flashback 4🍁

Hai minna-san~~

Aku kembali lagi~~

Flashback yang ini agak panjang dari biasa nya ya jadi siapin tempat duduk yang nyaman soal nya ini cerita nya sampa 3.500 kata~~

Selamat membaca aku harap kalian suka~~❤️❤️❤️
.
.
.
.
.
.
Di perpustakaan terlihat Riku yang sedang membaca di sofa yang sudah di siapkan di perpustakaan sebagai tempat bersantai ada beberapa cemilan dan secangkir teh menemani Riku di perpustakaan itu.

Akira yang melihat itu cuma bisa tersenyum lalu mengingat betapa terkejut nya dia saat mengetahui tingkat kecerdasan Riku yang sangat tinggi.

Tidak satupun tauh ternyata Riku sangat pintar hanya sekali membaca saja Riku akan hafal dan paham dengan isi buku, Akira sangat terkejut saat melihat cara baca Riku yang sangat cepat membuat siapapun yang melihat nya tidak akan percaya tapi pengecualian dengan buku yang Riku bawa.

Tingkat buku yang Riku bawa itu setara dengan pelajaran tingkat SD sampai SMP, tapi Riku membacanya dengan pelan bahkan tingkat kecepatan membalik setiap lembar nya seperti orang biasa yang sedang baca buku dan itu membuat Akira yang melihat nya keheranan.

Tingkat pelajaran seperti itu seharusnya dapat Riku kuasai dengan sekejap mata tapi sekarang Riku terus membaca berulang-ulang buku yang sama tanpa terlihat bosan sama sekali.

Karena penasaran Akira menghampiri Riku yang sedang santai membaca salah satu bukunya sambil tangan nya sesekali mengambil cemilan dan memasukan nya kemulut, di sampingnya Riku ada beberapa buku lama nya yang ia bawa dari jepang dan juga beberapa buku dan tugas kuliah nya yang terlihat sudah selesai ia kerjakan.

Benar sekali.... Karena kepintaran Riku yang di luar nalar, Akira langsung memasukkan Riku ke universitas paling terkenal di London yang langsung di ajari oleh para profesor terkenal di dunia sehingga terkenal dengan pelajaran nya yang sulit dan tinggi tapi dilihat dari sikap Riku yang masih terlihat santai seakan pelajaran nya masih terlihat mudah baginya membuat Akira tanpa sadar menggeleng kan kepalanya.

" Kaede~~ sedang baca buku apa?, Serius sekali saat membaca nya~~" panggil Akira sambil duduk di samping Riku melihat isi buku yang di baca Riku yang ternyata buku pelajaran SD yang ada gambar nya.

" atau bisa kubilang kau sedang menikmati membaca buku ini~~ sepertinya buku ini sangat spesial buat mu sampai-sampai kau tersenyum saat membacanya~~" lanjut Akira saat melihat raut wajah lembut dan senyuman Riku yang terus terukir di wajah nya.

" Tentu saja..... buku ini pemberian Tenn-nii~~" balas Riku lembut sambil membalik halaman nya pelan dan berhenti saat matanya melihat gambar yang menurutnya menarik, meskipun Riku sudah sering melihat nya entah kenapa Riku tidak pernah bosan melihat gambar itu berulang kali.

" Tenn-nii??" Tanya Akira bingung saat mendengar nama orang yang tidak ia kenal.

" Ah!!... Otou-san tidak tauh aku punya kakak ya?, Tenn-nii itu kakak kembar ku." Kata Riku tersadar belum mengatakan kepada ayah angkat nya ini kalau ia mempunyai seorang kakak.

" Eh???!..... Tapi bukan nya kau sudah tidak punya keluarga selain orang tua mu lagi kaede??, Aku sudah memeriksanya dan hanya ada namamu di daftar kartu keluarga." Kata Akira terkejut saat mendengar pernyataan Riku.

" Hehehe.... Itu karena sebelum kedua orang tuaku meninggal Tenn-nii di adopsi oleh orang lain jadi nama nya telah di hapus di daftar kartu keluarga." Jelas Riku sambil menggaruk pipi nya yang tidak gatal.

" Oh~~  jadi semua buku ini pemberian kakak mu itu??" Tanya Akira sambil tersenyum lembut.

