Prolog (02 - 12 - 2020)

Aku dinyatakan sebagai pasien positif covid-19 setelah melakukan swab test pada tanggal 14 November 2020. Awalnya ibu dan kakak ku yang sudah dinyatakan positif covid-19 pada tanggal 12 November 2020 setelah melakukan swab test mandiri di laboratorium Cito.

Kakak dan ibuku sudah dinyatakan negatif covid-19 pada tanggal 21 November 2020. Mereka langsung mendapatkan status negatif covid-19 saat swab kedua.

Berbeda dengan ku. Aku sudah tiga kali swab dan tes ketiga pada tanggal 30 November 2020 kemarin. Ternyata masih positif covid-19.

Selama ini kami isolasi mandiri di rumah. Kami tidak pernah keluar rumah. Untuk makan, kami memasak sendiri. Untung bahan baku untuk makan masih ada.

Para tetangga juga memberikan bantuan kepada kami berupa sembako. Hal itu sangat membantu, karena kami memang membutuhkan bahan tersebut.

Selama masa isolasi, aku yang bertugas memasak untuk kami bertiga. Hanya masakan sederhana seperti sop, semur kentang, sayur sawi putih bening, orak atik telur dan oseng mie. Tapi ibuku tetap membantu. Beliau memberitahukan bahan dan cara - caranya.

Selama melakukan aktivitas, kami selalu memakai masker, seperti memasak, mencuci baju, mencuci piring, bersih - bersih rumah, bahkan untuk tidur pun, aku memakai masker.

Setiap hari, rumah juga aku semprot memakai desinfektan di setiap sudut ruangan dan benda - benda yang sering kami pegang.

Ketika ibu dan kakak dinyatakan negatif, semua kegiatan memasak dikerjakan oleh ibu. Aku hanya mencuci piring dan baju serta bersih-bersih rumah.

****


Aku

Mba, untuk hasil swab yang kemarin senin, kapan keluarnya ya?


Itu adalah pesan yang aku tanyakan kepada petugas puskesman di kecamatanku. Aku menanyakan itu siang hari, sekitar setelah dhuhur. Tetapi masih centang 2.

Sampai sore pun pesan ku juga belum dibaca. Masih saja centang 2. Hingga sore itu, ketua RT ku pergi ke rumahku sekitar pukul 4 sore

"assalamualaikum...." salam pak RT

"wa'alaikumsalam...." jawabku sambil berjalan untuk membuka pintu

"mba, hasil tesnya jenengan gimana?" tanya ketua RT ketika aku sudah membuka pintu

"maaf pak, hasilnya belum keluar," jawabku

"kok lama ya mba?" tanya beliau lagi

"saya juga tidak tahu pak. Tadi saya sudah WA, petugas Puskesmas, tapi belum dijawab," jawabku menjelaskan

"ya udah. Jadi hasil tesnya belum keluar ya," kata beliau

"iya pak," jawabku

"ini kan saya mau ke pak RW, karena hasil tesnya jenengan belum keluar, jadi saya laporannya seperti itu," jelas paka RT

"iya pak," jawabku agak sedikit bingung karena memang hasil tesnya belum keluar

"ya udah mba, ini saya ke pak RW langsung. Mau laporan. Assalamualaikum..." kata pak RT

"iya pak, wa'alaikumsalam..." jawabku sambil menutup pintu

Aku langsung kembali melakukan aktivitas lagi, yaitu menonton TV. Karena setiap sore adalah jadwalku menonton TV sampai maghrib, sambil minum jus.

Jadi setiap sore aku tidak pernah makan, hanya minum jus dan setelah maghrib, aku akan minum susu. Lalu sebelum tidur aku minum minyak zaitun.

Setelah shalat maghrib, aku mengecek hp ku dan ternyata ada pesan dari petugas puskesman.

Petugas Puskesmas
Maaf mba, hasil tesnya baru keluar. Punyanya mba masih positif. Mba nya ada keluhan?

Aku
Ini kn saya sering pilek mba, soalnya kedinginan gara" musim hujan, itu masuk keluhan ga mba? Soalnya kalo kedinginan saya memang pilek mba

Petugas Puskesman
Mba, ibu dan kakak posisi dmna ya?

Aku
Ibu dan kakak di rumah mba, gmna?
Ini saya juga punya sakit maag, berpengaruh ga sih mba?

Petugas Puskesmas
Mba, isolasi di rumah dinas berkenan?

Aku
Disana dingin ga sih mba? Saya ga kuat dingin mba, kalo kedinginan saya langsung masuk angin

Petugas Puskesmas
Bisa bawa selimut mba

Aku
Iya mba, gpp saya ke rumah dinas saja

Petugas Puskesmas
Nanti setelah dapat tempat kosong, mba langsung kesana
Ini saya indenkan dulu

Aku
Okay mba

Pada tes ketiga ku kemarin, aku berharap hasilnya adalah negatif. Tapi ternyata hasilnya masih sama, yaitu positif. Hal itu membuatku sedikit stress karena tidak kunjung sembuh.

Karena statusku yang masih positif dan sudah memasuki hampir 3 minggu dan 3 kali swab. Akhirnya aku memutuskan untuk karantina ditempat yang disediakan oleh pemerintah di daerahku.

Paginya, aku menunggu WA dari petugas Puskesmas, tapi tak ada tanda - tanda pesan datang. Aku selalu mengecek hp, jika tiba-tiba ada pesan masuk darinya.

