Fourth Day (06 - 02 - 2020)
Rasa sedih, kecewa, marah karena aku yang tak kunjung mendapatkan status negatif. Aku sudah mulai bangkit dan bersemangat lagi.
Aku sudah mulai melepaskan semua. Berpikir santai, tidak perlu gelisah. Cukup nikmati dengan nyaman. Dan pasrah untuk semuanya.
Kegiatanku hari ini, aku awali dengan seperti biasa yaitu bangun pukul 3 pagi di lanjut shalat tahajud dan membaca Al Qur'an sampai adzan subuh.
Setelah shalat subuh, aku akan tiduran. Sekitar pukul setengah 6 aku bangun karena lapar. Aku makan tahu bakso yang semalam sambil minum susu bear brand yang tinggal satu.
Aku sudah menghabiskan susu dan tahu bakso. Kemudian aku melihat jam di hp ku, ternyata sudah hampir pukul 6 pagi.
'tumben belum ada panggilan untuk senam?' pikirku
Akhirnya aku menyibukkan diri dengan membuka IG dan mendengarkan ceramah Ustadz Bony A. Disitu aku mendengarkan ceramah sambil menunggu senam. Waktu sudah menunjukkan hampir jam setengah 7 lebih.
'apa karena hari minggu, jadi tidak ada kegiatan senam?' pikirku
Akhirnya aku hanya menikmati menonton ceramah di IG.
"bagi yang namanya disebut, harap segera ke tempat pendaftaran untuk melakukan swab!" perintah petugas dan kemudian menyebutkan daftar nama
Aku menghentikan menonton ceramah dan mendengarkan dengan cermat. Ternyata namaku dipanggil. Itu menandakan bahwa hasilku masih positif. Setelah namaku dipanggil, aku langsung bergegas menuju pendaftaran untuk melakukan swab. Untung tadi aku sudah siap - siap.
Aku berjaran cepat keluar rumah dinas. Ternyata di luar hujan rintik - rintik. Itu sebabnya tidak ada senam pagi dan langsung dilakukan swab.
Aku berlari ke bagian pendaftaran dan mengantri untuk masuk ke kotak desinfektan. Aku langsung mencuci tangan dan duduk di kursi yang kosong. Petugas bertanya namaku dan kemudian memberikan paket swab padaku. Petugas swab langsung melakukan swab. Petugasnya agak kuwalahan karena hanya ada 1 petugas yang melakukan swab hari ini.
Setelah selesai, aku menuju ke tempat dimana ada petugas yang tugasnya mencatat.
"mas mau tanya, kalo mau laundry, baju kotornya ditaruh dimana ya?" tanyaku kepada petugas
"disitu mba, tong warna kuning," jawab petugas berkaos hitam
"mba nya sudah punya plastik?" tanya petugas yang lain
"di tong kuning situ ya mas." kataku sambil menunjuk tempat yang ditunjukkan petugas itu
"belum, saya belum punya plastik," jawabku kepada petugas yang lain
"terus bayarnya ke siapa?" tanyaku lagi
"gratis mba," jawab petugas berkaos hitam
"lha gratis? Bukannya bayar ya?" tanyaku lagi sedikit ragu
"gratis mba," jawabnya
"okay," jawabku
Aku berjalan mengikuti petugas yang satunya. Dia memberiku plastik berwarna kuning untuk baju kotorku. Kemudian aku berjalan menuju rumah dinas. Ternyata sarapan sudah ada di teras. Akhirnya aku membelokkan langkahku ke teras untuk mengambil sarapan.
Setelah mengambil sarapan, aku langsung menuju kamarku. Meletakkan sarapan di meja. Mengambil baju kotorku dan memindahkan ke plastik yang tadi dikasih petugas. Menyiapkan baju ganti, karena aku akan mandi dan baju kotornya akan aku laundry sekalian. Tidak lupa meminum obat maag dulu sebelum mandi.
