22🍁

Me: ( melihat tanggalan). Wow... Lama sekali aku gak pernah update cerita ini!!~~

Gaku: niat gak sih buat ceritanya!! Aku bosan menunggu tauh!!, Kapan aku keluar nya!!

Me: Berisik!!! Kau tidak tauh penderitaan ku sebagai author yang pusing tujuh keliling karena memikirkan alur cerita ini!!

Gaku: alasan saja...

Me: oke kalau begitu.... Kau tidak usah muncul di ceritaku ini dan jika kau muncul aku hanya memberikan mu 1 paagraf saja.

Gaku: eh?!!...

Me: oke tanpa basa-basi lagi silahkan membaca~~ aku harap kalian suka~~ dan untuk Gaku kau lebih baik muncul tahun depan saja kalau bisa gak usah muncul sekalian~~
😊😊😊😊
.
.
.
.
.
.
Sekilas flashback~~

Seorang pria setengah baya sedang menunduk menutup wajah nya dengan kedua tangan nya, terlihat sebuah sungai kecil mengalir di pipi nya tapi tidak ada Isak tangis yang keluar dari mulut nya.

" Harta?......"

" Ketenaran?....."

" Aku sama sekali tidak menginginkan semua itu!!"

Gumam pria itu sedih sekaligus marah entah kepada siapa tapi ia tidak bisa melampiaskan nya jadi ia hanya bisa meringkuk sedih dan terpuruk.

" Apa kau pikir aku menjadi Idol karena ingin menjadi kaya dan terkenal maka kau salah besar!!" Bentak nya kesal tapi bukan kepada sosok yang sekarang berdiri di depan nya melainkan ke sosok lain yang tidak terlihat yang telah menjadi objek kekesalan dan amarah nya.

" Otou-san...." Panggil sosok itu yang merupakan bocah laki-laki berumur 13 tahun dengan rambut Crimson menyala, matanya yang berwarna kuning keemasan sedang menatap sedih sosok itu.

" Aku menyanyi hanya untuk nya...... Aku berdiri di atas panggung hanya ingin dia bangga melihat ku...... Aku menyanyikan setiap lagu dengan segenap jiwaku hanya untuk nya.... Tapi!!!" Kata nya kesal sambil meremas rambut nya kasar tidak memperdulikan beberapa helai rambut nya yang mulai rontok karena ulah nya.

"Karena Orang sialan itu!!...... Karena obsesi berlebihannya itu membuat aku kehilangan nya!!!"

"AKU TIDAK AKAN PERNAH MEMAAFKAN NYA!!! KARENA ULAHNYA AKU KEHILANGAN ALASAN KU UNTUK BERNYANYI!!!"

Flashback end~~
.
.
.
.
.
.

" Baiklah..... Apa kalian sudah selesai bersenang-senang nya?" Tanya Riku lembut kepada tiga sosok kembar di depan nya.

Riku harus menggeleng kan kepalanya pasrah saat melihat seisi rumah nya yang terlihat berantakan seperti kapal pecah, padahal baru saja di bersihkan oleh ke 3 bocah ini tapi di berantaki lagi oleh orang yang sama.

Melihat ke tiga sosok itu yang masih terdiam karena takut mendapat amukan nya, membuat Riku hanya menghela nafas pelan sebelum mengusap kepala mereka bergantian dengan lembut.

" Aku tidak marah pada kalian kok, tidak perlu takut seperti itu dan karena aku akan tinggal di sini selama 3 hari lagi bagaimana kalau kita pergi piknik?..... Aku akan menelepon cleaning servis untuk membersihkan rumah ini pada saat itu bagaimana kalau kita pergi ke supermarket sekarang untuk membeli bahan-bahan pergi piknik besok?" Kata Riku panjang lebar.

Melihat mereka yang mengangguk serempak membuat Riku langsung mengajak mereka keluar, sebelum keluar Riku menelepon cleaning servis langganan nya setelah itu mengeluarkan mobil Van mini berwarna abu-abu dari bagasi.

Mobil Van mini ini memang sengaja Riku tinggal kan di rumah lamanya agar mudah berpergian dan tidak perlu menyewa mobil jika ingin pergi kemanapun.

