flashback 5🍁

Loha para readers~~

Flashback dulu ya~~

Aku harap kalian suka dan selamat membaca ~~💕💕💕
.
.
.
.
Dirumah sakit~~

Di ruangan serba putih Akira menatap sendu sosok yang sedang terbaring di atas tempat tidur rumah sakit, wajah Riku terlihat sangat pucat dengan kantung hitam di bawah matanya.

" Apa itu tadi??.... Apa itu mimpi??... Tapi terlihat sangat nyata."Gumam Akira pelan mengingat kejadian itu.

Perasaan monster kura-kura raksasa yang menghancurkan segala nya yang ia lewati terasa sangat jelas tapi saat melihat semua tempat di sekitar nya terlihat baik-baik saja seakan seperti mimpi.

" Akira-sama." Panggil Leon pelan sambil melirik botol obat yang ada di tangan nya.

" Hei Leon..... Kau tauh sesuatu kan??" Tanya Akira pelan tanpa menoleh ke arah Leon.

" .....apa maksud anda?" Tanya Leon kembali.

Akira yang mendengar pertanyaan Leon menggertak gigi nya kesal dan menatap Leon dengan penuh amarah.

" JANGAN BERBOHONG PADAKU!!... AKU PERNAH MELIHAT MU MENGGERAKKAN BARANG!!... AKU YAKIN KAU DAN RIKU PASTI SEJENIS!!" Teriak Akira frustasi.

Mendengar pernyataan itu membuat Leon terdiam karena terkejut, ia tidak menyangka Akira pernah melihat nya menggunakan kekuatan nya untuk menggerakkan barang.

".... Aku diam selama ini karena aku menghargai privasi mu. Tapi jika itu berhubungan dengan Riku aku tidak bisa diam saja..... Aku mohon Leon katakan sesuatu!!." Kata Akira dengan suara bergetar.

".... Aku akhir nya mendapat keluarga.... Aku tidak ingin kehilangan keluarga lagi." Lanjut Akira sambil menyembunyikan wajah nya dibalik kedua tangan nya.

Melihat Akira yang frustasi dan tertekan membuat Leon tidak tega membohongi Akira, setelah beberapa perdebatan di dalam hati akhir nya Leon membuka suara.

"..... Akira-sama anda benar. Saya dan Kaede-sama hampir sejenis."kata Leon pelan.

" Hampir??" Tanya Akira bingung karena mendengar pernyataan Leon.

" Saya dan Kaede-sama memang sama-sama memiliki kekuatan tapi secara bersamaan kami berbeda karena kekuatan yang kami terima itu berbeda." Jawab Leon membuat Akira semakin bingung.

Melihat kebingungan di wajah Akira membuat Leon menarik nafas panjang untuk memberikan penjelasan cukup panjang.

" .... Apa Akira-sama pernah dengar teori tentang dunia lain??" Tanya Leon yang di angguki Akira.

" Kebanyakan orang akan menganggap teori ini hanya khayalan, fiksi, atau bualan saja..... Kebanyakan orang-orang ini tidak percaya dengan adanya dunia lain...... Tapi dunia lain itu sebenarnya benar-benar ada." Lanjut Leon semakin membuat Akira bingung.

" Leon... Aku bertanya apa yang terjadi dengan Riku bukan teori tentang dunia lain!!." Kata Akira mulai tidak sabar saat mendengar penjelasan Leon.

" Dengarkan dulu sampai selesai Akira-sama itu karena Kaede-sama berhubungan dengan ini." Balas Leon serius membuat Akira terdiam dan berusaha keras menahan keinginan nya untuk menyela penjelasan Leon.

Melihat Akira yang terdiam membuat Leon melanjutkan penjelasan nya.

" Tidak hanya satu ada ratusan, ribuan bahkan jutaan dan mereka memiliki keunikan masing-masing seperti penduduknya memiliki kekuatan, makhluk mistis, kemajuan teknologi dan sebagai nya."

