Kenalan Sama Keluarga Tercemar


[Killua POV]

Yo, para pembaca sekalian. SpeSIAL untuk kali ini, gue yang jadi sudut pandang orang pertama. Gue mau cerita secara langsung melalui sudut pandang ini tentang keluarga gue yang biasa disebut keluarga tercemar.

Kenapa tercemar? Karena isinya calon penghuni neraka semua, udah dikirimi undangan plus punya KTP sama surat tanah bareng rumahnya. Bonus kartu member untuk VVIP.

Yah, kalo kalian baca manga atau nonton anime yang episodenya bahas keluarga gue, memang yang ditampilin di layar kaca cuma sisi gelapnya. Sementara kalo kalian baca fanfiksi ini, bakal terungkap sisi miringnya Keluarga Zoldyck.

Sebagai awalan cerita, gue mau kenalin anggota keluarga dulu dari yang paling tua lahirnya di masa kebangkitan nasional sampe yang termuda lahirnya jadi generasi alumunium.

Yang pertama ada Maha Zoldyck, kakek buyut gue. Orangnya udah tua renta, usianya 120 tahun ke atas. Hebatnya masih sanggup bernapas untuk hidup dengan masa tua yang panjang. Kakek buyut gue nih botak, mukanya mirip kodok, kulitnya keriput, he protect, he attack, but most important, he pendeck /dilempari asbak.

Kalluto aja lebih tinggi darinya -3-)

Satu-satunya yang gue heran dari teman seperjuangannya Tok Dalang ini cuma satu, kenapa kagak mati terus kapan innalillahi?

Oke, itu dua /disambit gesper.

Kakek buyut gue hampir kagak pernah muncul, cuma namanya aja yang disebut beberapa kali dalam cerita kakek gue. Wujudnya tampil sekilas doang kalo baca manga atau nonton anime.

Mungkin kakek buyut gue malu punya keturunan kayak rubah kebanyakan ngelem begini, makanya sembunyi terus kayak orang nolep. Sekarang pun kakek buyut gue ogah diajak nongol dalam fanfiksi ampas ini, katanya bayarannya gak level.

Orang sombong begini enaknya langsung di-shut down sama Tuhan /dipukul rotan.

Ya udah, daripada gue babak belur dihajar senjata zaman baheula, mending lanjut ke cucunya kakek buyut gue alias kakek gue, Zeno Zoldyck namanya. Kakek gue nih kuat layaknya Gatot Kaca, otot kawat tulang besi gigi palsu :v

Canda, giginya asli kok udah terbukti dan teruji secara klinis di IPB dan ITB. Waktu itu pernah makan beling—kayak kuda lumping—buatan emak sampe hancur berkeping-keping.

Umur kakek setengah lebihnya umur kakek buyut gue, 67 tahun. Hati-hati aja sama kakek gue yang satu ini. Raga boleh tua, jiwanya kayak Hulk kesurupan Boboiboy Halilintar. Apalagi pas tawuran sama Pororo—eh, maksudnya Kuroro. Berasa nonton Has*irama sama Mad*ra versus Obi*o versi KW 100. Bapak gue juga ikut-ikutan lagi, pulangnya ribut sama emak.

Nah, lanjut ke bapak gue.

Silva : "Panggil aku ayah."

Killua : "Ogah—"

Silva : "Oh, pilih mau disentil, dipukul sama pemukul kasur, digetok gagang sapu ijuk atau disepak sapu lidi?"

YA UDAH, SEKARANG GILIRAN AYAH GUE YANG PALING GANTENG, PAPA-ABLE AND DADDY-ABLE PLUS DADDY GOALS IN THE WORLD /hoek!

Sumpah gue geli sebutnya.

Ayah gue namanya Silva Zoldyck, ingat namanya Silva bukan Silvia! Ayah gue laki-laki walau rambutnya panjang bergelombang, badannya aja tinggi berotot kayak atlet tinju. Mukanya kayak angry birds yang suka marah-marah, tapi orangnya pendiam. Sekalinya marah, ayah keep calm and gaplok sampe lebam.