Saat Riku tinggal bersama mereka 1 tahun sebelum masuk agensi Riku mengatakan kepada 3 adik angkat nya ini bahwa dirinya anak yatim piatu yang membuka usaha kecil-kecilan dari uang yang di tinggalkan ke 2 orang tua nya, saat itu Riku langsung sedikit merasa bersalah karena sedikit berbohong pada ke 3 adik nya ini.

Setelah mendengar penjelasan itu ke 3 adik angkat nya itu berusaha keras membantu menjalankan perusahaan cabangnya membuat Riku sangat terharu sekaligus bangga saat melihat mereka saling membantu dan gotong royong memajukan perusahaan nya meskipun sebenarnya itu cuma usaha cabang kecil nya saja.

Setelah kembar tiga itu masuk mobil Riku langsung menyalakan mobil nya dan mengendarai nya dengan santai menuju supermarket terdekat.

" Sudahlah jangan murung lagi dan bantu aku memilih bahan untuk piknik sekaligus membeli stok makanan ringan di rumah." Kata Riku sambil mendorong ke tiga adik Angkatnya nya itu masuk supermarket.

Setelah masuk supermarket Riku langsung meminta Kirio dan kuon mengambil kereta dorong.

" Kok cuma ambil 1 kereta dorong nya??.... Ayo ambil 1 lagi karena kita akan memborong banyak hari ini!!" Kata Riku bersemangat.

" Tapi Riku-nii bukan kah itu terlalu banyak!. Lebih baik uang nya kita tabung saja." Kata kirio yang membantah perintah kakak nya ini.

" Shtt!!.... Sudahlah kirio besok kita akan piknik jadi kita perlu membawa banyak makanan dan juga aku ingin memanjakan kalian yang merupakan adik-adik kecil ku apa tidak boleh??" Kata Riku sambil menutup mulut kirio mencegahnya mengatakan apapun yang berhubungan dengan berhemat.

" Bukan nya tidak boleh tapi....." Kata Kiran menggantung ssedikit ragu-ragu.

"..... Kami takut merepotkan mu." Sambung kuon yang sepertinya paham dengan perkataan Kiran.

" Astaga!!.... Kenapa kalian masih bertingkah seperti itu lagi kepadaku sih??. Aku kan sudah bilang kalau aku ini kakak kalian, kalian tidak pernah merepotkan ku selama ini jadi tolong jangan bertingkah seperti itu lagi kepada ku dan perlakukan aku seperti kakak kalian.... Kalian boleh bermanja dan meminta sesuatu kepadaku dan jika kalian mendapat masalah kalian boleh mengadu kepadaku, aku adalah kakak kalian jadi tolong perlakukan aku seperti keluarga kalian bukan sebagai orang luar." Kata Riku lembut membuat Kiran, kuon, kirio akhir nya tersenyum sebelum mengangguk paham.

Setelah mereka mengambil 1 lagi kereta dorong, mereka langsung menyerbu masuk ke dalam supermarket yang terlihat lumayan besar.

"Baiklah kirio karena kamu yang biasa mengurus rumah dan memasak jadi kamu yang akan membeli bumbu dan bahan makanan bersama Kiran, kau tidak perlu khawatir dengan harganya belilah semua barang yang kau perlukan sedangkan aku dan kuon akan ke bagian makanan ringan." Kata Riku sambil membagi grup dan langsung di angguki mereka.

Tapi sebelum mereka berpencar Riku mengingat sesuatu dan langsung menghentikan mereka.

" Sebelum aku lupa ini untuk kalian." Kata Riku sambil merogoh tas pinggang nya dan memberi Kiran, kuon dan kirio Hp yang warnanya sesuai dengan warna mata Meraka.

Mereka yang tiba-tiba mendapat Hp langsung membeku karena model yang di berikan Riku adalah merek keluaran ter baru.

" Riku-nii...." Panggil kuon gagap saat menunjuk Hp putih dengan corak biru safir di tangan nya.

