・ᴜ ʀ ᴏ ғ ғ ɪ ᴄ ɪ ᴀ ʟ ʟ ʏ ᴍ ɪ ɴ ᴇ
♡
♢
♡
♢
♡
♢
( y o u a r e m i n e )
SESUNGGUHNYA, Areum tak mengerti.
Chwe Hansol benar-benar melampaui batas.
Kesepakatan awalnya tidak berlalu serumit sekarang; mereka hanya akan menjadi teman belajarーatau well, Areum akan menjadi mentor dan Hansol akan menjadi murid. Sederhana, sama sekali tak ada embel-embel kekasih begini.
Hal paling mengesalkan adalah ketika kerumunan di kantin bubar, jam makan siang usai, dan alih-alih menjelaskan alasan ucapannya itu, Hansol malah berkata datar, "Tidak usah senang dulu. Ucapanku juga tidak begitu serius, hanya sajaーyah, kau tahu, belakangan ini gadis-gadis sangat mengganggu. Kau bisa menjadi tamengku untuk beberapa waktu." Mengendikkan bahu samar, Si Berengsek itu melanjutkan, "Well, kau akan mendapat bayaran lebih untuk itu."
Tunggu dulu, apa yang ia pikirkan? Bahwa Areum akan melakukan semuanya demi uang? Bahwa gadis itu adalah gadis miskin putus asa yang gampang disuruh-suruh? Menjadi pesuruh saja rasanya sudah tidak benar, lantas kekasih bayaran ...? Tidak. Itu sudah berjalan terlalu jauh.
Areum memang butuh uang, tetapi harga dirinya jelas tak dapat diinjak-injak.
Perjanjian bodoh ini harus dihentikan.
"Ajakanmu untuk bertemu sangat mendesak." Hansol tiba-tiba sudah muncul di balik pintu laboratorium―lima belas menit tepat semenjak Areum mengirimnya pesan. Pemuda itu melangkah masuk, mengangkat alis datar saat bertanya, "Jadi ada apa? Bukankah kita sudah membuat perjanjian kegiatan belajar akan dilakukan minggu depan di rumahku?"
Areum menenggak saliva. Mempersiapkan diri sembari mengumpulka keberanian sebelum benar-benar berkata dingin, "Aku ingin semua ini dihentikan."
Air muka Hansol berubah. Namun tidak, bukan berubah terkejut atau murka. Kedua sudut bibirnya terangkat lebar-lebar, tawanya meledak untuk beberapa sekon lambat. "Kau? Serius? Astaga, kau dirasuki hantu atau bagaimana? Dengar-dengar laboratorium biologi lumayan seram, lho."
Areum menarik napas dalam-dalam. "Aku serius, Hansol. Perjanjian awal kita hanya sebatas tutor dan murid; aku mengajarimu beberapa mata pelajaran penting dan memastikan nilaimu tidak turun, lalu kau membayarku sesuai jumlah yang kita sepakati. Tetapi kau malah membuatku jadi pesuruh. Oke, itu masih dalam batas. Aku hanya perlu membawa buku-bukumu. Tetapi kekasih bayaran?" Gadis itu mendengkus sinis. "Maaf, tetapi silakan cari gadis lain untuk posisi itu karena aku sama sekali tidak tertarik."
Tawa Hansol mereda. Alih-alih menjawab, pemuda itu malah menatap Areum dengan seringai tipis. "Itu pekerjaan sederhana, kau tahu?" Ia melangkah mendekat.
"Kau seharusnya bersyukur menjadi kekasih seorang model tampan."
Areum refleks berjalan mundur. "Mau apa kau dekat-dekat?"
Namun digertak demikian tak membuat Hansol mundur. Tanpa aba-aba, pemuda itu kemudian menarik pinggang Areum dalam pelukan tangan kekarnya. "Kau takut aku akan macam-macam, hm?" Ia terkekeh. "Tenang saja, aku tidak akan macam-macam dengan kekasih-ku."
"Chwe Hansol, lepaskan." Areum menggertakkan gigi. "Kubilang, lepas―"
Kejadian selanjutnya bak kilat yang menyambar. Areum tidak tahu bahwa drama roman cheesy di film-film itu nyata, tatkala tiba-tiba Hansol menempelkan bibirnya pada bibir Areum, gadis itu dapat merasakan rasa alkohor bercampur tembakau dari mulut pemuda itu.
Dan saat dirinya terpaku, saat keterkejutan masih menghantam beruntun, ia dapat mendengar Hansol berbisik, "Kau milikku, Areum. Dan aku tak akan pernah melepas milikku―camkan itu." []
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top