16🍁
Hai minna-san~~👋👋👋
Aku kembali~~
Bagaimana keadaan kalian?~~
Aku harap kalian semua sehat dan tanpa basa-basi lagi silahkan membaca~~❤️❤️❤️
.
.
.
.
.
.
Setelah konser autdoor sekarang idolish7, Banri, Tsumugi dan ayahnya Tsumugi sedang merayakan kesuksesan konser mereka dengan makan Yakiniku.
Tapi ada 3 tambahan orang yang ikut pesta itu, mereka kecuali Riku dan Aoi memandang 2 wajah baru di sana.
" Hallo~ namaku Yuzuru. Salam kenal ya~" kata Yuzuru sambil melambaikan sebelah tangannya dengan ceria.
" Namaku Hisui, Halo salam kenal" Hisui juga ikut memperkenalkan diri tapi dengan nada acuh dan tenang.
" Oh salam kenal juga.... Apa kalian berdua teman Riku dan Ao?" Tanya Yamato mewakili semua orang yang penasaran dengan kedua sosok itu.
" Benar sekali!!!" Kata Yuzuru semangat dan di angguki Hisui.
" Wah~~, aku tidak menyangka teman-teman Riku-kun dan Aoi-san terlihat sangat menawan." Kata Banri kagum saat melihat wajah yuzuru dan Hisui.
" Apa jangan-jangan kalian seorang idol?" Lanjut Banri lembut sambil bertanya apa pekerjaan yuzuru dan Hisui.
" Bukan, Kami bukan idol sama sekali." Kata Hisui kalem sambil menggeleng pelan.
" Kenapa?, Padahal kalian berdua terlihat sangat cocok menjadi idol."kata Mitsuki penasaran.
"Itu karena Pekerjaan kantor kami sangat banyak. Kalau kami jadi idol kurasa itu hanya akan menambah pekerjaan kami" jawab yuzuru menanggapi perkataan Mitsuki Sambil mendesah pelan.
" Serius??!!, Bekerja di kantor??!!" Tanya semua orang terkejut kecuali Riku dan Aoi.
" Aku pikir kalian idol setelah melihat penampilan kalian." Kata Sogo yang langsung diangguki yang lain.
" Onii-san juga tidak menyangka itu. Tunggu dulu... Apa jangan-jangan kalian bekerja satu kantor dengan Ao?" Tanya Yamato serius yang langsung di angguki oleh yuzuru dan Hisui.
" Yap... Bisa di bilang begitu." Jawab yuzuru santai.
Mereka yang mendengar pernyataan Yuzuru cuma bisa takjub. Sedangkan Aoi sedang serius mengisi formulir dan dokumen di atas meja sama sekali tidak peduli dengan percakapan yang dari tadi berlangsung.
Aoi yang sedang mengerjakan dokuman sesekali ia mengerutkan kening dan mengetuk beberapa kali ujung bulpen di atas meja.
" Huhhh..Akhirnya selesai juga..." desah Aoi pelan sambil menutup dokumen dan formulir lalu memasukannya ke dalam tas kantor yang ia bawa.
" Kau telah bekerja keras Aoi-nii.... Selamat menikmati makanan mu~" kata Riku lembut sambil menaruh beberapa daging yang telah ia panggang kedalam mangkuk Aoi.
" Huhuhu..... Terima kasih. Aku tidak menyangka untuk bisa memakan daging aku harus bekerja keras seperti ini..." Gumam Aoi sambil menikmati daging panggang pemberian Riku.
Saat mendengar gumaman Aoi yang lain langsung memberikan tatapan prihatin pada Aoi dan mereka pun memberikan daging yang sudah di panggang seperti yang di lakukan Riku.
Mereka lalu mulai menikmati makanannya dan mulai mengobrol dengan ceria, seperti mengingat sesuatu Riku menoleh kearah Tsumugi.
" Oh ya menejer mulai besok apa aku boleh mengambil cuti selama seminggu?"kata Riku sambil menatap tsumugi yang ada di depannya.
" Tentu tidak apa-apa. Tapi kenapa tiba-tiba meminta cuti Riku-san?" Tanya tsumugi penasaran dengan permintaan Riku.
" sebenarnya...Ada beberapa masalah dirumah, jadi aku harus pulang." Kata Riku sambil melirik Aoi sekilas meminta dukungan.
Aoi yang memahami kode yang diberikan Riku langsung menanggapi perkataan Riku.