".... Tapi meskipun begitu banyak sekali penduduk dari dunia lain suka melakukan kerusakan dimana mengundang makhluk bencana dan malapetaka agar mendorong dunia menuju kehancuran."

Mendengar penjelasan Leon membuat Akira tanpa sadar mengingat makhluk kura-kura raksasa yang menghancurkan segalanya yang ia lewati.

"... Kura-kura waktu itu... Apakah ia makhluk bencana??" Tanya Akira.

" Bukan.... Makhluk itu salah satu dari 4 kiamat besar yang kedatang nya akan membuat kehancuran pada dunia." Jawab Leon.

Mendengar itu Akira langsung membeku, bukankah itu arti nya bumi di takdir kan untuk hancur tapi kenapa bumi masih baik-baik saja setelah waktu kemunculan nya sudah dilewati.

Saat Akira sedang sibuk berpikir, ia di kejutkan oleh Leon yang membuka suara nya lagi.

" Jika ada bencana pasti ada penyelamat.... Di setiap dimensi Dunia yang akan di datangi oleh makhluk pembawa kehancuran pasti ada penyelamat nya..... Menurut anda siapa yang akan menghentikan mereka??.... Para makhluk yang mendatangkan  kehancuran itu.... Siapa yang akan menjadi sang penyelamat yang akan menghentikan mereka??"

Mendengar pertanyaan Leon tanpa sadar Akira menatap Riku yang sedang berbaring tidak berdaya di atas tempat tidur.

" Apa maksud mu Riku adalah sang penyelamat?!!... Riku bertugas menghentikan para makhluk seperti kura-kura itu?!!."

".... Apa Riku akan selalu berakhir seperti ini jika makhluk pembawa kehancuran datang kembali ke sini?!!" Tanya Akira khawatir sekaligus terkejut.

Mendengar pertanyaan itu membuat Leon tanpa sadar menatap botol obat yang tadi di minum Riku dan melihat Riku yang terlihat lebih baik saat meminum nya.

" Saya kurang yakin...... Saya rasa bukan hanya itu saja yang membuat kondisi Kaede-sama berakhir koma seperti ini." Balas Leon.

" Apa maksud mu Leon??."  Tanya Akira bingung saat mendengar perkataan Leon.

" Akira-sama... di dunia ini orang-orang yang memiliki kekuatan akan selalu diburu oleh orang-orang serakah itu sebab nya orang yang memiliki kekuatan memerlukan sesuatu untuk menekan kekuatan mereka agar mereka tidak ketahuan dan tidak di buru oleh orang-orang serakah yang menginginkan kekuatan kami." Kata Leon.

Mendengar penjelasan Leon, Akira mengangguk mengerti karena ia telah banyak melihat orang-orang serakah yang akan melakukan segalanya untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.

" Aku mengerti... Tapi kenapa kau berkata seperti itu??" Tanya Akira.

" Sebelum Kaede-sama melompat dari helikopter, beliau telah meminum obat saya terlebih dahulu." Kata Leon sambil menunjukan botol obat yang ia pegang.

" Itu obat yang selalu kau bawa... Aku ingat kau sama sekali tidak memiliki penyakit tapi kenapa kau selalu meminum obat itu??" Tanya Akira penasaran yang hanya di balas tatapan datar oleh Leon.

Melihat tatapan Leon membuat Akira akhirnya tersadar tentang perkataan Leon tentang sesuatu yang dapat menekan kekuatan.

" ..... Apa itu obat yang berfungsi untuk menekan kekuatan mu??" Tanya Akira tersadar yang langsung di balas anggukan oleh Leon.

" Biasanya orang yang memiliki kekuatan hanya perlu meminum 1 butir setiap hari untuk menekan kekuatan mereka.... Tapi Kaede-sama menelan lebih dari 10 butir yang artinya kekuatan Kaede-sama di atas rata-rata." Kata Leon sambil mengeluarkan sebutir obat dari dalam botol.

