the mistery of simbok


Ku lihat jam dihpku menunjukkan pukul 06.08 dan Simbok dari tadi belum muncul-muncul juga?

Akhirnya ku putuskan mengajak keempat sahabat ku ini untuk lari pagi sambil liat-liat desa ini

"Guys mumpung masih pagi kita lari pagi yukk! Ya sambil keliling liat kampung ini!" Pintaku

"Ayok" jawab mereka

⌐╦╦═─

Sudah jam delapan, kami pun kembali kerumah Simbok dan berharap dia juga sudah pulang.

Sesampainya dihalaman sekolah ternyata siswa-siswa SD sudah pada masuk belajar dan yang terlihat hanya guru-guru yang sedang jalan kekelas untuk mengajar

Mataku tertuju pada seorang guru yang menurutku tidak asing
Aku mencoba mendekatinya dan ya ternyata filingku benar bahwa dia adalah pak bardi guru PKN semasa SD ku dulu

"Pakk Pak Bardi! Assalamualaikum Pak" sapaku

Dia pun membalikan badannya "waalaikum salam, siapa ya? " tanyanya

"Waduh kok Bapak sudah lupa sama saya, saya ini Nayla murid bapak waktu masih SD dulu! " ucapku

"Nayla? Sek sek tak inget e, owwalah Nayla anaknya Pak Budi to? " jawabnya sambil tersenyum kepada ku

"Enggeh pak"

"Loo kok kamu ada disini? Bukannya rumah mu sekarang jauh to dari sini? "tanya Pak Bardi penasaran

"Emm iya Pak, saya kesini sama teman-teman ada tugas penelitian dihutan belakang sana Pak, dan untuk sementara ini kami tinggal dirumahnya Simbok " jawabku

"Simbok? Apa yang kamu maksud itu Simbok yang rumahnya dibelakang uks sana to?" Tanyanya kembali sambil menunjuk kearah uks

"Enggeh Pak, bahkan dia sendiri yang nyuruh kami untuk tinggal dirumahnya" jawabku

"Dia sendiri yang nyuruh? " tanyanya lagi keheranan sambil mengusap wajahnya

"Iy la kenapa to memangnya Pak? " tanyaku yang semakin penasaran

"Udah nanti aja bapak kasih tau mending sekarang kalian buru-buru pergi aja dari tempat itu! " pintanya yang semakin membuat ku penasaran

"Tapi kenapa pak? La wong Simboknya baik kok" ujarku

"Iya pak lagian kalau misalnya kita pergi dari tempat itu terus kita mau tinggal dimana? Kan kita juga belum dapat petunjuk untuk pergi kehutan! " seru Yani

"Wes masalah tempat tinggal ndak usah khawatir nanti bapak carikan tempat, untuk sementara kalian istirahat di rumah bapak! " jawabnya

"Iya aja Nay! Toh lagian rumah itu banyak hantunya daripada nanti kita dihantui lagi gimana?" Bisik Adel ditelingaku

Akupun menyetujui tawaran Pak Bardi dan mengajak sahabat-sahabat ku ini untuk mengambil barang-barang kami

Diperjalanan menuju rumah Simbok, aku dikejutkan dengan anak kecil yang menatap ku seolah melihat hantu

Aku penasaran siapa anak itu, akupun mencoba bicara padanya

"Hayyy, adek kelas berapa? "

Dia tidak menjawab, malah menarik tanganku seolah ingin menunjukkan ku sesuatu

"Eee mau kemana dek? "

Dia terus menarik-narik tangan ku

"Ttunggu sebentar ya! " ujarku pada anak itu untuk kemudian aku memanggil sahabat ku

"Guys kalian duluan aja ya! Ada sesuatu yang harus kukerjakan, sebentar kok, okeyyy? " teriakku pada mereka dan mereka mengangguk

"Hmmm sebenarnya anak ini mau membawaku kemana sih? Dia juga ngak mau bicara " guman ku dalam hati

Aku hanya mengikuti setiap langkah anak ini yang entah mau membawa ku kemana

"Lohhh kok dibelakang sekolah? " tanyaku pada anak itu yang dari tadi menarik-narik tanganku
Tapi lagi-lagi dia tak menyaut

"Kira-kira anak ini mau ngapain ya ngajakkin ke bukit? " gumanku

⌐╦╦═─

"Lohh kok berhenti? Udah nyampe? " tanyaku sedikit kesal

Dia hanya mengangguk sambil menunjuk kesalah satu tempat yang aku sendiri pun tidak tau tempat apa yang ia tunjuk

