[1] Lembar Pertama

Merindu

🌕

Hai, Tuan Cahaya.

Senja kali ini dirundung kegelapan.
Gemericik air memenuhi gendang telinga, sementara sensasi dingin menusuk indra peraba.
Saya tak suka, Tuan Cahaya.
Turunnya hujan yang mengecup bumi sungguh membuat iri. Pula membuat presensi terangmu tertutupi.

Ia dengan begitu mudah melepas rindu, sementara saya?

Tiap-tiap bulir air yang menetes pun seolah menampilkan serpihan memoar tentangmu; sukses menorehkan rona pada kedua pipi saya. Anehnya, saya tetap loyal menyaksikan, kendati jantung kian berdegup tak karuan.

Kemudian saya bertanya-tanya, apakah merindu memang semenyiksa ini?

Jikalau benar begitu, maka kemarilah, Tuan Cahaya.
Sudahi rindu saya sebelum ia kian membelenggu.

🌕

- Nara, 02 Februari 2019

[]

A/n: Gambar diambil dari akun twitter @/HOPEYES218

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top