Setelah mandi, aku melakukan shalat dhuha sepetti biasa. Karena masih ada waktu setengah jam untuk makan, aku membenahi baju kotor untuk di laundry.
Hari ini aku memakai gamis abu - abu dan memakai celana panjang agar tidak tembus pandang serat kerudung pink. Jika aku memakai gamis itu, badan ku terlihat kurus seperti anak SMP, padahal sudah berumur haha....
Aku berjalan menuju tempat pendaftaran sambik membawa baju kotor yang berada di dalam plastik. Karena masih hujan rintik, aku berlari kecil menuju pendaftaran.
"mas, boleh pinjam spidol permanen?" tanyaku pada petugas yang memakai jubah hijau yang biasa digunakan untuk operasi
"sebentar mba," jawabnya sambil berjalan menuju meja pendaftaran
"cari apa?" terdengar petugas yang sedang duduk di pendaftaran
"spidol permanen," jawab petugas yang memakai jubah hijau sambil mencari spidol di tempat pensil
"disana udah ada spidol," jawab petugas yang duduk
Kemudian petugas dengan jubah hijau mengajakku ke tempat pengumpulan laundry. Aku pun mengikutinya.
Disana aku menemukan kumpulan baju laundry dan spidol serta bolpoint.
Aku langsung jongkok dan menuliskan namaku di palstik itu dengan spidol permanen. Aku melihat petugas itu sedang melihatku.
"mas mau tanya, obat saya kan habis. Saya haru minta lagi obatnya atau gimana?" tanyaku, karena memang obatku sudah habis dan sebenarnya aku sudah malas untuk meminum obat itu
"iya mba, nanti ambil obat di dalam mba," kata petugas itu
"okay," jawabku
"mas mau tanya, dada saya yang sebelah kiri kan sakit karena ikut senam, apalagi waktu gerakan mengambil napas. Itu kenapa ya?" lanjutku bertanya
"nanti mba nya bilang sama dokter di dalam saja mba," jawabnya
Aku hanya menggangguk dan melanjutkan menulis nama dan nomor kamarku. Petugas itu pun meninggalkanku dan kembali ke dalam. Setelah aku menulis, aku langsung menuju ke dalam untuk konsultasi.
"mba nya ada keluhan," kata petugas yang berjubah hijau kepada seorang perempuan berkacamata dan memakai jubah hijau
"duduk mba!" kata petugas yang memakai jubah hijau
Aku memandangnya bingung dan kemudian aku mengerti. Dia memintaku untuk duduk di kursi. Aku langsung duduk di kursi itu.
"ada keluhan apa mba?" tanya perempuan itu
"dada saya sebelah kiri selalu sakit waktu ikut senam. Apalagi waktu gerakan ambil napas," kataku
"bagian mana mba?" tanya perempuan itu sambil berjalan mendekatiku
"sebelah sini sama punggung," jawabku sambil menunjukkan dada, bawah ketiak dan punggung atas bagian kiri
"mba nya pernah mengalami penurunan berat badan?" tanyanya
"ga," jawabku karena memang berat badanku tidak turun drastis, hanya turun 2 kg lalu naik 1 kg
"tapi perut saya sakit. Kadang kalo perutnya sakit, dada saya juga sakit," jawabku
"mba nya punya penyakit maag atau asam lambung?" tanya nya dan aku mengangguk
"biasanya kalo asam lambung, sesudah minum obat, efeknya hilang. Susah berapa lama mba nya mengalami ini?" tanya nya
"sebelum ada covid-19, saya sering mengalami ini. Berpengaruh ga sih sama virusnya?" tanyaku sedikit takut, karena aku tidak kunjuny sembuh, mungkin karena ada penyakit dalam, jadi proses penyembuhanku lama
"mba nya kerjanya apa?" tanya nya
"saya, sebelum covid-19 ada, saya guru mengajar anak TK. Tapi selama covid-19 ini saya hanya mengerjakan data online saja," jawabku
"mba nya coba tangan nya digerakkan seperti ini! Mungkin karena otot di bagian kiri agak kaku," kata perempuan itu sambil mempraktekkan gerakan tangan memutar
Aku mengangguk melihatnya, "berarti gerakan seperti itu, biar otot nya lentur ya?" tanyaku
"iya mba. Coba di cek juga, bagian dada ada benjolan tidak. Karena disiru ada kalenjar getah bening. Kalo tidak ada, mba nya cukup melakukan gerakan memutar saja!" kata perempuan itu dan aku menganggukkan kepala
"obat saya kan sudah habis, apa saya harus minum obat itu lagi?" tanyaku
"iya mba. Obat apa yang habis?" tanya nya
"dua duanya," jawabku
Perempuan itu mengambil dua obat yang berjumlah 3 butir serta vitamin yang jumlahnya sama. Dia berjalan menuju ke tempatku duduk.