" Hadiah untuk kalian karena loncat kelas sekaligus mempermudah kalian untuk menghubungiku, aku sudah memasukan nomerku dan nomer kalian disana." Kata Riku santai sambil mengambil salah satu kereta dorong dari adik-adik nya dan menarik kuon.

" AYO KUON KITA BORONG SEMUA JAJAN NYA!!!"

" AYO!!"

Riku langsung berteriak semangat mendorong kereta nya di ikuti kuon yang awal nya terkejut kemudian bersemangat juga dan meninggalkan Kiran dan kirio yang masih membeku tapi tak lama kemudian mereka menggeleng sambil terkekeh kecil melihat tingkah ajaib keluarga mereka.

" ..... Kirio. Hp nya ini taruh mana??.... Aku takut taruh sembarangan karena terlihat sangat mahal." Tanya Kiran gugup menunjukan Hp hitam dengan corak petir merah di tangan nya.

" Taruh di tas pinggang saja kak." Kata kirio memberi solusi lalu membuka tas pinggang nya dan memasukan Hp nya yang berwarna hitam dengan garis emas kedalam tas pinggangnya.

Kiran yang melihat itu mengikuti tindakan kirio langsung mengikuti nya dan memasukan Hp nya ke dalam tas pinggang nya.

" Riku-nii membuat ku terkena serangan jantung tiba-tiba karena memberikan benda mahal seperti itu kepada kita." Guamam Kiran sambil mendesah dalam.

" Aku juga kak.... Tapi apa kita tidak merepotkan nya karena membelikan benda semahal ini untuk kita??" Kata Kirio menyetujui tapi setelah itu merasa tidak enak kepada Riku.

Ting~~

Mendengar notifikasi pesan masuk membuat kirio mengerutkan kening sebelum membuka tas nya dan melihat ada pesan masuk di Hp nya.

Terima saja~~ gak perlu sungkan dan tidak ada kata penolakan!!~~

Teks singkat yang dikirim kakak nya itu membuat kirio harus berkeringat dingin karena Riku bisa menebak apa yang di pikiran nya bahkan Waktu nya hampir bertepatan walaupun Riku sekarang tidak bersama mereka.

" Apa Riku-nii punya Indra ke 6 ya??... Kok ia bisa tauh sih?!!" Gumam Kiran yang melihat Teks singkat itu yang langsung di angguki kirio.

" Sudahlah ayo kita beli bumbu dan bahan makanan nya." Ajak Kiran kepada kirio yang sedang sibuk membalas chat dari Riku setelah itu ia mengikuti Kiran yang sedang mendorong kereta nya ke bagian bumbu dan bahan makanan.

" Kita mau beli apa saja kirio??" Tanya Kiran penasaran karena yang tauh stok bahan-bahan di rumah hanya kirio saja karena ia yang sering mengurus rumah.

" Bentar kak..... Kirio ingat-ingat dulu." Balas kirio sambil berpikir.

Setelah itu mereka mulai berkeliling dan memasukan bumbu dan bahan makanan ke keranjang, pernah sesekali mereka tidak jadi mengambil bahan nya karena bagi mereka harga nya terlalu mahal tapi aksi mereka langsung berhenti saat tiba-tiba ada pesan masuk lagi dari kakak nya yang mengatakan jangan pedulikan harganya dan ambil saja semua bahan yang di butuhkan membuat Kiran dan kirio berkeringat dingin karena kemampuan kakak nya ini yang tauh segalanya bahkan tanpa melihat mereka.

" Sekarang kurang apa lagi??" Tanya Kiran sambil melihat bumbu dan bahan makanan di kereta dorong nya.

" Garam, Gula sama bubuk merica Kiran-nii." Balas kirio santai yang langsung diangguki Kiran.

" Oke..... Coba kau cari kesana aku akan cari di sebelah sini" perintah Kiran yang langsung di angguki kirio.

Kirio memperhatikan deretan bumbu dapur tapi belum menemukan benda yang ia cari membuat nya mendesah kesal, setelah berputar-putar cukup lama akhirnya kirio menemukan benda yang ia cari.

" Akhir nya ketemu juga" kata kirio senang saat melihat botol bubuk merica di bagian rak paling atas.