"Memang ada beberapa masalah di rumah, makanya aku datang kesini mau meminta ijin membawa pulang Riku selama seminggu meskipun aku sedang banyak pekerjaan." Kata Aoi serius yang langsung diangguki oleh Tsumugi.
" Tentu, tidak masalah. Aku akan mengosongkan jadwal Riku-san selama seminggu mulai besok" kata tsumugi menyetujui.
" Arigatou menejer, kau sangat baik~." kata Riku berterima kasih sambil tersenyum sangat cerah dan lembut ke arah Tsumugi.
Tsumugi yang melihat wajah tersenyum Riku merasa wajahnya memanas tanpa sadar ia menunduk sambil menggerakkan tubuhnya gelisah, karena tidak sanggup menatap wajah Riku.
Beberapa orang yang melihat atmosfir penuh dengan bunga antara Riku dan Tsumugi menunjukan berbagai reaksi berbeda-beda, ada yang cuek sambil makan, ada yang cemburu, ada yang tersenyum kaku dan ada yang tersenyum lembut saat melihat tingkah Tsumugi yang malu-malu.
" Wooah..... ada bunga sakura yang sedang bermekaran sekarang!!" Kata Yuzuru dengan nada ceria dan menggoda ke arah Riku.
" He?... Ada bunga sakura yang sedang mekar sekarang? Dimana??" Tanya Riku polos sambil melihat sekelilingnya mencari bunga sakura yang di maksud Yuzuru.
" Itu hanya kiasan nanase-san.." kata Iori datar dengan wajah cemberut Riku yang mendengarnya cuma bisa memiringkan kepala bingung dengan pernyataan Iori.
Skip~~
Setelah mendapat cuti Riku kembali ke villa nya dulu untuk mempersiapkan pertemuan yang akan dia lakukan.
" Sebas-san apa pesawat nya sudah siap?" Tanya Riku sambil melirik sebas yang sedang membantu Riku mengepak barang ke koper.
" Sudah siap kaede-sama. apa kaede-sama mau berangkat sekarang juga atau besok?" Tanya sebas sebagai tanggapan Riku hanya mengangguk.
" sekarang saja. Tolong sampaikan pilotnya untuk mempersiapkan lepas landas, jadi saat aku sampai disana tinggal lepas landas." Balas Riku santai setelah melihat jam yang tergantung di dinding.
" Saya mengerti kaede-sama" balas sebas hormat lalu mengeluarkan telepon genggam nya berniat menghubungi pilot yang di maksud.
Setelah selesai mengepak barang Riku meminta para pelayannya untuk memasukan semua koper ke dalam mobil, dan akhirnya pun Riku berangkat bersama sebas karena sebas adalah pelayan pribadinya.
Tidak membutuhkan waktu lama Riku sampai di bandara pesawat miliknya sendiri. Di bandara pesawat terjejer rapi berbagai jenis pesawat dengan segala bentuk dan ukuran yang berbeda.
Riku berjalan santai memasuki pesawat yang sudah menyala, bagian dalam pesawat terlihat sederhana tapi mewah, ada tempat tidur, ruang rekreasi, bahkan ruang bersantai di dalam pesawat.
Jika orang lain masuk kedalam pesawat milik Riku mungkin akan terkejut saat melihat dalam pesawat berbeda dengan pesawat biasa.
" Huh.... Aku lelah... Sebas-san aku akan tidur dulu, jika sudah sampai tolong bangunkan aku ya~~" kata Riku sambil melempar dirinya ke tempat tidur ukuran size king yang sangat empuk, membuat tubuh Riku terlihat seperti tenggelam disana.
Sebas yang merasa di panggil hanya menunduk hormat saat pemilik Surai Crimson sudah tertidur, setelah selesai memperbaiki posisi selimut Riku, sebas langsung meninggalkan Riku yang sedang tertidur.
Saat ruangan sudah sepi 3 orang tiba-tiba muncul di dalam kamar itu setelah keluar dari kalung Riku yang tergeletak di meja.
Setelah keluar dari kalung Aoi langsung menjatuhkan dirinya di sofa empuk di dalam kamar itu yang tidak jauh dari tempat tidur Riku, matanya terpejam menikmati sensasi halus dan empuknya sofa itu.
Sedangkan 2 orang reika lain nya sedang mengagumi betapa menakjubkan isi pesawat itu yang berbeda dengan pesawat yang mereka tauh.
" Gila!!!.... Aku baru tauh ada bagian dalam pesawat seperti ini!!!" Kata Yuzuru heboh.
