August - Day 28
Ini kenapa sih Takahiro ketemuan mulu sama Inoue?
But, honestly...
Ena juga sih
Soalnya Inoue kan emang gebetannya.
Ea.
Tapi kalo tiap ketemu, doi malah selalu bikin urut dada karena hobinya gak nyante,
Hhh
TAKAHIRO LAMA-LAMA GEMES JUGA WOY
MHS Project © Sinhres
Haikyuu © Furudate Haruichi
Cerita ini © KelinciAjaib
Slice of life, Friendship, Romance, Humor (tipis)
Oke, bisa gak sih ini otaknya nggak usah auto muter ulang kejadian pas di onsen bulan lalu?
Ya Dewa, sebulan lalu!
Masih aja kepikiran!
Ya dimaklumin ajalah ya, Takahiro kan manusia biasa. Cowok biasa. Kadang (sering sih) pikirannya nganu.
Apalagi karena kemaren.
Habis adegan konyol tunjuk-tunjukan, Inoue dengan frekuensi segede toa main teriak aja sampai pamannya Issei dateng sambil bawa-bawa katana.
Sumpah, Takahiro udah rapal doa kematian pake tempo rapgod.
Dia refleks balik badan buat persiapan kabur, tapi
Eh..
Wah...
Sungguh agung tebing ciptaan-Mu ya Dewa.
Inoue masih aja berdiri di sana habis teriak.
EH KABUR KEK TAKAHIRO KAN JADI ENA DAPET FS GRATIS
"EH SORI!"
Takahiro langsung nutup mata dan didobel make tangan.
Inoue udah mau jerit lagi.
Tapi keduluan Takahiro yang jeritin dia.
"Handuknya dipake dulu biar gak salah paham!"
Takahiro kena lempar ember.
"DIEM KAMU!"
"Eh iya, ampun"
Inoue sigap bungkusin tubuhnya pake handuk putih. Mukanya masih merah padam. Sayup-sayup suara pamannya Issei teriak dari luar.
"Saku! Kenapa nih?! Saya gak bisa masuk, kan ini onsen cewek! Bilang kalo ada yang ngintip!"
Nah loh
Jadi beneran ini salahnya Takahiro?
Dia masuk onsen cewek.
KOK BISA KAYAKNYA TADI LAMBANGNYA COWOK
Takahiro yang masih mendem aja di tengah kolam geleng-geleng kepala kuat.
Inoue ikut geleng-geleng sambil melotot.
Yeu, si cepak mau kabur dari masalah aja.
"Tolong jangan bilang ada aku di sini!" Takahiro bisik-bisik.
"Kenapa!? Kamu mesum! Harus dilaporin!" Balas Inoue sambil bisik-bisik juga.
"Tolong Inoue!! Aku ke sini sama temen-temen!! Aku masi muda, jangan di BUI dulu..." Takahiro mohon-mohon
"Bodo amat! Aku teriak nih!"
"Jangann!!! Dengerin aku! Aku janji bakal lakuin apapun buat nebus kesalahan, tapi jangan diaduin, ya??"
Inoue diem. Matanya masih melotot, nggak sakit apa yah?
Suara pamannya Issei terdengar lagi, kali ini sambil ribut-ribut dengan suara familiar lain.
Uh-oh
Itukan geng volinya.
Takahiro makin mohon-mohon sampai mukanya melas.
Inoue menggeram--unyu abis--habis itu dia jalan ke pintu dan nemuin pamannya Issei.
Kepalanya doang sih. Melongok dari dalam.
"Engga papa kok, aku tadi kaget ada tikus besar banget, hehehe..."
Pamannya Issei nanya lagi dan mastiin kalau memang tadi Inoue teriak karena tikus.
Setelah 'yang heboh di luar pada minggat' Inoue balik ke tempat shower dan melototin Takahiro lagi.
Takahiro mesem, "Ehehehe, makasih ya.."
Dan langsung dihadiahi sabun terbang.
"Udah sana keluar cepet!!"
Takahiro elus dada. Ngusirnya galak bener.