" .... Setelah meminum obat ini pemilik kekuatan apapun itu akan kesulitan menggunakan kekuatan mereka karena telah di tekan oleh obat ini.... tapi Kaede-sama masih dapat menggunakan kekuatan nya bahkan dengan jumlah yang sangat besar setelah meminum obat ini." Lanjut Leon lalu menatap Riku yang berbaring di atas tempat tidur di ikuti oleh Akira.

" Ini hanya dugaan saya..... Saya rasa tubuh Kaede-sama tidak mampu menahan kekuatan nya yang sangat besar jadi ia meminum obat saya....."

"....kemudian ia memaksa tubuh nya untuk menggunakan kekuatan yang sangat besar disaat kekuatannya sedang di tekan." Jelas Leon sambil berpikir.

".... saya menduga keadaan tubuh Kaede-sama berada berada dalam kondisi dimana tubuh nya memerlukan kekuatan tapi secara bersamaan ia juga perlu menekan kekuatan nya." Lanjut Leon pelan.

"..... Ka-kalau begitu.... A-apa yang harus kita lakukan??." Kata Akira panik lalu mata nya kembali cerah saat melihat obat di tangan Leon.

" ...Jika kita memberikan Riku obat itu, apakah keadaan nya akan jauh lebih baik??" Tanya Akira.

" ..... Akira-sama sudah aku katakan tadi obat ini berfungsi sebagai menekan kekuatan.... Sedangkan kondisi tubuh Kaede-sama sekarang adalah kekurangan kekuatan tapi secara bersamaan ia juga perlu menekan kekuatan nya.... Jika kita memberikan obat ini kekuatan Kaede-sama akan semakin di tekan yang akan membuat Kaede sama langsung meninggal karena tubuh nya tidak memiliki kekuatan lagi." Balas Leon sedih dan frustasi bahkan suara nya sedikit bergetar.

" ...Te-terus kita harus bagaimana agar kondisi Riku lebih baik?!!" Tanya Akira dengan suara bergetar bahkan sudah ada setitik air mata di ujung mata nya.

" Maafkan saya Akira-sama...... Saya sendiri juga tidak tauh harus bagaimana." Balas Leon sambil menggeleng pelan.

Melihat kenyataan itu membuat mereka di landa Dilema, saat mereka sibuk dengan pikiran masing-masing tanpa mereka sadari rambut Crimson milik Riku sedikit bergerak karena Aoi sedang mengelus kepala Riku dengan lembut.

Ia sudah dari tadi menemani Riku  dan mendengar penjelasan Leon, Aoi hanya mengangguk dan berpikir kalau perkataan Leon tidak sepenuh nya salah.

Memang benar kondisi Riku sekarang berada dimana ia harus menekan kekuatan nya tapi secara bersamaan harus melepas nya.

"..... Sudah tauh tubuh mu sangat lemah tapi kenapa kau memaksakan dirimu?" Gumam Aoi lemah dengan wajah menunduk sedih.

Sambil mendesah pelan Aoi menatap kalung yang di pakai Riku, kalung yang membuktikan Riku adalah seorang Hikari no Hito.

Hikari no Hito bukanlah pemilik kekuatan biasa seperti Leon, mereka memiliki kekuatan tidak terbatas karena mereka memerlukan kekuatan yang sangat besar untuk menghentikan makhluk-makhluk pembawa kehancuran.

Kekuatan Hikari no Hito berasal dari luar retakan Itu sebab nya setiap kali adanya retakan muncul akibat para makhluk bencana yang muncul Hikari no Hito akan mendapat kekuatan dari retakan agar bisa melawan dan menutup retakan.

itu sebab nya semakin besar retakan oleh makhluk-makhluk pembawa kehancuran maka semakin besar kekuatan yang ia dapat.

Tapi sayang nya Riku yang merupakan salah satu Hikari no Hito memiliki tubuh yang sangat lemah dibandingkan tubuh milik orang lain sehingga saat ia menerima kekuatan dari retakan itu hanya akan menyakiti tubuh nya.

