Bab 85. Bos Perfeksionis dan Sekretaris Ceroboh
▪︎ Happy reading
▪︎ Kalo suka like, komen, sama share, ya
~~~
Bagas bersiap dengan setelan jas hitam dan dasi kupu-kupu. Dia menghela napas berkali-kali untuk mengurangi rasa gugup yang muncul sejak pagi. Pria yang mendapat penghargaan sebagai Pebisnis Termuda Berbakat dalam acara Anugerah Pengusaha Indonesia 2022 dua minggu lalu itu akan menghadiri sebuah upacara paling penting dalam hidupnya. Setelah yakin penampilannya malam ini sempurna, dia segera keluar dari unit apartemen menuju rumah calon mertuanya.
Tiba di lobi, Glen sudah siap dengan mobil dan langsung membukakan pintu saat melihat Bagas keluar dari lift. Pria itu bertugas sebagai sopir pribadi yang akan mengantar Bagas dan Alesha ke tempat tujuan.
"Lo udah anter Veni?" tanya Bagas setelah duduk di jok samping sopir.
"Udah. Veni udah di sana dan dia akan mengatur segalanya agar terlihat sempurna. Dia udah hafal banget gimana maunya lo."
Lagi-lagi Bagas menghela napas. "Syukurlah. Gue harap acara hari ini berjalan dengan sempurna dan nggak kurang satu apa pun."
"Lo tenang aja. Kenapa, sih, lo keliatan gugup banget gitu?"
"Gila aja, lo! Ini pertama kalinya, ya, buat gue."
"Oke-oke, Bos. Nggak usah tegang gitu. Santai aja."
"Sialan, lo!"
"Eh, ngomong-ngomong selamet, ya! Akhirnya, rencana lo sama Alesha bisa terwujud juga."
"Gue juga nggak nyangka bisa sampek di sini. Padahal, lo tau sendiri sebulan lalu kayak gimana? Gue sama Alesha masih kalang kabut nyelesaiin permasalahan yang ada. Apalagi, drama percintaan antara Reza dan Aqila."
Bagas termenung. Ingatannya berputar kembali pada kejadian satu bulan lalu. Setelah dia dan kekasihnya berhasil menemukan Aqila yang bersembunyi di rumah Dewi, mereka membawa wanita itu untuk tinggal di rumah Anton.
Dua hari kemudian, Reza datang untuk memohon ampun kepada Aqila. Namun, wanita itu sama sekali tidak mau menemuinya. Pria itu tidak menyerah dan hampir setiap hari datang ke rumah Anton agar bisa bertemu calon ibu dari anaknya itu sekaligus mendapatkan maaf.
Bagas dan Alesha masih harus menyiapkan peluncuran produk baru perusahaannya yang diberi nama Piaball. Syukurlah, Anton sudah diperbolehkan pulang dan kondisi kesehatannya stabil, sehingga Alesha bisa fokus dengan pekerjaan.
Reza mendatangi keduanya untuk memberi keputusan yang diambil atas perbuatan sang ayah. Pria itu melaporkan Beni Arman kepada pihak berwajib dengan menyerahkan bukti-bukti yang ada. Dia mengambil alih kepengurusan perusahaan pupuk milik ayahnya dan langsung bekerja sama dengan PT. Wijaya Utama untuk membagi pasar serta produk yang mereka jual.
Semua berjalan lancar, produk Piaball mendapat respons yang sangat bagus di pasaran. Mereka berhasil merajai pasar Jakarta dari dealer, swalayan, hingga toko kelontong. Berkat produk baru tersebut, Bagas dan perusahaannya berhasil masuk nominasi dalam ajang penghargaan Anugerah Pengusaha Indonesia 2022.
Bagas tersadar dari lamunan saat Glen menjentikkan jari di depan wajahnya. Pria itu berdeham dan segera membetulkan posisi duduknya.
"Ngelamunin apaan, sih, lo?"
"Bukan apa-apa."
"Nggak usah dipikirin yang udah-udah. Mending fokus sama masa depan."
Bagas tidak merespons lagi ucapan Glen dan memilih untuk membuka catatan yang dibawa lalu menghafalnya. Glen menoleh sekilas dan kembali lagi fokus pada jalanan sambil menggeleng-geleng.
Tiba di rumah keluarga Anton Wijaya, Bagas turun dari mobil dan membukakan pintu belakang untuk menyambut kekasih dan calon mertuanya itu. Dia sempat terpaku melihat penampilan Alesha, wanita itu sangat cantik dibalut gaun putih selutut yang memperlihatkan bahu mulus serta leher jenjang. Setelah semua masuk, Glen melajukan mobil ke tempat tujuan.
"Kamu udah hafal semua kata-kata yang harus disampaikan nanti, Mas?"
Alesha yang memutuskan untuk belajar memanggil Bagas dengan sebutan "Mas" itu bertanya setelah berada di dalam mobil.
"Sudah. Kamu tenang aja. Aku dari tadi juga baca-baca lagi dari catatan yang kamu kasih."
"Hem, bagus, deh. Jangan sampek keliru."
"Kamu juga, jangan buat kacau nanti di sana. Kita udah siapin segalanya biar terlihat sempurna."
"Siap, Bos!"
"Om, udah beneran sehat?" tanya Bagas yang melihat Anton sibuk dengan ponsel.
"Sudah. Om malah udah bisa lari-lari. Kamu fokus aja sama tugasmu nanti."
"Syukur, deh, Om."
