2: And Then There Were Only One Way
Aku terbangun begitu mendengar suara ledakan bom milik Kajii.
Entah kenapa kedengarannya Kajii jadi yang paling berisik di sini, meski dia sebetulnya punya saingan, Higuchi. Tapi kelihatannya dia masih wa-
"Ayolah, Chuuya-san! Aku mau sama Akutagawa-senpai."
"Gila, ya? Mana mungkin kau sekamar dengan laki-laki!"
"Hoi, aku tahu kau sudah bangun, jadi cepat seret anak kuning ini menjauh dari Akutagawa!" Chuuya berteriak ke arah mobil-ke arahku. Satu jam lalu dia menjadi lelaki manis, tiba-tiba setannya keluar lagi. Tapi, ya, Higuchi memang perlu kurantai sekali-kali.
Dengan malas, aku bangkit dari kursi mobil yang mendadak terasa nyaman ini.
Tadi, aku sempat mendengar kalau kami bakal berada tiga hari di sini. Bukan suasana pedesaan yang buruk, bahkan ada onsen. Tapi mungkin bukan yang terbaik. Aku mendengar gemericik air yang lebih segar di luar sana, sementara di sini, bukan cuma gemericik air yang ringan dan menyegarkan tetapi sedikit 'berat'.
Setelah melemparkan jas dan topi fedora itu ke mukanya sambil berterimakasih, aku segera menyeret Higuchi memasuki penginapan. Tetapi anak ini masih menggelepar seperti ikan yang keluar dari air sampai-sampai Gin mengajukan diri untuk membuatnya pingsan. Itu ide bagus sebenarnya, tapi kutolak.
Sementara Chuuya melindungi Akutagawa dari jeratan Higuchi, sambil menyeretnya yang tampak malas ke penginapan laki-laki, aku dan Gin berusaha sebaik mungkin agar Higuchi tidak terlepas dari genggaman kami berdua.
Bahkan sesampainya di kamar, anak ini tidak berhenti merengek.
Sungguh, sebetulnya ikatan macam apa yang ada pada dua setan ini?
"Kanna-san! Sabun, sikat gigi, dan shampoo Akutagawa-senpai ada di sini. Aku harus mengantarnya!"
Dia pikir aku bodoh, begitu?
"Kemarikan. Aku yang akan memberikannya. Kau duduk manis saja di sini, bermain apalah dengan Gin." Aku menyambar sebuah tas kecil berisi ... sekilas seperti perlengkapan mandi bayi. Yah, apalah. Hal terpenting adalah, kenapa semua ini bisa ada pada Higuchi?!
Seolah membaca pikiranku, Higuchi menyahut dengan muka polos, "Itu baru kubeli, Akutagawa-senpai 'kan jarang mandi."
"... oke, akan kuantarkan pada senpaimu."
Akan lebih mudah kalau lokasi penginapan laki-laki dan perempuan masih satu tempat hanya beda lorong. Tetapi yang satu ini menguras tenaga.
Antara penginapan perempuan dan laki-laki terpisah dengan taman yang lebarnya hampir empat meter, berdiri hingga onsen yang ada di ujung penginapan. Bahkan sejak berada di pintu masuk, jalur antara penginapan laki-laki dan perempuan dipisah. Tidak ada ruangan menyenangkan seperti tempat bermain biliar atau tempat santai apa pun, cuma lobi kecil. Lalu dipisahkan oleh taman luas ini. Aku tidak bakal kaget kalau ternyata onsennya dipisahkan tembok bak tembok besar China.
Setelah kupikir-pikir, mending kuserahkan alat mandi bayi ini saat di onsen. Kami sepakat ke sana satu jam lagi.
===
Alhasil, aku kembali ke kamar. Setelah bersiap dan sedikit beberes pakaian, Aku, Gin, dan Higuchi berjalan ke onsen yang terletak paling ujung.
Di sini disediakan banyak kamar, tetapi cuma kami yang ada di sini. Hal aneh. Tapi tidak aneh kalau Bos yang menyewanya.
Tidak ada yang aneh ketika memasuki onsen. Rak, pakaian mandi, air hangat, peralatan mandi. Gin mulai berendam di dalam air hangat, aku menyusul sambil memegangi tangan Higuchi, dan wah. Antara pemandian laki-laki dan perempuan terpisah oleh dinding batu yang begitu tinggi.
Padahal, tadi aku berniat melemparkan peralatan mandi Akutagawa lewat atas. Di seberang, Chuuya memekik, "Bau sekali kau! Berapa bulan tidak mandi, hah?! Lihat badanmu lengket sekali."
"Kajii, bawakan sikat! Kita runtuhkan daki-daki dari kulitnya."
Kasihan, Akutagawa pasti berjuang sekuat tenaga melepaskan cengkeraman Chuuya yang tiada ampun.
Kasihan pula Higuchi, peralatan mandi yang dibelikannya jadi tidak terpakai.
Oh, jangan. Nanti jadi salahku. Dengan segenap kekuatan, kulemparkan sekuat tenaga peralatan mandi bayi itu sampai mengenai kepala orang di seberang.
"Woi, siapa yang melemparkan ini?!"
Oke, tepat sasaran.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top