Chapter 10

「 Medical 」

Ketiganya sampai disebuah rumah yang terlihat cukup besar, dari luar Yuri sudah bisa mencium bau obat-obatan dan bau harum tanaman obat yang tertanam di halaman kediaman tersebut.

"Hee... Jadi ini yang namanya kediaman kupu-kupu." gumam Yuri seraya mengangkat tangannya

Seekor kupu-kupu hinggap di jari telunjuk Yuri, kupu-kupu dengan sayap berwarna ungu.

Yuri menatapnya dan menggeleng pelan, Yuri mengoyangkan jarinya agar kupu-kupu tersebut terbang tinggi menjauh.

"Mari Masuk." ujar Shinobu

Sesaat setelah pintu di buka, bau harum obat-obatan menyengat indra penciuman Yuri.

"Seperti bau rumah sakit..." gumam Yuri pelan

Ketiganya masuk dan menelusuri lorong, terlihat ada dua bocah kecil yang berjongkok di tengah-tengah lorong sambil berbisik-bisik.

"apa yang sedang kalian lakukan?" tanya Shinobu tiba-tiba ada di belakang mereka

"eeek!"
"shi-shinobu-sama?!"

Keduanya terlihat gugup dan menunduk, Shinobu tetap tersenyum dan menepuk kepala keduanya.

"Kalian berdua antarkan Kisaragi-dono ke kamar pasien yang baru saja di antar tadi— Tanjirou-kun, zenitsu-kun, dan Inosuke-kun ya." ujar Shinobu

"ha-ha'ai!"

"a-ano... To-tolong ikuti kami, a-akan kami tunjukan jalannya." ujar salah satu dari mereka.

Yuri terkekeh dan mengangguk, Yuri menoleh pada Shinobu dan membungkukan badannya sedikit kemudian pergi mengikuti kedua bocah itu.

Selama di perjalanan Yuri dan Yagen hanya bisa melihat sekitar, sesekali terlihat pintu yang terbuka memperlihatkan bangsal tempat tidur yang banyak di tempati.

"ki-kita sampai..." ujar salah satu dari mereka

"Tarima kasih sudah mengantar kami. Dan ini."

Yuri menyerahkan sekantung kecil permen, membuat keduanya senang dan mengucapkan terima kasih. Baru saja pintu akan di buka, terdengar jeritan yang memekik telinga.

"Permisi..." cicit Yuri seraya masuk

Di dalam ruangan yang lebar dan cukup besar itu, terdapat beberapa bangsal kosong dam hanya tiga yang terisi.

Keadaan di sana terlihat... Hancur? Dengan Tanjirou yang terduduk di sisi bangsal, Zenitsu yang menjerit² tak karuan, Inosuke yang terlihat diam di bangsalnya.

Ada juga dua gadis muda, gadis yang lebih muda terlihat menenangkan gadis dengan kuncir dua.

Gadis berkuncir dua itu terlihat mendengus dan menoleh, ia menatap Yuri yang terdiam di pintu menatap Tanjirou dan yang lainnya dengan tatapan "apa yang terjadi."

"ada perlu apa ya?" tanya gadis berkuncir dua tersebut menghampiri Yuri yang termenung di tempat

"a-ah aku kesini ingin menjenguk mereka. Apa tak masalah?" ujar Yuri

Gadis berkuncir dua itu mengangguk dan mempersilahkan Yagen dan Yuri masuk kedalam.

Tanjirou dan Zenitsu yang menyadari keberadaan Yuri menoleh.

"Yuri-chan!"
"Yuri-san!"

Keduanya berseru semangat, Yuri melambaikan tangannya sembari mendekati mereka.

"Bagaimana keadaan kalian?" tanya Yuri

"kami mendapatkan sedikit luka. Ba-bagaimana dengan Yuri-san sendiri?" tanya Tanjirou

"aku baik. Saat di sana Zenitsu-san melindungiku. Arigatou Zenitsu-san."

Yuri membungkuk begitu pula Yagen ikut membungkuk, Tanjirou terlihat menghela nafas lega.

"bagaimana dengan Zenitsu-san juga Inosuke-san?" tanya Yuri

"aaa... Itu..."

Tanjirou melirik kearah Zenitsu yang masih menangis tersedu-sedu juga Inosuke yang masih diam.

"Huee... Aku tidak mau makan obat... TIDAK ENAK!" jerit Zenitsu

"CEPAT MINUM OBATNYA! JANGAN BANYAK MENGELUH KALAU MAU SEMBUH!" Teriak gadis berkuncir dua

Yuri menepuk pundak gadis tersebut.