" Iya..... Karena aku sering sakit-sakitan membuat ku tidak dapat sekolah dan sering ketinggalan pelajaran jadinya setiap pulang sekolah Tenn-nii selalu meminjamkan salah satu buku pelajaran nya atau memberikan buku pelajaran nya padaku untuk ku baca." Jawab Riku sambil mengangguk antusias lalu menunjuk beberapa buku lama di samping nya.

" Jadi itu sebab nya kau membaca semua buku ini dengan lambat dan berulang-ulang seperti menghayati tidak seperti biasanya ternyata semua buku ini pemberian dari kakak nya tercinta~~" kata Akira sambil menggoda Riku, hasil nya Riku memerah malu karena di goda oleh ayah angkat nya ini.

" Hehehe~~"

" Kalau boleh tauh siapa yang mengadopsi kakak kembarmu itu??" Tanya Akira mulai penasaran siapa sosok yang mengadopsi kakak kembar nya Riku, jika ia tauh siapa orang itu mungkin Akira bisa mengantar Riku bertemu dengan kakak nya agar ia senang tapi harapan itu hancur saat mendengar jawaban sendu Riku.

" Aku tidak ingat nama orang itu begitu juga dengan namanya" kata Riku sendu sambil mencoba mengingat siapa sosok itu tapi tidak bisa sama sekali.

" Aneh sekali.... Dengan daya ingat mu sangat kuat seharus nya kau dapat dengan mudah mengingat siapa sosok itu." Kata Akira keheranan dengan respon Riku.

" Ah.... Itu karena...."

" Kalau gak kuat cerita tidak perlu dipaksa, pikirkan kesehatan mu ya kau tidak boleh banyak stres" kata Akira memotong perkataan Riku lalu tersenyum lembut dan melangkah pergi meninggalkan Riku sendirian di perpustakaan.

Sebenarnya Riku tidak benar-benar sendirian ada satu sosok di belakan Riku yang tidak bisa di lihat oleh mata orang biasa sedang terus berdiri di belakang Riku sambil tersenyum.

" syukurlah.....Kau di adopsi oleh orang baik Riku." Kata sosok itu lalu melangkah dan duduk di samping Riku yang tadi di tempati oleh Akira.

" Hehehe.... Aoi-nii Aku... Uhuk.... Uhuk...." Sebelum menyelesaikan perkataan nya tiba-tiba Riku terbatuk dan kesulitan bernafas.

"Riku?!!.... Asma ku kambuh?!!" Tanya Aoi panik saat melihat Riku tiba-tiba kesulitan bernafas.

" Aku ti..... Uhuk... Uhuk...." Ingin sekali Riku mengatakan bahwa ia tidak kambuh dan baik-baik saja tapi batuk nya yang tiba-tiba datang dan semakin parah membuat Aoi semakin panik.

" Aku akan mengambil obat mu!!!" Kata Aoi langsung mengobrak Abrik tas kecil yang selalu di bawa Riku, dan syukurlah tas itu berada tepat di sampingnya.

' ini aneh.... Rasanya seperti bukan karena asma ku yang kambuh tapi seperti ada sesuatu yang  lain yang membuat ku kesulitan bernafas.' gumam Riku dalam hati sambil berusaha menetralkan batuk nya tapi gagal.

Aoi yang telah menemukan obat Riku berusaha memberikan nya pada Riku, dan meskipun sudah di berikan beberapa kali batuk Riku tidak mereda malah semakin parah.

" Apa yang terjadi?!!.... Kenapa obat nya tidak bekerja?!!" Kata Aoi yang mulai panik saat melihat obat Riku tidak ber efek sama sekali.

" A-Aoi-nii.... Ak.... Uhuk.... Aku merasa...uhuk... A-aneh.... Uhuk..... Entah ke-kenapa.... Uhuk.... Aku.... Hah..... Ukh!!!!..... A-aku merasa.... Uhuk..... Ada.... Yang.... Uhuk....sesuatu... Uhuk... Ya-yang akan.... Uhuk.... Da-datang!!" Kata Riku tersendat sambil terbatuk.

Aoi yang mendengar nya mengerutkan kening tidak mengerti maksud ucapan Riku, sebelum Aoi memproses nya tiba-tiba suara ledakan yang sangat keras muncul bersamaan dengan raungan hewan yang sangat keras cukup untuk  memejamkan telinga.

