Bab 3

(a/n inilah penampakan Alice versi chibi =3= ini gambarnya dah agak lama sih berhubung diriku ini rada mager bikin baru yang full body atau half body ehe :v)

SUDUT PANDANG ACE

"hah?"

Aaahh pake keceplosan segala pula. Gua mesti ngomong apa coba sekarang?

"ah... Eh... Maksud gua... Err... Itu... Lu tau soal si Meta gak? Kan rumor nya dia kakak kelas yang pinter gambar itu hehehe....." ucap gua asal, keringat dingin mulai muncul di wajah tampan gua (najis Ace. Najis)

"oh... Gak tau" balasnya seraya mengendikan bahu

Gua emang gak bakat kenalan sama cewek. Inilah kenapa gua jomblo dari dulu.... Eh wait gak deng gua ada satu mantan. Lupa gua.

Alice terlihat sibuk lagi dengan gambarnya. Bel belum juga bunyi. Rasanya lama banget menunggu sampai jam setengah tujuh doang.

Gua menatap Alice dengan canggung. Kenapa gua tadi mesti keceplosan ya Tuhan?

"lu juga hybrid naga kan?" tanya Alice tiba-tiba

"hah? Eh... Iya" angguk gua salting tiba-tiba ditanya

"berarti tadi lu berangkat terbang ke sini?" tanya nya lagi, tangannya masih aktif menggoreskan pensilnya di atas kertas

"err.... Gak sih gua di anter. Gua err... Gakbisaterbang" ucap gua cepat, muka gua memanas

"apaan?" tanya Alice, kali ini memberikan perhatian penuh ke gua setelah menutup sketcbooknya

"errrrr...... G-gua... Gak... Bisa....itu" ucap gua seraya menunjuk-nunjuk sayap gua seperti orang bodoh. Ya emang sih gua bodoh. Bego malah :"v

" terbang? "tanya Alice menaikkan salah satu alisnya

Gua mengangguk pasrah. Rusak lah image gua. Pasti dia gak bakal mau temenan sama gua dan bakal nganggep gua anak aneh dan memiliki disabilitas terkonyol di dunia. Gimana kalo nanti dia cerita ke yang lain? Gimana kalo nanti gua gak bakal dapet temen? Gimana kalo nanti gua jadi underdog di sekolah ini dan terbullykan? Gimana kalo-

"oohh... Kirain kenapa. Kalo itu sih gua juga" ucap Alice meruntuhkan kereta pikiran negatif gua

"hah?"

"iya.. Gua juga punya masalah dalam terbang. Bisa sih bisa. Tapi fisik gua gak gitu kuat. Jadinya gak bisa lama-lama banget terbangnya. Palingan setengah jam juga udah tepar" cengirnya

Senyumannya.... Manis..... Bagaikan permen lollipop yang pernah gua makan waktu kecil. Eh bentar.... Kenapa gua muji-muji orang segala kayak gini? Kenal juga baru.

"ohh.. Gitu... Gua sih emang hampir gak pernah terbang dan dari kecil gak ada yang ngajarin. Abang gua sibuk terus sama sekolahnya dan ortu gua sibuk kerja" jelas gua

Alice hanya menganggukkan kepalanya seraya mendengarkan kisah hidup miris gua itu.

"dari tadi lu gambar apaan sih? Kayaknya serius amat lu gambar" tanya gua mengalihkan topik

"ini? Ya.. Gambar mata naga doang sih.. Bukan mata naga gua tapi. Tau-tau muncul aja di benak gua terus karena matanya bagus, gua gambar aja" ucap Alice mengendikan bahunya

"gua boleh liat?" tanya gua menunjuk sketchbooknya

Alice mengangguk dan menyodorkan sketcbooknya yang sudah lumayan lusuh itu ke gua.

Di dalam sketchbook itu sudah ada banyak banget gambar sketsa yang telah dia buat. Merpati yang sedang terbang, kucing yang membawa ikan di mulutnya, mata burung hantu, panda, bunga, ular, pohon, dll. Gak ada yang gak bagus sih menurut gua. Ada gambar naga tanpa sayap dan seorang gadis memakai hoodie. Ini satu-satunya gambar disini yang dia warnai.

"lu suka banget gambar ya? Banyak banget gila" ucap gua membolak balik bukunya

"hobi dari kecil banget sih sebenernya. Dulu gambar gua jelek banget. Paling yang bagus itu gambar standar anak kecil. Gunung dua, sawah, jalan, matahari di tengah-tengah gunung" ucap Alice menghela napasnya

"ett itu sih semua anak juga mbak" ledek gua

"gak sebagus gua tapi" ledeknya lagi sambil menjulurkan lidahnya

"rese juga lu" cibir gua

Dan untuk pertama kalinya, Alice tertawa. Ternyata anaknya asik juga. Gak kayak yang gua pikir. Tadinya gua kira dia anak pendiem dan ansos. Ternyata dia gokil juga.

