Chapter 1
「The Beginning」
[Gunung Natagumo]
"Tunggu! bisakah kalian tunggu sebentar?! Ini menakutkan! Semakin kita dekat dengan tempat tujuan kita, aura nya semakin besar!"
Laki-laki bersurai kuning duduk di tanah meringkuk, dua laki-laki di depannya hanya bisa menatap laki-laki bersurai kuning itu kebingungan.
"Kenapa orang ini malah duduk... Kau benar-benar membuatku kesal." ujar laki-laki berkepala Babi
"Aku sangat tidak ingin mendapatkan keluhan dari mu, dasar kepala babi!!" jerit nya
Laki-laki dengan bekas luka di dahinya hanya tersenyum maklum, meski belum lama bertemu ketiganya sudah sangat akrab.
"Kyaaaa!"
Ketiganya menoleh ke segala arah, sampai laki-laki bersurai kuning menoleh keatas bersamaan dengan laki-laki dengan bekas luka di dahinya.
"Itu-"
Laki-laki dengan bekas luka di dahinya melompati pohon dan menangkap seseorang yang jatuh dari langit.
"t-tanjirou!"
"Monjiro!"
Tanjiro -nama anak laki-laki dengan bekas luka di dahinya mendarat tepat di depan kedua temannya sembari menggendong seseorang.
"a-apa dia iblis?" tanya laki-laki bersurai kuning
Tanjirou terdiam sebentar dan menggeleng.
"dia bukan iblis, tapi... Baunya agak berbeda." ujar Tanjirou
Laki-laki bersurai kuning itu bersembunyi di balik tubuh laki-laki berkepala babi.
"Hah?! Dia pasti iblis! Biar ku tebas dia Gyahahaha!!!"
"Cotto oy!"
Tanjirou seakan tak memperdulikan kedua temannya sebentar, menatap lekat wajah seseorang yang baru saja ia selamatkan.
Tanjirou menyingkirkan kain yang menutupi wajahnya, Tanjirou sempat kaget karna orang yang ia selamatkan adalah seorang perempuan.
"Onna?" beo laki-laki bersurai kuning mendekat kearah Tanjirou.
Terdengar lenguhan pelan, perempuan yang berada di gendongan Tanjirou mulai membuka matanya perlahan.
"ah, kau sudah sadar. Syukurlah."
Perempuan itu menatap ketiganya linglung, sampai akhirnya kesadarannya pulih, pipinya terlihat merona sembari menatap Tanjirou memberitahu untuk menurunkan dirinya.
"ah maaf."
Tanjirou menurunkan nya perlahan. Perempuan itu terlihat gelagapan saat dipandang ketiganya, terutama oleh laki-laki berkepala Babi.
"a-ah... Tenang saja, kami tak akan melakukan apapun padamu." ujar Tanjirou saat mencium bau gugup perempuan di depannya.
Perempuan di depannya mengangguk, mengatur nafasnya menenangkan diri.
"sudah tenang?" tanya tanjirou, perempuan di depannya mengangguk.
"a-ano namamu... Siapa?" tanya Tanjirou
Perempuan di depannya terlihat ragu.
"Namaku... Yuri, Kisaragi Yuri." ujarnya
"souka, namaku-"
"CANTIK SEKALI!"
laki-laki bersurai kuning berteriak memotong perkenalan Tanjirou, laki-laki bersurai kuning itu mendorong Tanjirou agar menyingkir, mengambil tangan Yuri dan memegangnya.
"ANDA CANTIK SEKALI! BAGAIKAN MALAIKAT YANG TURUN DARI SURGA! A-APAKAH KAU MALAIKAT?! AAH... PASTI KAU MALAIKAT! KAU TURUN DARI SURGA KAN! KAU PASTI WANITA YANG DI TAKDIRKAN BERSAMA KU! AKU MENCINTAIMU PADA PANDANGAN PERTAMA! JADILAH ISTR-Huaakk!"
Laki-laki berkepala babi itu mendaratkan pukulan ke kepala temannya dengan urat kesal di dahinya, laki-laki yang di pukul menoleh pada laki-laki berkepala babi dan berteriak.
"APA-APAAN KAU INOSUKE?!" teriak nya
"Berisik kau monketsu!"
"Siapa yang kau panggil Monketsu?! Namaku Zenitsu!"
"Hah?! Apa peduliku?! Ayo bertarung denganku!"
"aku pikir aku takut?! Ayo sini! Biar ku setrum kau dengan petirku! Ku jadikan kau babi bakar!"
"ma-maafkan mereka. Namaku Tanjirou, dan yang rambut kuning itu Zenitsu, dan yang memakai topeng babi itu Inosuke."
Yuri mengangguk dan tersenyum dari balik kain nya.
"a-ano... Tanjirou-san sekarang era apa? Dan ini... Ada di mana?"
"sekarang era Taishou. Kita sedang menuju gunung natagumo." jawab Tanjirou
"Natagumo?" bingung Yuri
'Kenapa aku baru dengar? Memangnya ada gunung Natagumo di era Taisho?' inner Yuri bingung
Tanjirou melanjutkan jalannya setelah berhasil memisahkan Zenitsu dan Inosuke, ketiganya berjalan berdampingan bersama Yuri.
"Naa..." panggil Tanjirou "Kenapa kau bisa jatuh dari langit?" tanya Tanjirou
".... Itu-"
#FlashBack • Yuri POV#
[Citadel, Honmaru]
Hasebe berlari kearah Dojo, pintu Dojo di buka keras membuat orang-orang yang ada di dalam melonjak kaget.
