Prolog

"MILAN!"

Si surai hitam menoleh, mendapati sepasang manik coklat yang sama dengannya. Tangan nya terhenti memberi goresan yang sama seperti yang sudah-sudah. Wajah gadis itu basah, ia meremat roknya sampai buku-buku jadinya memutih.

Milan berdiri, menjatuhkan pisau buah yang ada di tangannya. Kemudian menangkup wajah si gadis dan menghapus air matanya. Dan si gadis menumpahkan tangisnya begitu saja. Memeluk Milan dengan erat.

"Mulan kenapa?"

Mulan tidak menjawab dan mengeratkan pelukannya. Isakan Mulan begitu pilu terdengar. Bahkan apabila Milan tidak menahannya, mungkin Milan akan menangis sama kerasnya sekarang.

"Jangan nagis, Mulan, Milan gapapa."

Begitu katanya. Namun Mulan malah memukul dada Milan kencang. Milan mengaduh sembari memegang bagian yang dipukul oleh Mulan.

"Sakit? Sakit ha? SAKITAN MANA SAMA HATI MULAN PAS NGELIAT MILAN KAYAK GINI? SAKITAN MANA MILAN?!"

Milan menunduk. Tak lama airmata itu menetes jatuh dari dagu Milan. Yang bisa Mulan lakukan saat ini hanya memeluk Milan dan mengatakan...

"Semuanya akan baik-baik aja, Milan. Mulan janji, kita bakal nemuin 'rumah' kita sebenarnya. 'Rumah' untuk kita 'pulang'."

°~°~°~°

21 September 2019

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top