SAN

Sampai subuh menjelang XiuRa masih belum bisa memejamkan matanya, bukan karena rasa sakit di hatinya.
Sebenarnya tidak ada lagi perlakuan kaisar yang bisa membuatnya kaget.

Xiura sengaja tidak tidur, hingga dia punya alasan untuk tidak menemani kaisar sarapan esok pagi.
Biasanya jika Xiura ketiduran, maka Kaisar melarang siapapun untuk membangunkannya.

Xiura terlalu lelah harus menghadapi emosi kaisar yang naik turun setiap harinya.
Awalnya Xiura mencoba mengerti.
Xiura tau sekali bagaimana awal mula kaisar yang periang dan murah senyum bisa berubah dingin dan kejam.

Sebenarnya Kaisar LiangYi bukanlah calon penerus tahta yang utama.
Kaisar adalah anak kedua dari kaisar terdahulu.
Ketika Kaisar LiangYi berumur dua belas tahun ibundanya dan pangeran sulung yang masih berumur lima belas tahun saat itu ditemukan terbunuh saat melakukan perjalanan keluar kota untuk berdoa di satu kuil.
Tidak ada satu orangpun dari rombongan ibusuri yang selamat.
Bahkan ayah XiuRa yang ditugaskan untuk menyelidiki hal tersebut tak bisa mencari tahu penyebab tragedi itu.

pangeran LiangYi yang saat itu masih berduka dipaksa menerima takdir barunya sebagai calon kaisar.
Mulai saat itu Kehidupan pangeran bertukar suram.
Tidak ada lagi kebebesan seperti dulu dan XiuRa ikut merasakan imbasnya.

Setelah Kehilangan ibu dan saudaranya, Kaisar LiangYi juga kehilangan sang Ayahanda secara mental.
kaisar menjadikan selir kesayangannya sebagai permaisuri, membuat pangeran LiangYi marah dan kecewa apalagi saat itu si selir sudah berhasil memberikan putra lain untuk Sang Kaisar, membuat LiangYi semakin terkucil.
Tapi bukannya lari pada XiuRa sang teman baiknya, sang Kaisar malah menjauh dan semakin jauh saat LiJuah masuk ke dalam hidupnya.
XiuRa Tidak lagi diperdulikan saat Sang Kaisar tau kalau fungsi wanita bukanlah sebagai teman main tapi teman di ranjang.

XiuRa menghela napas lalu menghembuskan pelan agar kenangan lama tersebut tidak mengusiknya.
Di saat-saat begini dia merasa begitu rindu dengan ibunda.
Saat terluka seperti ini hanya Ibunda yang selalu ada untuknya.
Jarak mereka hanya sekian hasta, tapi terasa bermil-mil jauhnya.
Sebaiknya dia mencoba meminta izin pada sang Kaisar agar bisa menemuimu ibunda.
Kalau dihitung lagi, sudah hampir dua bulan XiuRa tidak menemui Ibu.
Emosi kaisar yang turun naik membuat XiuRa takut untuk sekedar bicara pada pria tersebut.
Tapi sekarang, XiuRa sudah tidak tahan lagi, XiuRa rela menerima amukan Kiasar LiangYi asalkan dia bisa bertemu ibunda yang bahkan kabarnya pun tidak XiuRa ketahui.

Melamun sekian lama, Tau-tau matahari mulai terlihat terbit di ufuk timur, XiuRa bergegas membuka lapisan luar bajunya dan baik ke atas ranjang.
Dia mencoba memejamkan matanya tapi rasa kantuk itu tak kunjung datang.
XiuRa harus tertidur sebelum para dayang masuk lalu menemukannya sudah terjaga dan memaksa nya untuk mandi serta mendandaninya agar tampil secantik mungkin di hadapan kaisar yang bahkan sebenarnya tidak mau repot-repot untuk memuji XiuRa sekali saja.

Bisa saja XiuRa terus pura-pura tidur tapi nanti hati nuraninya akan selalu merasa bersalah.
Lalu semua orang yang XiuRa bohongi akan kebingungan saat XiuRa minta maaf tanpa sebab.
Ujung-ujungnya XiuRa akan jadi semakin malu karena terlihat seperti orang bodoh.
Sebenarnya Kapan terakhir kali kaisar LiangYi menyentuh kulit XiuRa yang tidak tertutup lengan bajunya.?
Memikirkan hal itu membuatnya terus bertanya-tanya kapan Kaisar LiangYi akan membawanya ke peraduan?

Mungkin semua orang di istana berpikir kalau XiuRa sudah menjadi milik sang Kaisar.
Tapi pada kenyataannya, Kaisara LiangYi sama sekali tidak pernah melihat XiuRa dalam keadaan tanpa busana.

