8🍁
Hai minna-san~~👋👋👋
Aku kembali dari masa Hiatus ku~
Habis nonton anime entah kenapa langsung ingin buat lanjutannya~
Tanpa basa-basi lagi silahkan membaca~~
Aku harap kalian suka dengan ceritanya~❤️❤️❤️
______________________
Mulainya rancangan~
.
.
.
.
.
.
Setelah kepergian Aoi para member Idolish7 termasuk tsumugi mulai sibuk menata dan membersihkan peralatan didalam drom.
" Oh ya, iori-san, tamaki-san. Kalian belum menyerahkan surat ijin kalian" kata tsumugi setelah selesai meletakkan barang terakhir kedalam lemari.
Iori dan tamaki yang merasa terpanggil langsung menoleh ke arah tsumugi dan langsung mengeluarkan surat ijin dan memberikannya pada tsumugi.
Tsumugi langsung menerima surat ijin dari mereka dan memeriksanya satu persatu. saat melihat surat milik tamaki,tsumugi menyadari bahwa nama orang yang mendatangani surat berbeda.
" Ah... Nama wakil ku itu pengurus. Itu karena dari kecil aku tinggal di panti asuhan" kata tamaki saat menyadari raut bingung milik tsumugi.
Riku yang mendengarnya menjadi kaku dan raut wajahnya berubah menjadi sendu membuatnya mengingat kembali kedua orang tuanya yang sudah tiada.
lalu tak lama kemudian Riku menyembunyikan raut sedihnya dan kembali tersenyum takut jika ada yang sadar dengan raut ekspresi wajah sedihnya.
" Riku?..." Panggil Aoi heran yang baru saja datang dan melihat raut wajah sedih milik Riku.
Riku yang merasa terpanggil menoleh ke arah Aoi yang sekarang memakai wujud tak terlihat. Riku lalu tersenyum sangat lembut tapi terkesan sangat sedih.
" Kau dari kecil sudah hidup Sulit ya?" Terdengar suara Mitsuki yang membuat Riku kembali fokus kearah suara berasal .
" Osh..." jawab tamaki santai.
" Aku tidak menyangka itu. Kalau begitu maafkan Onii-san yang telah memakan pudingmu ya?" Kata Yamato menoleh kearah tamaki.
" Kalau yang itu tidak akan ku maafkan!!" Kata tamaki kesal sambil menunjuk Yamato.
" Go-gomen" kata Yamato lirih saat melihat raut wajah marah tamaki.
Riku yang melihat tingkah membernya terkekeh pelan. Lalu mengingat bagaimana hebohnya tamaki saat melihat Yamato memakan Osama pudingnya saat pengambilan gambar untuk website resmi idol mereka.
Riku langsung mengingat konser pertama mereka yang tidak berjalan mulus dan dihadiri cuma 9 orang, tapi itu sudah cukup membuat Riku sangat senang berdiri diatas panggung bersama membernya.
Riku yang melihat Iori memanggil tsumugi untuk berbicara lebih pribadi memiringkan kepalanya sedikit dan merasakan perasaan terganggu dihatinya.
" Apa menejer tidak apa-apa ya~" kata Riku terlihat agak khawatir melihat kepergian tsumugi.
Dan itu membuat Riku agak terkejut dengan apa yang baru saja ia katakan secara tidak sadar.
" Apa kau khawatir Riku-kun?" Tanya Sogo yang muncul disamping riku.
Riku refleks melihat Sogo yang ada disampingnya dengan ragu-ragu Riku menyatuka kedua jari telunjuknya.
" Ya.... kau tauh. Cara bicara Iori itu sedikit kasar, saat sebelum konser sampai sekarang Iori selalu saja suka marah-marah padaku. Jadi... Aku takut menejer..."
Riku kembali terkejut dengan apa yang baru dikatakannya, itu terkesan seperti ada makna tersembunyi di dalam kalimatnya.
" Hahaha... Jangan khawatir Riku. Meski terlihat begitu Iori lebih suka dengan tipe seperti kalian berdua" kata Mitsuki yang tiba-tiba muncul sambil tertawa..
' tipe seperti aku dan menejer?, Apa aku terlihat sangat polos seperti menejer?' kata Riku heran dalam hati saat mendengar perkataan Mitsuki.
-----
Riku yang sudah menata dan memindahkan semua barangnya dikamar berniat kedapur untuk membuat teh tapi anehnya kompornya tidak mau menyala.
" Aoi-nii apa kau tauh cara menyalakan kompor?, dari tadi kompornya tidak mau menyala" kata Riku yang akhirnya kesal tidak dapat menyalakan kompor.
