27🍁
Yey~~ lama gak update~~
Ada yang kangen gak??~~
Hehe.... Maaf ya aku lupa kalau aku punya tanggungan cerita ini tapi aku usahain buat nerusin meskipun lama Hiatus nya~~
Aku harap kalian suka dan selamat membaca~~
💕💕💕
.
.
.
.
.
.
" Gaku??..... Ada apa dengan mu??" Tanya Ryu khawatir saat melihat kondisi Gaku yang pulang dalam keadaan membatu kehilangan nyawanya.
" Oi..... Tenn!!" Panggil Gaku kepada Tenn menghiraukan pertanyaan yang di lontarkan Ryu dan malah menatap Tenn yang sedang bersantai di sofa sambil menonton TV.
" apa orang tua?" Balas Tenn cuek tidak memperdulikan perkataan nya yang kasar.
Setelah mengatakan itu Gaku masih diam membuat Tenn mengerutkan kening bingung saat tidak mendengar komplain yang biasa di lontarkan Gaku jika Tenn berkata kasar kepadanya membuat Tenn menoleh dan melihat Gaku yang terlihat lemas menatap nya seperti kehilangan jiwanya.
" Kenapa kau menatap ku seperti itu??" Tanya Tenn bingung.
" Kau dan kembaran mu sama saja." Gumam Gaku yang masih terdengar Tenn membuat tubuh Tenn langsung membeku saat mendengar nya.
" Kembaran??..... Kau...." Kata Tenn menggantung sambil menatap Gaku terkejut.
Melihat tatapan itu membuat Gaku menghela nafas panjang sebelum menjelaskan kepada Tenn.
" Aku tidak sengaja mendengar percakapan mu dengan Center Idolis7 itu dan ingin memperjelas nya jadi aku datang ke ruangan nya.... Tapi sayang mood nya terlihat tidak bagus jadi aku mendapat kata-kata mutiara darinya.... Dan untuk tambahan Tenn, aku tidak tauh apa yang terjadi di antara kalian berdua tapi ia terlihat sangat membencimu." Kata Gaku serius menjelaskan dan menatap Tenn yang sedang menunduk sedih.
Sedangkan Ryuu yang mendengar percakapan di antara kedua anggota membernya hanya bisa mengerutkan bingung.
Skip~~
Sekarang Riku dan seluruh membernya sedang dalam perjalanan kembali ke agensi dengan menggunakan mobil pinjaman.
Di dalam mobil Riku terlihat lemas dan melamun terus membuat Sogo yang ada di samping nya khawatir.
" Apa kau tidak apa-apa Riku-kun??" Tanya Sogo khawatir membuat Riku menoleh dan melihat anggota membernya yang melihat nya khawatir.
" apa kau lelah Rikkun??.... Kau bisa memakai selimut ku dan istirahat" kata Tamaki sambil memberikan selimut nya yang bergambar Ou-sama puding.
" Terima kasih..... Aku baik-baik saja dan maaf telah membuat kalian khawatir." Kata Riku lembut sambil berterima kasih.
Tak lama kemudian Riku mendengar gumaman lain dari membernya yang lain.
" Hah..... Saudara kembar itu menakutkan." Gumam Iori membuat Riku langsung menoleh dan menatap 4 anggota member nya yang terlihat lemas seperti kehilangan jiwa nya membuat Riku yang melihat nya mengerutkan kening bingung.
" Hahaha.... Namanya juga kembar tapi berkat Riku kita sedikit kebal." Kata Yamato membuat Riku mengerutkan kening bingung.
" Meskipun kembar sepertinya punya Riku lebih pedas dan tajam." Balas Mitsuki sambil mengangguk menyetujui perkataan Yamato.
" Ouh~~ kalau Riku itu campuran dari kembaran nya dan Sogo desu~~ jadi Riku itu Badas plus sadis desu~~" kata Nagi yang langsung di angguki 3 member yang lain membuat Riku terdiam.