Guncangan yang di akibatkan nya membuat beberapa bangunan Runtu begitu juga yang mulai berguling dan memporak-porandakan isinya.

Melihat itu refleks Aoi meraih tubuh Riku dan memeluk nya melindungi segala benda yang menyakiti Riku dengan tubuh nya.

Sekali lagi Aoi mendengar suara Auman itu yang menggelegar membuat Aoi melihat sosok suatu yang besar dari tempat yang sudah kehilangan dinding nya karena guncangan itu.

" He??.... Tunggu sebentar!!!! Itukan salah satu dari 4 kiamat besar?!! Kenapa dia tiba-tiba muncul di sini?!!!" Kata Aoi panik saat melihat se ekor kura-kura raksasa yang berjalan dengan stunami yang mengikutinya dari belakang.

Kura-kura raksasa' itu mengaum keras sambil menghancurkan bangunan yang ia lewati dan menginjak orang-orang yang melarikan diri dengan panik, suara terikan dan jeritan panik dari orang-orang yang menjadi korban kura-kura raksasa itu membuat Riku semakin kesakitan.

Di belakang kura-kura raksasa terdapat stunami yang sangat besar terus mengikutinya kemanapun ia melangkah membuat sebagian besar orang-orang terhanyut stunami atau berakhir di injak kura-kura raksasa itu.

Tak lama kemudian Aoi mendengar suara langkah kaki tergesa-gesa menuju perpustakaan membuat Aoi yang tadi memeluk Riku langsung menurunkannya.

" KAEDE!!!" Teriak Akira panik saat melihat Riku sudah terkapar di lantai seperti cacing kepanasan dengan beberapa reruntuhan dan buku yang berserakan di sekeliling nya.

Niat awal nya Akira ingin menjemput Riku agar mereka bisa melarikan diri bersama-sama dari serangan kura-kura raksasa yang tiba-tiba muncul bersama tsunami tapi niat nya langsung putus dan berubah menjadi panik saat melihat Riku kesulitan bernafas dan meringkuk kesakitan di lantai.

Akira berpikir asma Riku kambuh karena debu dari puing-puing bangunan yang jatuh akibat ledakan yang di sebabkan kura-kura raksasa itu jadi dengan sigap Akira mengambil obat Riku yang tidak jauh dari nya dan memberikan nya pada Riku tapi tidak ber efek sama sekali terbukti dengan Riku yang terlihat masih kesulitan bernafas.

" AKIRA-SAMA!!.... KAEDE-SAMA!!... KITA HARUS CEPAT-CEPAT MENINGGAL TEMPAT INI!!!.... MONSTER ITU SEBENTAR LAGI AKAN SAMPAI KE TEMPAT INI!!" Kata Leon panik dari luar pintu perpustakaan saat melihat Akira dan Riku di dalam ruang perpustakaan yang sudah hancur dan berantakan.

" Leon!!!... Ri-Riku asma Riku kambuh dan obat nya sama sekali tidak bekerja!!" Kata Akira panik dan tidak sengaja memanggil Riku dengan nama asli nya sebelum ia adopsi.

Mendengar itu Leon cepat-cepat menghampiri Akira dan melihat Riku yang kesulitan bernafas, sadar siapa nama orang yang tadi di panggil Akira cepat-cepat Leon mengambil tabung oksigen yang tertutup oleh reruntuhan di sekitar ruangan itu dan memasangkan masker nya ke Riku membuat Riku terlihat bisa sedikit bernafas meskipun masih tersengal-sengal.

" Untuk sementara kita pasang oksigen untuk Kaede-sama...... Akira-sama saya mohon anda menggendong Kaede-sama dan saya akan membawa tabung dan obat-obatan nya, kita harus pergi dari sini sekarang sebelum monster itu semakin mendekat." Kata Leon serius sambil mengepak seluruh obat Riku dan mengangkat tabung oksigen yang berhubung dengan masker yang di pakai Riku sekarang.

Mendengar itu tanpa berkata lagi Akira langsung menggendong Riku yang lemas dan berlari menuju halaman dimana helikopter sudah di siapkan.

Setelah sampai cepat-cepat Akira menaruh Riku di helikopter dan duduk di samping pilot helikopter, sedangkan Leon dengan sigap menata posisi Riku senyaman mungkin agar ia bisa bernafas dengan leluasa.

