His Temptress | 65

Satu jam kemudian, Terry keluar dari ruang operasi. Ewan langsung bangkit bersamaan dengan Lidya. Yang pertama kali membuka pembicaraan adalah Lidya. Ia mendekati Terry, mencengkram lengan pria itu dan bertanya, "Bagaimana dengan kakakku?"

Terry tidak menjawab.

"Apakah... sesuatu terjadi padanya?" Tanya Lidya pelan. Ketika Terry tidak menjawab pertanyaannya, ia merasa ada sesuatu buruk yang telah terjadi dan air mata Lidya tumpah. Ia kembali memeluk Ewan, menyandarkan kepalanya pada dada bidang pria itu seraya berharap bahwa pikiran buruknya tidak benar-benar terjadi.

"Ewan, bisa kita bicara sebentar?" Tanya Terry.

Ewan mengangkat alisnya dan menyadari bahwa Terry tidak pernah bersikap sekaku itu dihadapannya, kecuali kalau sesuatu yang buruk telah terjadi. Perlahan Ewan menatap puncak kepala Lidya yang bergetar akibat menangis. Ia menggenggam tangan wanita itu seolah memberikan separuh kekuatannya dan dengan tegas ia bertanya kepada Terry. "Di sini saja, Ter. Dee berhak untuk tahu apa yang terjadi."

"Aku tidak yakin kekasihmu cukup kuat untuk mendengar kenyataan yang ada, Ewan."

"Dia harus siap," ucap Ewan tegas. Ia mengetatkan genggaman tangannya pada jemari wanita itu. "Apapun yang terjadi, dia sudah berjanji untuk mempercayaiku, Ter."

Mendengar hal itu, Lidya langsung membalas cengkraman tangan Ewan. Pria itu benar, ia sudah berjanji. Lagipula kalaupun sesuatu yang buruk telah terjadi, Lidya harus yakin bahwa Ewan akan membantunya menyelesaikan masalahnya. "I'm fine." Lidya menegakkan tubuhnya dan menatap Terry. "Please, katakan saja apa yang terjadi pada kakakku."

Sejenak Terry hanya menatap Lidya seolah tidak yakin dengan wanita itu, lalu matanya terarah kepada Ewan seakan meminta pertimbangan, namun pria itu malah mengangguk seolah menyuruhnya untuk mengatakan apa yang diinginkannya.

Terry menghela nafas. "Masalahnya tidak hanya terletak pada jantung Harletta," ucap Terry. Ia memasukkan kedua tangannya kedalam saku jas-nya, "Memang, peluru yang hampir saja menembus jantungnya itu sebenarnya bisa berakibat sangat fatal. Tapi masalahnya tidak hanya terletak pada jantung, wanita itu..." Terry menarik nafas. "...sudah diracuni selama lima tahun ini."

Tubuh Lidya menegang dan jantungnya seolah berhenti berdetak ketika mendengar penuturan itu. Ia merasa sulit untuk bernafas, bagaimana mungkin selama lima tahun ini ia berusaha menghindari ayahnya dan menyelamatkan kakaknya, ternyata malah ayahnya tidak pernah sekalipun melepaskannya.

Tidak... Jadi, selama ini Lidya masih menari dan berlari diatas telapak tangan ayahnya. Dan selama lima tahun ini ia telah melakukan hal yang sia-sia. "Itu tidak mungkin..." bisik Lidya. Ia melepaskan genggamannya pada jemari Ewan dan meremas jemarinya sendiri. "Aku menemaninya seharian penuh. Tidak mungkin aku kecolongan! Aku berhenti dalam pekerjaanku. Aku menggunakan tabunganku yang terakhir untuk menetap bersama Harletta, aku bahkan tidak membiarkan siapapun mendekatinya kecuali-"

"...kecuali Dokter," lanjut Terry. Ia menghela nafas pelan, "benar bukan?"

Lidya tidak menjawab. Ia masih belum mengerti apa yang sebenarnya sedang terjadi di sini, dan otaknya seakan tidak bisa mencerna apa yang dibicarakan oleh Terry. Lidya merasa suara disekitarnya seolah menjadi sebuah degungan. Dan samar-samar ia mendengar suara Ewan disampingnya. "Kau tahu apa yang sebenarnya terjadi pada Harletta, Ter?"

