Enam
Hujan mulai turun dengan lebat. Semua temannya memperhatikan Rafly seksama. Mereka menganggap Rafly kini telah berubah. Apakah ia akan merubah kebiasaannya itu? Inilah yang mereka nantikan sejak tadi. Melihat Rafly menuliskan sesuatu di kaca atau malah melihat hal lain.
Sedangkan Rafly sendiri tahu, ia menjadi pusat perhatian saat ini. Tapi Rafly benar-benar tak peduli. Apa pun yang orang katakan tak akan pernah ia tanggapi. Ia tak butuh teman. Rafly tak pernah membutuhkan teman karena ia tahu, teman hanyalah orang yang akan datang lalu pergi.
Sama sepertinya. Ia datang, dengan lahir ke dunia. Dan pergi, ketika waktu kembali telah tiba.
Hujan masih menggujur sekolahnya. Kaca mulai berembun. Tapi hal itu tak membuat Rafly bergerak menyentuh kaca. Ia malah mengeluarkan semacam buku dari kolong mejanya dan mulai menulis.
Keanehan yang lagi-lagi membuatnya dicibir.
Entah apa salah Rafly hingga apa pun yang ia lakukan menjadi bahan cibiran. Ya, meski Rafly tidak peduli, sama sekali.
.
311018
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top