" Ukh!!!... Harus cepat mengusirnya dari sini kalau tidak ia akan benar-benar menjadi sebuah kiamat di sini...uhuk." kata Riku lirih sambil mengerutkan keningnya kesakitan.

saat monster itu muncul Riku rasa sakit yang di terima Riku semakin menjadi bahkan ia bisa mendengar teriakan kesakitan dan minta tolong dari orang-orang yang sudah menjadi korban nya.

Aoi yang mendengar gumaman Riku itu langsung membuat hatinya masam, ia sudah tauh juga jika monster kura-kura raksasa itu tidak cepat-cepat di usir dari dunia ini maka dunia ini akan benar-benar berubah menjadi kiamat tapi apa yang bisa Aoi lakukan adalah tidak ada.

Memang Aoi memiliki kekuatan terkuat dari semua reika tapi masalah nya adalah tidak ada yang bisa menggunakan kekukatan nya.

Aoi ibarat sebuah alat atau senjata yang jika tidak ada seseorang yang menggunakan nya maka alat itu tidak akan berguna meskipun alat itu merupakan senjata yang terkuat.

Dan satu-satunya orang yang bisa menggunakan kekuatan nya sedang melemah dalam kesakitan yang tidak memungkinkan nya menggunakan kekuatan nya membuat Aoi harus mendesah bingung harus berbuat apa.

Saat helikopter itu lepas landas dan meninggalkan orang-orang yang meninggal akibat menjadi korban dari kura-kura raksasa itu membuat Aoi menggigit bibir nya sendiri, tidak tega dengan akhir mengenaskan yang menimpa mereka.

' apa yang harus aku lakukan??.... Aku memang yang terkuat di antara semua reika tapi aku ini hanya sebuah alat. Jika tidak ada seseorang yang menggunakan ku maka kekuatan ku akan menjadi sia-sia saja dan satu-satunya orang yang dapat menggunakan kekuatan ku sekarang sedang kesakitan.' kata Aoi dalam hati.

' jadi begitu.... Maaf aku tidak tauh kebenaran nya, jangan khawatir Aoi-nii aku akan menyelesaikan semua ini.' kata seseorang yang tiba-tiba muncul di kepala Aoi membuat Aoi terkejut dan menatap pemilik suara yang sedang menatap nya sendu.

Aoi yang sedang melayang menatap bingung Riku ia sama sekali tidak mengerti maksud perkataan Riku melalui telepati yang baru saja ia lakukan.

Setelah Riku merasa sedikit lebih baik Tanpa aba-aba sebelah tangan Riku meraih kantung Leon dan mengambil sebotol obat di sana, Leon yang terkejut dengan aksi tiba-tiba Riku cuma bisa terdiam karena terkejut dan terlambat bereaksi saat obat nya sudah di ambil.

Saat melihat Riku membuka tutup botol dan lansung mengambil 15 pil sekaligus dan menelan nya barulah Leon sadar dan cepat-cepat mengambil botol itu kembali.

" KAEDE-SAMA!!!... APA YANG KAU LAKUKAN INI BUKAN OBAT ANDA!!... TOLONG CEPAT MUNTAH KAN!!" Kata Leon panik sambil berusaha membuat Riku memuntahkan obat nya tapi terlambat karena obat nya sudah tertelan seluruh nya.

Setelah menelan obat itu perlahan Riku dapat mengatur nafas nya, meskipun masih terlihat pucat tapi Riku perlahan bisa bernafas normal tanpa bantuan oksigen.

Leon yang melihat itu membeku di tempat saat melihat Riku yang perlahan terlihat lebih baik dan mulai bernafas dengan tenang saat sudah menelan Pill nya.

menyadari keterkejutan Leon, Riku hanya tersenyum kecil ke arah nya membuat tubuh Leon semakin kaku saat mendengar perkataan yang keluar dari mulut Riku.

" ... Aku tauh rahasia mu Leon-san" bisik Riku lembut membuat Leon hanya bisa terdiam.

" Apa yang terjadi?!! kenapa ribut sekali?!!" Tanya Akira penasaran saat mendengar keributan dari samping kursi pilot dan melihat ke arah Leon dan Riku yang perlahan bangun dari posisi berbaring nya.