Ayah masih muda, umurnya 46 tahun. Ayah jarang ngomong sama anak-anaknya, termasuk gue. Antisosial sama keluarga sendiri /plak.

Ayah udah menetapkan gue sebagai pewaris keluarga, karena gue yang pertama dan terutama paling dipercaya sebagai tangan kanannya selain sebagai anaknya. Padahal kan gak seru kalo kagak ada rebutan warisan :(

Poccu : "Kebanyakan nonton sinetron sih."

Killua : "Pergi lu Tikus."

Ayah gak jauh beda sama emak, keduanya sama-sama keras kepala dan egois. Bedanya, ayah mau melepas gue dari kandang—gue berasa jadi anak ayam bilang begini—alias rumah untuk ikut sama teman-teman gue.

Itu pun karena ayah menganggap petualangan Hachi (maksudnya gue, tapi kalo gue lebih cocok namanya diubah jadi Hachoo) mencari ayah temannya sebagai ajang pengembangan diri untuk perkembangan gue kedepannya.

Ya, bagi ayah, ini semua kayak America's Got Talents yang dalam acaranya ada rintangan Takeshi Castle digabung tantangan Super 10.

Untung aja D'Academy kagak terdaftar. Emak gue suka nonton acara itu soalnya.

Sekarang giliran emak gue yang nyentrik, namanya Kikyo Zoldyck. Emak suka gaun era Victoria yang mengembang kayak roti, terus ada renda-rendanya kayak bendera merah putih dekorasi tujuh belasan /plak.

Mata emak ditutupi electronic visor yang berfungsi sebagai alat komunikasi, bukan kacamata game virtual reality. Memang aneh, ditambah topi emak yang lebar terus bulu-bulu megarnya ngalahin ekor burung merak.

Kurang apa coba penampilan emak gue ini, miss world sekalipun maju mundur cantik kalo saingan sama emak.

Kikyo : "Panggilnya ibu, dong. Kan pasangan sama ayah."

Killua : "Ya udah iya."

Dibanding ayah, ibu yang paling menekan gue untuk jadi pembunuh. Waktu kecil, gue selalu nurut apa kata ibu. Disuruh lompat ke kawah Kukuroo Mountain pun gue nurut aja terus lompat sambil teriak, "IIICE CREEEAM FOR IIICE CREEEAM!" kayak Sponsbob.

Selain itu, gue takutnya dikutuk jadi batu sama ibu karena durhaka. Kayak cerita Malin Kondangan Anak Durjana itu, loh.

Anak zaman sekarang mana tahu ceritanya -3-)

Umur ibu 42 tahun. Berat badan ibu di atas umurnya, yaitu 47 kg /dilempari gas elpiji 3 kg.

Tapi, sepenurut apapun gue waktu kecil, tetap aja gue pernah ngelunjak sama ibu. Alasan wajah ibu diperban itu karena gue versi kecil dengan kurang ajarnya nyerang ibu gue sendiri. Begitulah kampretnya Mini Killua.

Aneh bin ajaibnya, ibu tetap sayang sama gue. Mungkin ini—ya, cuma ini—yang namanya kasih ibu kepada beta tak terhingga sepanjang masa.

Nyanyi eaaa /plak.

Meski penampilannya terbilang aneh, ibu gue termasuk cantik. Kecantikannya ini menurun ke anak-anaknya (kecuali gue sama Milluki yang gue curigai dipungut dari toko bakpao), yang pertama ketularan cantiknya ibu pasti anak sulung. Ya, abang tertua gue, Illumi Zoldyck.

Illumi : "Biasanya panggil onii-chan."

Killua : "Oni iya."

Illumi : "Gue bukan bawang."

Killua : "Itu onion go*lok."

