Chapter 18 - Hiraeth

Aku menceritakan semuanya pada Sean. Awalnya ia keberatan, tetapi Raquel memperingatkan kalau kami akan mengacaukan nasib orang lain bila tetap di sini. Akhirnya kami memutuskan untuk kembali ke Norvogods modern, meninggalkan Mr. Grecell di sini.

Raquel mempersiapkan ritualnya. Bukan waktu persiapan yang sebentar karena katanya butuh energi besar untuk membuat sebuah portal. Hal itu membuatku heran, seberapa besar kekuatan Tatiana waktu itu saat membuat portal di loket? Waktu yang ada kugunakan untuk berpamitan dan mengucapkan terima kasih pada semua orang. Pada Ayah, Ibu, Dimetric, Anastasia, Olga, Eugenia, Sean Ivanovich, bahkan Lev menyediakan waktunya sebentar untuk menemui Sean dan aku. Aku memaklumi saja, keluarga Volkov memang sedang dilanda masalah sehingga Lev pasti sangat sibuk.

Pada harinya tiba, keluarga Tolstoy mengantarkan kepergian kami. Mereka berkumpul di rumah Raquel untuk melihat kami untuk terakhir kali. Anastasia memelukku erat.

"Jangan lupakan aku," katanya.
Aku mengangguk. "Kau juga. Tolong jaga Ayah dan Ibu."

"Pasti!"

Ibu menciumiku begitu lama. Mungkin rasanya seperti melepaskan anaknya yang lain. Aku hanya bisa memeluk wanita itu dan menenangkannya. Mengatakan aku akan baik-baik saja.

"Semua siap." Raquel memberi tanda.
Sean dan aku berdiri di tengah lingkaran lilin yang sudah dibuat oleh Raquel. Di keempat penjuru mata angin disediakan tempat pembakaran di mana kawah tembaga berisi ramuannya dibiarkan mendidih. Ia mulai membaca mantra. Bersamaan dengan itu, aku merasakan angin berpusar mengelilingi kami membentu pusaran dan kabut mulai keluar dari tiap kawah menyelimuti kami membentuk pusaran angin berkabut.

Kami tertarik dalam pusaran kabut itu yang lama kelamaan menghalangi pandanganku pada wajah Ayah dan Ibu. Kabutnya makin pekat, pahit seperti asap hasil bakaran kayu. Napasku sesak, mataku juga pedih sehingga mau tak mau harus dipejamkan.

Kakiku tiba-tiba tak lagi menjejak tanah. Deru angin kencang tertangkap oleh indra pendengaranku. Tubuh kami terhempas ke berbagai arah, diombang-ambingkan tornado. Sean mengeratkan genggaman tangan kami, tak mau terlepas seperti terakhir kali kami melewati portal waktu.

Pada akhirnya pusaran itu berhenti dan aku jatuh terduduk di sofa dengan Sean di sebelahku. Sempat aku melihat sekitar dan mendapati tempat yang familiar, yaitu ruang keluarga Mama dan Papa, sebelum aku hilang kesadaran di sofa depan televisi.

∆∆∆

"Ann? Sean? Kenapa kalian tidur di sini?" tanya Mama.

Mataku mengerjap untuk memfokuskan pandangan. "Hari apa sekarang?"

"Sekarang hari pertama masuk sekolah lagi. Cepat mandi dan bersiap." Kemudian Mama meninggalkan kami menuju dapur. Sean yang berada di sampingku menggeliat bangun.

"Kita kembali ke rumah Papa dan Mama," aku berbisik memberitahunya.

Kami bersiap dengan cepat. Setelah sarapan, Ayah menyuruh kami naik ke mobil karena beliau berniat mengantar kami. Semacam tradisi keluarga di hari pertama sekolah katanya. Seperti biasa Sean dan aku duduk bersebelahan di kursi penumpang. Mama menyalakan radio dan bersenandung ceria mengikuti alunan musik. Sayangnya, ketika lagu berakhir siaran dipotong oleh berita kilat.

