Sinopsis Sabda Cinta

"Saudara Sabda Kaliandra bin Aarav Guinandra, saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan Cinta Pirily binti Ananda Idris...."

Gadis itu menarik nafasnya. Bukan, dia bukan gadis. Dia meraba perutnya. Ada yang hidup didalam sana. Benih yang ditolak sang penaburnya. Lalu siapa yang menikahinya? Dia menghela napas lagi mengingat pria itu. Pria yang membuatnya selamat dari akibat menerjunkan diri kesungai berarus tak deras. Padahal ia sudah memilih jembatan ditempat yang jauh dari keramaian. Entah datangnya dari mana pria itu. Bagai malaikat penyelamat yang menyelamatkannya dari tangan malaikat maut. Malaikat maut yang dipaksa menerima penyerahan jiwanya.

"Allah melarang tindakan bunuh diri karena hanya Dialah yang berhak mengambil kehidupan!"

Siapa dia? Kenapa sabdanya serasa menyentuh perasaan? Apakah karna memang ia sedang butuh orang yang menasehati? Padahal ia sedang susah mendengarkan nasehat.

"Jangan pikir aku ustadz, aku hanya mendengar itu dari orang-orang yang sering menceramahiku, orang-orang yang merasa pantas bersabda didepanku, orang-orang yang katanya peduli, seolah aku ini tak berguna saja, tidak tahu apa-apa, tak punya masa depan apalagi cinta!"

Tak sengaja pria itu justru setengah mencurahkan isi hatinya kala seolah memahami isi kepalanya. Dia sedikit paham saat melihat mata pria itu yang menyorot kelam. Seolah sesungguhnya diapun memiliki masalah yang berat. Mungkin juga sempat ingin bunuh diri tetapi mendengar sabda dari orang-orang yang ia sebutkan.

Siapa dia? Kenapa pada akhirnya mereka menjadi mempelai pria dan mempelai wanita didalam sebuah pernikahan? Bagaimana kehidupan pernikahan mereka? Bertujuan apakah pernikahan itu? Dan berakhir seperti apakah hubungan tanpa cinta tetapi berstatus halal itu?

Namun, apakah menikahi perempuan yang sedang mengandung benih dari oranglain itu dihalalkan?

"Dan (diharamkan juga kamu menikahi) perempuan yang bersuami, kecuali budak-budak perempuan (tawanan perang) yang kamu miliki sebagai ketetapan Allah atas kamu. Dan dihalalkan bagimu selain (perempuan-perempuan) yang demikian itu jika kamu berusaha dengan hartamu untuk menikahinya bukan untuk berzina. Maka karena kenikmatan yang telah kamu dapatkan dari mereka, berikanlah mas kawinnya kepada mereka, sebagai suatu kewajiban. Tetapi tidak mengapa jika ternyata di antara kamu telah saling merelakannya, setelah ditetapkan. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana," (An Nisa ayat 24)

"Kau tidak tahu, aku tak sebaik pikirmu, biarkan pendosa seperti aku, menebus kesalahan dengan cara yang seharusnya aku lakukan untuknya yang meninggalkanku bersama dosaku!"

Tuhan mempertemukan dengan caraNya. Terlihat tak sama baik, tapi yakinlah, Allah memberikan apa yang kau butuhkan, bukan apa yang kau harapkan!

Sabda Cinta,
Ketika uraian kata, menyentuh hati yang lara!

######

Banjarmasin, 5 April 2021

SEGERA, 1 Ramadhan 1442H
Jangan lewatkan ya, Insya Allah setiap sahur kita jumpa.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top