Bab 1

Taqaballahu Minkum
Selamat Hari Raya Idul Fitri untuk all readers yang merayakan.

Maafkan kesalahan dan kekurangan saya ya. Maafkan juga Joanna dan Ayu belum di update coz saya masih mudik dan gak bawa laptop kesayangan. See you next Month ya.

Hari kecelakaan

Sebuah mobil city car berwarna kuning tampak menghindar dari seorang anak yang berlari ke arah jalan, dibelakang bocah itu tampak seorang gadis muda mencoba mengejar anak kecil tersebut, di raihnya tubuh si bocah lalu di dekapnya erat, tubuhnya melindungi bocah kecil tersebut dan menjadi tameng yabg kemudian ambruk ke aspal jalan raya, berguling keras hingga kepalanya membentur pinggiran trotoar, tak lama cairan segar berwarna merah segar mengalir dari balik tubuhnya.

Sementara mobil kuning itu tampak tidak bisa mngendalikan laju kendaraan nya, ada sesuatu yang salah dengan mobilnya. Di dalamnya tampak pengendara wanita yang panik dan mengarahkan setir mobilnya ke arah kiri menghindari kerumunan orang yang berada di sisi kanan jalan. Tapi malang tidak dapat di tolak, lajur kiri terdapat mobil truk lori besar dengan kecepatan di atas 60km/jam menghantam mobil tersebut membuat mobilnya terpental dan terguling beberapa kali, suara benturan nya memekakkan telinga, terdengar teriakan dari bangku pengemudi, tubuh wanita itu tampak tak berdaya terguncang keras dan terhimpit. Airbag tampak mengembang dari kemudi melindungi kepalanya dari benturan dan pecahan kaca di depan nya. Tabrakan beruntun tak terelakkan, teriakan para pengemudi dan korban terdengar dimana-dimana. Sebuah sepeda motor tampak tergelincir pecahan kaca dan tumpahan oli, penunggang motor terjatuh, sedangkan motor tersebut bergerak meluncur kencang ke arah mobil kuning tersebut.

Brakkk... motor itu meluncur tepat mengenai kursi pengemudi dimana wanita itu berada, melesakkan pintu dan membentur keras kepalanya. Tidak ada yang berani mendekati mobil kuning yang kini posisinya sudah terbalik dengan pengemudi yang masih tergantung terbalik dan terjepit di kursinya, sementara darah sudah mengalir dimana-mana, bau amis menyeruak ke indera penciuman mereka. Mereka hanya bisa berharap ambulan segera datang dan menyelamatkan wanita yang berada di dalam mobil dan wanita muda yang terkapar di tepi jalan itu.

***

"TIDAKKK..."

Suara jeritan terdengar di sebuah kamar rawat inap RS Budi Mulia, seorang pasien sadar dari tidurnya, matanya tampak melotot seperti akan terlepas dari tempatnya sementara tangan nya mencengkeram erat seprainya. Ia nampak terbangun dari mimpi buruknya. Seorang wanita lanjut usia dan seorang pria yang menungguinya langsung bergegas mendekat ke brankar pasien, menekan tombol darurat memanggil dokter dan perawat.

"Melanie.. Mel.. ini Oma sayang. Sshh ... tidak apa-apa ada oma di sini sayang" ucap Oma Nuke sambil menggengam tangan pasien yang bernama Melanie, tapi tangan nya di tepis kuat sampai wanita tua itu terhuyung ke belakang yang langsung di pegang sigap oleh pria yang berdiri tak jauh darinya.

"Aarghhhh... sakiiitttt..." Melanie memegang kepalanya dengan kedua tangan nya, meremas kuat sehingga perban yang melilit kepalanya terlepas seketika saking kuatnya cengkeraman nya, airmatanya mengalir deras

"Sakiiittt sekali...Aaarghhh" kedua tanganya masih mencengkeram kepalanya dan menggelengkan kepalanya kuat seolah mencoba mengurangi rasa sakit yang tengah di rasakan nya sekarang. Tiba-tiba tubuhnya melemah, ia terkulai lemas di ranjangnya, Melanie kembali pingsan untuk yang ke sekian kalinya.

Tak lama dokter dan perawat masuk ke dalam ruangan, bergegas memeriksa pasien lalu menyuntikkan obat melalui saluran infus.