Itu sebab nya saat pertama kali Aoi melihat Riku kesakitan saat keretakan muncul untuk pertama kali nya, betapa terkejut nya ia saat menyadari bahwa tubuh Riku sangatlah lemah sehingga tidak dapat menahan kekuatan yang ia terima.

" Permisi paman... Saya ingin menjenguk Eden."

Suara jernih anak perempuan membuat semua penghuni di kamar ke arah anak perempuan seumuran Riku yang sedang berdiri di ambang pintu sambil memegang sebuah buket bunga tulip kuning.

" Selamat datang Lotte... Kau ke sini mau menjenguk Kaede lagi??" Tanya Akira lembut menggunakan bahasa Inggris yang langsung di balas anggukan oleh Charlotte.

"Kalau begitu masuklah..." Lanjut Akira lalu mempersilahkan Charlotte masuk.

" Maaf merepotkan paman." Balas Charlotte malu-malu saat memasuki kamar rawat Riku.

" Tidak masalah." Balas Akira lembut.

" Paman ini bunga tulip buat Eden, saya harap Eden dapat cepat sembuh." Kata Charlotte sambil memberikan buket bunga kepada Akira.

" Terima kasih." Balas Akira lembut sambil menerima buket bunga lali memberikan nya kepada Leon.

Leon yang menerima bunga tulip dari Akira langsung menggantikan bunga tulip yang sudah layu di atas meja Riku dengan yang baru agar suasana di kamar lebih segar.

Bunga tulip adalah satu-satunya bunga yang sama sekali tidak membuat asma Riku kambuh itu sebab nya saat Akira melihat Charlotte membawa bunga tulip ia sama sekali tidak menolak nya.

" Lebih baik paman istirahat dulu biar aku saja yang menjaga Eden." Kata Charlotte saat melihat wajah Akira yang pucat dan lelah.

" ..... Eden nanti akan sedih jika melihat kondisi paman seperti ini." Kata Charlotte cepat saat melihat Akira yang akan menolak.

Mendengar itu membuat Akira tanpa sadar melihat wajah Riku sebelum mengusap wajah nya dan menghela nafas berat.

" Kalau begitu paman akan makan dan istirahat sebentar di sana jika terjadi apa-apa panggil paman ya." Balas Akira lembut yang langsung di angguki Charlotte.

Akira langsung pergi dan duduk di sofa tamu yang tidak jauh dari ranjang Riku, melihat itu Leon langsung menyiapkan makanan untuk Akira karena ia belum makan secara teratur sejak Riku di rawat.

Charlotte yang melihat Akira yang mulai istirahat dan memakan makanan nya langsung berjalan di samping ranjang Riku dan duduk di kursi yang sudah di sediakan di sana.

Melihat kondisi Riku yang tidak kunjung membaik membuat Charlotte sedih karena sudah berminggu-minggu Riku tidak menunjukan keadaan membaik ataupun sadarkan diri.

tanpa sadar Charlotte samar-samar merasakan sebuah kehadiran berbeda dari makhluk halus lain nya yang berada di samping Riku.

Merasakan kehadiran yang tidak biasa membuat Charlotte tanpa sadar mengingat perkataan Riku yang pernah mengatakan bahwa ia memiliki seorang malaikat pelindung yang selalu bersamanya setiap saat.

Mengingat itu membuat Charlotte menduga keberadaan yang ia rasakan adalah malaikat pelindung yang di maksud Riku.

" Tuan malaikat.... Anda adalah malaikat pelindung Eden, Apa anda tidak bisa menyelamatkan nya??" Bisik Charlotte pelan tapi itu sukses membuat Aoi terkejut karena tidak menyangka Charlotte berbicara dengan nya.

" Tidak mungkin!!!.... Apa barusan ia berbicara dengan ku?!!"

" Tapi bagaimana bisa?!!"