Kiran mencoba mengambil botol itu dengan cara melompat kecil dan berjinjit tapi sayang tangan nya tidak sampai, karena umur kirio masih 14 tahun tinggi badan nya terbilang pendek bahkan untuk anak seusianya, itu dikarenakan sebelum di adopsi oleh Riku mereka di perlakukan dengan buruk sehingga pertumbuhan mereka terbilang sangat lambat meskipun sekarang ia terlihat sudah lebih baik dari pada dulu.

" Dikit lagi!!......" Gumam kirio pelan sambil mencoba meraih botol bubuk merica itu yang terlihat tidak sampai sama sekali bahkan terlihat sangat jelas jaraknya yang masih jauh meskipun kirio sudah berjinjit.

Saat kirio ingin menyerah mengambil nya Tiba-tiba sebuah tangan meraih botol bubuk merica itu dan memberikan nya kepada kirio.

" Ini botol bubuk merica nya." Kata sosok itu lembut.

" Arigatou Onii-san!!." Kata kirio langsung berterima kasih kepada sosok bersurai baby pink yang telah membantu kirio mengambil bubuk merica nya.

" Sama-sama..... Kau sendirian di sini??" Tanya sosok itu saat melihat kirio yang sendirian.

" Aku tidak sendirian.... Aku bersama kakak-kakak ku tapi sekarang kami sedang berpisah." Jelas kirio sambil menggeleng pelan.

" KIRIO?!.... KAU DI MANA?!!" Panggil seseorang memanggil namanya saat kirio menoleh ia melihat Kiran yang terlihat khawatir mencari dirinya.

" Kiran-nii!!" Panggil kirio pelan membuat sosok itu langsung menoleh ke arah nya.

Melihat kirio yang tidak sendirian membuat wajah Kiran menjadi tegang dan serius lalu ia cepat-cepat menghampiri kirio yang bersama Surai baby pink itu.

" Kau siapa?!, Kenapa kau bersama adik ku hah?!" Kata Kiran kasar sambil melototi sosok bersurai baby pink itu.

" Kiran-nii jangan berkata seperti itu, ia hanya membantuku mengambil bubuk merica ini." Tegur kirio saat melihat aura permusuhan dari kakak nya ini.

Kiran yang mendengar itu langsung melihat bubuk merica yang ada di tangan kirio lalu ia kemudian melihat rak tinggi yang tertata bubuk merica.

" Maafkan aku dan terima kasih." Kata Kiran datar sambil menarik kirio menjauh darinya.

" Kiran-nii itu sangat tidak sopan!!" Tegur kirio saat melihat betapa tidak sopan nya kakak nya ini.

" Biarin dan aku tidak peduli. Kau tauh aku masih trauma dengan orang asing jadi aku belum bisa sepenuhnya percaya mereka." Balas Kiran cuek lalu mengambil bubuk merica di tangan kirio dan memasukan nya ke dalam kereta dorong.

Tanpa mereka sadari surai baby pink itu terus melihat interaksi perdebatan mereka sambil tersenyum kecil kadang ia akan tertawa kecil saat melihat kirio kesal tidak bisa membantah perkataan kiran.

" mereka saudara kembar ya?.... Seandai nya kami tidak berpisah seperti ini mungkin aku akan memperlakukan Riku seperti yang dilakukan oleh manik Ruby itu kepada adik kembar nya." Gumam nya pelan sambil tersenyum sendu.

Tenn prov~~

Tenn menghela nafas lelah saat melihat betapa padat jadwal idol nya apalagi kontes JIMA yang hampir dekat membuat Tenn sedikit tertekan karena ayah angkat nya meminta nya memenangkan kontes JIMA seperti tahun lalu.

Saat dalam perjalanan pulang Tenn melihat supermarket dan entah kenapa ia memiliki perasaan ingin memasuki supermarket itu.

Setelah mengambil keranjang gendong ukuran sedang Tenn berkeliling supermarket membeli apapun yang muncul di pikiran nya.

Sambil memilih Tenn tiba-tiba mengingat konser saat hujan yang ia tonton di tv membuatnya merenggut kesal.