"Dokter.. bagaimana cucuku? Kenapa ia tampak sangat kesakitan sekali. aku tidak tahan melihatnya seperti itu. Tolong lakukan sesuatu untuk cucuku Dok" ucap Oma Nuke sambil memegang lengan dokter memohon supaya menyelamatkan Melanie, air mata mengalir dari sudut mata nya yang sudah tua.

"Baik Nyonya, saya sedang usahakan yang terbaik untuk cucu Anda. Sebenarnya hasil pemeriksaan kepala Nona Melani tidak ada kerusakan parah yang membahayakan nyawanya. Tapi setelah melihat gejala pasien setelah sadar, nampaknya pasien mengalami cedera kepala khusus Konkusio yang di sebabkan guncangan kuat yang menimpa otak di dalam tengkorak. Pasien akan sering merasakan pusing, susah konsentrasi, mengantuk abnormal dan kemungkinan berpengaruh pada emosinya dan bisa menyebabkan depresi. Kesembuhan nya bergantung juga pada kondisi psikisnya Nona Melanie, pemberian obat-obatan dan terapi psikis solusinya"

"Lalu apa yang harus di lakukan sekarang dok?"

"Sementara kita masih memberi obat untuk mengurangi sakit di kepalanya fokus untuk sakitnya baru setelah itu pasien bisa terapi untuk traumanya, jika pasien masih mengamuk seperti tadi mau tidak mau harus diberikan obat penenang."

***

Melanie (Joanna) POV

Terasa nyeri menusuk di seluruh tubuhku dan aku tak bisa menggerakan anggota tubuhku sama sekali, hampir tidak ada tenaga, ditambah dengan rasa kantuk yang sangat kuat menyerang, membuka mataku saja sangat sulit kurasakan. Sebenernya apa yang terjadi kepadaku?

Kenapa akhir-akhir aku sering memimpikan Ayah juga mimpi tentang mobilku yang mengalami kecelakaan. Sebenarnya ada apa dengan ku, kenapa aku ada di ruangan yang tampak seperti rumah sakit ini. Lalu dimana Bunda dan Jhon. Kenapa mereka tidak ada disini menemaniku? Apa mereka tidak mau menjenguk ku?

Lalu siapa wanita tua yang selalu disini bersamaku dengan seorang pria, siapa mereka? Apa mereka yang menyebabkan aku begini?

aarghhh... banyak yang ingin aku tanyakan tapi kepala ku tidak berhenti berdenyut, rasanya sakit sekali.

Terdengar sayup suara beberapa orang sedang berbincang di kamarku, aku mencoba membuka sedikit mataku untuk mengetahui siapa yang sedang berbincang itu tapi nihil. Aku tak mampu membuka mataku, rasanya letih hanya ingin istirahat sampai waktu yang tak terhingga.

"Kami hanya menjalankan tugas Nyonya, kami sedang menyelidiki apa penyebab kecelakaan beruntun yang terjadi kemarin siang. Apalagi Nyonya dan Tuan berada di tempat kejadian, dan cucu perempuan anda menjadi korban nya juga. Kalian bisa menjadi saksi atas apa yang terjadi kemarin siang."

"Kejadian nya terlalu cepat pak, kami tidak melihat jelas apa yang terjadi karena sedang asyik mengobrol. Yang saya tau, Melani beranjak dari sisi saya mengejar seorang bocah yang berlari mengejar balon nya ke arah jalan raya. Saat itu saya tidak bisa mengejar dan menangkap Melanie ataupun bocah itu. Yang saya lihat dia memeluk anak itu, menariknya menjauh lalu terjatuh berguling sampe akhirnya ia membentur tembok pembatas jalan dengan kuat" ucap David

"Betul pak polisi, kami hanya terpaku dengan Melanie, karena kami mengkhawatirkan dia. Sedangkan untuk si pengemudi mobil itu kami tidak mengenalnya sama sekali. Kami penduduk Batam yang kebetulan berada di Jakarta untuk bertemu cucu laki-laki saya ini yang bernama David. Pak polisi pasti sudah memeriksa kartu identitas kami kan" ucap Oma Nuke

"Sudah bu, kami hanya ingin konfirmasi ulang saja. Mana tau Tuan dan Nyonya melihat keanehan atau keganjilan lain yang terjadi hari itu. Apakah mobil itu sengaja ditabrak, murni kecelakaan atau kelalaian lain nya" jawab Pak Polisi

"Maaf pak, saya tidak memperhatikan itu. Tapi menurut pejalan kaki yang di tempat kejadian dekat saya memang mengatakan bahwa mobil kuning itu memang seperti lepas kendali" kata David

Mobil kuning? apakah yang dimaksud mobil milikku?