" Hanya Hikari no Hito yang dapat melihat dan merasakan Reika!!... Apa jangan-jangan anak perempuan ini memiliki Kekuatan khusus sehingga dapat merasakan ku?!!"

Gumam Aoi terkejut saat melihat Charlotte tapi dugaan Aoi langsung sirna saat melihat benang gelang buatan Riku dipergelangan tangan Charlotte.

" Gelang itu kalau tidak salah buatan Riku.... Apa jangan-jangan kekuatan Riku yang ada di dalam gelang itu membuat nya dapat merasakan ku...." Kata Aoi menggantung.

" ..... aku dapat merasakan gelang itu mempunyai kekuatan untuk menenangkan dan menyeimbangkan kekuatan.... Jika Riku memakai nya mungkin kekuatan nya yang sekarang tidak stabil dapat di atasi." Lanjut Aoi sambil memegang tangan Charlotte berharap bisa menyentuh nya dan itu berhasil membuat Aoi senang.

Charlotte yang merasakan ada seseorang yang sedang memegang tangan nya membeku terkejut dan mulai menundukkan kepalanya ingin melihat siapa yang memegang nya tapi tidak ada siapapun di sana seperti sebuah khayalan.

Tapi perasaan nyata di pegang oleh seseorang membuat Charlotte tidak bisa menganggap kalau itu sebuah khayalan.

" Aku mohon.... Tolong pahami ini." Gumam Aoi berharap sambil menggerakkan tangan Charlotte ke arah Riku sambil menggerakkan gelang yang ada di tangan nya.

Charlotte yang melihat tangan nya bergerak ke arah Riku begitu juga dengan gelang yang ia pakai membuat Charlotte termenung dan berpikir apa yang di inginkan sosok yang tidak terlihat itu dengan nya.

" Apa kau ingin aku memberikan gelang ini ke Eden??" Tanya Charlotte memastikan setelah menangkap maksud Aoi.

Mendengar Charlotte menangkap maksud nya membuat Aoi tersenyum senang sebelum menggerakkan tangan Charlotte ke atas lalu kebawah menunjukan bahwa pertanyaan nya benar.

" Jika aku memberikan nya.....Apa dengan begitu Eden akan baikan??" Tanya Charlotte memastikan lagi yang langsung di balas Aoi dengan gerakan sama.

Melihat itu secara perlahan Charlotte melepas gelang yang ia pakai dan mengikat nya dengan lembut di pergelangan tangan Riku yang bebas infus, berharap bahwa tindakan nya ini membuat kondisi Riku lebih baik.

Saat gelang itu sudah terpakai sempurna perlahan jari-jari Riku mulai berkedut dan bergerak membuat Charlotte membeku sebelum tersenyum bahagia.

" Paman!!... Paman!!... Tangan Eden bergerak!!" Kata Charlotte semangat membuat perhatian Akira dan Leon langsung ke arah tangan Riku yang memang sedang bergerak.

Tak lama kemudian kelopak mata Riku yang tadi nya tertutup sangat rapat perlahan terbuka dan menatap sekitar nya.

" Ukh.... Sudah berapa lama aku tidak sadarkan diri??" Tanya Riku pelan dengan suara pelan dan serak.

"RIKU//EDEN//KAEDE-SAMA!!"

Semua penghuni di kamar Riku langsung semangat memanggil pemilik rambut Crimson yang akhir nya membuka mata nya menunjukan matanya yang berwarna kuning ke emasan yang menatap mereka semua dengan sayu.

" Maafkan aku telah membuat kalian khawatir....."

.
.
.
.
.
.
Hola~~

Aku harap kalian suka dengan cerita author~~

Maaf ya lama update nya dan author tidak tauh kapan update lagi karena membuat cerita ini tergantung mood author mau lanjutin apa gak~~😅😅😅

Maaf ya banyak kesalahan kata atau typo bertebaran~~

Pai~~pai~~👋👋👋

17 Juli 2022

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top