'mungkin yang antri banyak, jadi belum ada tempat kosong. ga ada bedanya sama rumah sakit dong,' pikirku

Akhirnya karena tak dapat pesan dari petugas Puskesman, aku langsung mengerjakan tugas rumahku seperti cuci piring, bersih - bersih rumah.

Setelah shalat dhuhur, aku cek hp, ternyata belum juga ada pesan dari petugas puskesman. Akhirnya aku tinggal mandi. Aku mandi siang karena tadi pagi cuaca sangat dingin dan masih mendung, jadi aku tidak berani mandi wkwkwk..

'mungkin besok dapet kamarnya. Nanti malem, mau cuci baju aja,' kataku dalam hati karena melihat hp ku untuk kesekian kali, tetap tidak ada pesan yang aku tunggu

Aku sedang mengupas mangga untuk aku makan. Karena masih kenyang, jadi aku hanya bisa makan buah, tidak bisa makan nasi.

Ting

Aku langsung melihat hp ku karena aku mendengar ada suara notifikasi WA. Ternyata itu pesan dari orang yang aku tunggu - tunggu, yaitu petugas Puskesmas.

Petugas Puskesman
Mba, sudah ada kamar kosong. Mba nya bisa langsung kesana

Aku
Okay mba. Kalo saya kesana sekitar jam 2, gmna?
Kalo kesana bawa motor sendiri, gpp kn mba?

Petugas Puskesmas
Gpp mba, secepatnya kesana mba
Nanti kalo sudah sampai sana, tolong fotokan ya mba
Iya mba, gpp

Aku
Okay mba

Aku langsung siap - siap. Tas yang berisi baju yang sudah aku siapkan kemarin malam langsung aku cek lagi. Tidak lupa juga tas yang berisi berkas penting, seperti buku dan flashdisk serta OTG, jika aku dapat tugas mendadak dari tempat kerjaku.

Aku mulai memanaskan motor dan meletakkan tas yang berisi baju di bagian depan. Kemudian aku memakai masker, jaket hangat, sepatu, sarung tangan dan tak lupa helm.

"bu, aku berangkat dulu," pamitku pada ibuku

"iya, hati - hati," jawab ibuku

"okay, assalamualaikum...." salamku

"wa'alaikumsalam...." jawabnya dan aku langsung melajukan motorku ke rumah dinas yang jaraknya tidak terlalu jauh dari rumahku, hanya butuh 30 menit untuk sampai kesana

Sesampainya di rumah dinas, aku melewati kotak yang seperti tempat cuci mobil otomatis, disitu disemprot desinfektan. Setelah kelaur dari kotak aku langsung menuju kanan, karena aku bingung dimana aku harus parkir motor.

Aku turun dari motor dan melepas helm ku, kemudian mengambil kunci dan meletakkan di saku celana sambil berjalan menuji pos yang dijaga oleh 2 polisi.

"pak maaf mau tanya, kalo parkir motor di sebelah situ?" tanyaku sambil menunjuk kumpulan motor yang terparkir di samping kiri pos

"mba nya mau apa? Antar makanan?" tanyanya

"bukan pak, saya mau kesini," jawabku ambigu, karena saya juga bingung mau jawab apa haha....

"mba nya mau isolasi disini?" tanya ny

"iya pak, kalo parkir dimana ya?" jawabku lega, bapaknya langsung nyambung kayak wifi yang koneksinya lancar jaya haha....

"Disana mba parkirnya, terus daftarnya di sebelah kanan situ," jawabku bapaknya sambil menunjuk kumpulan motor yang ada di samping bangunan rumah dinas tersebut

"iya pak, terima kasih," jawabku sambil berjalan menuju motorku dan melajukannya ti tempat yang tadi ditunjukkan

Aku memarkirkan motorku bersama motor yang lainnya. Aku melihat sekeliling tempat itu.

'ada musholanya, bisa sholat disitu. Ada banyak jemuran, berarti bisa cuci baju disini,' pikirku

Aku berjalan menuju pendaftaran yang berada jauh dari parkiran motor. Aku meninggalkan tas berisi baju di motorku.

'disini aman. Ga bakalan diambil tas aku, kan isinya cuman baju. Dompet dan hp ada di tas punggung,' pikirku sambil berjalan santai

"mba nya mau apa?" tanya seorang perawat ketika aku sudah sampai di tempat pendaftaran

"mau isolasi disini," jawabku santai tanpa beban

"dari mana mba dan namanya siapa?" tanyanya

Aku menjawab nama lengkapku dan tempat tinggalku. Ternyata namaku belum masuk daftar. Aku bingung, bukannya tadi petugas Puskesmas sudah menyuruhku untuk ke rumah dinas.

Aku jelaskan ke perawat disana, bahkan aku menunjukkan pesan dari petugas Puskesmas itu. Bahkan perawat itu menelepon petugas Puskesmas melalui hpku.

Aku juga sudah dicek kesehatan seperti tensi dan kadar oksigen dalam tubuh. Tapi tetap saja aku tidak bisa isolasi hari ini karena kamarnya sudah ada orangnya dan diperuntukkan untuk pasien yang memiliki gejala lumayan berat dan rujukan dari rumah sakit.

Karena disini keadaanku sehat - sehat saja. Tidak seperti orang sakit. Hanya saja status positif yang membuatku cukup resah.

Akhirnya dengan perasaan kecewa, aku pulang kembali ke rumah. Perawat tersebut menyuruhku datang kembali besok tapi harus telepon dulu pada nomor yang tadi diberi.

Setidaknya, hari ini aku bisa mencuci baju sesuai rencanaku awal hihi....

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top