jadi pembangkit semangatku agar menyelesaikan semua urusan ku secepatnya di London . apalagi aku tahu jika aku mempunyai saingan untuk mendapatkan mu, aku ingin tahu apa saja yang laki-laki itu lakukan untuk mendapatkan mu"
"kenapa kamu bisa mencintaiku?"
"Cinta tidak butuh alasan Joanna, tapi tentang apa yang kamu rasakan di dalam sini" Jeffrey meletakan tangan Joanna di dada nya, merasakan debaran jantung pria itu yang berdetak cepat seperti milik Joanna sekarang.
"Kamu bisa rasakan itu Jo? Jantungku berdebar kencang seperti ini hanya jika berada dekatmu tidak dengan wanita lain, kehangatan dirimu menyentuh relung hatiku sehingga aku pun bisa melihat bayangan masa depanku bersama dirimu. Lagipula dalam dirimu, tubuhmu, ada bagian dari diriku"
"Apa maksudmu?" Joanna mengernyitkan keningnya penuh tanya
"Ada darahku di setiap sel tubuh mu Joanna"
Flashback
Jeffrey terlihat keluar dari salah satu ruangan dokter, ia datang untuk menemui teman nya yang merupakan salah satu dokter di RS ini. Langkahnya terhenti saat melewati ruangan ICU, ia melihat seorang pemuda yang ia kenal,pemuda yang sering menjadi lawan nya bermain futsal, Jonathan. Ia bersama dengan seorang wanita separuh baya yang tengah berada di dekapan nya, nampaknya sesuatu terjadi pada keluarga Jonathan.
Jeffrey melangkah mendekati Jonathan, tapi langkahnya terhenti saat seorang Dokter keluar dari ruangan tersebut, wajahnya terlihat panik.
"Bu Mona, putri anda masih membutuhkan banyak darah. Stok yang kami miliki tidak cukup, kita membutuhkan darah secepatnya, kondisinya terus menurun" kata Dokter
"Ambil darah ku dan Jonathan saja Dok, supaya anak ku bisa selamat" Bunda Mona memohon kepada Dokter itu
"Joanna itu kan bukan anak kandung ibu, jadi darah kalian tidak ada yang cocok dengan nya"
"Jangan katakan itu Dokter, anakku akan sedih mendengar kata-kata seperti itu. Dia putriku, putri kandung ku, tolong selamatkan dia" teriak Bunda histeris,Jonathan dengan sigap menangkap tubuh Ibunda nya yang lemas dan hampir terjatuh menyentuh lantai.
"Suster.. bawa Ibu Mona ke ruang perawatan" panggil Dokter kepada salah satu suster yang berada tak jauh dari mereka. Jonathan lalu menggendong tubuh pingsan Bunda nya dan mengikuti suster yang menunjukkan jalan menuju ruang periksa dokter.
Jeffrey melangkah menuju dokter yang hendak kembali ke dalam ruangan ICU
"Dokter. Tunggu"
Dokter itu menghentikan langkahnya lalu melihat ke arah suara yang memanggilnya dan melihat seorang pria tengah berlari ke arahya
"Ya, ada yang bisa saya bantu?"
"Saya kebetulan teman Jonathan, yang tadi berada di sini. Sebenernya apa yang terjadi? Saya hendak bertanya kepadanya tapi nampaknya ini bukan saat yang tepat"
"Ooh, Kakak Jonathan barusan mengalami kecelakaan lalu lintas, ia mengalami pendarahan hebat. Stok darah yang kami miliki tidak dapat memenuhi kebutuhan nya."
"Apa golongan darah nya Dok?"
"AB rhesus –"
"Baiklah, ambil saja darahku sebanyak yang diperlukan. Golongan darah ku sama , aku dalam keadaan fit dan tidak sedang mengkonsumsi obat-obatan keras"
"Baiklah, silahkan masuk"
Jeffrey melangkah masuk ke ruangan dimana ia melihat seorang gadis yang tengah terbaring, terlihat balutan perban di kepalanya, luka-luka di wajah dan beberapa bagian tubuh lain nya, beberapa alat penunjang hidup menempel di tubuhnya.
