2🍁

Hai kalian semua👋👋👋
Masih menunggu kelanjutan ceritaku?

Kalau iya terima kasih pada kalian  yang mau membaca ceritaku yang masih pemula ini~~

Aku sangat terharu ada yang komen sama vote ceritaku ini
Huhuhu~~🤧🤧🤧

Silahkan membaca aku harap kalian suka❤️❤️❤️
________________________________

~pertemuan~
.
.
.
.
.
.

     Sudah 3 hari berlalu saat kejadian yang telah dialami Riku di atap taman rumah sakit, dan anehnya saat Riku bertanya tentang kuil kecil maupun taman yang berada di atap rumah sakit tidak ada satupun dokter maupun perawat yang mengatakan pernah melihat kuil kecil maupun taman diatap rumah sakit.

"Atap rumah sakit biasa digunakan untuk menjemur pakaian jadi jika kau keatap rumah sakit kau hanya akan melihat kain-kain yang di jemur bukannya taman, kalau kau mencari taman di belakang rumah sakit ada disana tapi tidak ada sama sekali kuil disana."

     Itulah kata salah satu perawat yang ditanyai Riku, Riku merasa ada yang janggal lalu ia melihat kalung yang menggantung manis dilehernya.

' aku yakin itu bukanlah mimpi dan kalung ini adalah buktinya'

( Kalau kalian penasaran dengan bentuk kalung yang dipakai Riku sekarang, itu kalung riku yang biasanya dipakai saat konser pertama)

Tak lama kemudian ketukan pelan terdengar dari luar pintu kamar Riku dan masuklah seorang perempuan memakai baju perawat membawa beberapa alat medis ditangannya berjalan mendekati Riku.

"Selamat pagi Hana-san" sapa Riku hangat saat melihat perawat yang sangat ia kenal.

" Selamat pagi riku-kun, bagaimana kondisimu sekarang?, Merasa sesuatu yang tidak nyaman pada tubuhmu?"

Sebagai jawaban Riku menggeleng pelan sambil tersenyum lembut, Hana yang melihatnya merasa sedih, Riku yang dulu sangat ceria dan banyak bicara sekarang lebih tenang dan tidak banyak bicara meskipun senyuman tidak luntur dari wajahnya senyuman yang ia berikan tidak seterang dulu sebelum kedua orang tuanya meninggal.

Setelah pemeriksaan rutin Hana menatap Riku yang sedang melamun menatap luar jendela, Hana yang melihat cuaca di luar sangat cerah memiliki ide untuk mengajak Riku jalan-jalan.

" Riku-kun mau jalan-jalan ke taman?, Mumpung hari ini cuaca sedang cerah dan hangat itu bagus untuk kesehatanmu" tawar Hana, Riku yang tiba-tiba diajak Hana ketaman menatap bingung Hana.

" Jalan-jalan ke taman?" Tanya Riku lagi sambil memiringkan kepalanya, Hana yang merasa Riku akan menerima tawarannya langsung mengangguk semangat, Riku lalu menatap luar jendela yang terlihat cerah dan langsung mengangguk sebagai jawaban.

Hana dengan semangat langsung mengambil kursi roda buat riku, agar Riku tidak kecapekan saat berjalan di taman.

Sesampainya ditaman Riku dan Hana melihat beberapa pasien dan pengunjung rumah sakit yang juga sedang menikmati cuaca cerah dan hangat di taman. ada juga beberapa perawat yang menemani pasien seperti Hana yang menemani Riku.

Setelah beberapa putaran Riku meminta Hana untuk beristirahat dibawah pohon yang teduh disana terdapat kursi taman berwarna putih.

" maaf Riku-kun, aku tinggal dulu. Aku ada pekerjaan yang harus dilakukan sekarang, nanti aku akan kesini menjemputmu"

" Tidak apa-apa Hana-san, aku mengerti kok"kata Riku lembut saat melihat raut wajah menyesal Hana, Hana yang melihatnya menghembuskan nafas lega ia lalu kembali masuk kedalam rumah sakit dengan sedikit berlari.

Setelah kepergian Hana,Riku memandang seorang laki-laki berumur 30 tahun yang sedang duduk di kursi taman tak jauh darinya, matanya yang hitam menatap kosong didepannya dan wajahnya begitu pucat. Riku yang merasa khawatir sama laki-laki itu mendekatinya dengan kursi roda yang ia pakai.

"Halo Paman, apa yang kau lihat?" Sapa Riku sambil tersenyum lembut, laki-laki itu cuma menatap Riku dengan ekpresi datar dan entah kenapa Riku merasa ada yang janggal dengannya dan menyadari sesuatu pada tubuh paman itu.

" Paman hantu ya?" Tanya Riku pelan dan sebagai jawaban ia mengangguk.

" Sudah ku duga"kata Riku sambil tersenyum kecil

" Kau tidak terkejut?"