Tapi itu mungkin bisa dihitung sebagai keberuntungan nya.
Sudah terbayang olehnya, sang Kaisar akan membandingkan tubuhnya dan tubuh LiJuah yang Indah dan sempurna di dalam benak Pria tersebut.
Airmata XiuRa meleleh sampai kelopak matanya terasa berat dan akhirnya dia benar-benar tertidur beberapa saat sebelum para dayang masuk.
Kepala Dayang Fu yang bertugas mempersiapkan XiuRa  setiap harinya agar terlihat sempurna dimata siapa saja terutama Sang Kaisar, kini menghembuskan napasnya karena sang Putri yang dipanggil namanya hanya diam dan terus tidur.
Dayang Fu yang ingat titah lsang Kaisar akhirnya mengiring empat para dayang pembantu keluar dari kamar sang calon permaisuri di susul olehnya yang menutup pintu sebagai orang terakhir.
Dayang Fu memilih menunggu sang kaisar di ruang makan.
Ketika kedatangan kaisar diumumkan, dayang Fu dan yang lain segera membungkuk dalam.

Kaisar yang masuk bersama kasim Wei berhenti sejenak dan menatap sekeliling.
"Di mana XiuRa?" tanyanya dengan suara dingin.

Dayang Fu membungkuk makin dalam.
"Tuan Putri masih tidur yang mulia. Hamba sudah memanggil sebanyak tiga kali tapi tidak ada respon darinya. Jadi hamba membiarkannya dan menunggu untuk memberitahu anda di sini"

Kaisar LiangYi tidak bisa langsung percaya pada kata-kata Dayang Fu.
Sang Kaisar Ingat kalau semalam mungkin dia sudah membuat XiuRa sedih hingga perempuan itu merajuk dan tak mau menemuinya pagi ini dengan cara pura-pura tidur, cara ini sudah pernah dipakai XiuRa beberapa kali!
Jika kali ini terbukti XiuRa hanya pura-pura tidur maka kaisar pasti akan menghukumnya.
Masih untung semalam XiuRa tidak dihukum karena ketahuan minum tanpa izinnya!!

Tanpa bicara sang Kaisar berbalik.
Semua orang langsung tergopoh-gopoh mengikutinya.
Mereka semua sudah tahu kaisar pasti menuju ke kamar sang Putri.
Di depan kamar XiuRa, orang-orang tersebut berhenti sementara Sang Kaisar menerobos masuk dan membiarkan mereka yang menutup pintu unyuknya.
mata sang kaisar yang tajam terus tertuju ke arah ranjang.

Kaisar berdiri menjulang di sisi ranjang, menatap XiuRa yang terlihat damai dan sangat cantik.
"XiuRa " panggil kaisar dengan nada yang cukup tinggi.
Kaisar memperhatikan bagaimana XiuRa tidak bereaksi dan masih terus memejamkan matanya.
XiuRa memang tidur.
kalau tidak, sekarang ini pasti akan sama seperti setiap kalinya dia mendengar suara sang Kaisar.
Xiura akan melompat dan menatap sedih sang Kaisar dengan matanya yang bulat sampai dada Kaisar LiangYi terasa sakit.

Kaisar akhirnya memilih duduk di pinggir ranjang, matanya tak lepas menatap wajah cantik XiuRa.
Jemarinya mengusap kantong mata XiuRa yang bengkak dan gelap.
menangis atau tidak tidur semalaman, penyebabnya simpul sang Kaisar.

"XiuRa" bisik sang kaisar saat bibirnya menyapu pelan bibir XiuRa yang ranum.
Xiura sedikit bergerak hingga kaisar cepat-cepat menarik diri.
Dada kaisar berdebar kuat, napasnya jadi berat.
Jemari XiuRa yang mungil kini berada di genggamannya.

Kaisar sadar kalau belum saatnya dia menyentuh XiuRa, menjadikan XiuRa miliknya seutuhnya.
Karena Dia sudah berjanji pada ayah XiuRa kalau dia akan menjaga XiuRa tetap suci hingga pernikahan mereka kelak.
Pernikahan yang terus ditunda hingga sang kaisar punya waktu.

Waktu yang sangat sulit di dapatnya karena dirinya disibukan oleh berbagai macam pemberontakan kecil-kecilan tapi terus muncul di pelosok-pelosok negeri dan jadi membuatnya kesal karena dia tidak mengerti apa yang diinginkan oleh manusia-manusia tidak berguna tersebut.
Tapi dilubuk hatinya Kaisar curiga kalau ibu suri Qie ada sangkut pautnya dalam hal ini sayangnya dia tidak bisa menemukan buktinya.
Tapi demi nama baik keluarganya dan demi menjaga perasaan DaiYi sebagai satu-satunya keluarganya, sang Kaisar takkan mengambil tindakan.