"Bangunlah gadis cantik, keluargamu sangat mengkhawatirkanmu" gumamnya perlahan
Flashback end
"Kamu yang menyelamatkan hidup ku?"
"Aku mengatakan ini bukan karena ingin kamu membalas budi kepadaku tapi aku ingin mengatakan kepadamu bahwa pertemuan kita dari awal sampai hari ini adalah takdir, suatu kebetulan yang indah. Aku bahagia karena aku membagi bagian dari diriku dengan seseorang wanita cantik yang sangat menyayangi keluarganya, berhati lembut, manja dan penuh kasih sayang"
Joanna terdiam sejenak berusaha mencerna semua perkataan Jeffrey dan memutar ulang semua kenangan nya bersama Jeffrey. Pantas saja dirinya sangat nyaman berada di dekat pria itu, ia dapat merasakan ketulusan dan kehangatan Jeffrey saat pria itu mendampinginya setiap ada masalah. Perlakuan Jeffrey padanya tidak pernah menimbulkan prasangka negatif di benaknya, bahkan dirinya lah yang menginginkan sentuhan dan perlindungan dari pria itu.
"Joanna, adakah perasaan mu sedikit untuk ku? Maukah kamu mengijin kan dan memberikan kesempatan untuk menunjukkan cintaku kepadamu?" tanya Jeffrey memecah lamunan Joanna
"Jeffrey, kamu pasti sudah tau sejak pertama kali bertemu di sport center, debaran jantungku berbeda hanya dengan melihatmu, ternyata tubuhku mengenali dengan baik siapa orang yang telah berbuat baik kepadanya" Joanna tersenyum, pipinya merona merah saat ia mengakui perasaan nya.
"Aku selalu senang melihat pipi mu yang merona malu jika ada di dekatku" ucap Jeffrey sambil mengelus pipi Joanna, jari-jari besarnya berpindah ke dagu, lalu mengangkat wajah cantik wanita di hadapan nya.
"Sebenernya aku sangat ingin melamarmu saat ini juga, tapi aku akan memberikan mu waktu untuk mengenal ku lebih jauh, maukah kamu menjadi kekasihku?"
Joanna mengangkat tangan nya menyentuh tangan Jeffrey yang berada di wajahnya, ia menganggukkan kepalanya sambil menampilkan senyumnya yang paling cantik. Jeffrey tersenyum sumringah mengetahui jawaban Joanna atas pengakuan cintanya. Dua pasang mata itu saling bertatapan lama, seakan masing-masing bicara melalui mata mereka, harapan akan cinta mereka yang akan menuntun kebahagiaan ke masa depan mereka nantinya. Jeffrey mendekatkan wajahnya ke wajah Joanna, sedangkan gadis itu memejam kan matanya, pasrah akan perlakuan Jeffrey yang sekarang resmi menjadi kekasih hatinya.
Cuppp...
Joanna merasakan bibir tipis Jeffrey menempel di keningnya, getaran hangat mengalir di seluruh tubuhnya, ia dapat merasakan ketulusan cinta Jeffrey untuknya bukanlah cinta penuh nafsu.
Jeffrey menjauhkan wajahnya dari Joanna, kembali mengelus pipinya perlahan.
"Lebih baik kita kembali ke dalam, Bunda dan Jhon akan mencari kita" ucap Joanna berusaha menepis suasana romantis yang membuat jantungnya makin berdetak kencang.
"Ayo sayang" jawab Jeffrey
Mendengar kata sayang terucap dari bibir Jeffrey membuat pipinya kembali merona, Jeffrey terkekeh melihat pemandangan yang di sukainya itu. Ia beranjak dari duduknya, lalu mengulurkan tangan nya kepada Joanna yang di sambut hangat oleh kekasihnya tersebut.
To Be Continued..
Yuhuuu... seneng pastinya Jeffrey sama Joanna jadian heheheh..
trus ceritanya ending dong sampe disini? Nooo... masih ada konflik yang harus mereka hadapi untuk menguatkan cinta mereka. Pantengin aja yaaa...
Maaf untuk Typo yang bertebaran, gak apa-apa kok kalau mau kritik tentang penulisan saya yang saya sadari masih banyak kurangnya. Malahan saya seneng :)
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top