" .... Sogo-san menurut mu apa yang harus aku lakukan jika aku mendengar sindiran seperti itu di depan mataku langsung??" Tanya Riku kepada Sogo yang berada di samping nya.
" Hahaha...."
Sogo yang mendengar pertanyaan Riku hanya bisa tertawa canggung sedangkan Tamaki langsung bersembunyi di belakang Sogo sambil bergetar ketakutan.
' hm.... Dari percakapan mereka sepertinya mereka bertemu dengan Tenn-nii di sana.....' kata Riku dalam hati.
' hah..... Aku merasa bersalah telah bersikap kasar dengan Tenn-nii jadi aku harus meminta maaf kepadanya.... Tapi aku belum siap bertemu Tenn-nii secara langsung lagi.' lanjut Riku dalam hati sambil menunduk sedih.
Tanpa mereka sadari mereka telah sampai ke agensi dan terkejut saat melihat kantor yang ramai dan berantakan.
Tsumugi yang melihat betapa berantakan nya kantor langsung berlari ke meja nya dan tidak menemukan lagu demo debut mereka.
Riku yang melihat itu memasang pose berpikir sambil melihat sekeliling kantor, ia merasa ada yang ganjal dengan tingkah pencuri ini yang hanya mencuri lagu Demo debut mereka.
Setelah memikirkan itu akhir nya Riku mengambil keputusan di hatinya dan memanggil Tsumugi.
" Manajer." Panggil Riku serius membuat Tsumugi yang masih panik mencari lagu Demo nya langsung menoleh ke arah Riku.
" Ada apa Riku-san??" Tanya Tsumugi.
" Begini..... Untuk lagu debut terbaru kita selanjut nya sebaik nya tidak kita rilis bagaimana??." Tanya Riku meminta persetujuan karena ia merasa jika mereka merilis lagu yang baru saja di curi, mereka akan berakhir buruk.
" Eh??..... Tapi Nanase-san kita sudah mengeluarkan banyak modal untuk membuat lagu Debut ini jika kita tidak merilis nya nanti kita akan rugi besar." Kata Iori terkejut saat mendengar perkataan Riku.
Riku yang mendengar perkataan Iori langsung menghela nafas panjang sebelum menatap tajam Iori.
" Iori....... Apa kepalamu itu hanya sebuah pajangan??" Tanya Riku dingin seakan melempar belati langsung ke arah Iori membuat Iori membeku seketika.
" Ukh!!!!..."
Iori yang membeku karena perkataan Riku langsung membatu dan saat ia ingin terjatuh karena tidak sanggup di serang secara mental ia sudah di tangkap oleh Mitsuki yang terlihat panik dan khawatir.
" IORI!!!.... KUMOHON BERTAHAN LAH!!." Teriak Mitsuki panik sambil menggoyang tubuh adik nya itu agar tersadar.
Riku yang melihat itu menghela nafas panjang mencoba mengatur emosinya yang hampir meledak dan langsung menjelaskan maksud nya kepada seluruh member nya.
" coba kalian pikirkan..... Dari semua yang di curi hanya Lagu demo debut kita yang menghilang tepat di saat kita sedang membuat lagu Debut nya, aku rasa orang itu akan Debut menggunakan lagu debut kita yang di curi..... Jika seandainya yang mencuri adalah grup Idol yang terkenal maka kita pendatang baru karena di tuduh mengcopy lagu mereka dan reputasi kita yang sudah menurun karena gagal nya di acara Musik Festa akan semakin menurun itu sebab nya aku meminta manajer untuk tidak merilis nya karena sebaik nya kita mencari aman saja...... Apa sekarang kau paham BAKA IORI??..... Jika belum paham coba pikirkan sambil jungkir balik mungkin otak mu bisa berpikir kalau otak mu ada di bawah." Kata Riku panjang lebar sambil menatap sinis Iori tidak lupa ia menyindir Iori di akhir kalimat membuat Iori yang akhir nya pulih kembali terkena serangan mental lagi oleh Riku.