Abang Illumi itu campuran antara ibu sama ayah; tinggi, lumayan berotot, berkulit putih pucat sama berambut hitam panjang layaknya Mbak Suzzanna jadi bintang iklan sampo. Apalagi matanya mirip mata boneka, Annabelel mundur kalo bertatapan sama Bang Umi -v-)

Wait, gue jijik manggilnya Bang Umi ×_×)

Aniki itu orangnya kaku, misterius, kalo ngomong seperlunya, biasa nongkrong di atas pohon pas malam Jumat sambil pake daster putih punya ibu, termasuk babu ayah sama ibu /ditusuk jarum pentul sekotak.

Kenapa gue bilang aniki babu ayah sama ibu? Karena setelah gue mendaki gunung melewati lembah, aniki yang selalu nurut apa kata ibu.

Aniki yang menyeret gue pulang ke rumah pas akhir Ujian Hunter atas perintah dari orang tua gue. Yang bikin gue emosi sama aniki, pas nanya kenapa bawa pulangnya di akhir bukan dari awal, katanya biar greget.

Gue jadinya geregetan juga pengen tabok muka aniki, tapi ya mana berani. Gue aja ditatap matanya udah merinding kagak bisa bergerak kayak disantet Master Limbath, apalagi kalo gue tabok mukanya nanti pantat gue ditusuk jarum suntik.

Keluarga gue semuanya sadis, termasuk gue sendiri, tapi yang bikin gue ngeri cuma kesadisan aniki. Mungkin karena waktu kecil makanan gue pernah dicampur wasabi sama aniki yang katanya iseng, makanya rasa takutnya membekas.

Abang kedua gue juga iseng nyerempet sadis, tapi kesadisannya itu payah. Milluki si Piggy itu paling senang nyiksa gue kalo lagi dihukum sama ibu, memang dasarnya pengecut cuma bisa ikut-ikut.

Milluki Piggy udah otaku penghuni jigoku, nijikon, ***** pula!

Milluki : "Sekalinya nongol gue dinistakan -_-)"

Killua : "Bacot lu Piggy nista."

Milluki : "Adek biadab gak ada akhlak."

Walau anggota keluarga Zoldyck, cuma Piggy yang kemampuan membunuhnya payah. Gue curiga, jangan-jangan Piggy dipungut dari pabrik bakpao sebagai produk gagal yang hendak didaur ulang tapi akhirnya tetap tidak berguna, hAhA.

Sejak ketemu si Tikus, gue beranggapan bahwa nama Milluki itu berasal dari bahasa Sunda; Millu kaditu, Millu kadieu (milu kaditu, milu kadieu = ikut ke sana, ikut ke sini).

Makanya, sampe badannya seukuran balon udara pun, kerjanya cuma ikut-ikutan doang. Tak guna punya abang (bacanya pake logat Melayu).

Milluki : "Asal lu tahu, gue aslinya mirip Lepi Crackerman kalo kurus! Coba aja lihat fanart gue yang versi kurus, ganteng dah!"

Killua : "Ke ujung dunia sekalipun tetap gue yang lebih perfect daripada lu. Mesti kurus dulu baru ganteng, cuih! Ada adegan yang menyorot pantat gue aja, para perempuan langsung teriak kegirangan semua!"

Milluki : "Lu sekarang kenapa sukanya pamer pantat, sih? Heran gue."

Killua : "Pantat gue adorable soalnya."

Milluki : "Dih, punya adek go*lok."

Killua : "Dih, punya abang kagak sadar diri."

Mari tinggalkan Piggy. Selanjutnya giliran gue, urutannya IlluMilluKilluAlluKalluto.

Entah ayah sama ibu kurang kreatif atau suka sambung menyambung menjadi satu.

Tapi karena gue udah terkenal, tak usah kenalan lagi. Beralih pada adik pertama gue, namanya Alluka Zoldyck. Jenis kelaminnya laki-laki, gendernya feminin.

Jenis kelamin sama gender itu beda, silakan cari pengertiannya di Mbah Google.

Alluka sayang gue, gue sayang Alluka. Adik gue yang manis ini manja, sukanya main, kekanakan, sering minta gendong, suka pelukan sama gue dan suka cium pipi gue. Jujur, gue juga suka berlaku demikian untuk Alluka.