XiuRa terlalu lembut dan ceroboh untuk dilibatkan dalam konflik ini.
Dia juga sengaja membuat semua orang berpikir kalau baginya XiuRa tidak lah terlalu berarti agar tidak ada yang memaafkan peluang memakai XiuRa untuk menjatuhkan nya.
Karena itulah dia lebih suka menghabiskan waktu senggang dengan LiJuah dibanding XiuRa.

Kaisar LiangYi sangat sadar kalau kebersamaannya dengan LiJuah membuat XiuRa terluka oleh perasaan cemburu.
Tapi sialnya bukannya berjuang merebut hati sang Kaisar dan menunjukkan pada semua gundik Sang Kaisar bahwa dirinya lah yang nomor satu, XiuRa justru memilih menghindar.
XiuRa sama sekali tidak punya daya juang dan mental baja.
XiuRa terlalu takut menghadapi rasa sakit hingga memilih bersembunyi di dalam cangkangnya sampai membuat Kaisar terkadang muak oleh hal tersebut.

Untuk sementara, Apa yang tidak bisa didapatnya dari XiuRa maka akan didapatnya dari wanita lain.
Dia seorang kaisar, dia berhak melakukan apa saja.
Mungkin memang dia sudah berjanji takkan menyentuh XiuRa hingga mereka menikah.
Tapi jika Xiura sendiri yang menyerahkan diri, dia takkan mungkin sanggup memegang janjinya pada Jenderal Song.
Sayangnya saat ini tak terlihat tanda-tanda itu, XiuRa justru terasa semakin mundur.

Semakin mundur XiuRa, semakin kesal kaisar LiangYi yang melampiaskankan pada LiJuah, perempuan yang tak lain adalah saudara seayah XiuRa.
Perempuan yang disiapkan oleh ibu suri sebagai hadiah untuk mengambil hati sang Kaisar yang dipikirnya begitu mata keranjang dan bodoh.

Kaisara LiangYi tentu saja masih normal dan jujur mengakui kalau LiJuah sangat cantik disertai dengan pelayanan yang hebat dan memuaskan.
Kaisar rasa butuh waktu sepuluh tahun lagi bagi XiuRa untuk bisa menyamai layanan LiJuah.
Kaisar LiangYi sangat ingin melihat XiuRa menyambut kehadirannya di dekat wanita tersebut, melihat wanita ini berjuang menahannya untuk tinggal lebih lama, tetap bersamanya.
Karena itu adalah pelajaran dasar yang harus dimiliki seorang permaisuri yang pastinya akan memiliki beribu musuh untuk mendapatkan hati sang kaisar!
Tapi entah kapan XiuRa yang lemah akan Mengatakan betapa dia sangat mencintai sang Kaisar.

Cinta yang walau tidak pernah terucap dibibir XiuRa tapi bisa dilihat oleh orang buta sekalipun apalagi oleh kaisar LiangYi yang sangat berpengalaman.

Bibir kaisar tersenyum mengejek.
XiuRa hanya mampu berpikir dengan menjadi dekat dengan pangeran DaiYi maka kaisar akan cemburu dan berpaling padanya.
Bukan cemburu, Lebih tepatnya kaisara LiangYi merasa marah.
Dia tak mungkin merasa cemburu karena tahu kalau hati dan tubuh XiuRa hanya akan miliknya.

Sayangnya sekali terkadang XiuRa lebih suka berjuang untuk hal atau orang lain dibanding untuk sang Kaisar yang ingin XiuRa melakukan semua hal untuknya.
Aneh melihat XiuRa bisa membangkang jika kaisar dirasa tidak adil pada orang yang dekat dengannya.
Tentu saja Hasilnya XiuRa akan mendapat hukuman yang kaisar harap akan membuatnya jera.

XiuRa terlihat sudah mulai jera. akhir-akhir ini dia semakin penurut tapi juga terasa semakin jaug membuat Kaisar LiangYi merasa resah dan gelisah. Hal ini harus segera diperbaiki tentunya, meski tidak sekarang!
Untuk sekarang Kaisar cukup bisa menerima situasi ini.
Yang penting dia tau hati dan jiwa XiuRa adalah miliknya.
Perempuan ini masih polos dan lugu dan terus membuatnya gemas.

Ada banyak hal yang ada dalam prioritas hidup Kaisar LiangYi saat ini dan XiuRa bukanlah fokus utamanya.
XiuRa bisa menunggu dan takkan kemana-mana hinggalah kaisar bisa memfokuskan diri hanya untuknya.!!

*****************
(12012019) PYK

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top