EPILOG
ELENA BERDIRI DI DEPAN NISAN DENGAN RASA penyesalan yang menumpuk di hatinya.
Matanya tak henti-henti mengalirkan embun panas, dadanya serasa menyempit hingga membuatnya sulit bernafas.
Rinka dan Kirana yang berdiri di sampingnya hanya bisa mengusap pundak Elena. Mereka paham bahwa Elena masih bersedih, kemudian keduanya pergi meninggalkan Elena. Memberikan gadis itu waktu untuk sendiri.
"Maaf, aku pernah berkata kasar" bisik Elena
"Maaf, aku pernah membentakmu"
"Maaf, aku sudah membuatmu terluka"
"Maaf, aku sudah merepotkanmu"
"Maaf, aku tak bisa melindungimu"
"Dan yang terakhir, maaf.... karena sudah membuatmu pergi untuk selamanya"
Elena berdiri dan membalikkan tubuhnya. Di belakang, Roni dan yang lain sudah menunggunya sambil tersenyum hangat.
"Sudah selesai ?" Tanya Roni
Elena mengangguk lalu berbalik dan mengusap batu nisan dibelakangnya. Di bawah batu nisan itu terkubur mayat kedua orangtuanya.
Roni menepuk pelan bahu Elena "ayo kita pulang"
Elena tersenyum senang. Kepalanya mengangguk semangat.
"Ayo !!"
÷÷÷÷÷
END (?)
Haleoo !!
Aihhh tamat juga akhirnya. Hehehe sebenernya sih cerita ini idenya udah LAMAAAAAAAAAAAAAA banget !!! Sejak saya kelas 8 SMP loh ! Tapi idenya dirombak dan jadilah seperti ini !! *suara drum*
Btw, kalau kalian kira si Roni mati. Sayang sekali, pendapat kalian salah besar ! Hohoho....*diamuk massa*
Satu lagi, Underground Bullet ini cerita berseri. Jadi, bagi yang suka cerita ini bisa langsung bilang ke saya.
Salam
HunyuTheHamster27
Banjarmasin, kalsel.
(Selesai di draft) Kamis, 30 Juli 2015
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top