" UKH!!!..."
"RIP Iori kena serangan mental 2 kali oleh Riku." Kata Nagi sambil menyatukan kedua tangan nya berdoa kepada Iori yang sudah lemas di lantai.
" Terus kita harus bagaiman Riku??.... Kita tidak mungkin diam saja mengetahui lagu Debut kita yang di curi." Tanya Sogo membuat Riku kembali tenggelam ke dalam pikiran nya.
" ..... Pertama-tama kita cari tauh dulu siapa yang mencuri nya karena ia mencuri demo lagu kita mereka pasti akan debut menggunakan lagu kita.... Setelah ketemu kita membuat jebakan untuk mereka." Gumam Riku tapi dapat di dengar oleh Tamaki.
" Jebakan??..... Bukan nya lebih baik kita langsung menuntut nya jika pelakunya sudah ketemu??" Tanya Tamaki pada Riku.
Riku yang mendengar pertanyaan Tamaki hanya menggelengkan kepala nya pelan.
" Itu tidak mungkin Tamaki..... Karena yang di curi itu yang asli jadi kita tidak punya bukti untuk menuntut mereka, jadi sebaik nya kita buat jebakan saja." Kata Riku membuat Tamaki terlihat semakin bingung.
" Meskipun kita membuat jebakan belum pasti ia akan terjebak Rikkun!!" Kata Tamaki semakin frustasi tapi ia langsung terdiam sekaligus merinding saat melihat Riku yang tersenyum manis ke arah nya.
" Hahahaha.... Tamaki-kun~~ jika ada yang pertama kenapa tidak ada yang kedua kalinya??~~ orang yang mencuri lagu kita pasti akan kembali datang kesini untuk mencuri lagu Demo lagi~~ dan saat orang itu datang kita akan menyik..... Ah bukan.... Menjebak nya maksud ku~~~ ah~~ aku tidak sabar menunggunya datang~~ " kata Riku dengan senyum yang tidak luntur dari wajah nya.
" Ini hanya perasaan ku saja atau Rikkun tadi hampir saja mengatakan menyiksa??" Tanya Tamaki takut-takut kepada Sogo di samping nya yang sudah bersweetdroop ria.
" Datanglah~~ cepatlah datang~~ aku punya kejutan besar untuk mu~~ hehehe~~" senandung ria Riku sambil beranjak pergi meninggalkan anggota member nya yang sudah mojok ketakutan sambil saling memeluk kecuali Sogo.
" Riku lebih menakutkan daripada Sogo dan kembaran nya." Kata Mitsuki yang langsung di angguki setuju oleh yang lain.
" Entah kenapa aku merasa kasihan dengan nasib pencuri itu...." Kata Yamato.
" Hiks.... Melihat Rikkun seperti itu membuat ku mengingat saat so-chan mengacungkan ku dengan pisau." Kata Tamaki.
" Ouh.... Bersyukur tidak ada pisau di sini Desu~~ aku takut membayangkan Riku mengancingkan pisau kepada kita desu~~" kata Nagi sambil memeluk kencang Iori yang terlihat masih pingsan.
Mendengar perkataan itu membuat Sogo terkejut dan menoleh ke arah membernya sambil menunjuk dirinya sendiri.
" Eh??..... Apa aku se menakutkan itu??" Tanya Sogo terkejut yang langsung di balas gelengan cepat oleh seluruh member nya.
Skip~~
Setelah beberapa hari menunggu akhir nya mereka tauh siapa idol yang mencuri lagu debut mereka saat mereka sedang menonton konser TRIGGER.
" Ah~~ ternyata TRIGGER yang mencuri lagu demo nya." Gumam Riku santai sambil menggigit keripik kentang yang ia bawa.
" Aku tidak percaya TRIGGER bisa melakukan semua ini." Kata Mitsuki terlihat seperti di khianati.
" Tenanglah Mitsu... Belum pasti yang mencuri itu TRIGGER." Kata Yamato sambil mencoba menenangkan Mitsuki yang mengamuk.
