12🍁

Jeng~ jeng~

Hai minna-san aku kembali~👋👋

Ada yang kangen?~
Hehe... Tentu saja banyak yang kangen aku dong~// plak

Mungkin banyak yang typo soalnya aku males baca ulang jadi tolong di maklumi ya~

Oke tanpa basa-basi lagi silahkan membaca~

Kuharap kalian suka~❤️❤️❤️
________________________
Konser di tangah badai dan kupu-kupu merah~
.


.
.
.
.
.

" Hah... Uhuk...hah...hah...." Tanpa sadar Riku terbatuk dan mendapat perhatian membernya yang lain kearahnya.

"Riku-kun kau tak apa?" Tanya Sogo khawatir.

" huh?.Aku tidak apa-apa" kata Riku berbalik sambil tersenyum menenangkan.

" Sungguh?, Kau sepertinya mudah lelah. Apa kau sanggup melakukan konser 2 sampai 3 jam nanti" tanya Mitsuki saat melihat wajah pucat Riku yang kelihatan sudah bernafas.

" Hah... Sanggup. Uhum... Aku pasti sanggup" kata Riku yakin menanggapi perkataan Mitsuki.

Iori yang melihat Riku yang semakin kesulitan bernafas mengerutkan keningnya curiga, Iori berjalan mendekati riku dan langsung memegang pundaknya.

"Permisi..." Kata Iori sambil menempelkan telinganya di punggung Riku.

" Uwa!!!.. kau mengejutkanku Iori. Kenapa kau tiba-tiba melakukan ini?!" Tanya Riku yang merasa terganggu dengan tindakan Iori.

' jangan-jangan Iori sudah mulai menyadarinya?' kata Riku khawatir dalam hati.

" Nanase-san...."panggil iori dengan raut wajah terkejut.

" Apa?" Tanya Riku takut-takut saat melihat raut wajah Iori.

"jangan-jangan kau..."kata Iori menggantung.

Meski perkataan Iori menggantung, Riku sudah bisa menebak apa yang ingin dikatakan Iori.

' kenapa untuk yang ini kau peka?!!, Apa terlihat sangat jelas?!!' teriak Riku heboh di dalam hati.

" Minna-san waktunya makan siang~" kata Banri sambil masuk membawa kotak bekal.

' timing yang bagus Banri-san!!' Riku dalam hati langsung bersorak gembira sambil menghela nafas lega.

" Wow.. dobel Tori desu~" kata nagi senang saat membuka kotak bekal dan melihat apa isi yang ada didalam.

" Wow... bekal Makanan mewah" sambung Mitsuki yang ikutan senang.

" Hahaha... Sesekali-kali tidak apa-apa makan bekal seperti ini" kata Banri sambil membagikan kotak bekal ke yang lain.

" Ne~~ Ban-chan" panggil tamaki setelah menerima kotak bekal.

" Kau bahkan memberikan panggilan pada Banri-san?" kata Sogo yang melewati belakang tamaki.

" Ada apa Tamaki-Kun?" Tanya Banri merespon panggilan tamaki.

" Kapan kita bisa masuk tv?" Tanya tamaki langsung.

" Mungkin sebentar lagi" balas Banri.

" Kau semangat sekali masuk tv ya, tamaki" sahut Mitsuki.

" Aku memang sangat ingin masuk tv" kata tamaki menyahuti.

" Haha... Apa kau tidak sabar ingin pamer pada teman sekalasmu Tamaki-Kun?" Tanya Sogo sambil tertawa kecil melihat tingkah kekanakan tamaki.

" Huh.... So-chan tidak akan paham dengan bebanku" kata tamaki sambil menghela nafas dan langsung membuat Sogo kebingungan.

" Minna-san ada sesuatu yang penting yang harus aku bicarakan..." Kata Iori yang langsung memotong percakapan.

' nih Orang bikin geram saja!!, Kumohon pekalah sedikit!!' batin Riku saat melihat Iori yang ingin membeberkan rahasia penyakit Riku.

Mendengar itu sebagian member dan Banri langsung memperhatikan Iori yang terlihat sangat serius.

" Pengumuman apa Iori?" Tanya Sogo penasaran.

" Sebenarnya..." Sebelum Iori selesai bicara, Riku langsung membekap mulut Iori sambil tersenyum manis.

" Minna-san apa kalian haus?, aku dan iori ingin keluar untuk membeli minum. Kalian mau titip apa?" Tanya Riku lembut sambil menahan pergerakan Iori yang meronta-ronta.

