※ may ; day 4.
363 words;
______________
"Koushi!"
Sugawara menoleh ke belakang. Dirinya tersenyum miring pada [ name ] yang melambai riang kearahnya. Ia melirik Daichi yang menyeringai seraya mengangguk padanya. Semburat merah tampak cukup jelas pada kedua pipi pemuda itu.
Ia melempar bola voli yang dipegangnya pada Hinata. Awalnya si pendek mengernyit bingung, namun ketika ia menyadari keberadaan gadis yang diketahui telah berstatus sebagai kekasih senpainya, Hinata bersorak menggoda Sugawara yang tengah berlari ke arah [ name ]. Diikuti Kageyama yang bersiul-siul tak mau kalah.
Sugawara menggaruk sebelah pipinya. "Tumben datang?"
"Kenapa? Tidak boleh? Koushi tidak mau ditonton ya?" Serentetan kalimat tanya meluncur dari bibir tipis [ name ]. Gadis itu berkacak pinggang, tatapannya mengerling pada kekasihnya. Sugawara menjadi tidak enak karena sedari tadi para kouhainya terus memerhatikan keduanya.
"Bicara di luar saja, yuk?"
[ name ] menggeleng. Tetapi Sugawara tetap saja menarik lengannya menjauhi ruang olahraga. Ia membawa gadis itu ke sebuah bangku yang berada di pinggir taman sekolah.
"Koushi, lepaskan! Kau kenapa, sih?!" [ name ] merengut. Dihempaskannya tangan Sugawara yang menggenggam lengannya erat.
Sugawara mendengus. Diacaknya surainya yang basah karena keringat.
"Aku tidak mau kau mengganggu latihanku." Sugawara membuang wajahnya ke samping, tak mau menatap gadis di hadapannya.
[ name ] mematung. Kedua netranya terbelalak.
"Menurut kamu aku mengganggu?"
Wajah gadis itu memerah. Ia sekuat tenaga menahan isakannya. Sugawara panik bukan main ketika menemukan kekasihnya hampir menangis. Kepalanya menengok kekiri kekanan, beberapa siswa yang melewati mereka menatap keheranan sekaligus iba.
"Tidak, bukan begitu maksudku!" Sergahnya.
[ name ] mengusap sudut matanya yang mengeluarkan setetes likuid bening. "Ya, terus?"
Sugawara mendesah, netranya terpejam. Netranya kembali terbuka dan sudut bibirnya tertarik membentuk sunggingan. Tatapannya mengarah sendu pada [ name ]. Dibelainya pucuk kepala gadis yang lebih pendek darinya itu.
"Aku tidak mau gadis secantik kamu menjadi pusat perhatian. Kamu ingat kan, kalau kamu hanya milik aku seorang?"
Sontak, wajah [ name ] memerah hingga tampak seperti kepiting rebus. Bibirnya terkatup rapat. Ditatapnya Sugawara dengan tidak percaya.
"Suga..?"
"Ya?"
"Kamu.. jangan buat aku baper mulu. Bisa tidak?"
Lantas, Sugawara terkekeh. Tawanya seakan menghangatkan suasana di antara keduanya. [ name ] menggaruk sebelah pipinya yang tak terasa gatal. Malu.
"Kan kenyataannya memang seperti itu, sayang."
Hampir saja [ name ] jatuh pingsan karena panggilan sayang yang dilontarkan Sugawara.
Bukannya belajar untuk mempersiapkan ujian nasional, malah sayang-sayangan. Dasar anak SMA.
-※-
pendek banget masa😭😭😭
mOMMY MOOD NULIS QU HILAANGGG -- sinhres /diem.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top