Bloni dan Bantol
Pernahkah kamu mendengar tetang hewan landak ? Kalau belum pernah akan kujelaskan. Hewan ini terkenal dengan duri-duri yang dimilikinya, karena ia akan membuat durinya berdiri saat merasa terancam. Hewan ini berukuran sebesar marmut, ia lebih terlihat besar ketika duri-durinya berdiri.
Adalah alkisah seekor landak yang hidup di Hutan lindung Ujung Kulon. Ia bertabiat baik, penyayang dan penyabar. Setiap hari ia mandi selalu pagi dan membersihkan gigi serta yang lainnya. Setelah selesai ia selalu membersihkan rumahnya hingga bersih. Tetapi aku tidak tahu mengapa, tidak ada yang mau bermain denganku. Mereka bilang aku berbahaya karena aku berduri. Padahal duriku ini merupakan kelebihan dan senjataku untuk mengamankan diri dari musuh. Mengapa malah terlihat seperti kekurangan ?
Bersamaan dengan itu, munculan Bantol, Badak bercula satu yang baru saja pindah ke Hutan Ujung Kulon. Ia tertarik dengan nyanyian Bloni si Landak. Lalu Bantol menyapa dan memuji si Bloni dengan gagahnya, diikuti dengan ayunan culanya itu. Bloni yang mendengar sapaan in lantas terkejut, mengapa badak satu ini tidak takut padanya ? Ia langsung mengambil posisi siap dan mendirikan semua durinya.
"Mau apa kamu ?" Tanya Bloni dengan tegas.
"Duh, tenang dulu Bloni. Aku tidak bermaksud jahat kepadamu. Kalaupun kamu melemparkan duri-duri itu kepadaku, aku tidak takut, karena kulitku tebal dan keras ini tidak akan tertembus oleh durimu." Jelas Bantol. "Tadi aku mendengarmu bernyanyi dan berbicara sendiri, makanya aku datang menghampirinya." Tambahnya. "Katamu kamu tidak memiliki teman, aku mau jadi temanmu, hewan-hewan disini takut pada durimu, tetapi itu tidak masalah bagiku. Aku akan membantumu agar kelebihanmu itu dapat dipandang positif oleh warga hutan. Bagaimana ?" Lanjutnya.
Bloni pun mengiyakan tawaran itu, dan sejak saat itu mereka berteman baik. Dimana ada Bloni, di situ pasti ada Bantol dan begitu pula sebaliknya. Melihat keakraban mereka, warga hutan lainnya mulai terbuka dan berteman baik dengan Bloni. Bloni pun sangat berterima kasih pada Bantol atas bantuannya itu.
Pada suatu hari, Bloni jatuh sakit. Duri-durinya yang lepas tidak dapat tumbuh lagi dan ia diberitahu apabila ia berusaha melemparkan semua durinya dalam waktu bersamaan ia dapat mati. Mendengar sahabatnya jatuh sakit, Bantol pun berusaha menemukan obat. Ia berkeliling hutan mencari obat-obatan. Sialnya saat asik mencari obat, Bantol jatuh ke perangkap pemburu. Bloni yang menunggu sahabat karibnya itu mulai khawatir. Satu hari, dua hari, tiga hari pun lewat dan temannya itu tak juga kembali.
Akhirnya Bloni mengambil keputusan untuk meyusul Bantol, walaupun ia sedang dalam kondisi sakit. Pada saat ia menemukan Bantol sahabatnya itu, para pemburu sudah siap melakukan penembakan kepada Bantol untuk diambil culanya. Bloni pun berfikir apa yang harus dia lakukan.
Akhirnya ia mengambil keputusan ini. Dikumpulkanlah segenap kekuatannya, Bloni mendirikan seluruh durinya dan dengan kekuatan terakhirnya, dilemparlah duri-duri itu kepada si pemburu. Duri tersebut mengenai sasaran dengan tepat dan si pemburu pun lari meninggalkan Bantol. Bantol yang sudah terbebas dari perangkap datang menghampiri Bloni yang sedang sekarat.
"Mengapa kamu lakukan itu ? kamu bisa mati karena ini Bloni !" Jerit Bantol yang mulai meneteskan air mata.
Sambil menggenggam tangan Bantol, Bloni menjawab "Karena aku mengasihimu. aku bersyukur telah mengenalmu, dan karenamu, temanku sekarang menjadi banyak. Juga karena dirimu aku bisa memenuhi keinginanku sejak dahulu. Inilah batasan terima kasihku Bantol !!" Setelah mengatakan itu, Bloni perlahan menutup mata dan usianya.
Kejadian ini pun berlalu seiring berjalannya waktu, tetapi kisah persahabatan ini menjadi legenda dan terus diceritakan sepanjang generasi sebagai pelajaran akan sebuah persahabatan sejati.
Refleksi :
Kita sering kali menemukan situasi seperti cerita di atas atau bahkan mengalaminya sendiri. Ya, pengorbanan yang dilakukan oleh seorang sahabat. Dari cerita diatas, kita dapat belajar bagaimana persahabatan yang begitu bernilai dan amat mahal harganya, bahkan terkadang diperlukan pengorbanan nyawa.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top