"Hasebe? Kenapa terburu-buru?" tanyaku
"a-aruji... Ada surat, untuk anda!"
Hasebe menyodorkan surat, segera ku ambil surat tersebut dan membukanya. Para Toudan yang terlihat penasaran mendekat dan melihat isi surat.
"Dari Keluarga Inti."
Tidak biasanya keluarga inti memberikan surat, apa mungkin undangan? Tugas? Meeting?
Aku membuka surat tersebut dan pesan Video di putar, okay ini sudah pasti bukan undangan biasanya.
Di video terlihat perempuan bersurai silver dengan manik mata Lavender, raut wajah nya terlihat gugup. Di belakang nya terdapat layar besar yang menampilkan bayangan samar dari ketiga kepala keluarga besar dari percabangan keluarga inti.
'Salam Saniwa Kisaragi Yuri, mohon temui Oyakata-sama sesegera mungkin di kediaman keluarga Inti, sekarang.'
Video berhenti, aku menoleh pada para Touken danshi ku. Segera aku bangkit dan meminta Kashuu bersiap untuk ikut dengan ku ke kediaman Utama inti.
[Kediaman utama inti keluarga]
[Markas besar keluarga inti]
Aku masuk bersama Kashuu kedalam kediaman utama keluarga inti, seorang perempuan muda berkimono soft purple dengan manik lavender dan surai putih membungkuk sopan.
"Nona Kisaragi Yuri, kami sudah menanti kedatangan anda, tolong ikuti saya." ujarnya
Aku dan Kashuu dibawa keruangan rapat pribadi, di sana ada Oyakata-sama selaku pemimpin keluarga inti.
Aku membungkuk hormat.
"Kisaragi Yuri, Saniwa generasi ke lima dari keluarga Kisaragi, hadir menghadap anda." ujarku
"bangunlah."
Segera aku bangun, menatap lurus kedepan.
"Oyakata-sama, jika berkenan boleh kah saya bertanya? Ada hal apa sampai membuat Tiga pilar keluarga khawatir?" tanyaku sesopan mungkin
Oyakata-sama tersenyum lembut.
"Jikan shokogun berulah, tapi kali ini mereka tak mengubah sejarah seperti biasanya. Pergilah ke periode Taisho dan cari tahu apa yang mereka ubah. Aku sudah meminta Konnosuke meminta bantuan 'seseorang' di sana."
"mohon ijin bertanya Oyakata-sama. Siapa gerangan 'seseorang' itu Oyakata-sama."
Oyakata-sama tersenyum.
"... Dia adalah petinggi sebuah organisasi, dia adalah kakek buyut dari keluarga inti. Saat disana kau akan mengetahui nya."
"Baik oyakata-sama, terima kasih. Kalau begitu saya permisi."
"berhati-hatilah."
Aku membungkuk hormat dan meninggalkan ruangan tersebut bersama Kashuu.
"Aruji bagaimana?" tanya Kashuu
"... Akan ku jelaskan nanti di benteng, sekarang kita kembali terlebih dahulu."
* * * *
Sesampainya di benteng, aku segera memanggil semua Toudan untuk menghadap, aku duduk di tempatku yang menghadap kearah para Toudan yang duduk seiza . Mikazuki -Tachi tenka goken yang selalu berada di sisiku selain Kashuu duduk tak jauh dariku.
"Jikan shokogun kembali berulah, kali ini mereka tak mengubah sejarah jepang, mereka mencoba mengubah sesuatu. Keluarga inti -Oyakata-sama menunjukku untuk pergi memastikannya, jadi aku akan pergi ke era Taisho sendirian."
Para touken danshi menjadi ribut, ya aku sudah menduga nya.
"Aruji-sama, tapi itu berbahaya!" komentar Mikazuki
"Aku tahu... Aku akan memanggil kalian sesaat setelah aku tiba di sana."
Di saat bersamaan layar hologram muncul, memperlihatkan pesan yang masuk, yang ternyata dari Konnosuke.
"Konnosuke baru saja mengirimkan koordinasi nya, aku akan pergi satu jam lagi. Kalian semua harus siap siaga setiap saat, selama aku tidak ada Nanami-Baasan yang akan menggantikan ku sementara, dia akan meng-backup selama aku pergi."
Para touken danshi kembali ribut, tidak setuju dengan pilihanku.
"Hei... Ingatlah kalau aku pernah pergi sendiri ke masa lalu." kekeh ku
Terpaksa para Touken danshi setuju, para Touken danshi pun membubarkan diri berbeda dengan aku yang bersiap-siap untuk pergi.
"Aruji-sama." panggil Mikazuki
"Mikazuki? Ada apa?"
"apa... Ini benar-benar akan baik-baik saja?" tanya nya
"... Semoga saja, tolong jaga benteng selagi aku pergi ya."
Setelah berkemas, aku pergi ke portal yang berada di ruang bawah tanah di temani Hasebe, kashuu, dan Mikazuki.
"Hati-hati Aruji."
"iya, ittekimasu."
Aku memusatkan kekuatan spiritual ku, perlahan lingkaran sihir bersinar dan helaian bunga sakura berterbangan di sekitarku.
Aku membuka mataku, suara angin dan langit menjadi pandangan pertamaku.... Bentar, kok rasanya ada yang salah... COTTO MATTE! INI AKU BENERAN JATUH! JATUH DARI LANGIT!
"konnosuke! Dasar rubah itu!" teriakku
Aku terjun bebas.
"Kyaaa! Mou! Dareka tatsukete!"
Ahh... Sial, aku... Tak bisa mempertahankan kesadaranku.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top