" Aku tidak menyangka pelaku nya TRIGGER...." kata Iori.
" Terus kita harus bagaimana Rikkun??.... Apa kita datangi mereka langsung??" Tanya Tamaki sambil melihat Riku yang terlihat santai.
" Itu tidak mungkin Tamaki-kun.... seperti kata Riku waktu itu, Tanpa bukti kita tidak bisa melakukan apa-apa." Kata Sogo menenangkan Tamaki tapi di lihat dari ekspresi matanya ia terlihat terkhianati oleh idol nya.
" Aku tidak menyangka mereka yang mencuri lagu Haruki." Gumam Nagi sehingga tidak dapat di dengar kecuali oleh Riku.
Mendengar perkataan Nagi membuat Riku tanpa sadar mengingat perkataan ayah angkatnya saat mereka di London ia masih muda dulu.
Waktu itu Riku sangat penasaran dengan cara membuat lagu dan ayah angkat nya itu menceritakan salah satu teman nya yang seorang komposer jenius yang dapat membuat berbagai macam lagu luar biasa saat ia masih aktif.
' ah.... Jadi semua lagi itu buatan Sakurai Haruki ternyata.' kata Riku dalam hati sambil mengingat perkataan ayah nya.
' apa kau tauh kaede kenapa hasil karya lagu Ha-kun sangat luar biasa???.... Itu karena Ha-kun menaruh semua perasaan, dan jiwa nya kepada setiap lirik lagu..... Itulah mengapa setiap karya lagu Ha-kun sangat luar biasa.... Aku merasa bersalah kepadanya karena pergi tanpa kabar tapi aku yakin ia pasti masih membuat lagu luar biasa lain nya.... Ha-kun itu komposer sejati.'
Dapat Riku ingat ekspresi ayah angkat nya yang terlihat bersalah, sedih dan rindu saat mengingat teman nya ini membuat Riku langsung merasa kesal kepada pencuri yang telah menodai karya lagu milik Haruki yang merupakan teman ayah angkat nya ini.
Tiba-tiba Riku mengingat kejadian di ruang tunggu music Festa dimana ia di senggol dengan sangat keras oleh seseorang yang keluar dari ruangan mereka membuat konser mereka hancur.
' ah~~ jadi orang itu pencurinya~~ di lihat jika TRIGGER yang menyanyikan lagu kami itu berarti pelakunya komposer TRIGGER....' kata Riku menggantung dalam hati sebelum tatapan nya berubah tajam.
'.... Komposer yang mencuri hasil karya milik komposer lain bukanlah komposer sejati..... Jika kita bertemu akan aku pastikan kau menyesal.' lanjut Riku sambil memikirkan penyiksaan yang akan ia lakukan sebelum tersadar oleh panggilan lain
" Riku??.... Ada apa??" Tanya Tsumugi yang muncul entah dari mana.
" tidak ada manajer....Aku hanya berpikir kalau TRIGGER bukanlah pelaku nya." Kata Riku yang sukses membuat semua anggota member nya termasuk Tsumugi terkejut.
" Kenapa kau berkata seperti itu Rikkun??!!.... Jelas-jelas yang salah disini adalah TRIGGER!!" Tanya Tamaki tidak percaya saat mendengar pernyataan Riku.
" Tamaki.... Tenanglah. Coba kau pikirkan lagi.... TRIGGER yang memiliki harga diri yang tinggi tentang grup nya bagaimana bisa melakukan seperti pencurian yang akan merusak reputasi mereka??.... Jadi aku yakin pelakunya bukanlah mereka." Kata Riku tenang membuat sebagian membernya bernafas lega saat mendengar teori Riku.
" Terus siapa yang kau curigai Riku??" Tanya Sogo dan Mitsuki bersamaan.
" Tebakan ku sih.....Komposer mereka itu pencuri nya.... Apa kalian ingat aku pernah berkata ada seseorang yang keluar dari ruang tunggu kita di music Festa...." Kata Riku menggantung.