" Hehe... Tidak. Aku tidak terkejut, aku sudah terbiasa dengan ini, aku sudah sering melihat hantu"

" Oh, begitu"

" Boleh aku tauh nama paman?"

" Mitsuzhu rentaro, kalau nama mu?"

" Nanase Riku, paman bisa panggil aku Riku"kata Riku sambil menunjuk dirinya sebagai jawaban  rentaro hanya mengangguk.

" Riku Apa kau tidak bisa berjalan?, Kenapa memakai kursi roda?" Tanya rentaro saat melihat Riku berada di kursi roda, Riku langsung gugup dan bingung mau bilang apa, takut rentaro Salah paham.

" Tidak, tentu saja riku bisa berjalan hanya saja aku memiliki tubuh yang sangat lemah sehingga aku tidak boleh berjalan dan terlalu capek" jelas Riku gugup sambil melambaikan kedua tangannya pada rentaro agar tidak salah paham.

Rentaro yang melihat tingkah lucu Riku tidak bisa menahan tawanya dan tertawa cukup keras, Riku yang melihat rentaro tertawa menghela nafas lega.

" Paman jika boleh riku tanya, apa penyebab paman menjadi hantu?" Tanya Riku penasaran, seketika wajah rentaro yang awalnya tertawa langsung tertunduk sedih.

" Ah..jika paman tidak mau jawab tidak apa-apa" kata Riku yang merasa bersalah

" Tidak apa-apa Riku, ini bukan salahmu"kata rentaro saat melihat raut wajah bersalah milik Riku.

" Sebenarnya aku menjadi hantu karena aku telah membuat kesalahan yang tak termaafkan, aku ingin mendapat pengampunan tapi dengan kesalahanku yang ku perbuat, aku tidak akan pernah mendapat pengampunan" kata rentaro dengan suara gemetar, kedua tangannya menggenggam dengan erat sambil menundukkan kepalanya dalam-dalam.

Hanya dengan melihatnya saja Riku tauh orang didepannya benar-benar menyesal dengan apa yang telah diperbuatnya, tak lama kemudian dari mulut Riku yang mungil mengalun sebuah lagu sangat lembut, suaranya yang merdu dan indah menenangkan siapapun yang mendengarnya.

" Apa paman sudah tenang?" Tanya Riku sebagai jawaban ia mengangguk.

" Syukurlah, apa paman tauh judul dari lagu yang riku nyanyikan?"

" Aku tauh. Judul lagunya ' Amazing Grace' kan?"

" Apa paman tauh arti dibalik lagu ini?" Tanya Riku lagi sebagai jawaban rentaro menggeleng, Riku terkekeh kecil lalu menatap rentaro sambil tersenyum dengan sangat lembut siapapun yang melihatnya pasti akan terpesona.

" Paman, ' Amazing Grace' adalah lagu pengampunan. Selama paman menyesal dengan perbuatan paman. Paman pasti mendapatkan pengampunan"

Rentaro yang mendengarnya terpaku ditempat, mulutnya kelu tidak bisa berkata apa-apa, ia menangis dengan deras sambil menatap Riku yang masih tersenyum dengan lembut kearahnya.

"Riku...huhu...kau memang seorang malaikat..huhu...terima kasih" rentaro tersenyum kearah Riku meskipun dengan air mata yang masih turun dengan deras, tiba-tiba rentaro berubah menjadi makhluk bercahaya dan terbang kelangit.

' makhluk itu, makhluk yang sama dengan yang aku lihat waktu itu. jadi itu identitas sebenarnya dari mereka' kata Riku dalam hati sambil menatap langit dan menggenggam kalung yang ia pakai.

Tak lama kemudian Hana menghampiri Riku dan membawa Riku kembali ke kamarnya, sesampainya Riku dikamar, Riku berniat untuk tidur karena tidak ada yang bisa ia lakukan sekarang namun tiba-tiba pintu kamar Riku diketuk.

" Kau siapa?"

Tanya Riku kebingungan saat melihat seorang laki-laki berumur 26 tahun yang tidak ia kenal sama sekali, laki-laki itu cuma tersenyum dan berjalan mendekati Riku.
.
.
.
.
.
.

( Jeng~ jeng~ maaf jika banyak yang typo atau gj ya, tapi aku akan berusaha semaksimal mungkin membuat cerita ini😤😤😤)

Ternyata melelahkan juga memindahkan cerita di buku tulis kesini. saat proses mengetik aku berimajinasi lagi dan mengubah beberapa adegan~~😅😅😅

Haha...( Tertawa datar)
Tapi aku bersyukur aku menahan diriku untuk tidak mengubah adegan terakhir bagian cerita ini,kalau tidak alurnya akan berubah dicerita selanjutnya dibuku tulisku.
( Suram membayangkan nulis ulang alur cerita).

Oke(kembali semangat).Apa kalian penasaran siapa laki-laki yang masuk ke kamar Riku?

Mau tauh~~
Coba tebak~~
Hehehe~~
.
.
.

Lanjut?

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top