Aoi yang berada disamping Riku juga menatap kompor yang tidak menyala dan menyeringai jail tanpa disadari Riku yang masih berkutat dengan kompornya.
" Aku juga tidak tauh Riku. Biasanya aku menggunakan teko listrik untuk merebus air, bukan kompor seperti ini"
" Begitu ya.... Tapi disini tidak ada teko listrik bagaimana caraku merebus air?"
" Bagaimana jika bertanya dengan member yang lain?, Mungkin mereka tauh cara menyalakannya"
" Tapi member yang lain sedang sibuk menata barang mereka di kamar masing-masing"
" Kalau begitu bagaimana dengan menejer?, Ia kan perempuan pasti pernah kedapur jadi ia pasti tauh cara menyalakan kompor." Kata Aoi yang berusaha menahan tawa dibelakang riku.
Sebenarnya Aoi sudah tauh apa masalah kompor yang tidak mau menyala tapi ia masih tetap diam karena ingin mengerjai Riku.
" Benar juga!!" Kata Riku sumringah lalu beranjak cepat keluar dapur.
" He?. Jika meminta member yang lain Riku menolak takut mengganggu mereka..." Kata Aoi yang terkejut dengan kepergian Riku.
"Tapi jika itu menejer ia langsung beranjak pergi?, Bukannya menejer sedang diskusi dengan Iori dan seharusnya tidak boleh diganggu ya?" Lanjut Aoi yang kebingungan dengan tingkah Riku.
Saat Riku hampir membuka pintu tempat tsumugi dan iori berada, Riku tidak sengaja mendengar diskusi antara tsumugi dan iori.
" Sudah kuduga. Iori akan ikut campur. Yah.... Meskipun aku sudah menebaknya dengan melihat sifat Iori yang suka mengatur" kata Riku lirih sambil berpikir merencanakan sesuatu.
Aoi yang melihat Riku berdiri didepan pintu seperti sedang berpikir keras tanpa niatan membuka pintu membuat Aoi penasaran dan berjalan mendekati Riku.
Aoi lalu mendengar diskusi antara tsumugi dan iori yang sedang ingin memilih center untuk grup lalu melihat wajah Riku yang masih berpikir.
" Hey riku~. Bukannya kau mau bertanya pada menejer cara menyalakan kompor?~" kata Aoi pelan tepat ditelinga Riku yang langsung membuat Riku tersadar dan membuka pintunya agak keras.
" Manajer!!. Kompornya tidak mau menyala... Apa jangan-jangan kompornya rusak?" Kata Riku yang langsung masuk menganggu diskusi antara stumugi dan iori.
Sedangkan Aoi yang berada di luar ruangan dengan susah payah menahan tawa yang hampir keluar sambil memegang perutnya yang sakit.
' bagaimana Riku bisa bersikap polos seperti ini~" batin Aoi.
" Apa selangnya sudah terpasang nanase-san?" Tanya Iori.
" Oh ya. Selangnya belum terpasang." kata Riku tersadar sambi memukul telapak tangannya pelan.
Aoi yang ada di luar sudah tidak tahan dan tertawa keras dengan respon polos Riku.
"Huh.. bukannya kau punya HP nanase-san?, Kenapa kau tidak memeriksa dulu terlebih dulu disana sebelum bertanya?" Tanya Iori sambil menghela nafas.
" Haha.. kau akan terkejut jika tauh setiap hari ia menggunakan tidak hanya HP tapi alat elektronik lain yang lebih canggih dari itu untuk bekerja." kata Aoi sambil tertawa keras, bersyukur ia menggunakan wujud yang tidak terlihat jadi tidak ada siapapun yang dapat melihatnya.
Riku langsung merasa kesal pada aoi yang menertawakannya, ingin sekali Riku menguliti Aoi sekarang juga tapi ia tidak bisa.
" Ti-tidak perlu bersikap seperti itu kan?. Ini pertama kalinya aku hidup sendiri" kata Riku malu karena ia juga tidak berpikir menggunakan HP nya.
" Aku dan Nii-san tinggal sendirian bahkan menejer juga. Bukannya mulai sekarang kau harus belajar mandiri Nanase-san?" Kata Iori sambi menunjuk tsumugi yang berada didepannya.
Riku langsung merasa kesal karena merasakan Iori merendahkannya dan menganggap dirinya lebih pintar darinya.
dan menganggapnya sangat polos dan bodoh karena tidak menyadari masalah yang sederhana seperti itu.
" Ukh...jika Iori butuh bantuan aku tidak akan pernah membantumu. Selamat tinggal!!" Kata Riku kesal menunjuk Iori dan sebelum pergi Riku melakukan hormat tentara yang terlihat sangat imut.