" Oh..really?, Kalau begitu aku lemon soda" kata nagi bersemangat.

" Aku Osama puding" sahut tamaki yang tidak mau kalah.

" Oke~~, lemon soda dan puding ya?, Kalau begitu kami berangkat~" kata Riku sambil menyeret Iori keluar dari ruang latihan.

Saat Riku sedang menyeret Iori keluar dengan paksa Iori melepaskan diri dari cengkraman Riku dan menatap tidak suka.

" Apa maksud tindakanmu tadi  nanase-san?" Tanya Iori.

" Seharusnya kau mengerti apa maksud tindakanku Iori, kumohon.... Jangan beritahu yang lain tentang fahasiaku" kata Riku memohon.

Melihat mata memohon Riku , Iori langsung menghela nafas sambil menatap Riku dengan serius.

" Nanase-san kau seharusnya tauh, suaramu merupakan senjata utama yang sangat penting bagi member kita" kata Iori serius.

" Fufufu.... Mendengar dirimu memuji suaraku seperti itu membuatku agak malu. Tapi kumohon Iori jangan beritahu yang lain, karena aku ingin memberitahukannya sendiri" kata Riku balas menatap serius setelah tertawa kecil saat mendengar pujian Iori terhadapnya.

" Nanase-san....." Kata Iori langsung terpotong oleh suara seseorang.

" Kalian kenapa ada disini?" Tanya orang itu.

Saat Riku dan iori berbalik , mereka melihat orang yang mereka kenal sedang berdiri di pintu keluar.

" Aoi-nii/ Aoi-san" panggil Riku dan iori bersamaan.

" Oh.... Riku kau melepas contacts lensa mu?"Kata Aoi sambil berjalan mendekati Riku.

" Aoi-san apa kau tau rahasia nanase-san?" Tanya Iori menatap tajam Aoi.

" Tentu saja aku tauh" kata Aoi santai.

" Terus kenapa...."

" Itu yang Riku inginkan dan aku hanya bisa mendukungnya. Awalnya aku memang menentangnya, tapi melihatnya bahagia aku tidak bisa berbuat apa-apa." Potong Aoi cepat

" Dan juga Sebagian besar orang tidak ingin rahasianya terbongkar bukankah kau juga begitu?, Kau pasti memiliki rahasia yang tidak ingin terbongkar juga. Terutama kepada kakak kesayanganmu itu" lanjut Aoi menatap tajam Iori.

Merasa tidak bisa membantah perkataan Aoi, Iori langsung pergi begitu saja meninggalkan Riku dan Aoi sendirian.

" Aoi-nii kau ada disini?, Bukannya kau sedang mengawasi yuzuru dan Hisui disana?" Kata Riku lirih saat melihat keberadaan Aoi.

" Tidak apa-apa jika aku tinggal sebentar. Dan kau sangat kejam memberikan hukuman pada mereka" balas Aoi dan langsung mendapat gumaman pelan dari Riku yang membuat Aoi langsung mengerutkan kening.

" Ada apa Riku kenapa kau begitu pucat?, Apa asmamu kambuh?" Tanya Aoi lembut.

" Ini bukan asma.... dan Sensasi yang kurasakan ini sangat berbeda dengan hawa keberadaan makhluk halus atau arwah yang sering aku rasakan" kata Riku lirih, tangannya sudah bergetar memegang kalungnya.

" Riku?" Panggil Aoi penasaran saat melihat respon Riku.

Riku menarik nafas dalam-dalam lalu menatap Aoi dengan mata berkaca-kaca.



















" pembawa malapetaka akan datang kesini"kata Riku yang sukses membuat Aoi terkejut.

-----

Setelah beberapa hari yuzuru dan Hisui berhasil keluar dari hukuman Riku dan sekarang mereka sedang berkumpul di villa Riku sedang berdiskusi dengan serius.

" Apa kau yakin pembawa malapetaka akan datang kesini Aoi?" Tanya yuzuru tidak percaya.

" Itu tidak mungkin Karena pembawa malapetaka sudah tidak pernah datang kesini selama 5.000 tahun" sambung Hisui yang juga tidak percaya.

" Apa kau lupa?. Riku adalah Hikari no hito, seratus persen yang ia ucapkan adalah kebenaran. ia sangat sensitif dengan kegelapan. Jadi mana mungkin perasaannya salah" kata Aoi serius.

" Jadi kita harus bagaimana lagi?, Melawannya itu tidak mungkin dengan kekuatan kita" Tanya Hisui dan langsung diangguki setuju oleh yuzuru.