Karna yang ku lihat disana hanya hamparan hutan yang tidak terlalu lebat

"Ttoolongin kakak aku! Dia disana" pintanya sambil menunjuk kearah hutan

"Lahh ternyata anak ini bisa bicara?" Terus tadi kenapa coba ditanya ngak mau jawab" gumanku kesal

"Kakak mau kehutankan? Tolong cari kakak ku! Ibu akan membunuhku kalau kakakku tidak pulang" kesah anak itu sambil menangis

Aku tidak mengerti apa yang dimaksud anak ini, dan kenapa kakaknya ada dihutan? Terus maksudnya ibunya mau membunuhnya? Kenapa?

Pikiranku bingung saat itu lagi-lagi ditambah suara tangisan anak ini

"Sudah-sudah Adek jangan nangis lagi ya, insyaallah nanti aku cari Kakaknya Adek, tapi sekarang jangan nangis ya? "pintaku sedikit duduk menyesuaikan tinggi ku dengannya sambil memeluknya

Dia mengangguk bahagia dan mencoba menahan air matanya agar tak keluar

"Tunggu sebentar ya dek! Kakak mau telfon temen dulu"

Sambil mengambil hp disaku celana dan mencari kontaknya yani lalu menelfonnya

☜☆☞

"Alhamdulillah tersambung, halo assalamualaikum Yani! "

"Iya waalaikum salam kenapa Nay? "

"Eee aku minta tolong ya? Tolong bawakan tas ku sekalian kedepan! Soalnya ada sesuatu yang membuatku tak bisa kerumah itu, aku tunggu didepan ya Yan? "

"Memangnya ada apa? "

"Udah nanti kalau udah didepan kamu juga tau, sekarang bawakan tasku ya! Ok makasih, assalamualaikum "

"Iiyaa waalaikum salam"

☜☆☞

Segera ku matikan ponselku, ku masukkan kedalam sakuku dan mengajak anak ini kedepan.

"Kamu ngak belajarkan? "tanyaku pada anak ini
Dia hanya mengangguk

"Sekarang kamu ikut kakak aja ya kedepan, ketemu sama Pak Bardi, nah nanti kamu ceritakan disana saja tentang kakakmu! Ok? "

Dia hanya mengangguk

⌐╦╦═─

"Lo dari mana siNay lama banget, ditunggu juga dari tadi" tanya Yani

Aku hanya menjawab dengan senyuman dan aku langsung menuju kepak Bardi

"Assalamualaikum pak, ada yang harus saya bicarakan sama bapak! " pintaku

"Waalaikum salam, looo la kok Bobi bisa sama kamu? " jawabnya

"Oww ternyata namanya Bobi" guman ku dalam hati

"Iya pak tadi saya kebetulan ketemu sama dia, terus dia ngajak kebukit belakang sekolah, sampai disana dia menunjuk-nunjuk kearah hutan dan katanya ... "tolong selamatkan kakakku" gitu pak, jadi sekarang saya mau tanya sama bapak tentang anak ini, sebenarnya apa yang terjadi sama keluarganya pak? " tanyaku sambil menggenggam tangan anak ini

"Owww begitu" jawabnya sambil menuju kearah Bobi

"Bobi sekarang kamu kekelas ya! Kamu tenang saja Nanti bapak bantu cari kakakmu! " pinta pak Bardi pada Bobi

Bobi pun mengangguk dan pergi kekelasnya

⌐╦╦═─

Setelah selesai mengambil barang-barang, pak Bardi menyuruh kami naik kemobilnya duluan dan dia meminta ijin kepada satpam untuk mengantar kami kerumahnya yang jaraknya dari sekolah lumayan jauh kira-kira 1km.

Namun sebelum beranjak kemobil aku bertanya kembali pada pak Bardi tentang Bobi

"Pak, bapak belum menjawab pertanyaan saya tentang keluarga Bobi! " seruku

"Nanti saja nak kalau sudah sampai dirumah bapak, karna ini ada sangkut pautnya dengan Simbok! " jawabnya

Aku sedikit terkejut mendengar jawaban pak Bardi

Pikiranku dihantui dengan pertanyaan-pertanyaan "apa sebenarnya yang terjadi? Apa hubungannya keluarga Bobi dengan sSimbok? Dan kenapa Simbok sampai sekarang belum kelihatan? "

⌐╦╦═─

WHUSSS......

o==[]::::::::::::::::>

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top