"Papa lagi baca apa serius banget?" Alesha mendekat dan mencoba mengintip layar ponsel ayahnya itu."
"Ini, Papa lagi cari-cari berita soal persidangan Beni. Akhirnya, dia dapat bayaran atas perbuatannya."
"Apa isi beritanya, Pa?"
Anton menyerahkan ponsel yang menampilkan isi sebuah artikel. Alesha membaca dengan keras judul artikel tersebut.
"Beni Arman Dijatuhi Hukuman Dua Tahun Penjara Atas Tuduhan Sabotase. Akhirnya, kita menang, Pa."
Anton tersenyum sambil mengangguk-angguk melihat putri semata wayangnya itu begitu bahagia.
Ketika mereka sampai, para undangan yang sudah datang menyambut dengan antusias. Karangan bunga dengan ucapan selamat dari berbagai pihak tersusun rapi di depan gedung. Kedua bintang utama dari acara tersebut segera bergabung dengan Wawan di tengah ruangan.
Bagas mendekat ke arah Veni lalu berbisik, "Semuanya udah siap, kan? Nggak ada yang kurang satu pun?"
"Aman, Kak. Tenang aja. Sempurna pokoknya," jawab Veni yang ikut berbisik.
Sepuluh menit kemudian, Veni yang ditunjuk sebagai pembawa acara memulai upacara pembukaan kedai Piaball dari PT. Starfood Anggara tersebut. Wanita yang mengenakan gaun bermotif batik itu mempersilakan Bagas memberikan sambutan yang dilanjutkan dengan sepatah dua patah kata dari Wawan selaku investor.
Setelah mendengar sambutan dari pimpinan perusahaan beserta investor dalam proyek pia tersebut, Veni melanjutkan dengan acara inti yaitu pemotongan pita sebagai simbol peresmian pembukaan kedai tersebut.
Alesha berjalan dengan membawa baki berisi tiga buah gunting. Dia tersenyum sambil menyapa beberapa tamu yang dikenalnya. Namun, seketika senyumnya lenyap dan berganti dengan mata melotot saat melihat sahabatnya bersama Reza.
Bagas yang terus memperhatikan kekasihnya itu mengikuti arah pandang Alesha. Dia juga melihat Aqila berdiri di samping Reza. Sepertinya dua insan itu sudah berdamai. Pria yang berdiri di sisi Wawan itu mencoba memberi kode kepada Alesha agar tetap fokus pada langkahnya. Namun, usahanya tidak berhasil dan wanita itu tetap menatap Aqila sambil komat-kamit.
Beberapa detik kemudian, hal yang ditakutkan Bagas terjadi. Kekasihnya itu kehilangan keseimbangan ketika tersandung karpet dan baki yang dibawa terlempar ke udara. Dia dan semua undangan yang hadir menganga melihat kejadian tersebut.
Alesha berniat menyelamatkan gunting yang berada di atas baki. Namun, dia hanya berhasil memegang satu gunting dalam kondisi terbuka. Tanpa bisa mengerem langkah, wanita itu berhenti tepat di depan pita dan tidak sengaja memotongnya.
Bagas menepuk kening melihat kekacauan yang dibuat oleh sekretaris sekaligus calon istrinya itu. Sebelum semuanya makin kacau, pria itu berdiri di samping Alesha lalu bertepuk tangan dan segera diikuti oleh semua tamu yang hadir.
Pembawa acara segera mengambil alih dengan membacakan agenda selanjutnya yaitu pembukaan wine. Kali ini Bagas dan Wawan yang kebagian tugas memegang botol wine lalu membukanya. Veni menutup acara pembukaan dan peresmian kedai Piaball itu lalu mempersilakan para undangan untuk menikmati sajian yang ada.
Bagas mengambil minum dan berdiri di samping Alesha. Wanita itu mengucapkan maaf berkali-kali atas kecerobohan yang terjadi. Pria yang membuka kancing jasnya itu mengusap kepala Alesha dengan lembut.
"Aku udah menduga hal seperti tadi bakal terjadi. Untung aku udah kenal kamu. Jadi, udah terbiasa dengan sikap ceroboh kamu itu. Gimanapun juga, acara ini tetep sukses. Dan aku tetep sayang kamu apa adanya."
Alesha tersipu malu saat Bagas menyentuh hidungnya. "Makasih, ya, Mas. Kamu emang yang terbaik."
Bagas merangkul kekasihnya itu lalu berjalan menghampiri Wawan dan menyapa beberapa tamu yang hadir.
Tamat
~~~
Horee! Akhirnya, tamat juga.
Baik-baik, ya, kalian. Akur terus. Cinta kalian berdua.😘
Halo, teman-teman semua. Akhirnya, cerita Alesha tamat juga. Makasih banget buat kalian yang ngikutin kisah mereka dari awal sampek akhir ini. Semoga kalian suka dan nggak bosen baca cerita dari Satorie, ya. Tenang-tenang! Kalian masih bisa ketemu Alesha dan Bagas lagi di cerita lain yang melibatkan Glen dan Veni. Tentunya juga masih bisa ketemu Aqila dan Reza.🥰
Kapan nulis kisah baru itu? Belum tau pastinya. Yang pasti, aku bakal tulis kisah Glen dan Veni.🥳
Sambil nunggu kisah baru mereka, kalian bisa, loh baca ceritaku yang lain.🤗
Yang udah tamat dan mau republish.
Yang lagi on going.
Lup u, Guys!🥰😘
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top