" dengan meminjam kekuatan Riku dan Membuat penghalang agar dunia manusia tidak terlibat. Lalu amulet yang diberikan Riku pada kita bisa dirubah menjadi senjata yang cocok dengan gaya bertarung kita" jelas Aoi.

" Itu sulit Aoi, meskipun dengan memakai kekuatan riku, kita masih sulit mengalahkannya" kata yuzuru menimpali

" Meskipun kita tidak dapat mengalahkannya setidaknya kita bisa memukul mundur pembawa bencana itu. Tapi satu hal yang membuatku khawatir..." Kata Aoi lirih, raut wajahnya terlihat sangat khawatir.

" Apa yang membuatmu khawatir?" Tanya Hisui.

" Hari dimana pembawa malapetaka itu datang bertepatan dengan pertunjukan Riku, menyanyi sambil memberikan kekuatan pada kita di bawah penghalang hujan badai pasti akan langsung membuatnya ambruk" jelas Aoi panjang lebar sambil memegang keningnya.

Melihat dan merasakan betapa khawatirnya Aoi pada riku membuat yuzuru dan Hisui dapat merasakan betapa Aoi sangat menyayangi Riku.

" Tidak apa-apa Aoi-nii aku akan baik-baik saja" kata Riku yang tiba-tiba muncul dari balik pintu sambil tersenyum menenangkan.

" Riku..." Panggil Aoi lirih, melihat itu Riku cuma tersenyum sambil menganggukkan kepalanya sedikit.

Skip~

Di hari pertunjukan idolish7 mengadakan konser didepan stasiun kereta, ramalan cuaca yang mengatakan cerah anehnya tiba-tiba berubah menjadi hujan badai yang mengakibatkan kereta berhenti.

' sudah di mulai ya?, Penghalang Hujan badai ini pasti di buat yuzuru sama Hisui' kata Riku saat melihat hujan badai yang sangat lebat dari dalam ruangan.

Riku lalu mencengkram dadanya dan mulai mengatur nafasnya yang mulai tidak beraturan.

Iori yang melihat Riku kesulitan bernafas terlihat khawatir tapi ia hanya bisa diam menonton tidak bisa melakukan apapun.

" Wah... Hujannya sangat deras. Padahal diramalkan cuaca mengatakan hari ini cerah" kata Mitsuki saat melihat hujan yang tidak kunjung berhenti.

" Ow... Kostumku sampai basah begini desu~" kata nagi yang melihat costumnya yang sudah basah kuyup.

" Sepertinya karena hujan badai ini membuat kereta berhenti beroperasi, bagaimana ini menejer?" Tanya yamato pada tsumugi.

" Hem..." Tsumugi yang mendengarnya langsung membuka buku yang ada di tangannya.

" Ayo kita lakukan saja konsernya" kata tamaki tiba-tiba. Membuat seluruh member dan tsumugi menatap kearahnya.

" Karena hujan badai ini pasti membuat mereka bosan ayo kita hibur mereka" lanjut tamaki dan langsung disetujui oleh seluruh member, Iori yang mendengar Riku ikut setuju menatap Riku khawatir.

" Nanase-san.." panggil iori lirih.

" Tidak apa-apa iori, aku pasti sanggup melakukannya" kata Riku menenangkan.

Setelah itu Riku dan seluruh membernya mulai melakukan konser di depan stasiun kereta api di bawah hujan lebat.

Ada juga pembawa berita yang berada disana yang sudah diatur oleh Riku untuk merekam pertujukan mereka didepan statiuan.

Di tempat lain~

Di dalam pembatas Aoi, yuzuru dan Hisui menghadapi makhluk raksasa sebesar gunung, bentuknya seperti serigala hitam dengan mata merah menyala dengan niat membunuh yang sangat tajam.

" Ini terlalu sulit" kata yuzuru yang mulai kelelahan.

" Benar sekali, ini terlalu sulit dan aku juga sudah lelah" balas Hisui.

Melihat Aoi tersudut yuzuru mengayunkan katananya langsung membuat makhluk itu terbanting kebelakang tapi tidak ada luka sama sekali.

Hisui yang melihatnya mengikuti jejak yuzuru, ia lalu membuka kipas lipatnya dan mengayunkannya menghasilkan sulur air yang mengikat keempat kaki makhluk itu.

" Yuzuru... Hisui tolong ulur waktu untukku sebentar. Aku memerlukan waktu untuk mengaktifkan kekuatanku" kata Aoi pada yuszuru dan Hisui yang langsung mendapat anggukan.

