Bagaimana kau bisa ada di mimpiku, Kosong?

Aku masih memikirkan mimpiku hari ini di depan layar-layar yang menjadi satu-satunya temanku. Namun aku masih tak menemukan jawabannya. Layar di depanku pun masih tak bertambah. Padahal aku berharap aku bisa melihat dari sudut pandang si Kosong sekarang.

Mimpi itu terasa begitu nyata. Seolah kami benar-benar bertemu. Aku tak pernah mengalami mimpi seperti itu lagi sejak dilempar di dunia ini.

Tapi apa hubungannya aku dengan nona versi laki-laki itu. Apa yang direncanakan takdir...

...kepadaku?

.
.
.

Lagi-lagi aku bermimpi.

Kali ini aku bisa melihat sesuatu terpantul dari cermin. Aku sama sekali tak mengenal sosok yang kulihat sekarang. Sosok pemuda berambut hitam selegam arang.

Untuk sesaat aku teringat diriku dimasa lalu karena rambut hitam itu. Namun mata semerah darah miliknya menjadi perbedaan yang kontras dari kami.

Apa maksudnya dari mimpiku kali ini?

Sebentar. Kenapa aku tahu ini mimpi?

Hei siapa kau keluar kau dari tubuhku sekarang

"Huh?"