" Dasar si bodoh itu kenapa ikut-ikutan menjadi idol sudah tauh kondisinya lemah seperti itu, kenapa ia melakukan Konser saat hujan badai seperti itu apa ia tidak memperdulikan kondisinya?!" Gumam nya kesal.

Meskipun perkataan nya terdengar sangat kasar tapi jauh di lubuk hatinya ia merasa sangat khawatir pada sosok itu.

Tak lama kemudian ia tersadar dari lamunannya saat mendengar suara seseorang yang tidak jauh darinya saat ia menoleh ia melihat bocah laki-laki dengan Surai hitam dan mata coklat madu sedang berjinjit dan melompat kecil berusaha mengambil botol bubuk merica di bagian paling atas rak.

Melihat itu tanda sadar Tenn terkekeh kecil karena begitu gemas nya tingkah dan penampilan nya yang berusaha mengambil botol itu dari rak nya, bahkan dengan melompat dan berjinjit pun jarak antara tangan dan rak itu masih terbilang cukup jauh.

" Ini botol bubuk merica nya." Kata Tenn lembut setelah mengambil botol itu dan memberikan kepada bocah laki-laki itu.

Sejenak bocah itu terkejut sebelum tersenyum dan mengucapkan terima kasih kepadaku.

Tenn harus terkagum saat melihat sosok itu, rambut hitam nya terlihat halus dan lembut, mata coklat Madu nya bulat sempurna seperti kelereng bahkan wajahnya bersih tanpa noda membuat Tenn berpikir sosok bocah ini akan cocok menjadi model apalagi aura nya yang menenangkan pasti akan membuatnya cepat terkenal.

' apa dia blesteran??.... Struktur wajah nya sangat unik dan bahkan penampilan nya tidak terlihat seperti orang Jepang pada umum nya.' gumam Tenn dalam hati sebelum tersadar sosok bocah itu sendirian disana.

" Sama-sama.... Kau sendirian di sini??" Tanya Tenn lagi sambil melihat sekeliling mencari seseorang yang memungkinan keluarga nya.

" Aku tidak sendirian.... Aku bersama kakak-kakak ku tapi sekarang kami sedang berpisah." Balas nya sambil menggeleng lalu tersenyum lembut membuat Tenn membeku sebentar karena senyuman bocah di depan nya mengingatkan nya pada seseorang.

"KIRIO?!.... KAU DIMANA?!!" Panggil seseorang membuat sosok di depan nya menoleh mencari asal suara itu.

" Kiran-nii!!" Balas bocah bernama kirio itu, tak lama kemudian sosok yang mirip dengan nya dengan wajah datar dan memiliki mata Ruby datang menghampirinya dengan kereta dorong.

Melihat aku yang bersama kirio membuat mata Ruby sosok itu menatap tajam ke arah nya dan langsung cepat-cepat menghampirinya dan langsung memasang pose melindungi di samping kirio.

" kau siapa?!, Kenapa kau bersama adik ku hah?!" Kata bocah bernama kiran itu kasar sambil melototi ku.

Tenn harus berkedip beberapa kali saat melihat Kiran yang terlihat sangat protektif kepada adik kembarnya membuat Tenn mau tidak mau mengingat masa lalunya bersama Riku.

" Kiran-nii jangan berkata seperti itu, ia hanya membantuku mengambil bubuk merica ini." Tegur kirio saat melihat aura permusuhan dari kakak nya ini.

Setelah mendengar itu dapat Tenn lihat bocah bernama kiran itu menatap botol bubuk merica di tangan kirio sebelum pandangan nya mengarah rak yang berisi deretan bubuk merica, setelah mengkonfirmasi perkataan adik kembar nya itu pandangan kirio kempali kepadanya.

" Maafkan aku dan terima kasih." kata Kiran datar meskipun begitu pandangan nya sudah tidak lagi memusuhi nya tapi pandangan nya masih tajam ke arah nya.

Setelah mengucapkan itu dapat ia lihat Kiran yang langsung menarik tangan kirio untuk menjauh darinya yang langsung mendapat protes oleh pemilik tangan.