"..... Aku rasa orang itu Komposer TRIGGER.... Meskipun CCTV tidak jelas tapi jika di lihat dari jarak waktu nya aku rasa pelakunya benar-benar komposer TRIGGER."lanjut Riku membuat seluruh member nya mengangguk paham
" Jadi dia orang nya!!.... Komposer yang mencuri lagu milik orang lain bukanlah komposer!!!." Geram Nagi kesal.
" Tunggu sebentar Nagi..... aku tauh kau marah tapi lebih baik kita menunggu saja." Kata Riku mencoba menenangkan Nagi.
Mendengar perkataan Riku membuat Nagi kesal, ia menoleh ke arah Riku ingin menolak mentah-mentah saran nya.
" Kenapa aku harus menugg..."
Nagi langsung terdiam tidak bisa melanjutkan perkataan nya saat melihat mata Riku yang tersenyum tapi secara bersamaan terlihat tidak tersenyum sama sekali.
" Ayolah Nagi~~ apa salah nya menunggu?~~" tanya Riku dengan nada main-main.
"Apa kau yakin dia akan datang jika kita menunggu Riku" balas Nagi enggan.
"Hohoho~~ tentu saja akan datang Nagi~~ seperti yang kau katakan ia bukanlah komposer sejati jadi ia pasti akan mencuri lagu lagi... Lalu Hap~~ langsung di tangkap~~" kata Riku sambil melahap keripik kentang di sela-sela perkataan nya.
Saat melihat itu entah kenapa di mata orang lain terlihat Riku seperti sedang memakan pencuri nya dari pada keripik kentang.
Skip~~
Setelah beberapa hari seperti dugaan Riku komposer yang mencuri lagu mereka kembali di malam hari yang gelap, dan ia terlihat tertekan dan panik saat menggeledah Dokumen yang di tata di laci.
" Sialan!!.... Sialan!!!.... Dimana lagu nya?!!...."
" Kenapa tidak ada di sini?!!!..... Sialan!!!."
Brak!!....
" Beraninya mereka..... Beraninya Meraka!!!.... Aku sudah sudah payah sampai sini tapi aku tidak menemukan sesuatu?!!"
" Aku tidak bisa membiarkan karir ku hancur!!!...... Apa mereka tidak tauh betapa sulit nya aku mencapai posisi ini?!!"
".... kau tauh jika membuat lagu itu sulit???.... Tapi kenapa kamu mencuri karya orang lain??" Tanya orang lain yang merupakan Riku yang sedang berdiri di belakang pencuri.
Terkejut dengan suara Riku yang muncul dari belakang nya membuat orang itu berbalik panik dan melihat Riku yang tersenyum ramah kepada nya sambil melambai.
" Halo~~ kita bertemu lagi~~" salam Riku ceria.
Entah beruntung atau tidak si pencuri itu karena cuma ada Riku yang ada di kantor sedangkan Sogo sedang mengantarkan Tamaki ke toilet karena ia takut sendirian sehingga tinggal Riku saja di kantor.
" SI-SIALAN!!!!."
Karena panik dan melihat Riku yang sendirian membuat pencuri itu refleks mengayunkan senter yang ia pegang kepada Riku.
Riku yang melihat sentuh itu mengayun ke arah nya hanya tersenyum lembut sebelum meraih buku yang cukup tebal sebagai tameng nya lalu mengayunkan buku nya yang ia jadikan tameng tepat mengenai wajah si pencuri sehingga membuat nya terpental kebelakang dan langsung memegangi wajah nya yang memerah karena tamparan buku dari Riku.
" Hehe~~"
Riku yang melihat si pencuri kesakitan hanya tertawa kecil dengan cahaya senter yang mengarah kepadanya membuat sosok nya cukup menakutkan karena suasana gelap yang cuma di terangi cahaya senter.
"HIII!!!!...."