"diminum sehari sekali ya mba, setelah makan!" perintahnya dan aku mengangguk
"saya juga kemarin dapat obat, kayak obat maag. Apa saya harus minum itu lagi?" tanyaku sambil menerima obat tadi
"obat apa mba?" tanyaku
"obat yang bentuknya kapsul, terus ada suaranya," jawabku seperti anak kecil
"ini ya mba," tanya perempuan itu sambil menunjukkan obat lain dan aku mengangguk
"ini tetap di minum mba, karena mba nya kan punya asam lambung. Diminum 2 kali sehari 1 jam sebelum makan ya!" jawabnya sambil dia menuliskan sesuatu di belakang obat
"terima kasih," kataku ketika aku sudah menerima obat itu dan kemudian aku berpamitan untuk kembali ke kamar
Menu hari ini adalah pepes ikan bandeng, sayur capjay dan ayam fillet. Aku menghabiskan makanan itu karena aku suka dengan makanannya. Aku suka dengan bandeng nya. Jadi aku memakan nasi hanya dengan ikan bandeng nya.
Selesai makan, aku bingung mau berbuat apa. Di luar hujan dan tidak ada panas. Percuma jika pergi keluar nanti malah kedinginan. Jadi aku habiskan waktu pagi ini dengan lanjut menonton film The Lord Of The Ring The Return Of The King.
Aku menonton sampai baterai hp habis sekitar pukul sebelas kurang 15. Aku charge hp aku dan keluar kamar untuk mengambil minum, karena minum aku habis. Kemudian aku keluar untuk duduk di teras. Ternyata masih hujan rintik - rintik. Terlihat hanya ada 2-4 orang yang di luar. Ada juga pegawai catering yang sedang menata mangkok di meja panjang.
'apa makan hari ini prasmanan? Ada mangkok, berarti nanti makan bakso dong,' pikirku saat aku sudah duduk di kursi yang jauh dari pintu rumah dinas.
'kayaknya bukan bakso. Kok ada nasi? Mungkin soto kali ya. Wah enak nih,' kataku dalam hari sambil angguk-angguk kepala
Aku duduk disitu sambil melihat pegawai catering sibuk mempersiapkannya. Kadang aku juga memandangi jalan di sekitar situ untuk melihat apakah masih hujan atau sudah reda? Langit masih gelap dan mendung. Sepertinya seharian akan hujan terus.
Adzan dhuhur berkumandang, aku langsung masuk ke dalam dan mengambil air wudhu untuk melaksanakan shalat dhuhur. Panggilan untuk makan sudah ada saat aku sudah selesai membaca Al Qur'an.
Aku langsung bersiap - siap kemudian keluar dari rumah dinas menuju teras. Ternyata sudah ada yang makan, tapi tidak begitu banyak. Aku langsung mengantri. Untung cuman 2 orang, jadi aku langsung dapet giliran hihi....