" Orang yang sangat imut.." kata Iori lirih tanpa sadar yang dapat terdengar oleh Riku,Aoi dan tsumugi.
Aoi yang mendengarnya tertawa bertambah keras sambil memegangi perutnya yang kram.
" Kamu memang sangat imut riku~" kata Aoi sambil menyeringai jahil.
Riku yang mendengarnya langsung masuk kedalam kamar dan menatap tajam Aoi yang masih tertawa.
" Aku tidak imut!!" Kata Riku kesal sambil melempar buku yang kebetulan disampingnya kearah Aoi dan tepat mengenai dahinya.
Aoi langsung terdiam dan memegangi dahinya yang sakit.' kenapa Riku bisa melempar buku tepat ditempat bekas lemparan bola basket sebelumnya?' batin Aoi yang meratapi nasib dahinya yang dapat lemparan kembali dari Riku.
-----
Malam harinya saat semua penghuni drom sudah tertidur kecuali Riku yang sedang fokus pada layar leptopnya.
" Riku apa yang kau lakukan?, Apa kau tidak tidur?"tanya Aoi yang keluar dari kalung Riku.
" Sebentar Aoi-nii, ada beberapa pekerjaan yang belum selesai" kata Riku yang masih fokus dengan layar leptop.
" Kau sedang bekerja?,tapi Bukannya kamu sudah menyerahkan semua kerjaanmu pada Alex dan sebas saat sebelum masuk agensi ini?." Tanya Aoi penasaran karena mengingat Riku yang sudah memberikan tugasnya.
" Apa ada pekerjaan penting dan mendadak yang harus kamu kerjakan sendiri?" Lanjut aoi sambil mendekati Riku dan melihat layar leptopnya.
" Bukan kok. Ini sama sekali tidak ada hubungan dengan pekerjaanku"kata Riku sambil menunjukan laporan perusahaan lain.
" Bukannya ini cabang-cabang perusaan milikmu di Jepang?"tanya Aoi saat menyadari nama-nama perusahaan yang tertera di layar laptop Riku.
" Begitulah. Aku hanya ingin beberapa cabang perusahanku diam-diam membantu atau membuat kontrak kerja pada agensi."
" Hum~" gumam Aoi.
"Jika Iori mengurus perkembangan member tanpa sepengetahuan semuanya maka aku akan mengurus perkembangan agensi tanpa sepengetahuan semuanya" jelas Riku sambil berbalik menatap Aoi.
" Iori memang membuat rancangan bagus untuk perkembangan member, tapi itu saja tidak akan cukup."
" Bagaimana dengan agensinya?, Apa kau pikir ada perusahaan besar yang mau mengontrak idol yang baru saja dibuat seperti kita?, Bagaimana jika perusahaan yang mengontrak kita tidak baik dan kita terkena penipuan?, Bukannya kita akan hancur begitu saja?"
" jika Iori berpikir semua akan terjadi sesuai rencananya tanpa memikirkan konsuentasi yang akan didapat sama sekali maka ia masih terlalu lembek dan belum siap masuk kedalam dunia hiburan ini."
" Terus apa yang akan kau lakukan?" Tanya Aoi yang mulai paham dengan arah pembicaraan Riku.
" seperti yang aku bilang di awal tadi, Aku akan membuat beberapa cabang perusahaanku yang dapat dipercaya untuk melakukan kontrak pada agensi ini. Tapi aku tidak akan melakukannya secara menonjol jadi mereka tidak akan tauh."
" Aku juga akan melakukan promosi pada beberapa perusahaan lain yang aku kenal jadi mereka tidak akan selalu tergantung pada perusahaan milikku."
" bagaimana Caranya kau melakukan promosi?"tanya Aoi yang mulai penasaran
" hehe.... dengan prestasi yang mereka buat di perusahaanku dan Vidio konser yang Aoi-nii rekam waktu itu. Aku akan menggunakan itu agar member Idolish7 dapat dikenal"
" Oh!!. Kau akan menyebarkan Vidio itu sekarang?" Tanya Aoi yang mengingat dirinya merekam konser pertama Riku.
" Tidak"kata Riku tegas.
" Kenapa?"
" masih terlalu cepat untuk menyebarkannya...." Kata Riku menggantung sambil kembali melihat layar leptopnya.
" dan juga Aku tidak akan membuat jalan mereka terlalu mulus, jika jalan mereka terlalu mulus suatu hari saat mereka jatuh mereka akan hancur sekaligus" lanjut Riku.