Dengan perlahan dan sedikit sempoyongan Riku berjalan menuju pintu helikopter dan membukanya membuat angin kencang langsung masuk memenuhi ruangan itu bersamaan dengan suara helikopter yang terdengar cukup keras.

" Aku tidak bisa membiarkan dia berlama-lama disini, jika aku tetap membiarkan nya dunia ini akan benar-benar kiamat." Kata Riku pelan hingga tidak terdengar karena suara angin dan helikopter yang kencang tapi masih bisa terdengar oleh Leon.

Sambil memegangi kalung nya Riku berjalan mundur menuju ujung pintu keluar helikopter yang masih melayang di udara.

Akira yang melihat itu ingin sekali menarik Riku menjauh dari sana tapi karena posisi nya berada di samping kursi pilot membuat Akira tidak dapat berbuat apa-apa, sedangkan Leon yang terdiam terpaku hanya menatap Riku bingung harus berbuat apa bahkan Akira yang meneriaki namanya untuk menyelamati Riku tidak dipedulikan nya.

" Aoi-nii.... Aku tidak ingin menggunakan dirimu sebagai alat ataupun senjata.... Kau adalah salah satu keluargaku jadi.... Kalau boleh aku ingin meminjam kekuatan mu untuk menyelamatkan mereka.... Apakah boleh??" Tanya Riku pelan tapi masih terdengar Aoi.

" Tentu saja boleh Riku.... Meskipun aku bukanlah manusia dan cuma sosok sebuah kekuatan aku senang kau menganggap ku sebagai salah satu keluargamu..... Jika ini permintaan dari adik kecil ku aku akan menuruti nya tapi satu permintaan ku sebagai kakak mu.... Tolong jangan berlebihan dan menyekiti dirimu sendiri" balas Aoi yang sudah melayang di samping Riku.

" Hehehe.... Kalau yang itu maafkan aku Aoi-nii aku tidak bisa berjanji.... Melihat kekacauan ini sepertinya aku harus berlebihan dan menyakiti diriku sendiri." Kata Riku sambil terkekeh pelan lalu melompat mundur membuat nya terjun bebas dari ketinggian membuat Leon yang akhirnya sadar dan Akira yang melihat nya panik.

" Pertama-tama aku harus membuat Avatar agar bisa menggunakan kekuatan Aoi-nii.... Tapi bentuk Avatar apa yang bisa aku buat dengan singkat??" Gumam Riku pelan sambil melihat helikopter yang perlahan menjauh dari pandangan nya.

Sambil berpikir Riku mengingat kenangan dirinya bersama kakak kembar nya yang sedang membawakan nya sebuah buku bergambar tentang serangga.

" Tenn-nii buku apa itu??" Tanya Riku penasaran saat melihat sebuah buku di tangan kakak nya itu.

" Ini buku bergambar tentang dunia serangga.... Riku kan tidak boleh keluar dan pasti bosan di kamar terus jadi Tenn-nii membawakan buku bergambar ini, apa kau ingin membacanya??" Tanya Tenn tersenyum lembut sambil menunjuk buku yang ia bawa kepada Riku.

" Wah~~ aku ingin melihat nya!!!. Ayo kita lihat bersama Tenn-nii!!" Girang  Riku bersemangat dan melihat berbagai bentuk gambar serangga yang ada di dalam buku dan tak lama kemudian pandangan nya terpaku pada gambar sebuah kupu-kupu yang terlihat sangat cantik.

" Wah~~ kupu-kupu nya cantik sekali!!" Kata Riku yang terkagum-kagum melihat beberapa gambar kupu-kupu yang menurut nya sangat indah.

" Riku suka kupu-kupu??" Tanya Tenn saat melihat telunjuk Riku menunjuk salah satu kupu-kupu yang ia tunjukan kepadanya.

" Sangat suka!!, Aku berharap dapat melihat segerombolan kupu-kupu yang terbang bersamaan menghiasi langit itu pasti menjadi pemandangan yang sangat indah!!" Kata Riku sambil membuka tangan nya mempraktekkan seberapa banyak kupu-kupu yang ia maksud.

" Aku juga ingin melihat nya itu pasti akan menjadi pemandangan yang paling indah." Balas Tenn lalu mengangguk menyetujui perkataan Riku.