Setelah mendapat jawaban Aoi membuat jarak pada makhluk itu dan mengangkat pedangnya secara horizontal.

" Wahai ruang dan waktu...... Dengarkanlah perintah aku...."

( Sebenarnya aku ingin menggunakan bahasa inggris untuk mantranya, tapi mengingat ada yang komplain jadinya tidak jadi)

"Tolong Pinjami aku kekuatan mu sebagai... Akh!!" Belum selesai Aoi membaca mantra makhluk itu sudah langsung menyerang Aoi setelah lepas dari belenggu yuzuru dan Hisui.

" Sial!!!. Dia terlalu kuat.... Memang pantas disebut pembawa malapetaka karena bahkan aku pun kesulitan melawannya" kata Aoi lirih mendapati dirinya sudah tidak sanggup bertarung.

" Aoi-nii, Minna... Jangan menyerah. Aku disini juga akan membantu kalian"

Aoi langsung terdiam mendengar suara familiar itu, saat menoleh Aoi melihat kupu-kupu merah keemasn terbang anggun disamping Aoi.

" Kupu-kupu ini..." Kata Aoi lirih saat mengenali siapa pemilik kupu-kupu itu.

Saat makhluk itu mau menyerang lagi tiba-tiba dari kupu-kupu itu keluar cahaya keemasan membuat makhluk itu kaku tidak bisa bergerak, seperti kekuatannya melemah karena cahaya itu.

Melihat adanya kesempatan menyerang dimana makhluk itu tidak dapat bergerak Aoi, yuzuru dan Hisui  langsung menyerang bersamaan dan membuat makhluk terpental dan masuk ke dalam celah dunia, dimana makhluk itu keluar.

Setelah memastikan celah dunia sudah tertutup rapat dengan tergesa-gesa Aoi keluar dari pehalang membuat yuzuru dan Hisui mengerutkan kening bingung.

Skip~
Setelah konser Riku langsung jatuh pingsan, para membernya yang melihat keadaan Riku yang memprihatinkan menjadi panik dan membawanya kerumah sakit.

Karena kejadian ini akhirnya para member dan tsumugi mengetahui penyakit yang diderita Riku. Setelah Riku sadar tsumugi bercakap-cakap dan meminta Riku agar tidak menyembunyikan rahasia lagi dari mereka dan di iya kan oleh Riku.

( Meskipun Riku masih punya banyak rahasia sih~~)

Setelah tsumugi keluar Aoi masuk kedalam kamar inap Riku dengan wujud tidak terlihat.Melihat Aoi masuk Riku tersenyum dan menyapa Aoi lirih.

" Hai Aoi-nii... Bagaimana dengan pertarungannya?, Apa kalian menang?" Tanya Riku lirih.

" Berkatmu, kami bisa memukul mundur pembawa malapetaka itu dan menutup celah dunia agar ia tidak bisa kesini lagi" balas Aoi.

" Syukurlah...."

" Kupu-kupu...." Kata Aoi lirih membuat Riku menoleh kearahnya
" Kenapa kau menggunakan Avatar mu?, Kau seharusnya tauh menggunakan Avatar membebani tubuhmu sampai dua... Tidak lima kali lipat. Kau tidak mungkin bisa menahannya" lanjut Aoi menatap Riku sedih, khawatir dan marah yang di jadikan menjadi satu.

" Tadi saat aku pingsan aku bermimpi. Mimpi yang sangat buruk..." kata Riku lirih menatap langit-langit rumah sakit.

" Dimana kakak ku tidak menginginkan ku, meninggalkan ku lalu membuangku begitu saja seperti aku ini adalah bebannya...."

" Aku... Aku dapat menerima semua yang terjadi padaku... Tapi... Tapi...."

" Aku tidak dapat menerima jika Tenn-nii membuang ku..." Lanjut Riku tanpa sadar air mata sudah keluar dari mata kuning keemasan nya.

" Aoi-nii.... Aku takut.... Bagaimana jika mimpiku menjadi kenyataan?"
.
.
.
.
.
.

Hai minna-san~👋👋👋

Maaf lama up nya~

Seperti yang kalian tauh aku lagi buntu inspirasi jadi mulai chapter ini dan seterusnya aku akan updet lama~

sangat-sangat lama~

Jadi aku mohon pengertian kalian dan kesetiann kalian terhadap hasil karyaku~

Pai~ pai~👋👋

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top