Aoi langsung terdiam melihat Riku yang membuat rancangan dan konsekuensi yang yang ia buat untuk membernya.
' meskipun Riku bilang begitu, Riku tidak akan membuat seluruh membernya menderita. Ia akan memberikan penderitaan yang mampu ditanggung oleh membernya agar mereka bisa kuat dan mampu menghadapi segala cobaan dan penderitaan yang mereka hadapi kedepannya' kata Aoi dalam hati sambil tersenyum lembut pada Riku yang masih berkutat dengan leptopnya.
' tapi jika Riku kembali beryanyi atas panggung dengan jumlah orang lebih banyak dari konser sebelumnya maka... Riku akan....' lanjut Aoi menatap sendu Riku.
Merasa ditatap oleh seseorang Aoi menatap luar jendela. Dan tanpa sepengetahuan Riku, Aoi pergi dari kamar.
-----
Aoi mencari seseorang yang mengawasinya dan mengikuti hawa keberadaan yang membuatnya berakhir ditempat danau cukup luas di tengah hutan yang agak jauh dari kota.
dengan air jernih sehingga cahaya bulan bisa terpantul dengan jelas di danau membuat pemandangan danau itu terlihat sangat indah.
" Lama tidak jumpa~. Bagaimana kabarmu?~" sapa seseorang dari arah danau.
saat Aoi mengangkat wajahnya ia melihat seorang laki-laki yang memakai jubah seperti yang ia pakai sedang berdiri di atas danau.
Ia sedang memakai kerudung pada jubahnya sehingga wajahnya tidak terlihat. Tapi Aoi masih bisa mengenali aura yang keluar dari tubuhnya.
" Ternyata itu dirimu" kata Aoi menghela nafas lega setelah tauh siapa orang yang mengawasinya dari kamar Riku tadi.
Ia terkekeh pelan dengan respon Aoi dan berjalan mendekati nya. Saat ia berjalan riak-riak air muncul akibat langkah kakinya.
" Bagaimana kabarmu?" Tanyanya sekali lagi saat sudah sampai didepan Aoi.
" Kabarku baik. Bagaimana denganmu?" Tanya Aoi balik.
" Tidak begitu baik. Banyak sekali manusia yang suka mengotori air membuatku kesal saja" katanya sambil menggeleng dan menghela nafas jengkel.
"Dan itu letak Anehnya. Kenapa reika sang pengendali air seperti dirimu ada di kota?. Tempat yang paling banyak polusi yang seharusnya tempat yang paling kamu benci"kata Aoi menggeleng pasrah dengan sifat teman reikanya ini.
" karena aku merasakanmu?, Itu sebabnya aku kesini. Dan Itu seharusnya pertanyaanku. Kenapa reika seperti dirimu.... Sang pengendali ruang dan waktu ada disini?"tanyanya heran.
Aoi langsung terdiam bingung mau menjawab apa. Karena reika seperti Aoi agak Berbeda dan istimewa dengan reika pengendali air di depannya.
Reika seperti Aoi biasanya tinggal diantara celah ruang dan waktu dan tidak pernah sekalipun keluar dari celah dunia, oleh sebab itu ia penasaran melihat Aoi berada dikota.
" Aku juga merasakan hawa keberadaan lain yang membuatku ingin mendatanginya. Apa kau tauh apa itu?"
" Oh~. Mungkin yang kau maksud itu Riku. Ia seorang Hikari no hito jadi itu pasti yang menyebabkanmu ingin mendatanginya"
" Ada Hikari no hito disini?, Aku baru tauh"
"sudah 5 tahun dan kau baru tauh?"
" I-itu pasti karena ia selalu bersembunyi makanya aku tidak tauh"
" Hahaha... Memang sih ia selalu bersembunyi. Apa kau ingin bertemu dengannya?"
" Ingin sih tapi aku tidak bisa. Aku harus pergi dulu ke suatu tempat mungkin lain kali kalau ada waktu" katanya sambil beranjak pergi dan menghilang dari danau tempat ia muncul.
Aoi yang sudah tidak melihatnya lagi berbalik dan kembali ke kamar Riku, saat kembali ia sudah melihat Riku tidur ditempat tidur. Aoi yang melihatnya tersenyum lembut lalu masuk kembali ke kalung Riku.
.
.
.
.
.
.
Huh... Akhirnya selesai~
Bagaimana menurut kalian?~
Aku harap kalian suka~
Jika ada typo atau salah kata mohon di koreksi ya~
Pai~ pai~👋👋👋
Ketemu lagi Minggu depan~
Kalian suka yang mana?
Kalau aku pilih Riku sama sogo~😍😍
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top