☪︎⋆✧ Chapter 24 : ❝Take Care.❞
🍁 Chapter 24 : Take Care
.
🍂Bab 24
|| Take care ||
[ Rawat ]
.
🍁˚. ୭ ˚○◦ 🍁 ◦○˚ ୧ .°🍁
"Jadi?"
Gojou duduk diam mendengarkan penjelasan dari dokter berambut hijau. Getou sendiri menanyakan hal-hal yang penting--sekitaran tentang keadaan [Name] sekarang.
"Dan juga ... kandungannya."
"Huh?"
Gojou segera memutar leher. Menatap dokter berambut hijau itu dengan pandangan bertanya, begitu juga Getou.
"Kalian tidak tahu jika dia hamil?"
Getou menatap Gojou yang kini berpikir keras. Ia menyadari jika kini mereka berdua menatap menuntut padanya.
Gojou mengangkat kedua tangannya.
"Aku benar-benar tidak tahu kali ini."
"Mungkin [Name] juga tidak tahu. Berapa usia kandungannya?" tanya Getou.
"Baru dua minggu pertama. Dan ... Itu usia yang sangat rentan. Maaf, tapi, yang sebenarnya ingin aku sampaikan pada kalian adalah ... Dia keguguran. Proses pengeluaran janinnya telah dilakukan saat ia kami tangani."
Gojou langsung berdiri dari duduknya.
"Tunggu, kau mau kemana?"
"Membunuh Ayami."
"Tidak! Jangan lakukan itu, Satoru. Sekarang yang paling penting adalah keadaan [Name]. Kita urus Ayami itu nanti."
Getou benar. Apa yang dikatakan temannya ini benar, tidak ada gunanya juga membunuh Ayami sekarang. Kehidupan kecil yang hidup di perut [Name] juga telah pergi, tidak akan kembali meski dia membunuh Ayami.
Seharusnya ia menyadari ini sedari awal. Kemarin wajah [Name] pucat, tidak selera makan selain makanan yang ia inginkan. Bukankah itu sudah tanda yang cukup jelas? Sial.
Ia juga sering menyentuh [Name] akhir-akhir ini tanpa ada hambatan wanitanya datang bulan. Mungkin sekitaran seminggu lalu.
"Apa dia sudah sadar?" Gojou bertanya.
"Ya. Aku cukup terkejut karena ia sadar dengan cepat."
"... Dia tahu tentang hal ini?"
"... Ya."
.
.
"Hai."
[Name] menyambutnya dengan senyuman. Gojou tahu, itu bukan senyuman yang biasa wanitanya tunjukkan bersamaan dengan kehangatannya.
Gojou mengelusi puncak kepalanya dengan hati-hati.
"Bagaimana keadaanmu?"
"Aku sudah baikan, kok."
Hening melanda keduanya. Gojou mendudukkan dirinya di samping [Name], bersandar pada pundaknya.
Ia melihat gelagat [Name] yang nampak ingin mengatakan sesuatu, tapi ia tahan dan ragu. Gojou menutup mata.
"Aku sudah tahu."
Ia dapat merasakan tubuh [Name] yang menegak kaku.
"... Kamu kecewa padaku?" Ia bertanya dengan nada lirih, suaranya menahan tangisan.
"Tidak."
"Kenapa ...?"
"Setelah semua yang kau lakukan? Tidak, tidak. Aku tidak akan kecewa. Selebihnya ... Yah, kau tahu sendiri 'kan? Aku bukan ahli dalam menasehati. Daaan ... Kau selamat saja itu sudah sangat cukup, tau." suaranya terdengar jenaka. Karena ia tidak ingin melihat tangisan keluar dari pelupuk mata [Name].
Meski sebenarnya itu tidak berguna.
"Maaf ... Satoru."
Gojou memeluknya.
"Hmm ... Kau tahu aku tidak suka melihat tangisan 'kan?" Sebab sisi manusianya muncul jika melihat itu. Dan, dia juga tidak tahu cara menangani orang yang menangis.
"... Aku tahu, hanya saja ... Sulit menahannya, tau ...."
"Heee."
Gojou mencium bibirnya. Mengusap air mata [Name] yang masih mengalir menggunakan ibu jarinya. Ia melakukannya dengan hati-hati, tidak sampai terbawa nafsu karena [Name] masih dalam masa penyembuhan sekarang.
Tautan ciuman mereka lepas. Nafas memburu terasa dari [Name], sementara Gojou terlihat biasa saja.
Kening keduanya menyatu, kini [Name] telah berada di atas pangkuannya. Selama beberapa detik mereka bertatapan, kemudian menyatukan bibir kembali.
❄️ ˚. ୭ ˚○◦ ❄️ ◦○˚ ୧ .°❄️
Gojou mengusap rambut [Name] yang kini telah tertidur pulas. Senyuman kecil ia pasang, terasa damai melihat wajah cantik itu tertidur.
Kemudian ia bangkit dari ranjang, berjalan keluar dari dalam kamar inap milik [Name]. Diluar sana, telah menunggu Getou dan Nanami.
"Di mana wanita itu? Ah, aku lupa tadi melemparnya sampai mana."
Nanami berujar.
"Aku sudah membawanya ke kantor polisi. Mungkin sekarang ia telah dirawat di rumah sakit di bawah pengawasan."
"Begitu? Bawa dia kemari padaku. Aku tidak peduli dengan masa rawatnya."
"... Baiklah."
Nanami merogoh saku, meminta anak buahnya untuk menjemput tubuh Ayami yang masih dalam perawatan.
"Kau serius, Satoru?" Getou bertanya. Tidak peduli dengan aura menakutkan yang temannya keluarkan sekarang.
"Banget."
"[Name] tahu ini?"
"Tidak."
Getou menghela nafas, kemudian menganggukkan kepalanya. Baiklah, dia tidak akan bertanya lagi.
"Gojou san, Nona Ayami sudah dibawa keluar dari rumah sakit."
"Oke, kalau begitu, ayoo!!"
❄️ ˚. ୭ ˚○◦ ❄️ ◦○˚ ୧ .°❄️
Maaf guys ...
Ternyata aku gak bisa bikin angst hurt untuk Sincerity Love ...😭
Gak tahan liat Gojou angst gitu.
Sincerity Love, perubahan rencana!
Tenang, chapter awal itu gak pengaruh, kok.
┈┈┈ ੈ 𝓐𝓷𝓘𝓷𝓞𝓬𝓽𝓸𝓫𝓮𝓻 ੈ ┈┈┈
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top