Setelah itu mereka tertawa bersama dengan nuansa yang hangat dan harmonis membuat Riku yang mengingat nya hanya bisa tersenyum kecil dan menutup matanya menikmati suasana yang baru ia rasakan saat mengingat kenangan itu.

" Aku suka kupu-kupu.... Aku berharap bisa melihat segerombolan kupu-kupu terbang bersamaan menghiasi langit.... Itu pasti menjadi pemandanga yang sangat indah." Gumam Riku pelan mengulangi perkataan nya itu dan masih setia menutup matanya membayangkan keinginan nya itu menjadi kenyataan.

Tak lama kemudian Riku merasakan sesuatu yang melewatinya membuat mata nya terbuka secara perlahan mencari sesuatu yang tadi melewati nya.

" Riku!!! Apa yang kau lakukan?!! Jika seperti ini kau akan mati!!" Kata Aoi tak habis pikir saat melihat Riku yang masih terlihat santai  saat terjun bebas dan menatap nyabdengan santai juga.

Sambil tersenyum kecil Riku menatap Aoi dengan lembut tapi tiba-tiba ada kupu-kupu yang melewatinya membuat Aoi yang melihat kupu-kupu itu mengerutkan kening bingung.

" Sejak kapan kupu-kupu bisa terbang sampai ketinggian ini?" Gumam Aoi  pelan tapi kebingungan itu sirnah saat sekali lagi Aoi melihat kupu-kupu tidak hanya satu tapi puluhan, ratusan hingga ribuan kupu-kupu terbang menghiasi langit membuat Aoi yang melihat nya terpukau.

Sungguh pemandangan yang sangat indah saat melihat ribuan kupu-kupu terbang menghiasi langit dan jika di lihat lebih teliti lagi kupu-kupu ini terlihat tidak biasa dengan warna merah ke emasan dan di kelilingi boleh kilau ke emasan membuat semua kupu-kupu ini terlihat sangat indah.

" Bukankah mereka terlihat sangat cantik Aoi-nii??" Tanya Riku lembut sambil mengulurkan tangan nya kepada Aoi.

" .....iya. mereka sangat cantik Riku." Balas Aoi menerima uluran tangan Riku. Perlahan tubuh Aoi bersinar dan berubah menjadi sabit besar dengan corak hitam dan biru yang sangat indah seperti warna rambut dan mata Aoi .

( Bayangkan ini bentuk Aoi saat berubah menjadi bentuk senjata)

Setelah Aoi berubah menjadi senjata Riku mengayunkan nya ke monster kura-kura dan tak lama kemudian monster itu terdiam terpaku seperti ada sesuatu yang menahan nya.

Sambil terus menghentikan waktu di sekitar kura-kura raksasa itu yang membuat nya tidak bisa bergerak, kupu-kupu yang di buat Riku menyebar ke seluruh kota, di antara mereka ada yang melindungi dan membantu orang-orang yang menjadi korban dan sebagian mengganggu monster kura-kura raksasa.

Monster itu terlihat sangat terganggu terbukti dengan dirinya yang terus menggeleng kesegala arah sambil berteriak saat kupu-kupu nya mengerumuni nya apalagi dengan Riku yang telah menghentikan waktu disekitar nya membuat nya tidak bisa bergerak sehingga tidak bisa menghindar dari serangan kupu-kupu yang mengerumuni nya.

Tidak menyia-nyiakan kesempatan Riku mengayunkan sekali lagi sabit nya membuat lubang ruang sangat besar dan mulai menghisap air dan juga kura-kura raksasa ke dalam nya.

Kura-kura raksasa itu berusaha menjauh dari lubang itu tapi sia-sia karena dirinya terseret masuk kedalam nya.

Riku tidak ragu-ragu menggunakan kekuatan penuh nya karena kupu-kupu nya sudah menyelamatkan semua orang sehingga Riku meningkatkan daya hisap dari lubang ruang itu membuat kura-kura raksasa itu terseret kedalam nya bersamaan dengan air tsunami yang ia bawa.

Setelah semua nya masuk Riku lalu menutup lubang ruang itu, sebelum sepenuh nya tubuh Riku menyentuh lantai segerombolan kupu-kupu tiba-tiba datang dan menyelimuti tubuh nya dan membuat Riku mendarat dengan selamat di tanah.