"ini soto atau apa mba?" tanyaku kepada petugas yang memakai jubah hijau, dia adalah petugas medis yang membantu pegawai catering
"ini rawon mba," jawabnya dan aku mengangguk
"bisa minta tolong daging nya disingkirin! Aku tidak suka mba," kataku pelan
"mba nya ga mau daging? Okay mba," jawabnya dan langsung mengambil mangkok kosong untuk memindahkan daging
Setelah petugas itu menyingkirkan daging, dia memberi kuah dan menyerahkannya kepadaku. Aku menerimanya dan kemudian aku mengambil tissu sebanyak 3 lembar dan buah yang disediakan. Aku tidak mengambil keripik tempe karena aku memang jarang makan itu. Aku juga tidak mengambil es dawet karena aku tidak bisa minum dingin. Itu membuat tenggorokan-ku sakit dan batuk.
Selesai makan, aku langsung kembali ke kamar. Karena merasa ngantuk, aku langsung tidur tidak peduli dengan kondisi perut kenyang hahaha....
Sekitar pukul setengah 3 aku terbangun karena lapar. Aku langsung memakan snack pagi hari sambil melanjutkan nonton film dan menunggu adzan ashar. Ketika sudah adzan ashar, aku langsung melaksanakan shalat ashar dan membaca Al Qur'an.
Aku menunggu senam sambil menonton film di hp. Waktu sudah menunjukkan pukul setengah 5, tapi belum ada panggilan senam. Itu tandanya di luar masih hujan. Akhirnya aku melanjutkan menonton film lagi.
Mengapa aku sering menonton film The Lord Of The Rings The Return Of the King? Karena itu film lamanya 4 jam lebih dan aku menontonnya selalu berhenti di tengah karena melakukan kegiatan lainnya haha....
Sampai puk setengah 6 aku mengambil air wudhu dan kemudian membaca Al Qur'an sampai adzan maghrib. Setelah shalat, ada panggilan untuk mengambil makan dan aku langsung keluar untuk mengambil makan.
Aku harus menunggu satu jam lagi untuk bisa makan, karena tadi aku minum obat maag sekitar pukul 6, saat mau shalat maghrib. Aku menghabiskan waktu untuk membaca Al Qur'an lagi selama 10 menit dan kemudian aku menonton ceramah di youtube.
Adzan isya sudah berkumandang. Saat aku akan shalat isya, ada panggilan dari petugas untuk berkumpul di teras. Dan namaku berada di urutan panggilan pertama. Karena aku panik, jadi aku langsung melepas mukena dan memakai kerudung serta masker lalu keluar menuju teras. Ternyata banyak juga yang dipanggil.
"ada apa ya?" tanya seorang yang baru keluar dari pintu rumah dinas dan aku hanya menggelengkan kepala karena aku juga tidak tahu
Kemudian datang 2 petugas dengan jubah berwarna biru tua. Kami diminta berkumpul disitu.
"terpaksa kami memulangkan nama yang tadi disebut karena sudah banyak pasien yang mengantri untuk dirawat di rumah dinas ini," katanya menjelaskan
"maksudnya?" suara perempuan di sampingku bertanya karena bingung dengan ucapan petugas iru begitu juga dengan ku
"jadi, yang tadi dipanggil, hasil swabn ya sudah negatif dan dengan terpaksa harus pulang malam ini. Karena kamar nya akan di steril kan untuk digunakan oleh pasien yang sudah menunggu," jawabnya menjelaskan dan Kami semua disana langsung senang mendengar bahwa hasil swab sudah negatif.
" pulang sekarang atau besok pagi?" tanya nya
"sekarang," kami menjawab serempak
"kita kasih waktu sampai jam 8. Bersihkan kamar masing-masing. Taruh sprei, selimut dan sarung bantal di luar, jangan lupa tirai dibuka! Jika sudah keluar tidak, Boleh masuk lagi!" perintahmya
"setelah keluar, menunggu dulu disini untuk surat dari kami. Yang dijemput segera menghubungi saudaranya sekarang! Jangan naik gojek, karena untuk menghindari penularan! Semua barang ditaruh di depan nanti akan disemprot desinfektan! Yang membawa kendaraan sendiri juga akan disemprot!" kata petugas
Kami pun langsung menuju kamar. Aku langsung shalat isya. Membenahi semua barang - barangku. Memeriksa dalam lemari, takut jika masih ada barang yang tertinggal. Aku melepas sarung bantal dan seprai kemudian melipatnya.