" Kiran-nii itu sangat tidak sopan!!" Tegur kirio saat melihat betapa tidak sopan nya kakak nya ini.

"Biarin dan aku tidak peduli. Kau tauh aku masih trauma dengan orang asing jadi aku belum bisa sepenuhnya percaya mereka." Balas Kiran cuek lalu mengambil bubuk merica di tangan kirio dan memasukan nya ke dalam kereta dorong.

Melihat kedekatan dan interaksi antara mereka membuat Tenn merasa cemburu tapi ia hanya bisa tersenyum lembut.

" mereka saudara kembar ya?.... Seandai nya kami tidak berpisah seperti ini mungkin aku akan memperlakukan Riku seperti yang dilakukan oleh manik Ruby itu kepada adik kembar nya." Gumam nya pelan sambil tersenyum sendu.

Tenn lalu menaruh barang terakhir di keranjang sebelum pergi menuju kaunter untuk membayar semua barang belanjaan nya.

Tanpa Tenn sadari ia baru saja melewati deretan rak makanan ringan yang baru saja di lewati oleh sosok bersurai crimson.

Tenn prov end~~

Riku tanpa sadar bergumam lirih saat melihat tumpukan makanan ringan yang ada di kereta dorong nya.

' kau benar-benar memborong semua nya' ucap aoi terkagum-kagum melihat tumpukan makanan ringan itu.

Berbagai macam jenis keriping, es krim bahkan minuman kaleng dengan berbagai rasa berbeda-beda sudah menumpuk segunung di kereta dorong milik Riku.

' sepertinya aku sudah berlebihan ya??' tanya Riku balik membuat aoi mengangguk tanpa sadar tapi sayang tidak di lihat oleh Riku karena aoi ada di dalam kalung nya bersama Hisui dan yuzuru.

' kalau begitu bisakah Aoi-nii keluar dan pergi ke villa mengambil mobil yang cukup besar untuk menampung semua ini??, Aku rasa mobil Van mini ku tidak akan cukup.' kata Riku membuat Aoi menghela nafas pasrah.

" Baiklah aku akan keluar dan kalian berdua tetap di sini!!" Kata Aoi lalu keluar dari kalung milik Riku.

Riku lalu melihat kepergian Aoi sebelum pandangan nya beralih kepada kuon yang sedang kesusahan mengatur barang di kereta dorong nya.

Melihat itu Riku hanya terkekeh kecil sebelum menghampiri kuon tapi setelah beberapa langkah Riku langsung terdiam dan melihat sekeliling nya.

" Hm??..... Apa hanya perasaan ku saja??.... Tadi sekilas aku merasakan aura keberadaan yang sangat aku kenal tapi aku tidak tauh siapa." Gumam Riku pelan sambil melihat sekeliling.

Setelah beberapa lama dan Tidak menemukan sosok yang dimaksud membuat Riku mengangkat bahu sebelum menghampiri kuon  yang kesulitan dan tanpa ia sadari sosok Surai baby pink melewati tempat nya berdiri tadi.
.
.
.
.
.
.
Me: Riku!!! Kau kakak idaman!!! Aku harap kau mau jadi kakak ku!!! Aku ingin di manjain seperti itu terus!!!😖😖😖

Tenn: kenapa kau tiba-tiba hebos sendiri Wiwi-san??

Me: huhuhu..... Hanya merenungkan nasibku yang diperlakukan seperti babu di keluargaku dan parah nya aku tidak bisa membantah para kakak laknat ku🤧🤧🤧🤧

Tenn: jadi intinya kau membuat cerita ini karena tidak terima nasib mu yang diperlakukan seperti babu dan membuat cerita dimana Riku menjadi kakak idaman yang terus memanjain dan mentraktir adik-adik nya??

Me: benar sekali~~😤😤😤

Tenn: jangan terlalu berharap kadang mimpi dan kenyataan itu sangat jauh berbeda.

Me: biarkan lah aku bermimpi~~ setidak nya di dalam mimpi aku bahagia~~😭😭😭

Pai~~pai~~👋👋👋

Sampai jumpa lagi~~

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top