Pencuri itu langsung mundur ketakutan saat melihat sosok Riku, Riku yang melihat itu mengangkat bahu tidak peduli sambil tersenyum ceria dan mengangkat buku tebal yang masih di tangan nya.
" Maaf ya~~ lengan ku terlalu lemah jadi aku hanya bisa memakai buku sebagai senjataku~~ sebenar nya sih aku berniat memukul mu dengan kursi atau komputer di kantor ini tapi sayang kursi dan komputer di sini terlalu berat untuk ku angkat jadi aku pakai buku ini saja ya~~ ah!! jangan khawatir buku ini tidak akan sampai membunuh mu kok~~"
Kata Riku sambil berjalan ke pencuri itu dengan buku di tangan nya, sedangkan pencuri itu yang melihat sosok Riku yang tersenyum manis di terangi senter sambil memegang buku di tangan nya terlihat sangat menakutkan apalagi mendengar nada terakhir Riku yang terdengar seperti menjanjikan penyiksaan.
" AKHH!!!...."
Teriakan menggelegar itu mengejutkan seluruh penghuni yang tinggal nya dekat dengan kantor, Sogo dan Tamaki yang mendengar teriakan itu langsung berlari cepat menuju kantor yang gelap gulita.
Saat Sogo menyalakan lampu betapa terkejut nya mereka melihat Riku yang mengangkat kursi lipat terbuat dari besi berniat memukuli pencuri yang meringkuk ketakutan di lantai.
" RIKKUN?!!" Teriak Tamaki panik
"RIKU-KUN?!!!" Teriak Sogo panik.
Sambil berteriak panik Sogo dan Tamaki berlari menghampiri Riku yang berniat mengayunkan kursi lipat di tangan nya.
Tamaki langsung memegangi pinggang Riku sedangkan Sogo memegang kedua pergelangan tangan Riku menahan Riku untuk tidak melempar kursi lipat nya.
" RIKU-KUN!!!.... Tolong tenang dan turunkan kursi itu!!!" Kata Sogo.
" RIKKUN!!... Tolong turunkan kursi lipat itu!!... Dia akan mati jika kau memukul nya dengan itu!!!" Kata Tamaki panik dengan wajah pucat.
Sedangkan Riku hanya diam mengacuhkan perkataan Tamaki dan sogo dan matanya masih fokus menatap sosok yang meringkuk babak belur di lantai sambil berniat ingin mengayunkan kursi lipat di tangan nya.
Skip~~
" Astaga... Sungguh tidak terduga." Kata Banri saat melihat pencuri yang pasrah di ikat dalam keadaan babak belur.
Sedangkan di Drom Idolis7 Riku sedang menutup wajah nya dengan kedua tangan nya, ia sungguh malu sisi kejam nya di lihat oleh member nya yang lain.
Riku akui diri nya memang sadis tapi sesadis apapun diri nya ia tidak akan membiarkan siapapun melihat sosok nya yang suka melakukan kekerasan sampai menghajar babak belur seseorang.
" maaf.... Aku kelepasan." Gumam Riku pelan, Riku sungguh tidak menyangka ia akan melakukan kekerasan separah itu sampai berniat ingin membunuh orang.
" Aku tidak menyangka kau juga bisa melakukan kekerasan Riku..... Bahkan hampir membunuh seseorang." Kata Yamato terkejut.
' Yamato-san.... Aku bahkan sudah membunuh orang tanpa sepengetahuan mu!!' kata Riku dalam hati tapi ia tidak mungkin mengatakan kebenaran ini jadi ia membuat alasan lain.
" A-aku hanya melakukan kekerasan jika orang itu mulai dahulu....." Gumam Riku pelan tapi masih dapat di dengar seluruh member nya membuat mereka bersweetdroop ria.
' sepertinya kita harus lebih hati-hati kalau menghadapi Riku' kata seluruh member dalam hati.
" Rikkun sama menakutkan nya dengan So-chan!!" Kata Tamaki tiba-tiba sambil bergetar ketakutan saat membayangkan sosok marah Riku dan Sogo.