"Tidak banyak. Aku masih mengumpulkan riset dan beberapa sahabatku di luar sana, Ewan." Terry menghela nafas, menutup matanya sejenak dan kembali berkata, "Untuk asumsi sementara, aku merasa dia menggunakan racun yang dimiliki oleh Poison Dart Frog." Terry menatap tegas kearah Ewan, "Binatang itu seharusnya sangat sulit untuk didapatkan, aku bahkan tidak memiliki ide darimana dia bisa mendapatkan racun tersebut."

"Bukankah itu hanya sebuah kodok? Bagaimana bisa-"

"Ewan, binatang ini memiliki racun yang mengandung Pumiliofoxin dan bathrachotoxin yang bisa melumpuhkan satu manusia besar hanya dengan beberapa mili dari cairannya. Binatang ini berbahaya dan seharusnya tidak semua orang mengetahui bagaimana cara menggunakannya."

"Apakah penyebab dia selama ini koma adalah-"

"Tidak." Terry menjawab dengan cepat. "Bukan itu, dia hanya mendapatkan sejumlah racun yang mungkin disuntikkan beberapa kali dalam lima tahun ini, namun efek sampingnya yang membuat wanita itu mengalami koma."

"..."

"Jantung Harletta tidak bisa bekerja dengan baik, karena itulah ia sering mengalami kejang-kejang, tidak hanya itu..." Terry mengepalkan tangannya dengan kesal. "Masalahnya racun itu menyebar hampir keseluruh tubuh, dan selama ini Harletta bukannya koma Ewan. Dia hanya tidak bisa menggerakkan tubuhnya, dengan kata lain dia mengalami kelumpuhan sementara yang menyebabkan kelima inderanya tidak berfungsi secara normal."

Sebelum Ewan sempat mengucapkan apapun, Terry mengangkat kelima jemarinya dihadapan Ewan dan kembali menjelaskan ucapannya. "Indera pencium, Penglihatan, Pendengar, Pengecap dan Indera peraba merupakan indera terpenting bagi manusia. Dan selama lima tahun ini kekasihmu..." Terry menatap Lidya yang kini wajahnya terlihat pucat, "Telah dipermainkan oleh Jake."

Kali ini tubuh Ewan menegang ketika mendengar Terry menyebutkan nama Jake. "Terry, jangan mengatakan hal yang akan-"

"Aku tidak akan menyesali apapun yang akan kukatakan, Ewan. Kekasihmu telah ditipu dan dipermainkan oleh ayahnya sendiri." Terry mendesah kasar. "Aku adalah seorang dokter dan aku tahu apa yang dirasakan oleh Harletta. Bisakah kau memikirkan perasaan Harletta yang dipaksa untuk kehilangan kelima indera-nya, bahkan setelah ia baru saja selamat dalam tembakan yang dilakukan oleh ayahnya sendiri?!"

"Harletta masih hidup. Alasan mengapa dia mengalami kejang-kejang adalah karena dia kembali diracuni, Ewan. Aku sudah menyuruh Eugene untuk mengosongkan satu hotel ini atas nama Maximillian." Terry berjalan selangkah, mencengkram bahu Ewan dan berkata. "Harletta harus disembuhkan dan aku tidak bisa menyembuhkannya seorang diri, Ewan. Aku akan membawa tim-ku kesini."

"Kalau selama ini Harletta kehilangan indera-nya, bagaimana ia masih bisa bertahan? Bagaimana bisa seorang ayah bisa-"

"Jake melakukannya untuk menekan Lidya," jelas Terry memotong ucapan Ewan. "Pria itu sengaja membuat Harletta lumpuh dan menjadikan hal itu sebagai bagian dari kesalahan yang diperbuat oleh Lidya, mungkin sesuatu telah terjadi lima tahun yang lalu saat mereka melarikan diri. Aku tidak tahu apa alasannya, tapi aku bisa menangkap maksud dari perbuatan pria itu, Ewan." Terry menatap Ewan sejenak.

"Dia ingin membuat semangat Lidya dalam melawannya ikut jatuh bersama dengan sakit-nya Harletta. Sehingga yang diketahui oleh Lidya adalah bahwa ia telah menyakiti kakaknya sendiri dan pada akhirnya Lidya akan kembali pada Jake dan melakukan apa yang diminta oleh pria itu."

Lidya menatap Terry, air mata seolah mengaburkan pandangannya. Namun ia tetap memaksakan dirinya dengan berkata, "Bayiku... meninggal. Aku tidak tahu apa yang terjadi, tapi... dia memiliki kondisi yang sama dengan Harletta. Bayiku-"

"Kemungkinan bayimu di racuni sangat besar kemungkinannya," ucap Terry pelan. "Tapi aku tidak bisa mengatakan kalau itu adalah kebenarannya karena pada kenyataannya aku tidak memiliki bukti sama sekali. Mungkin saja Jake telah melakukan sesuatu pada bayi kalian atau mungkin saja meninggal dengan kondisi yang sama dengan Harletta. Bagaimanapun juga daya tahan seorang bayi sangat berbeda dengan orang dewasa."