Mohon jangan iri wahai penggemarku -v-)

Alluka anak yang hilang dari keluarga Zoldyck, untung aja fotonya gak dipajang dalam poster orang hilang.

Bukannya hilang, Alluka berada di suatu ruangan khusus yang terisolir di kediaman Zoldyck. Menurut gue, ruangannya kayak tempat penitipan anak :v

Sebenarnya, bukan Alluka yang disimpan, tapi Nanika. Kemampuan mengabulkan segala permintaan dengan perjanjian khusus punya Alluka dapat dilakukan ketika berubah menjadi wujud Nanika, dan Nanika dapat mengabulkan permintaan yang sangat berat dengan konsekuensi salah satu anggota keluarga Zoldyck jadi tumbalnya (mati).

Cuma gue yang bisa memerintah Alluka dalam wujud Nanika untuk mengabulkan permintaan tanpa ada syarat khusus apapun. Gue memang sempurna, terima kasih -v-)

Tapi, ya, namanya keluarga tercemar....

Aniki mau bunuh Alluka (Nanika) karena tahu konsekuensinya, terus Kalluto gabung Genei Ryodan keliling kota untuk cari Alluka padahal makhluknya ada di rumah.

Hadeuh, kelakuan.

Terakhir, si bungsu cantik namanya Kalluto Zoldyck. Kalluto sama kayak Alluka; jenis kelaminnya laki-laki, gendernya feminin.

Meski cantik, aniki masih kebagian gen maskulin dari ayah, sementara Alluka sama Kalluto udah kehabisan. Gen maskulin itu selebihnya untuk gue :v

Kalluto itu kalem, pendiam, misterius, penurut, akrab sama ibu. Selain Alluka, Kalluto diam-diam sayang sama gue. Walau gak banyak tingkah, sekalinya berulah, Kalluto bisa bikin dapur kebanjiran terus kamar mandi kebakaran.

Nanti gue ceritakan di chapter berikutnya, ini baru perkenalan udah sepanjang Jalan Raya Pos :'

Masih ada yang mau gue sebut namanya, yaitu Gotoh, Kanaria, sama Mike. Tapi, ketiga makhluk itu gak muncul dalam fanfiksi ini, karena yang gue ceritakan cuma keluarga tercemar.

Kayaknya segini udah cukup. Entah kapan si Tikus bisa ngetik, soalnya tempo hari tugasnya bertambah lagi kayak dosanya. Sekalinya ada waktu luang malah tepar.

Chapter selanjutnya kira-kira publish begitu virus Corona hilang, semoga jangan.

Sekian, terima gaji.

***

AAAAA! TOLONG SAYA POSITIF KENA WABAH WRITER BLOCK 😭

Mohon maaf sebesar-besarnya, terutama untuk Aona_07 yang request chapter kebodohan khusus keluarga Zoldyck.

Ini hasilnya, baru perkenalan. Maaf, ya, garing :' habis ini (entah kapan) saya buat bagian isinya yang garing juga /plak.

Di chapter QnA kemarin akunnya sengaja gak saya tag supaya jadi kejutan di sini, tapi ternyata malah kelamaan. Maafkan saya yang tidak bertanggung jawab ini :'(

Silakan hujat sepuasnya jika Anda berkenan.

Saya salah bilang secepatnya, tugas lebih cepat bertambah kayak pasien COVID-19 yang entah kapan berakhir :(

Bayangin aja, tanggal 6 April baru dikasih tahu tugasnya terus besok-besoknya langsung deadline. Tanggal 7-11 April itu deadline tugas yang temanya beda-beda setiap harinya :')

Sebenarnya, chapter ini udah dibuat sejak chapter QnA selesai, tapi prosesnya tertunda jadi baru publish sekarang.

Mohon maaf lahir batin, mumpung udah bulan Sya'ban, saya sekalian minta maaf untuk bulan Ramadhan :')

Cukup sekian, c u 💌!

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top