"Ilmuwan telah mengklaim bahwa tulang-tulang yang ditemukan di sebuah gua daerah Tuv, utara Liev, berusia tidak kurang dari 1000 tahun. Gua yang diperkirakan menjadi sebuah makam abad pertengahan ini menimbulkan banyak kontroversi sebab ditemukan pula sebuah jurnal dengan usia yang sama dengan tulang-tulang tersebut. Anehnya buku itu tidak hancur dimakan zaman seperti seharusnya. Misteri bertambah dengan adanya tulisan tahun ini di sampul kulitnya. Hal ini menimbulkan berbagai opini dan teori akan adanya penjelajah waktu. Menurut Kepala Badan Penelitian Sejarah Nasional Norvogods, belum dapat dipastikan apakah jurnal yang ditemukan berasal dari waktu yang sama dengan tulang-tulang di tempat itu ataukah hasil keisengan seseorang. Saat ini---"

"Omong kosong!" seru Ayah. "Mana ada buku yang bisa bertahan bertahun-tahun di dalam tanah."
Mataku membulat menatap Sean.

"Jurnal Mr. Grecell di Gua Pahlawan," kataku tanpa suara. Sean memberi kode agar aku diam saja.

Aku mendapatkan kelas sejarah lanjutan untuk mata pelajaran pertama. Kelasnya berada di ruang kelas Mr. Grecell karena guruku sekarang adalah seorang guru baru yang menggantikan Mr. Grecell karena pria itu keluar dari pekerjaannya demi mengikuti kami kembali ke zaman dulu dan mengira tidak akan pernah kembali. Benar ia tak pernah kembali, tetapi dalam sebab yang berbeda.

"Selamat pagi, kelas," sapa guru baru itu ketika masuk. Seorang pria masih muda, mungkin usia tiga puluhan awal. Ia langsung memperkenalkan diri di depan kelas. "Baiklah, aku guru baru kalian untuk sejarah lanjutan dan akselerasi. Namaku Alexei Constantinovich Romanov. Dan hari ini kita akan langsung menuju materi."

Seluruh anak di kelasku mengerang. Padahal kami sudah berharap Pak Romanov ini akan berbasa-basi dulu memperkenalkan diri lebih lanjut. Ternyata ia langsung membuka laptopnya untuk menampilkan presentasi. Mengapa ia bisa begitu bersemangat mengajar padahal liburan baru saja berakhir?

"Kurasa akhir-akhir ini kalian mendengar tentang penemuan makam gua di Tuv. Aku benar bukan?" Kami mengangguk malas. "Nah, ilmuwan ahli sejarah yang sekarang sedang meneliti tempat itu mengatakan usia tulang-tulang yang ada di sana mungkin berusia 10 atau 11 abad yang lalu. Maka aku sudah mempersiapkan materi mengenai sejarah Norvogods di zaman itu agar kalian tidak bodoh-bodoh amat ketika membicarakan tentang hal ini dengan pengetahuan sejarah yang minim."
Wah, guru itu ada benarnya juga. Setiap kali ada berita menghebohkan di televisi maka seantero sekolah akan membicarakan hal yang sama untuk waktu yang lama. Semuanya bercerita satu sama lain seolah tahu peristiwa itu seolah mengetahui segalanya. Beberapa orang tertawa gugup mendengar perkataan Mr. Romanov.

"Pertama-tama, apakah ada seseorang di sini yang mengetahui sedikit saja mengenai awal abad pertengahan? Ya, kau saja yang menjawab!" Semua mata beralih pada seorang anak di pojok ruangan. Sepertinya ia tadi tak sengaja bertatapan dengan Mr. Romanov sehingga dikira ingin menjawab.

Anak itu menelan ludah. "Kuno? Tidak ada permainan video?"
Mr. Romanov tersenyum. "Hm, ya benar juga. Namun kurang tepat." Anak itu duduk menyembunyikan malu.

Kami kembali menghadap depan karena Mr. Romanov telah mengganti slide menjadi lukisan seorang gadis berpakaian bangsawan dengan membawa bola emas bersalut ratusan batu mulia di salah satu tangan dan tongkat emas pendek di tangan lainnya. Kepalanya terhias mahkota indah.