" Aku tauh kalau Riku itu kaya.... Tapi.... aku baru tauh kalau dia sekaya ini... Aku jadi penasaran berapa penghasilannya untuk dapat menyewa pesawat seperti ini" kata Hisui yang ikut-ikutan terkejut dan mengagumi isi pesawat.
" Hisui.... Riku tidak menyewa pesawat ini tapi dia memesannya, pesawat ini milik Riku begitu juga dengan semua pesawat berbagai bentuk dan ukuran yang kita lihat di bandara tadi...." Sahut Aoi santai menanggapi dengan mata tertutup.
" Yang benar?....." Tanya Hisui dan yuzuru bersamaan.
" Beneran kok.... Dan juga penghasilan Riku itu miliyaran triliun perhari, itu sebabnya Riku masuk kedalam katagori orang terkaya termuda di dunia dengan berbagai bidang usaha dan bisnis yang ia jalankan" jelas Aoi pada Hisui dan Yuzuru yang berdiri kaku didepannya.
" Mi-miliyaran.... Tri-liun.... Perhari" kata Hisui terbata-bata saat mendengar penghasilan Riku.
" Wow.... Aku kehilangan kata-kata... Apa jangan-jangan rumah Riku di London sangat besar seperti istana dengan halaman yang sangat luas sehingga kau bisa berkerbun atau berternak di sana, bahkan halamannya mencakup laut dan pegunungan?.... Hahahaha.....ha?"
Yuzuru yang membayangkan rumah Riku seperti istana negri dongeng dengan laut dan pegunungan disekitarnya langsung terdiam saat melihat raut wajah serius Aoi yang menatapnya.
" Serius?... Apa rumah Riku seperti yang aku katakan??....." Tanya yuzuru hati-hati.
Sebagai jawaban Aoi mengangguk dan kembali menutup mata menghiraukan 2 reika yang membeku kembali saat mengetahui kebenaran lain tentang seberapa besar kekayaan Riku.
' Riku sangat menakutkan' kata kedua reika dalam hati saat melihat horor Riku yang sedang tidur nyenyak di tempat tidurnya.
Skip lagi~~
Setelah sampai ke tujuan Riku dibangunkan pelayannya sebas dengan lembut.
" Kaede-sama kita sudah sampai... Sudah saatnya anda bangun." Kata sebas sambil menggoyangkan pelan tubuh Riku yang masih meringkuk diatas tempat tidur.
" Ukh.... 5 menit lagi..... Aku masih mengantuk..." Gumam Riku pelan sambil meraih bantal cukup besar disampingnya dan memeluknya dengan erat menyembunyikan wajahnya yang masih mengantuk dari balik bantal.
" KAEDEE!!!" Tiba-tiba seorang laki-laki setengah baya menerjang tempat tidur Riku yang langsung membuat Riku terbangun dan menatap orang yang menerjang tempat tidurnya.
" Otou-san??!!!" Panggil Riku terkejut saat mengenali wajah orang yang memeluknya.
" Hehehe.... Aku kesini saat mendengar kamu akan pulang ke London~." balasnya senang sambil menduselkan pipinya ke pipi Riku.
" Otou-san... Berat...." Kata Riku pelan saat tubuhnya di tindih oleh ayah angkatnya.
Leon yang merupakan pelayan pribadi Akira melihat Riku yang terlihat tidak nyaman langsung mendatangi Akira yang masih memeluk Riku.
" Akira-sama kumohon jaga perilaku anda, anda membuat kaede-sama tidak nyaman" kata Leon tenang tapi dingin kepada Akira.
" Astaga.... Leon kenapa kamu selalu suka mengganggu reoni keluarga yang mengharukan ini." Kata Akira menggerutu tidak suka dengan perkataan leon.
Mengabaikan perkataan Akira Leon menatap Riku yang matanya sudah berkaca-kaca meminta pertolongan pada Leon.
" Leon-san.... Tolong aku...." Kata Riku lirih sambil sebelah tangannya menggapai-gapai Leon yang tidak jauh darinya.
" Dengan senang hati kaede-sama..." Kata Leon menanggapi permintaan Riku dan langsung menarik kerah belakang Akira tanpa belas kasihan.
" Ukh.... Kau kejam Leon padahal kau adalah pelayanbku...." Gerutu Akira sambil merusaha melepaskan genggaman tangan Leon dari kerah belakang bajunya.