"eh ini gambar yang tadi?" tanya gua menunjuk ke gambar mata naga yang masih penuh bekas hapusan

"hah? Oh iya itu" angguk Alice setelah akhirnya berhenti tertawa

"kayak kenal" gumam gua melihat mata naga itu

Bentar...

Mata siapa ya? Kok gua lupa sih. Kayaknya pernah liat dah tapi. Dimana ya??

"lu kenal?" tanya Alice melihat gambarannya juga

"kayaknya sih. Tapi gua gak inget siapa" ucap gua sebelum mengembalikan buku Alice

"hmm... Siapa ya kira-kira" gumam Alice

Tiba-tiba pintu kelas terbanting terbuka seraya jatuhnya seorang anak laki dengan rambut berantakan.

Seperti gak terjadi apa-apa, dia berdiri dari posisi jatuhnya dan celingukan mencari tempat duduk. Sialnya gua, dia ngeliat bangku kosong di samping gua.

"yoo!! Disini kosong kan? Gue disini ye" cengirnya sebelum melempar tasnya ke atas meja dan duduk dengan penuh semangat

"gue Ray. Hybrid labrador. Nais tu mityu brader!" cengirnya lagi seraya menyodorkan tangannya ke gua

"A-Ace... Hybrid naga-"

"WUOOOHH HYBRID NAGA!! KEREN!! NAIS BRO NAIS!!" Koarnya bagaikan orang sakit jiwa. Gua hanya bisa melihat kelakuannya dengan muka shock penuh horror.

Perhatian gua dan Ray teralihkan ketika Alice tertawa kecil. Sadar telah dilihati oleh dua orang, mukanya memerah dan dia pun menyengir lebar.

" sori sori... Kocak abisnya" kekehnya

"gapapa. Gue emang lucu dan imut orangnya" ucap Ray dengan muka sangat songong

"halah pret" cibir gua membuat Alice tertawa lagi

"gua Alice. Hybrid serigala sama naga"ucap Alice menyodorkan tangannya ke Ray

" yo! Keren juga lo hybrid naga sama serigala. Emejing sekali!! "ucap Ray menjabat tangan Alice

" BELOM BEL KAN?? "Tanya seorang perempuan bertubuh kecil. Rambutnya lebih berantakan dari rambut ray. Ekor kucingnya terlihat tegang.

" belom dev. Kan gua bilang tadi santai aja. Kayak rumah lu ada di ujung dunia aja "ucap seorang perempuan berkepang yang berdiri di sampingnya

" tau lu. Padahal rumah aja di belakang sekolah. Telat bangun sepuluh menit udah kayak telat satu tahun " sahut perempuan lain yang bertubuh besar

" berisik lu pada "geram si hybrid panikan

" rame amat "gumam gua menatap rombongan yang sedang mencari bangku kosong itu

" eh? Lho? Devi? "tanya seorang hybrid kucing yang baru masuk kelas. Tangannya penuh dengan beraneka macam wafer dan permen.

" WAAAA!!! LINTANG! KITA SEKELAS?? "Seru si hybrid panikan tadi dengan mata berbinar sebelum dia berlari ke arah si Lintang

" S-STOP!! GUE BAWA MAKANAN!! DEVIIIII!!!!! "

Dan terlambat. Beraneka ragam bungkus wafer yang warna warni melambung menghiasi langit-langit kelas sementara sebelum jatuh bebas ke lantai.

"TIDAAAAAKKK!!! ANAK-ANAKKU YANG BERHARGAAAAAA" Seru Lintang layaknya pemain sinetron yang baru keserempet mobil

"kelas macam apa ini" gumam gua ilfeel

"entah..." jawab Alice yang mukanya gak kalah ilfeel

"hei hei ada keributan apa ini??" tanya seorang guru perempuan paruh baya tiba-tiba muncul di pintu kelas

"eh?? Eeeeerrrr..... Gak apa-apa kok bu" ucap Lintang panik sebelum mengumpulkan 'anak-anaknya' dan berlari ke tempat duduknya di samping Alice

"anak lu imut" ledek Alice tersenyum jahil

"rese lo" geram lintang sebelum menyumpalkan mulutnya dengan sebuah wafer coklat

"selagi belum bel masuk, ambil seragam di koperasi!! Setelah itu langsung pakai baju olahraganya! Saya tunggu di lapangan! 15 menit setelah bel kalian belum sampai disana, kalian harus jalan jongkok keliling lapangan 10 kali!" seru guru tadi tegas dengan tatapan horror yang membuat seisi kelas bergidik ngeri

" ayo ambil sekarang aja sebelum dilahap abis sama ibu itu. Ngeri coy "bisik Ray yang entah kenapa masuk akal

" yuk "bisik gua ke Alice yang mengangguk sebelum menyeret Lintang yang masih memeluk sebuah bungkus wafer ke arah koperasi

Temen gua kok error semua gini ya? =_=

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top