・ʜ ᴇ ʟ ʟ ᴏ ɢ ᴏ ʀ ɢ ᴇ ᴏ ᴜ s

⇂⇃⇂⇃⇂⇃⇂⇃





(h e l l o g o r g e o u s)

KWON Soonyoung paham, ada yang tidak beres dengan kawannya Mingyu.

Oh, perkenalkan, salah satu best dancer di sekolah dengan tingkat kepopuleran yang lumayanーyah, setidaknya Soonyoung berhasil memenangkan berbagai penghargaan dalam kompetisi dan sering diundang untuk mengkaver tari lagu para idola. Walau banyak acara, nilainya pun tak dapat dikatakan buruk. Soonyoung belajar dengan tekun, kendati sering masuk ruang detensi hanya karena rambutnya yang sering diwarna aneh-aneh.

Kulitnya putih, matanya sipit, kesukaannya menambah porsi makan siang apalagi kalau menunya ayam mentega.

"Kau merusak nafsu makanku," katanya dengan mulut penuh, "ayolah, Ming. Kita berkawan sejak kecil dan aku paham sesuatu terjadi padamu."

Mingyu hanya mendengkus dan merotasikan bola mata. Merusak nafsu makan, katanya. Tetapi bakinya penuh, nasinya melimpah ruah, dua potong ayam masih lengkap, pula terus mengunyah dengan lahap. "Jangan banyak bicara, lebih baik habiskan makan siangmu. Ambil milikku kalau kau masih mau. Aku sudah cukup kesal semingguan ini."

Mata Soonyoung melebar, dengan ringan hati lantas mengambil ayam mentega Mingyu dan melahapnya dalam satu gigit. Melirik sahabatnya sembari menyengir, pemuda itu berkata, "Kau memang tahu yang terbaik, buddy. Hehe."

Mingyu berdecak, menampik wajah Soonyoung dari hadapannya.

"Tetapi, tumben sekali kau begini. Kenapa? Followers berkurang, ya?"

Mengernyit tersinggung, Mingyu lantas menyanggah, "Enak saja! Pemuda tampan incaran junior ini tidak turun kepopuleran."

Soonyoung terkekeh. "Iya, iya. Pemuda tampan incaran junior yang kalah bersaing dengan Hansol."

"Diam, deh!" gertak Mingyu kesal, "bukan kalah, hanya mengalah. Ada perbedaan antara dua kata itu, hati-hati dalam berbicara."

Soonyoung mengendikkan bahu tak acuh, kembali menyantap makan siangnya dengan lahap.

"Sudahlah, aku pergi dulu."

Soonyoung mengernyit. "Kemana?"

"Pujaan hati." Mingyu tersenyum miring, menepis rambut dengan gaya tampan yang disoraki para gadis di bangku sebelah. "Ini saatnya seorang playboy bertobat. Kau jaga diri, cepat cari pasangan biar tidak terlihat menyedihkan sendirian."

Soonyoung menahan tawa. Setengah percaya setengah tidak, ia yakin sahabatnya kini tengah membual mengenai salah satu kisah komik romansa yang semalam dibaca. Well, kendati populer, Soonyoung tahu bahwa Mingyu tidak pernah benar-benar tertarik pada gadis. Matanya hanya tertuju pada gelimang kepopuleran, cara menggait ribuan bahkan jutaan followers sosial media, dan menuju pada sebuah goal akhir;

Mendapatkan penghasilan dari kepopuleran yang digenggam.

Hidup sekompleks itu.

Jadi Soonyoung sendiri tidak menanggapi dengan serius, hanya mengangguk asal dan tahu-tahu Mingyu sudah berdiri di ujung kantin.

Matanya membulat. Pemuda itu ternganga. Potongan ayamnya jatuh dari genggaman.

Sebab di sana ia melihat sahabatnya berbincang dengan salah seorang siswiーsurai panjang sedikit kecoklatan, mata menatap nyalang, tangan terlipat di depan dada, nada bicara yang tak terdengar bersahabat, kemudianー

PLAK

Astaga.

Kwon Soonyoung lantas berdiri dari kursinya.

Kim Mingyu ditampar. Sahabatnya sendiri ditampar oleh seorang gadis. Gadis dari kelas sebelahーSoonyoung ingat betul wajahnya, ia tak mungkin salah.

Gadis itu telah menyakiti sahabatnya. Sahabatnya yang populer dan tampan, sahabatnya yang tadi memberinya sepotong ayam mentega.

Tangan Soonyoung mengepal. Matanya menyipit dan rahangnya mengeras. Saat itulah ia berdesis setengah kesal, "Ah, sayang sekali tidak sempat kurekam. Kalau di-upload di web, pasti akan mendapat banyak komentar. Tidak bisa siaran ulang, ya?" []

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top