"Zenitsu-san, kenapa tidak mau minum obat?" tanya Yuri

"TIDAK MAU! PAHIT!" Jerit zenitsu menggeleng keras

"tapi nanti Zenitsu-san tidak bisa sembuh loh."

"tapi... Tapi..."

Yuri menoleh pada yagen, yagen menatap Yuri untuk sesaat dan merogoh kantung sakunya. Mengeluarkan sebungkus coklat.

"ini coklat... Zenitsu-san minum obatnya dan coklat ini ya. Jadi rasa obatnya tidak akan terlalu terasa."

Zenitsu terdiam cukup lama sampai akhirnya mengangguk lesu, memakan obatnya dengan coklat sekaligus.

Yuri menepuk tangannya.

"hebat~ nah... Kalo coklatnya habis bilang saja ya. Nnti ku berikan." ujar Yuri

Zenitsu mengangguk dan cengegesan. Tanjirou tersenyum tipis dan kembali melihat keadaan Inosuke.

Keadaan Inosuke terlihat buruk, dengan tulang retak. Dan sepertinya harga diri nya tergores entah karna apa.

"Inosuke-san, bagaimana prasaanmu" tanya Yuri

Inosuke terlihat menoleh sedikit.

"sakit..." cicit Inosuke

"... Souka. Daijobu, Inosuke-san akan baik-baik saja. Dan tenangkan juga pikiran Inosuke-san ya."

Inosuke menggeram sedikit dan mengangguk. Yuri menoleh pada gadis berkuncir dua itu.

"apa Inosuke-san sudah minum obatnya?" tanya Yuri

Gadis itu menggeleng.

"boleh kah?"

* * * *

Gadis itu kembali dengan nampan berisikan botol obat dan sendok besi.

"boleh ku lepaskan topengnya sebentar?" tanya Yuri

Inosuke mengangguk kecil, segera Yuri melepaskan topeng Inosuke. Seketika Yuri terdiam menatap wajah Inosuke yang terbilang cantik untuk seukuran laki-laki

"astaga... Wajahnya cantik." Inner Yuri

"se-sekarang minum obat ya." Yuri menalar obat dan menyuapi Inosuke.

"ha'ai Reward nya."

Yuri kembali menyuapi Inosuke dengan coklat, di dalam coklat tersebut terdapat sedikit kekuatan spiritual Yuri yang bisa mempercepa penyembuhkan seseorang, termasuk touken danshi nya.

Bisa di bilang itu obat khusus yang di buat Yuri, tapi karna obat rasanya pahit, maka Yuri menggantinya dengan coklat. Biasanya Yuri memberikan nyapada Tantou miliknya.

"bagaimana denganmu Tanjirou-san?" tanya Yuri

Tanjirou dibantu naik ke atas salah satu bangsal oleh Kakushi yang membawanya.

"a-aku Baik-baik saja!" ujar Tanjirou

"souka? Yokatta... Kalo ada apa-apa katakan saja, mungkin aku bisa membantu."

"ha'ai! A-ano... Laki-laki yang ada di belakang Yuri-san... Sebeneranya... Siapa?"

"dia pengawal ku. Namanya Yagen Toushirou."

"Yoroshiku."

"a-ah aku Tanjirou yoroshiku."

Yagen hanya tersenyum.

"a-anu... Yuri-san."

"ha'ai?"

"apa... Yuri-san lihat seseorang dengan rambut blonde pendek?"

"rambut blonde pendek?"

Tanjirou mengangguk, Yuri terdiam sampai akhrinya ber-ah sesaat mengingat Higekiri.

"ah dia... Iya, kami sempat bertemu dan orang itu harus pergi." ujar Yuri

Tanjirou mencium sedikit bau kebohongan dan merasa Yuri menutupi sesuatu, Tanjirou ingin sekali bertanya tapi itu tidak sopan. Tanjirou mengangguk.

"Taishou."

Yagen membisikan sesuatu dan Yuri mengangguk.

"aku akan bertanya nanti."

"ehem, tanjirou-kun sepertinya saya harus permisi, saya ada urusan, saya akan kembali kemari menjenguk kalian lain kali."

"ah iya! Terima kasih sudah menjenguk kami!"

"ung kalo begitu kami permisi, semoga lekas sembuh."

Yuri dan yagen keluar dari ruangan, Tanjirou memperbaiki posisi tidurnya dan mencoba menutup matanya, ia masih memikirkan kejadian di hutan tadi.

Mahluk seperti belulang, itu tak seperti Oni yang pernah ia temui dan auranya lebih busuk daripada oni.

"makhluk apa sebenarnya itu." gumam Tanjirou

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top