Melihat tubuh Lidya hampir saja limbung, Ewan memeluknya dan membisikkan kata-kata menenangkan kepada wanita itu. Dan Ewan mendengar bisikkan Lidya, "Dia membunuh Lucas...Dia...Dia membunuh bayiku..." bisik Lidya pelan seolah tidak fokus. Dan Ewan tahu pembicaraan Terry harus dihentikan sekarang juga.

Ewan menatap Terry dan menggeleng kepalanya pelan seolah menyuruh Terry untuk tidak melanjutkan pembicaraan ini, sementara ia masih memeluk Lidya erat.

"Aku akan mencari tahu apa yang terjadi pada bayi kalian tapi..." Terry menelan saliva-nya dan menatap Ewan, "Aku tidak bisa mengembalikan apa yang sudah hilang Ewan. Maafkan aku..."

Ketika Terry hendak melangkah pergi, Ewan berbisik pelan. "tha anakámpsei?' (Apakah dia akan sembuh?)

"θα ανακάμψει. γιατί δεν θα αφήσω κανέναν από τους ασθενείς μου να πεθάνει, Ewan." (Dia akan sembuh, karena aku tidak akan membiarkan satupun pasien-ku meninggal, Ewan.) Terry merapikan jas-nya, menelan saliva-nya dan kembali berkata, "Bahkan Malaikat Kematian pun tidak bisa mengusik pasien yang hendak kusembuhkan, aku bersumpah dia akan kembali seperti semula."

"Berapa lama waktu yang kau butuhkan, Terry?"

"Kesembuhan Harletta? Aku tidak bisa menjaminnya. Kebenaran menegnai penyakit Harletta dan vaksin yang dibutuhkan? Kurang dalam seminggu aku akan mendapatkannya begitu tim-ku datang kesini, Ewan."

Ketika Terry hendak pergi, Ewan berbisik pelan dengan bahasa yang hanya dimengerti oleh pria itu. "Setelah semuanya selesai dan kalau ternyata putera-ku meninggal karena alasan yang sama dengan Harletta, aku menginginkan racun yang sama, Terry."

"Copy that, Boss. Kali ini kau akan mendapatkan racun yang sama." Terry tersenyum dingin dan penuh makna. "Tidak... aku akan memberikan sebuah racun yang tidak membuatnya mati dengan cepat, Ewan. Perlahan... hingga tetes indera terakhir yang dimilikinya. Apakah jawaban ini memuaskanmu?"

"Aku menginginkan secepatnya."

Terry tidak menjawab namun tersenyum penuh makna. Karena tanpa ia menjawab pun, ia akan memberikan apa yang diinginkan oleh Ewan. Satu kematian di balas dengan kematian lainnya, bagaimana Terry bisa menolaknya. Jake Prescott tidak hanya mencelakai Harletta tapi juga putera Ewan dan Terry tidak bisa memaafkan Jake Prescott karena itu.

Tidak hanya itu saja, Terry bersumpah akan membalas apa yang dirasakan oleh Harletta. Dan rahasia kecil ini belum diketahui oleh Ewan. Terry menggeleng, Ewan tidak boleh mengetahui rahasia kecil ini. Karena jika sampai atasannya itu mengetahui hal tersebut, Jake tidak akan memperoleh cukup waktu untuk bernafas, karena Ewan akan membunuh pria itu.

Karena dia mengenal siapa Ewan Wellington, dan Jake telah salah memilih musuh. Dan untuk sekarang, Terry memiliki pekerjaan lain yang lebih penting.

TBC | 14 September 2017
Repost | 5 Mei 2020

Note : Jika terdapat banyak typo dan kesalahan medis / ide harap di maklumi dan memberikan masukkan untuk perbaikan hahahahaha. Dan maafkan atas ide yang semakin absurd ini. Mungkin karena kelaparan sampai buat ide seperti ini.

Note.1 : Please leave vote and comment untuk membantu rank Ewan lagi?

P.s : miss K gak tau dikalian sama atau nggak, ada beberapa readers bilang partnya loncat, miss K cek di akun lain sih gak loncat, tapi kalo memang ada yang loncat coba logout dulu baru login lagi.

Thanks :)

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top