"Ada yang mengenalnya?" Seisi kelas terdiam. Aku juga karena sama sekali tidak tahu siapa gadis itu.

"Tak ada yang tahu? Baiklah, kuperkenalkan pada kalian," kata Mr. Romanov akhirnya. "Wanita itu adalah tsarina pertama Norvogods yang memerintah di pertengahan abad 11 dan menjadi penguasa Norvogods yang sangat berpengaruh bagi perkembangan politik, ekonomi, dan pendidikan khususnya di Liev. Gelarnya adalah Tsarina Yekaterin I Yang Agung. Ayahnya merupakan tsar yang hebat juga. Sayangnya si ibu terlibat pengkhianatan sehingga tsar memenjarakan ibu Yekaterin seumur hidup. Yekaterina kecil diasuh oleh inangnya semenjak dilahirkan. Ada yang bisa menyebutkan nama lengkap Tsarina Yekaterin?"

Aku mengangkat tangan. "Yekaterin Levna Volkova?" Kuakhiri jawabanku dengan tanda tanya karena sedikit ragu. Apakah benar itu anak Lev dan Lidya? Bukankah dalam sejarah yang kutahu tsarina setelah Lev adalah penyebab kehancuran Norvogods kala itu?

"Yap, benar sekali Nona..." Ia mencari namaku dalam daftar absen kemudian tersenyum. "Ah, pantas saja kau mengetahuinya. Tentunya orang tuamu menceritakan kisahnya turun temurun tentang nenek moyangmu. Jawabanmu tepat. Hanya saja nama yang lebih lengkap lagi adalah Yekaterin Tatiana Levna Volkva. Putri dari Tsar Lev dan mantan Tsarina Lidya."

Ah, akhirnya aku sadar. Perubahan jalannya sejarah yang kulakukan mempengaruhi banyak hal. Tsarina Yekaterin sebelumnya adalah sumber kehancuran Norvogods karena pada aslinya ia diasuh langsung oleh Lidya dan Koslov, kakeknya, yang jahat. Setelah terjadi perubahan, Koslov tewas dan Lidya dipenjara sehingga Yekaterin diasuh oleh Lev dan ibu inangnya sehingga menjadi pribadi yang luar biasa.

Dari pelajaran hari itu, aku mengetahui bahwa gelar Lev Yang Kejam sudah tidak melekat pada Lev. Sebaliknya, sekarang ia dikenal sebagai pendahulu seorang pemimpin Norvogods yang dapat meraih masa kejayaannya. Kepala negara sekarang masihlah Pak Presiden di istana negara hanya saja keluarga kerajaan wangsa Volkov yang tadinya dipandang rendah sekarang memiliki kehormatannya lagi.

Tatiana memang melakukan perubahan yang sangat besar seperti yang Zirnitra katakan padaku dulu. Ia tidak hanya menyelamatkan keluarganya dari pembantaian Koslov tetapi juga memperbaiki citra wangsa Volkov di kemudian hari dan membuat nasib seorang gadis yang tadinya dibenci menjadi dipuja-puja sepanjang masa. Dan dia benar kalau harga yang diminta untuk perubahan-perubahan baik ini sungguh mahal. Tatiana membayar dengan nyawanya.

Aku menceritakan semuanya pada Sean siangnya saat kami pulang sekolah. Ia tidak begitu tertarik. Hanya mengangguk beberapa kali sebagai tanda ia mendengarkanku.

Beberapa bulan kemudian televisi memberitakan bahwa tulisan-tulisan yang ada dalam buku yang ditemukan di gua telah selesai dibaca dan dianalisis. Menurut mereka catatan itu merupakan cerita sejarah tentang masa sebelum Yekaterina I berkuasa. Mengenai tahun yang tercetak di sampul masih menjadi misteri.

"Sejarah adalah ilmu yang dinamis. Kita bisa menerima cerita yang baru apabila ada bukti valid yang mendasarinya. Buku itu masih dalam penelitian---" Kembali kudengar suara Kepala Badan Peneliti Sejarah Nasional Norvogods yang pernah tersiar di radio.