" Emang apa yang terjadi Tama??" Tanya Yamato penasaran saat melihat Tamaki yang ketakutan.
" Kalian tidak tauh seberapa besar usaha ku menghentikan Rikkun dan So-chan untuk tidak membunuh pencuri itu!!.... Syukurlah Ban-chan datang tepat waktu membantu ku kalau tidak pencuri itu tinggal manyat saja!!!" Teriak Tamaki frustasi.
Tamaki ingat saat ia dan Sogo sedang berusaha menghentikan Riku yang sedang marah, si pencuri mungkin karena ketakutan ia melempar apapun di dekat nya kepada mereka dan sayang nya saat ia melempar asbak rokok itu terkena kepala Tamaki membuat kepala Tamaki benjol.
Meskipun itu tidak sampai membuat kepalanya berdarah tapi itu sukses membuat Sogo marah sehingga Sogo langsung mengangkat komputer di dekat nya berniat melempar nya ke pencuri itu.
Melihat adegan horor itu membuat Tamaki semakin panik saat berusaha menghentikan dua orang yang berniat melakukan pembunuhan.
Membayangkan itu Yamato hanya mengangguk bangga dan memuji keberanian Tamaki untuk menghentikan dua orang sadis bersamaan.
" Kerja bagus Tama... Kami akan menghadiahi mu Ou-sama puding." Kata Yamato bangga.
"Aku mau 50 Ou-sama puding!!" Balas Tamaki cepat sambil menunjukan lima jarinya.
Skip~~
Setelah masuk kedalam kamar Riku langsung membaringkan tubuh nya ke tempat tidur sambil meraih telepon nya berniat menyalakan nya.
" Huh.... Akhir nya masalah nya selesai juga.... Meskipun sayang sekali Direktur tidak meminta kompensasi akibat komposer itu.... Tapi perusahaan itu tidak salah karena komposer itu yang mencuri dengan inisiatif sendiri.... Dan Nagi akhir nya terlihat tidak keberatan karena lagu Haruki di nyanyikan oleh TRIGGER." Gumam Riku sambil memeriksa pesan masuk di telepon nya.
Kebanyakan dari perusahaan, beberapa dari adik nya yang menanyakan kabar atau sekedar menyapa dan ada 1 panggilan tidak terjawab dari ayah angkat nya.
" Hm??.... Otou-san menelepon ku??.... Tidak biasa nya ia menelpon ku hanya sekali..... Dan waktu nya ini.... Bukan nya di London masih subuh??" Gumam Riku kebingungan sebelum telepon masuk lagi.
" Ah.... Hallo Otou-san??" Kata Riku sambil mengangkat telepon.
" Hallo Kaede... Maaf aku menelepon mu saat malam-malam begini." Kata orang di sebrang dengan nada ceria.
" Malam??.... Bukan nya di London masih subuh??" Tanya Riku bingung saat melihat jam.
" Itu karena aku ada di jepang~~" kata sosok di sebrang dengan santai membuat Riku langsung terdiam.
"......"
' sabar Riku.... Sabar.... Jangan pernah berpikir untuk membunuh ayah angkat mu sendiri.' kata Riku dalam hati berusaha menahan amarah yang belum surut karena adegan pencuri tadi.
" Huh.... Kenapa Otou-san tidak mengabari aku dulu sebelum datang ke jepang??" Kata Riku sambil menghela nafas panjang.
" Ini aku sedang mengabari mu~~" kata orang di sebrang dengan santai membuat urat kesabaran Riku langsung terputus.
' fiks!!.... Ayo siapkan kuburan untuk orang tua ngeselin ini!!'
Kata Riku dalam hati sedangkan berniat membuat kuburan untuk ayah angkat nya ini, sedangkan orang yang di maksud merinding ketakutan saat merasakan firasat buruk yang akan menimpanya nanti.
.
.
.
.
.
.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top