Part 8

"Apa!!! Nopi hilang?"

////

Seketika suasana malam ini begitu mencekam dengan hilangnya Nopi dan Nia yang entah kemana ditambah lagi lampu belum juga menyala dan hanya mengandalkan blist ponsel milik kami

"Haduh bagaimana bisa teman kalian keluar malam-malam? Kan tadi sudah diingatkan kalau jangan keluar malam-malam ndok!" Ucap pak Bardi yang seketika membuatku sangat merasa malu dan bersalah

"Pak, sebelumnya kami minta maaf ya telah merepotkan bapak dan keluarga" ucapku dengan rasa bersalah diikuti oleh anggukan temanku

"Hmm ... yaudah sekarang kita masuk rumah saja, biar teman mu yang hilang kita cari besok" sahut pak Bardi yang kami balas dengan anggukan dan masuk kedalam rumah ....

///

Kulihat jam diponsel milikku ternyata sudah pukul sebelas malam. Aku beranjak mengajak teman-teman untuk segera tidur namun, saat hendak berjalan menuju kamar aku tak sengaja mendengar percakapan pak Bardi dan istrinya didalam kamarnya.

"Kalian duluan aja kekamar gue mau kedapur sebentar" ucapku, Tak lama setelah kulihat teman-teman ku tidur, aku kembali mendengarkan percakapan tadi dari luar ... Sontak aku terkejut ketika mereka mengatakan
"Temannya ndok ini mungkin pergi kehutan" tuturnya

"Ha? Apa iya Nopi pergi kehutan?" Ucapku dan segera pergi menuju kamar ....

///

"Lo kalian belum tidur?" Tanyaku

"Lo sadar nggak sih Nay, Nia juga hilang" sahut Adel sambil menatap malas kearah Yani

"Astaghfirullah, gue baru sadar kalau ternyata Nia juga hilang" gumanku

"Pokoknya ini semua gara-gara Lo Yan! Coba aja kalau lu nggak ngatain Nia tu wewegombel pasti Nia dan Nopi nggak akan hilang" sahut Adel sambil mengusap wajahnya yang seketika air matanya jatuh

"Lo tu apa-apaan sih ha? Nggak usah sok nuduh gitu deh! Dari tadi juga Nia yang mulai dari awal dan sok-sokan pergi gitu aja ... Waktu gue dihina sama Nia aja lu diem dan sekarang giliran Nia yang hilang lu malah nyalahin gue ... Asal Lo tau ya gue nggak akan ngatain orang kalau dianya nggak mulai duluan dan lagian Nia kan udah kayak gitu orangnya kalau marah langsung ngilang gitu aja, giliran hilang beneran nyusahin" sahut Yani dan langsung menutupi dirinya dengan selimut lalu tidak ada lagi suara yang terdengar olehnya

"Duh udah-udah! Kalian tu kenapa sih berantem Mulu? Ingat guys kita itu ada dirumahnya orang,dikampung orang, jangan seenaknya berbuat, apa kalian nggak malu waktu pak Bardi marah-marah didepan tadi ha? Ok gue tau kalian memang nggak kenal sama mereka tapi apa bisa sedikit saja hargai mereka dan gue yang rela menahan dan meminta maaf demi kalian, ingat guys we are best friends ... Forever!" Sahutku dan seketika keadaan menjadi hening lalu Adel beranjak tidur dan kulihat Yani juga sudah tidur pulas, akupun beranjak tidur.

///

Keesokan harinya, setelah kami semua sudah melaksanakan shalat Subuh serta merapikan tempat tidur aku dan teman-teman ku beranjak kedapur untuk membantu bude masak. Kulihat Yani dan Adel sepertinya sudah baikan, ya walaupun belum benar-benar baikan tapi tak apalah.

"Bu, makanannya sudah siap apa belum? Ini anak-anak sudah datang" teriak pak Bardi dari ruang tamu

"Nggeh pak sudah" jawab bude

"Anak-anak siapa bude?" Tanyaku

"Owh itu anak-anak pecinta alam desa sini, kebetulan mereka cuti kuliah jadinya bisa nganter kalian kehutan nanti ... Ya sudah sekarang bantu bude bawa makanan ini keluar kita makan sama-sama disana" ujarnya ....

Setelah semuanya selesai, kamipun saling bercerita-cerita sedikit tentang kejadian dari awal kami Sampai didesa ini.

Mereka berempat ada Kevin,Syam, Arthur dan Arga ... Nah merekalah nantinya yang akan mengantar kami masuk kehutan untuk ngerjain tugas sejarah sambil mencari Nopi dan Nia yang hilang.

Rencananya kami akan berangkat pukul delapan pagi berhubung sekarang masih pukul 06.30, kami memutuskan untuk bersiap-siap. Waktu kami tengah asik siap-siap, terdengar suara ketukan pintu dari luar kamar dan Adelpun langsung membukanya
"Nia!!! Yaampun Nia, lu darimana aja sih kami khawatir tau nggak" seru Adel sambil berjalan mendekati kami bersama Nia

Nia kali ini terlihat aneh sekali, sebab dia berubah jadi pendiam dan jangankan menjawab pertanyaan kami, bicara saja tidak yang dia lakukan ketika kami bertanya hanya anggukan dan anggukan. Itu sangat membuat ku dan lainnya merasa aneh dan tidak mengerti apa yang terjadi padanya selama dia hilang tadi malam.

///

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top