Semuanya berjalan baik dan normal. Keluarga Tolstoy walau tetap tidak menonjol, tetapi tidak lagi dicatat sebagai keluarga pengkhianat yang dibantai dengan seorang anak menghilang. Mereka hidup bahagia dalam kenangan indah tentang Tatiana. Anastasia, Olga, dan Eugenia masing-masing menikah dan memiliki keturunannya sendiri. Tak ada catatan tentang Dimetric dan Sean Ivanovich selain menjadi pengawal kerajaan dan orang kepercayaan Lev Tsar. Rasanya aku merindukan mereka sebagai keluargaku, tetapi lucu juga karena mereka bukan benar-benar keluargaku sebab Ann tidak memiliki sangkut paut apa pun dengan keluarga Tolstoy sekarang.

Masih ada satu masalah lagi untuk Sean dan aku, yaitu kami masih merasa telah banyak merepotkan Mama dan Papa sehingga pada diskusi yang kesekian Sean memutuskan untuk mengucapkan terima kasih dan maaf pada mereka dan mungkin meminta izin untuk berpisah dengan mereka dan hidup mandiri. Untuk yang terakhir aku tidak terlalu yakin mengingat Mama dan Papa benar-benar menyayangi kami seperti anaknya sendiri.

Namun coba saja. Maka malam ini Sean dan aku ikut kedua orang tua asuh kami menonton televisi seperti yang sudah menjadi kebiasaan bagi mereka beruda seusai makan malam. Sikuku menyenggol Sean agar ia yang memulai.

Ia batuk kecil dengan sengaja untuk menarik perhatian Mama dan Papa. "Ann dan aku ingin meminta maaf sekaligus berterima kasih karena kalian telah merawat kami selama ini. Mungkin kami tidak bisa menggantinya sekarang, tetapi suatu saat nanti akan. Kami janji."

Mama tertawa kecil. "Apa ada sesuatu menjatuhi kepala kalian? Tumben sekali."

Sean memberi kode agar aku melanjutkan. "Yah, kami hanya ingin berterima kasih pada kalian karena telah mengasuh kami selama setahun terakhir."

"Setahun terakhir apanya?" tanya Papa dengan mata masih menatap televisi. "Kami sudah mengasuh kalian sejak dalam kandungan."

Keningku berkerut. "Maksudnya? Kami bukan anak kandung kalian."

"Sepertinya mereka sedang teringat gurauan kita saat mereka kecil. Kita dulu selalu bilang kalau kita hanya menemukan mereka di jalan." Papa tertawa bersama Mama.

"Jadi kami anak kandung kalian?" tanya Sean yang juga bingung.

"Tentu saja kalian anak-anak kami," kata Mama sambil menahan tawa. "Aku mengandung kalian berdua. Ada bukti aktanya." Sean dan aku berpandang-pandangan.

Apa-apaan ini? Bagaimana bisa kami menjadi anak kandung Papa dan Mama bukannya nyaris tertabrak di depan toko roti karena baru saja sampai dari perjalanan waktu yang kami lalui. Apakah perubahan yang Tatiana buat juga memengaruhi takdir kami? Apakah kami bisa dikatakan reinkarnasi Anastasia dan Sean Ivanovich?

Sean dan aku masih tidak percaya. Kami mendesak Mama meperlihatkan akta kelahiran kami. Awalnya mereka tidak mau karena malas. Namun kami terus memohon hingga akhirnya dua akta itu berada di tangan kami.

Di sana tertulis benar. Kami dilahirkan sama-sama tanggal 13 September---kebetulan yang aneh---dengan selisih waktu tepat satu tahun. Tertulis bahwa kami adalah putra dan putri kandung dari Pytr dan Mary. Kejutannya tidak hanya sampai situ. Begitu aku menangkap tulisan nama anak, kedua mataku terbuka lebih lebar lagi.

Namaku bukan hanya Annette Pytrovna, melainkan Annette Pytrovna Volkova. Salah satu keturunan dari Yekaterina Yang Agung dari wangsa Volkov, keluarga bangsawan Norvogods.

∆∆∆

~Vse Koncheno~

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top