" Jika itu untuk kaede-sama apapun akan aku lakukan meskipun aku adalah pelayanmu..." Jawab Leon santai menghiraukan gerutuan kesal majikannya ini.
Setelah menjauhkan Akira dari Riku, Leon menatap lembut Riku sambil tersenyum kecil.
" Selamat datang kembali di London kaede-sama. Bagaimana kabar anda setahun selama ini?" Lanjut Leon sambil tersenyum lembut ke arah Riku.
"Keadaan ku Baik Leon-san. Maaf aku tidak bisa sering menghubungi rumah karena pekerjaanku di Jepang sangat banyak." Balas Riku sambil membalas tersenyum lembut juga.
" Tidak masalah kaede-sama selama keadaan anda baik-baik saja."balas Leon dan sepertinya mereka lupa dengan keberadaan seseorang disana yang terlihat sangat cemburu dengan interaksi mereka berdua.
" Jangan acuhkan aku seperti ini!!!" Kata Akira yang tiba-tiba berteriak membuat penghuni lain disana langsung menoleh melihatnya.
" Maaf otou-san bukan maksudku mengacuhkan mu, tapi sekarang aku sedang rindu dengan Leon-san makanya aku tidak sadar mengacuhkan otou-san." kata Riku polos sambil bangun dari tempat tidurnya yang empuk, tidak menyadari kata-katanya telah menyakiti seseorang.
".... Jadi maksud mu kau tidak merindukan ku?" Tanya Akira dengan wajah pucat.
" Hm?... Tidak?"jawab Riku polos sambil memiringkan kepalanya.
Akira yang mendengarnya merasa ada petir yang menyambar nya dan langsung membuatnya tersungkur di lantai dengan air mata imejiner.
" Sudahlah tidak apa-apa. Ngomong-ngomong kaede kata Alex kau akan bertemu seseorang disini.... Siapa orang itu??" Tanya Akira mengalihkan pembicaraan dan menatap Riku didepannya.
' kasihan sekali....' kata semua orang dalam hati melihat nasib Akira kecuali Riku.
" Rahasia..... Otou-san tidak perlu tauh, nanti otou-san bisa heboh lagi kalau tauh siapa orang nya" kata Riku sambil terkekeh kecil.
" Kata rahasia itu yang membuat ku semakin penasaran siapa orang itu." Balas Akira mengangkat sebelah alisnya saat melihat Riku terkekeh.
" Otou-san penasaran?..." Tanya Riku sambil menyeringai membuat Akira semakin mengerutkan alisnya.
" Kalau bilang tidak penasaran itu jelas bohongnya.... Tentu saja aku penasaran." Jawab Akira sambil menganggukkan kepalanya.
" Oke akan aku beritahu tapi janji jangan heboh setelah itu." Kata Riku sambil menunjukan jari kelingkingnya kepada Akira.
" Entah kenapa aku tidak bisa janji tapi akan aku usahakan." Jawab Akira ragu-ragu saat melihat jari kelingking Riku didepannya dan pada akhirnya menautkan jari kelingkingnya Kejari Riku.
" Oke akan aku beritahu nama orang itu adalah....... Kujo Takamasa." Kata Riku pelan di akhir kata.
Seperti disambar petir lagi Akira terdiam mematung di tempat saat mendengar nama orang yang baru saja di sebutkan Riku.
" Maaf... Kupingku sepertinya salah dengar bisa katakan sekali lagi?..." Kata Akira sambil menggosok sebelah kupingnya.
" Kujo Takamasa..." Kata Riku lagi agak keras.
" Haha... Huh..... KENAPA KAU INGIN BERTEMU DENGAN NYA DI SINI???!!!" Teriak Akira terkejut sambil menatap syok Riku didepannya.
" Bukannya aku sudah bilang otou-san bahwa aku akan bertemu dengannya?" Kata Riku polos sambil memiringkan kepalanya, heran dengan reaksi ayah angkatnya ini.
" Memang kau sudah bilang tapi kenapa di London??.... Dan Bagaimana kalau dia bertemu dengan ku di sini??!!" Kata Akira yang mulai heboh sendiri.
" Tenanglah otou-san.... London itu luas perlu keberuntungan agar dapat bertemu satu dengan yang lain." Kata Riku santai.
" Hah.... Aku tidak menyangka kau akan melakukan pertemuan dengannya di sini.... Haruskah aku mengunci diriku di kamar sampai pertemuannya selesai??" Gumam Akira sambil terlihat sedang berpikir dengan keras di pojok kamar.