Sambil terengah-engah Riku melihat pemandangan sekeliling nya yang sudah hancur meninggalkan banyak korban membuat hati Riku miris saat melihat nya.

Sambil mengumpulkan kekuatan nya yang terkuras banyak Riku berusaha menggunakan kekuatan Aoi sekali lagi, mencoba berdiri sekali lagi dengan tumpuan Aoi yang telah berubah menjadi senjata.

" Apa yang ingin kau lakukan Riku??" Tanya Aoi heran saat melihat tindakan Riku.

" Aku ingin mengulang waktu sebelum tempat ini hancur karena kiamat, karena kekuatan Aoi-nii adalah ruang dan waktu seharus nya Aoi-nii dapat mengulang waktu kan??" Tanya Riku to the poin.

" Aku memang bisa mengulang waktu tapi aku tidak akan mengijinkan nya kau menggunakan nya Riku." Kata Aoi tegas kepada Riku membuat Riku kebingungan.

" Kenapa??"

" Mengulang waktu memerlukan kekuatan yang besar dan kau tadi sudah menggunakan seluruh kekuatan mu, aku tidak tauh apa efek yang kau alami setelah memaksakan dirimu seperti ini jadi aku akan mengijinkan mu menggunakan nya."

" Ini satu-satunya jalan mereka yang mati karena kiamat pasti akan selamat!!"

" Tunggu Riku!!!.... Jangan gegabah!!...ukh!!" Suara Aoi berubah menjadi tertahan saat tiba-tiba Riku menyalurkan kekuatan kepada dirinya.

Seperti merasakan tuan nya memerlukan bantuan segerombolan kupu-kupu buang menyebar itu terbang menuju Riku dan berubah menjadi sulur-sulur cahaya yang masuk ke dalam api yang berubah dalam bentuk senjata.

" Riku!!!." Tiba-tiba sebuah tangan memegang pergelangan tang Riku dan betapa terkejut nya Riku saat mengenali sosok itu.

" O-Otou-san?!!" Panggil Riku terkejut saat melihat sosok Akira yang terlihat pucat dan panik saat memegang pergelangan tangan nya.

Di belakang Akira, Riku dapat melihat sosok Leon yang terkejut saat melihat nya sebelum sempat Riku membuka suara tiba-tiba ledakan cahaya muncul dari senjata sabit yang merupakan Aoi lalu cahaya itu menyelimuti mereka kemudian menyelimuti semua bagian yang hancur dan orang-orang yang terluka.

Saat cahaya itu mereda Akira dapat melihat dirinya yang sedang duduk di samping Riku yang sedang membaca, berulang kali Akira mengedipkan matanya bahwa pemandangan di depan nya ini nyata sebelum menoleh ke arah Riku yang perlahan ambruk dengan darah segar yang terus keluar dari mulut nya.

Melihat sebelah tangan Riku yang masih memegang senjata sabit berwarna biru kehitaman membuat Akira mau tidak mau harus percaya dengan penglihatan nya yang tadi, saat tangan itu menjadi lemas dan melepaskan senjata itu yang perlahan menghilang membuat Akira tersadar dari syok nya.

" RIKU!!!"
.
.
.
.
.
.
Jeng~~ jeng~~

Muehehehe.....

Bagaimana menurut kalian seru gak??~~

Dan untuk kalian yang penasaran kenapa Akira dan Leon tauh tentang rahasia Riku itu karena kejadian ini~~

Saat pengulangan waktu dimulai karena jarak mereka yang terlalu dekat dengan Riku yang ingin mengulang waktu membuat mereka tidak menerima efek penghapusan ingatan sehingga mereka mengingat kejadian saat monster kura-kura itu datang masih ada~~

Untuk kalian yang membaca dari awal pasti tauh adegan dimana Riku meminum obat sangat banyak di depan teman-temannya~~

Di kenyataan memang mengakibatkan overdosis meminum obat sebanyak itu tapi sebenarnya sebagian obat yang di makan Riku di ceritaku ini itu bukan obat biasa jadi tidak akan membuat nya overdosis~~

Jika kalian penasaran kalian bisa tebak sendiri kegunaan obat itu atau menunggu Flashback selanjut nya karena nanti aku jelaskan kegunaan obat yang dimakan Riku~~

Sampai jumpa lagi~~

Pai~~pai~~👋👋👋

25 September 2021

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top