Cat

"Ah ini bukan Penjara Es" katamu mulai kebingungan. Tak hanya kamu, aku pun tak begitu ingat kalau kamu pernah kesini.

Sepanjang mata memandang hanya ada hutan dan cukup gelap. Ku harap kamu tidak bertemu dengan sesuatu yang mengerikan nantinya.

"Ada meong" serumu monoton. Terlihat seekor kucing hitam tengah menatapmu dengan manik mata merah darah yang tampak berbinar.

"Miaw..." katamu jongkok mengulurkan tangan ke kucing itu.

Astaga, suaramu terlalu imut untuk ini,Nona. Aku yakin seribu persen kalau Si Raja Bayangan mendengar ini, dia akan mimisan seharian.

Tapi apa hanya perasaanku, atau kucing ini agak aneh. Matanya kayak tak normal.

Kulihat kucing itu tak bereaksi. Masih menatapmu berbinar. Kemudian dia membuka mulutnya. Reflek membuatku terlompat kaget.

"Hwaaa!!"

Kucing itu ternyata memang bukan kucing normal. Begitu ia membuka mulutnya, tiba-tiba saja sesuatu keluar seperti tentakel dengan gigi-gigi tajam perlahan mulai membelitmu. Dari sini kubisa mendengar dirimu berteriak panik dan tangan dan kakimu mencoba memberontak.

Ah aku harus menolongmu, Nona. Tapi bagaimana caranya? Aku tak bisa apa-apa disini.

Kulihat kucing itu mulai menarikmu semakin mendekat ke mulutnya yang terkembang bagai bunga pemakan serangga. Seolah hendak memakanmu. Bagaimana ini... Bagaimana caranya menolongmu.

Aku selalu tak berguna disaat seperti ini.

Siapa saja...tolong...

Crassh

"MWAAWWRRGH"

Ku tertegun ketika mendengar erangan kucing yang kesakitan. Kutatap layar didepanku, ternyata tentakel-tentakel kucing jejadian itu putus karena sesuatu. Kemudian kulihat sesosok gadis berambut pendek berdiri di depanmu. Mengayunkan tongkatnya ke arah kucing itu dan bersamaan dengan itu kulihat kucing itu telah terbakar hingga gosong.

"Ah, kau tak apa-apa, Nona?" kata gadis itu menoleh kearahmu dengan muka khawatir.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top