" Kau terlalu berlebihan otou-san..." Kata Riku sambil menggelengkan kepalanya saat melihat sifat ayah angkatnya ini.
" Sudahlah lupakan. Aku tidak ingin membahas orang itu lagi....jadi kau mengambil cuti berapa lama?" Kata Akira acuh tak acuh yang dengan mudah melupakannya dan bertanya ke Riku dengan nada ceria lagi.
" Eto..... 1 Minggu jika di hitung mulai hari ini." Jawab Riku dan langsung diangguki Akira.
" aku sebenarnya tidak ingin bertanya jika berhubungan dengan orang itu tapi aku penasaran kapan pertemuan mu dengan orang itu?"
" Mungkin besok siang atau lusa pagi, nanti Alex-san akan memberitahuku Seelah harinya di tentukan"
Setelah mendengar itu Akira mengangguk paham dan berjalan keluar mengikuti Riku dari belakang.
" Kau akan bertemu orang itu dengan penampilan mu begini?"tanya Akira sambil melihat Riku dari atas ke bawah.
" Tentu saja tidak. Aku akan menggunakan penyamaran, dan aku datang bukan sebagai pemilik CEO perusahaan melainkan sekretaris Alex-san nanti." Jelas Riku sambil melambaikan tangannya pelan menanggapi perkataan Akira.
"Hm~~ begitu ya~~~ hahaha... Hobi mu dari dulu tidak pernah berubah ya kaede~~" kata Akira sambil berusaha menahan tawa.
" Bukankah begini lebih baik?, Selain dia tidak tauh siapa aku sebenarnya aku juga dapat tauh apa yang dia inginkan dari perusahaanku." Kata Riku kalem lalu masuk kedalam mobil lemosi warna hitam disana di ikuti Akira lalu sebas dan Leon di depan mobil setir.
Setelah mobil jalan meninggalkan bandara Riku membuka kaca mobil dan menikmati angin masuk dan pemandangan kota London di malam hari, banyak sekali lampu kelap-kelip menambah keindahan pemandangan kota London.
Tak lama kemudian mobil Riku masuk kedalam gerbang besar dan menunjukan perkebunan, peternakan bahkan ada ladang rumput yang sangat luas.
Riku dapat melihat villa besar seperti istana dengan pemandangan pegunungan dibelakangnya terlihat sederhana tapi mewah seperti istana negri dongeng, bahkan tidak jauh dari villa terlihat penampakan pantai dan hutan menambah kesan mewah pemandangan itu.
Setelah sampai di depan villa ada begitu banyak pelayan dan maid berjejer dengan rapi menyambut kedatangan Riku dan Akira.
Setelah Riku turun para pelayan dan maid langsung menunduk ke arah Riku dengan hormat.
" Selamat datang kembali kaede-sama, Akira-sama" kata mereka bersamaan.
" Aku pulang..." Jawab Riku santai sambil tersenyum dan berjalan masuk sedangkan Akira cuma mengangguk dan mengikuti Riku masuk kedalam.
Di dalam aula terlihat sangat mewah dengan berbagai macam benda langka dan lampu gantung besar bersinar menerangi ruangan menambah kesan seperti berada di abad pertengahan.
" Bisa tolong siapkan aku air mandi?, Aku gerah di perjalanan tadi..."
" Tentu kaede-sama. Apa anda mau di siapkan makan malam sekalian?"
" Tentu. Tapi nanti saja setelah aku selesai mandi soalnya aku mau berendam agak lama" kata Riku ambil berjalan ke kamar mandi.
" Mau mandi bersama ku kaede?" Tanya Akira sambil nyengir kearah Riku yang langsung di tolak mentah-mentah oleh Riku.
" Tidak. Aku mau mandi sendiri." Kata Riku sambil berjalan pergi meninggalkan Akira.
" Leon!!!... Kaede bertingkah dingin kepadaku!!!" Kata Akira sambil menoleh ke pelayannya dengan air mata imejiner.
" Siapapun pasti akan menolak setelah melihat raut wajah mu Akira-sama." Balas Leon acuh tak acuh dengan tingkah majikannya.
Sedangkan sebas yang melihat nya cuma bisa tersenyum kecil sambil menggeleng pelan sebelum pergi meninggalkan Akira dan Leon bersama dengan pelayan dan maid yang lain yang telah membawa koper Riku.
