BAB 2 : Berantem Terusss
Happy Reading!
☆☆☆
Akhirnya Lingga menghampiri seorang perempuan dengan surai terikat rapih itu sembari membawa tas yang isinya bukan milik dia tetapi milik seorang perempuan yang sudah tak asing lagi, tas itu adalah milik Mora, yang sebelumnnya meja Mora adalah tempat dimana Lingga menaruh tas nya dengan asal sebab terburu-buru tadi.
"Woi, tas lu ketuker nih sama tas gue." Mora dengan eskpresi terkagetnya mendengar ada yang berdiri di depan mejanya.
"Wai woi wai woi, nama gue Mora kali bukan woi, sini makanya lain kali tas ga usah copy paste punya gue, udah copy paste naro tas sembarang lagi." Mora dengan nada kesalnya bergumam ke laki-laki aneh bernama Lingga itu.
"Ckk.. berisik lo, udah sini tas gue." Kemudian Lingga pun pergi dari meja Amora kembali ke tempat duduknya.
"NGESELIN BANGET SIH TUH COWOK PENGEN GUE KREMES TAU GAK BUKANNYA MINTA MAAF KEK." Emosi Mora yang semakin makin menjadi-jadi, kini Tara menenangkan nya.
"Sabar Ra namanya juga laki semuanya sama aja."
Bel istirahat pun berbunyi warga kelas X IPS 5 kini bergegas menuju kantin begitu pun dengan dua sejoli Mora dan Tara sesampainya di kantin mereka melihat banyak sekali jajanan yang menarik apalagi Mora si pecinta capucinno. Di sudut kantin pandangan Mora teralih pada sebuah kedai minuman bernama Capuccino Bu Eeng itu.
"Buuu aku mau bu satu capucinonya ya bu"
"Oke neng siap"
Sedangakan Tara sedang mencari jajanan yang ia suka sembari berkeliling kantin sekitar.
"Nih bu uangnya" Mora menyodorkan duit dengan nomial seratus ribu itu.
"Ya ampun neng ibu belum ada kembalian belum ada recehan juga"
Mora pun mencari ke kantongnya uang receh namun hasilnya nihil.
"Ma-" Kata-kata yang belum sempat terucap dengan sempurna itu harus terpotong oleh sosok laki-laki yang tanpa aba-aba memberikan uang 10 ribu ke bu Eeng.
"Nih bu satu lagi capucinonya sekalian sama dia." Lingga berucap dengan tatapan teduhnya itu yang menatap Mora di sebelahnya.
"Ohh iya siap den Lingga"
Mora pun dengan wajah kebingungannya, bingung harus berterimakasih atau justru harus kesal karena soal yang tadi pagi.
"Udah ga usah geer ini permintaan maaf gue, sama fyi aja gue emang orang baik sih dari jaman penjajahan." Lingga berkata dengan wajah yang keliatannya membanggakan diri sendirinya itu membuat Mora lagi-lagi berdecak.
"Cihh orang baik mana gayanya kaya Lo, Gaa. Nanti gue ganti di kelas." Ketus Mora.
"Ga usah Ra. Lagian lo gak percaya amat tanya bu Eeng, ya gak bu?" Tanya Lingga kepada bu Eeng sembari tertawa kecil.
"Iya neng den Lingga dari SD udah beli capucino ibu terus mana kalo capucino ibu ga abis den Lingga borong mulu buat anak kecil, den Lingga tuh baik, ramah banget neng ke semua orang dari dulu makanya temen temennya banyak banget" Cerita bu Eeng pada Mora namun entahlah apa yang membuat Mora mendengarkannya dengan begitu seksama.
Namun ketika bu Eeng bercerita panjang lebar dan mora mendengarkan dengan serius lingga pun sudah tidak ada disampingnya, entah pergi kemana.
"Lah kemana nih anak, udah lahh biarin..." Ujar Mora kepada dirinya sendiri.
"Nih neng udah jadi capucinonya." Bu Eeng sambil memberikan dua porsi capucinonya kepada Mora.
"Yeyyy enak banget nih pasti, oke makasih bu eeng" Tentu saja Tara menerimanya dengan wajah sumringah.
Apa yang di katakan Bu Eeng adalah 100 % benar, Bu Eeng sudah lama mengenal Lingga dari Lingga SD saat Bu Eeng masih berjualan di depan SD Lingga beberapa tahun silam, sampai sekarang Lingga SMA anak itu tentu saja tidak lost contact dengan Bu Eeng, kerap kali Lingga mengunjungi kedai Bu Eeng yang berada di luar kantin. Karena kepalang hapal dengan Lingga jadilah Lingga si pelanggan tetapnya. Atau dalam kata lain, bu Eeng juga menyaksikan tumbuhnya Lingga.
Mora pun akhirnya sampai di kelas, ia bertemu dengan Tara yang sudah memakan jajanannya, sang sahabatnnya yang sudah seperti kembarannya sebab keduanya selalu bersama dimanapun dan kapanpun.
"Taraa mayhanibaniswitiii gue dapet capucino dua wleee." Dengan wajah happy ditunjukan pada Tara yang sedang makan jamur crispy yang ia beli di tengah ramainya kantin tadi.
"Sini buat gua satu, jangan banyak banyak pilek lu mampus" ujar Tara.
"Boleh tapi dikit aja jangan banyak banyak yaa" Ucapnya sambil menikmati capucino Bu Eeng sembari tersenyum senang.
Sementara Lingga yang baru saja memasuki kelas melihat pemandangan Mora yang meminum cappucino nya dengan senyuman di wajahnya itu, ia tersenyum tipis.
☆☆☆
Catatan 15 November 2023
emang boleh update 2 tahun sekali?😭
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top