Aku juga menganti bajuku menggunakan celana. Untung kamar mandi nya kosong, jadi aku bisa langsung menganti baju. Aku langsung memasukkan baju ku ke dalam tas. Namaku terus saja dipanggil untuk mengirimkan foto KTP. aku baru bisa mengirimkannya karena tadi aku haris bersih - bersih dahulu. Maklum karena panik dan senang jadi aku sedikit teledor haha....
Aku belum sempat makan, makanan itu aku masukkan ke dalam tas plastik beserta snack kering dan aku masukkan ke tas baju. Tasnya agak longgar karen bajuku masih di laundry. Aku langsung keluar dan membawa barang - barangku serta seprai yang aku gunakan. Tidak lupa membuka tirai kamarku dan memakai jaket, karena hujan jadi terasa dingin.
Di luar sudah banyak yang berkumpul, tapu ada juga yang masih di dalam. Aku meletakkan seprai di tempat yang sudah disediakan. Aku mengambil motorku dan memanasinya. Cukup lama aku stater karena sudah lama tidak digunakan. Aku tedukan motorku di dekat tasku dan mengambil jas hujan.
"assalamualaikum.... Bu, malam ini aku pulang," kataku menelpon ibuku
"sekarang? Malam ini?" jawabnya
"iya. Ini lagi nunggu surat dulu. Disitu ujan deras atau rintik - rintik?" tanyaku
"disini ujan rintik. Ya udah. Ati - ati ya!" katanya
"okay, sip," jawabku dan menutup telepon
Kami disuruh berkumpul di lapangan. Untung sudah tidak hujan jadi kami tidak kehujanan. Surat sudah diberikan kepada kami satu persatu sesuai panggilan nama.
"anda harus melakukan isolasi selama 10 hari di rumah sesuai protokol kesehatan! Jangan keluar dahulu jika tidak penting sama sekali! Tetap makan makanan bergizi dan minum vitamin, sering cuci tangan! Karena selama 10 hari, tubuh masih membentuk imun pasca virus masuk di tubuh," kata dokter
"anda bisa melakukan swab atau rapid setelah 28 hari bagi yang tempatnya bekerja mengharuskan melakukan tes. Karena pada kurun waktu itu, disa saja terdeteksi anda kembali positif tapi virus tidak berpotensi menukarkan, karena bangkai virus masih ada di tubuh," kata petugas
"untuk baju yang di laundry. Bisa diambil besok! Boleh diambilkan oleh saudara atau pakai go send! Bajunya akan tiba disini sekitar pukul 11 pagi," kata petugas
"ada yang ingin ditanyakan?" tawar petugas
"jika sudah tidak ada yang bertanya. Anda boleh pulang. Yang ikut dengan mobil ambulan silakan berkumpul disini. Yang dijemput untuk bilang ke petugas untuk disemprot dulu kendaraannya. Semoga sehat selalu," katanya
Kami pun kembali ke teras untuk berteduh karena hujan kembali. Ada beberapa yang sudah dijemput dan ada yang masih menunggu jemputan. Aku langsung meletakkan tasku di motor, memakai tas punggungku dan memakai jas hujan.
'Alhamdulilla aku sudah bisa pulang, ' kataku dalam hati
Aku melajukan motorku keluar kawasan rumah dinas itu. Hujan cukup deras dan gelap. Sebenarnya aku tidak begitu suka jika pulang malam apalagi hujan. Tapi tidak apa-apa, yang penting aku sudah bisa pulang ke rumah.
'bismilah, hati - hati nyetirnya,' kataku dalam hati dan aku meninggalkan rumah dinas itu
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top