Di dalam kamar mandi yang luas terdapat sebuah kolam besar berisi air panas dengan campuran kelopak bunga berwarna warni dan wewangian yang harum dari kolam menenangkan siapapun yang menciumnya.
Setelah membasuh dan membersihkan tubuhnya Riku langsung masuk kedalam kolam yang di penuhi kelopak bunga.
" Huh.... Akhirnya aku bisa bersantai." Kata Riku sambil mendesah dan meregangkan tubuhnya yang kaku di dalam kolam.
Setelah beberapa saat Riku melirik salah satu tiga orang yang ikut dengannya mandi yang sedang dengan gembira berenang di dalam kolam.
" Yuzuru.... Ini kolam buat berendam bukan buat berenang jadi bisakah kau duduk diam sebelum aku marah?" Kata Riku lembut sambil tersenyum manis yang terkesan menakutkan membuat yuzuru langsung duduk diam ditempat.
Setelah suasana tenang Riku mengambil salah satu kelopak bunga dan memainkannya di jarinya yang lentik sambil bersenandung gembira.
" Hoam.... Di drom aku tidak bisa melakukan ini karena bisa ketahuan.... Tapi sekarang aku akan berendam sepuasnya." Kata Riku sambil menguap pelan saat merasakan seluruh tubuhnya mulai santai, yang langsung diangguki ketiga penghuni lain di sana.
Dua orang penghuni baru yang terpukau melihat kamar mandi yang mewah menjadi penasaran dengan tempat lain di rumah Riku dengan hati-hati mereka melirik Riku yang menutup matanya menikmati berendamnya.
" Riku aku penasaran dengan rumahmu, bolehkah aku berkeliling dan melihat-lihat?" Tanya yuzuru saat melihat Riku yang mulai rileks.
" Boleh tapi jangan ganggu para pekerja di sini, dan juga kau bisa mengajak Aoi-nii saat berkeliling karena Aoi-nii sudah hapal tempat ini jadi kau tidak akan tersesat soalnya tempat ini sangat luas." Balas Riku sambil mengangguk mengijinkan.
Mendengar persetujuan Riku membuat dua reika di sana senang dan bersemangat, sedangkan Aoi cuma diam tidak menanggapi dan terus menikmati acara berendamnya seperti Riku.
Tak lama kemudian Riku keluar dari kolam setelah puas berendam, Riku langsung membungkus tubuhnya yang ramping dengan jubah mandi dan mengeringkan rambutnya yang basah dengan handuk kering.
Setelah selesai memakai baju santai Riku mendengar suara ketukan pintu dari luar kamarnya dan mendengar suara sebas.
Tok...tok..tok...
" Kaede-sama..." Panggil sebas pelan.
" Iya ada apa?" Jawab Riku sambil membuka pintunya mempersilahkan sebas masuk.
" Alexandre-sama tadi menghubungi saya saat anda di kamar mandi, katanya ia ingin membahas tentang acara pertemuan dengan kujo Takamasa lusa pagi nanti." Kata sebas tanpa basa-basi setelah melihat wajah Riku dari balik pintu.
" Benarkah?. Kalau begitu nanti akan hubungi secara langsung, terima kasih informasinya sebas-san." Kata Riku tersenyum lembut yang langsung dibalas sebas dengan senyum lembut juga.
" Kaede-sama apakah anda mau makan sekarang?... Akira-sama sudah menunggu anda di ruang makan menunggu anda untuk makan sekarang." Kata sebas.
" Otou-san sudah menunggu??... Baiklah aku akan kesana... Dan juga sebas-san bisa tolong buat cemilan nanti dan kirimkan ke kamar ku setelah makan malam?." Kata Riku kepada sebas yang langsung diangguki oleh sebas.
" Baiklah kaede-sama akan saya buatkan cemilan sekarang agar nanti setelah makan bisa langsung saya bawa ke kamar anda." Kata sebas mengangguk mengerti sebelum pergi meninggalkan Riku setelah menunduk hormat.
" Lusa aku akan bertemu dengan mu kujo Takamasa. Aku ingin tauh bagaimana keadaan mu setelah 5 tahun ini, dan jika aku beruntung aku berharap kau bersama dengan Tenn-nii"Gumam Riku pelan sebelum berjalan menuju ruang makan.
.
.
.
.
.
.
Hai Minna-san~~👋👋
Jika banyak typo atau kurang kata mohon di maklumi ya~~
Sampai jumpa bulan depan~~
Pai~pai~👋👋👋
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top