⊰᯽⊱┈──╌❊ 20 ❊╌──┈⊰᯽⊱


"Bagaimana rasanya? Enak?"

Tanya Muichirou disela sela Sakura menghirup kuah udon nya dengan lahap. Sebenarnya Sakura ingin bertanya sesuatu, tapi hal itu bisa membuat ini semua terasa canggung.

"Enak sekali, aku suka!" Jawab Sakura antusias, matanya berbinar menatap Muichirou di bawah sinar Rembulan yg menerpa rambut hitam panjangnya.

"Kalau begitu akan aku ajak kau kesini jika aku ada waktu"

"Sungguh?"

Muichirou mengangguk mengiyakan. Lalu sibuk dengan mangkuk udonnya lagi. Mata Sakura sesekali melirik pemuda bersurai hitam mint disampingnya itu.

"Nee, tokitou san... Kapa-"

Muichirou membekap bibir lembut Sakura. Menghentikan kalimat tanya dengan sebuah kata panggilan yg salah.

"Mu-i-chi-rou"

Jelas. Muichirou mengucapkannya dengan jelas didepan wajah Sakura. Jarak mereka hanya sekitar lima senti jika jika diteruskan maka hal buruk akan terjadi.

"Te-terlalu dekat"

"Ah, ya"

Muichirou memundurkan tubuhnya kebelakang lalu menghirup kuah udonnya lagi. Di sisi lain, gadis dengan surai putih kebiruan itu termenung. Wajahnya memerah, sedekat itu pikirnya.

"Sakura,"

"H-hai' "

"Ayo pulang, kau harus beristirahat"

Sakura mematung. A-apa? Muichirou mengkhawatirkannya? Tidak mungkin! Ya, setidaknya itu hal yg masuk akal soal Muichirou sekarang.

Sakura membuntuti Muichirou dari belakang, menggenggam lengan baju Muichirou dari belakang agar tidak tertinggal.

Suhu dingin menyerbu sakura, seketika badannya serasa ditusuk jarum. Gadis itu sedikit mengaduh kesakitan lalu mencoba berjalan seperti biasa.

"Apa yg ingin kau tanyakan tadi?"

Hening.

"Hee, Sakura?"

"Ahh iya? Ada apa?"

"Apa yg ingin kau tanyakan padaku tadi?"

Sakura mengerjap kebingungan, dia lupa hal apa yg ingin dia tanyakan.

"Ah ya, k-kapan bunga sakura akan mekar m-muichirou san?

Gugup. Sakura gugup, gadis itu kebingungan dengan panggilan baru yg di embel-embeli diterimanya maaf Sakura oleh Muichirou.

"Ayolah, kau harus terbiasa".

"Iyaa"

_______𖥨ํ∘̥⃟⸽⃟𖥨ํ∘̥⃟⸽⃟𖥨ํ∘̥⃟⸽⃟𖥨ํ∘̥⃟⸽⃟𖥨ํ∘̥⃟⸽⃟𖥨ํ∘̥⃟⸽⃟𖥨ํ∘̥⃟⸽⃟𖥨ํ∘̥⃟⸽⃟𖥨ํ∘̥⃟⸽⃟𖥨ํ∘̥⃟⸽⃟𖥨ํ________

"Aku akan memaafkan mu jika kau memanggilku dengan Muichirou"

W-what? Apa apaan ini!

"Aku tidak terbiasa Tokitou sann"

"Kalau begitu biasakanlah"

Sakura menghela nafas kasar, sedikit rasa senang ketika Muichirou meminta dipanggil dengan namanya, namun juga rasa khawatir karena takut akan Muichirou.

"Coba ucapkan"

"Hehhh!? Sekarang?"

"Iya sekarang"

Lagi lagi helaan nafas sakura terdengar. Dirinya sudah mengantuk plus lapar yang meminta diberi asupan. Sedangkan disini, dia sedang diajak bermain main oleh rumput laut hijau yg hidup dan jadi pemburu iblis.

"M-muichirou san"

Cklek!

Pintu kamar terbuka, menampakkan sesosok pemuda usia 14 tahun dengan pakaian tidur didepan Sakura. Tiba-tiba datang dan memeluk Sakura tanpa basa basi.

"Jangan tinggalkan aku"

Entah apa yg merasuki mui~ eh?

Ya, pelukan Muichirou membuat Sakura seketika merinding. Nafas Muichirou terdengar dari telinga kanan Sakura membuat rona merah tercipta dari wajah putihnya.

"M-muichirou-san. A-ada apa?"

Tanpa jawaban. Tangan Muichirou meraba lembut surai gadis itu lalu menjepitkan sesuatu. Tangannya yang lain masih sibuk memeluk Sakura.

"Sebenarnya ada perlu apa kau kesini?" Tanya Muichirou, dia mengendurkan pelukannya dari sakura sambil merogoh kantung baju yg dia pakai

"Aku ingin minta maaf"

"Soal apa?"

"Soal kau datang dan melihatku bersama Ran"

Senyum Muichirou bangkit. Ternyata gadisnya peka, dan meminta maaf tanpa disuruh. Yaa- rencana awal Muichirou adalah berhenti berbicara pada Sakura untuk sementara waktu sepenuhnya gagal karena sakura sendiri datang dan meminta maaf.

"Ini, pasang ini di katana mu saat kau sudah jadi pemburu iblis"

Sakura menatap iris Muichirou. "Apa ini? Dan apa yg kau jepitkan tadi?"

Tangan sakura meraba rambutnya yg dijepit rapi, dengan hiasan bunga sakura dan Awan yg jadi satu dalam sebuah jepit. Irisnya menatap jepit cantik itu dengan berbinar.

"Ini untukku?"

"Ya, untukmu. Sebenarnya itulah alasanku terlambat pulang saat seleksi akhir, Karena aku langsung pergi ke desa sebelah untuk membelikanmu jepit itu."

Bruk!

Sakura menubrukkan tubuhnya ke Muichirou yg lebih tinggi sepuluh senti darinya. Memeluk Muichirou dengan erat.

"Arigato, Muichiro-san"

Tangan Muichirou mengelus surai Sakura sambil meletakkan kepalanya diatas kepala gadisnya itu.

"Uhm, Muichirou-San berattt"

"Hn? Jaa~ bagaimana kalau kita makan dikedai kesukaanku?"

"Hee? Hontou?"

"Yaa"


Halooo!

Yak! Bumbu bucin seperti yg klean minta dari author TwT
Bingung sih bikinnya karena author gapernah pacalan TwT

Btw tanggal 6 kemaren author ultah loh:)
Gada yg mau ngucapin?
Gada yaudah..

Bye!

Sampe jumpa di next chapter:3

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top