"Penyebab utamanya sejauh ini karena rem blong dari mobil kuning itu" ucap Pak Polisi

DEG

Mobil itu mobil ku, bagaimana bisa blong?! Setiap bulan tak pernah lupa di servis kok, itu mobil kesayangan ku. Tidak mungkin bisa blong

Ohh Tuhan, kenapa susah sekali untuk bicara. Pak Polisi, tidak mungkin hal itu terjadi. Tidakkk... Jangan-jangan seseorang sengaja melakukan ini semua. tapi kenapa...

"Bagaimana dengan pengemudinya pak, apakah gadis itu selamat? dia nampaknya sebaya dengan cucu saya" tanya Oma Nuke

"Nona Joanna sudah melalui masa kritis tapi saat ini ia mengalami koma, dia di rumah sakit ini juga bersama dengan keluarganya" jawab Pak Polisi

Joanna? Koma? ini aku Joanna pak Polisi, aku disini tidak koma. Apa yang sebenarnya terjadi?

"Gadis yang malang, padahal katanya saat hari naas itu ia akan fitting baju untuk pesta pertunangan nya yang akan di selenggarakan nya beberapa hari lagi. tapi kini ia hanya terbaring tidak tahu sampai kapan ia akan bangun kembali. Tunangan nya pun ikut menunggui nya di sini" tambah Pak Polisi

  "Astaga, semoga ia dapat diselamatkan" ucap Oma Nuke  

"Baiklah, saya mohon undur diri untuk melanjutkan penyelidikan ini. terima kasih kerjasamanya Nyonya" ucap Pak Polisi

"Iya, sama-sama pak " balas David dan Oma Nuke

Aku kecelakaan saat akan fitting baju dengan Evan? kenapa aku tidak ingat kejadian hari itu? lalu siapa yang berniat untuk mencelakai ku

Melanie tampak mengepal tangan nya keras, perlahan-lahan kelopak matanya terbuka dan mengernyit karena tidak terbiasa dengan terangnya cahaya lampu yang mengenai matanya. Oma Nuke melihat pergerakan Melanie, ia segera mendekati brangkar  dan menggenggam tangan Melanie.

"Melanie, kau sudah sadar sayang. Apa yang kamu rasakan sekarang? dimana yang sakit" tanya Oma Nuke

Kenapa nenek ini terus memanggilku Melanie?

"Ha...us.." hanya kata itu yang mampu kuucapkan saat ini karena rasanya tenggorokan ini sangat kering dan perih.

Oma Nuke bergegas mengambil segelas air putih di atas nakas dan memberikan nya kepada Melanie, yang langsung di minum olehnya sampai tandas.

nenek ini sangat baik, dari semenjak aku sadarkan diri, ia selalu ada disini menunggu dan merawatku. Aku merindukan Bunda 

"Aku dimana? Nyonya siapa?" tanya ku

"Kamu di rumah sakit sayang. Apa kamu tidak ingat kecelakaan itu? kamu, Oma dan Dave waktu itu kan hendak makan siang bersama-sama tapi kamu menyelamatkan nyawa seorang bocah kecil dengan tangan mu" jawab Oma nuke

"Aku tidak ingat. Lalu anda berdua siapa?"

Oma Nuke dan David saling bertukar pandang mendengar pertanyaan tersebut, sepertinya mereka menyadari ada yang aneh terjadi pada diri Melanie.

Aku mengedarkan pandangan ku ke sekeliling ruangan ini, mataku terpaku mentap jendela besar di samping ku. kaca jendela itu memantulkan bayangan yang ada di dalam kamar ini tapi kenapa bayangan yang sedang duduk di brangkar rumah sakit ini adalah seorang gadis dengan rambut pendek sebahu sedangkan rambutku panjang sepunggung, aku menyentuh rambut lalu pipiku, dan bayangan di jendela pun melakukan hal yang sama seperti yang aku lakukan. pipi ini terasa lebih berisi, bibirku penuh dan seharusnya tidak seperti ini. Aku mengalihkan pandangan ku ke gelang RS yang melingkar di tangan ku, tertera Melanie Putria

what happen to me...

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top