"Iya, iya. Kamu balik badan gih."
Inoue nelengin kepala sambil bersidekap. Takahiro nyeringai.
"Oh, kalo mau lihat aku telanjang bilang dong..."
"NGGAK USAH FRONTAL DONG NGOMONGNYA"
Pipi Inoue panas lagi. Sial banget, pikirnya.
Ngeselin tapi menggoda--
--EH ENGGA DENG
Inoue tepis kuat-kuat pikiran absurd barusan.
Inoue balik badan sambil misuh. Di belakangnya Takahiro ngambil handuknya di tepi kolam dan langsung melingkarkannya di pinggang.
"Oh ya, Inoue.."
Inoue balas dengan 'hah' jutek.
"Sebenernya dari kemaren aku penasaran, waktu di gudang itu kamu lagi ngapain?"
Inoue jadi salting sendiri. Eh itu, sebenernya...
Dia lagi ngasupin yang namanya Oikawa Tooru.
Biasalah, fans kan butuh asupan.
Ehe
"Nggak ada urusannya sama kamu kan!?"
"Iya sih.." Takahiro usap-usap kepalanya yang basah.
"Terus? Kamu di sini ngapain? Kayaknya Matsukawa bilang di sini cuma kami berempat..."
Eh itu...
Yha ngasup juga lah
Dikiranya nyambi jadi geisha?
"Salah denger kali! Aku emang nginep di sini sama temen juga!!"
"Oh.. Gitu, ya udah deh.. Maaf aku bikin heboh tadi..."
Takahiro jalan ke luar. Baru aja tangannya nyentuh pintu, Inoue tiba-tiba ngomong lagi.
"Oi! Jangan lupa. 'Hutang budi'mu!"
Takahiro senyum simpul, "Iya cantik"
Terus keluar.
Inoue jatuh duduk. Eh, gila lemes banget nyawanya berasa melayang.
Inoue natap bayangannya di cermin, pipinya udah kayak tomat. Visual Takahiro terakhir tadi yabai banget.
Inoue nggak sengaja tatapan sama Takahiro di adegan terakhir tadi. Senyum Takahiro tadi, nggak tau kenapa, bikin jantungnya senam poco-poco.
Walah?
Apakah ini, Zing?!
=00=
Sesi istirahat dipake Takahiro buat ngerumpi bareng gengnya. Biasa di pojokan kantin, itu posko anak voli semua isinya.
Nggak ada dari sohib-sohibnya yang nanya berlebih soal 'raibnya dia' pas tragedi Inoue teriak di onsen kemarin.
Paling-paling Tooru yang mulai kambuh playboynya dengan nanya-nanya perihal Inoue yang dirasanya imut.
"Kau mau ngapain nanya-nanya Inoue?" Issei melipat tangannya dengan muka datar.
"Eh? Mau kujadiin gebetan?"
Satu tempelengan telapak tangan gigantis nyium kening Tooru.
"Sakit ih Iwa-chan!"
"Dilarang!"
Semua anggota (boiben) voli kelas tiga di sana menoleh ke Issei yang mendadak dingin.
"Eh Matsukawa?"
"Inoue Saku itu adek sepupuku. Ortunya melarang dia pacaran."
"Eehhhh..."
EH--
Takahiro mematung.
"Bentar, berarti pamanmu itu?"
"Papanya lah."
Takahiro keringat dingin.
"EH KATANYA BAPAKNYA POLISI"
"Engga, siapa bilang? Papanya ya yang punya penginapan kemaren."
Oalah, k*mpr*t
Dikibulin cewek ternyata mc kita.
Eh, tapi...
YA DEWA NYARIS AJA TAKAHIRO KE-GEP SAMA BAPAKNYA INOUE
Takahiro merasa nyawanya hampir putus dari tubuhnya. Tiada henti dia ngucap syukur sambil sujud imajiner karena berhasil lolos dari kejadian kemarin.
Arwah Takahiro masih setengah terbang saat latihan sore. Sohib-sohibnya sadar sih, tapi entah kenapa aura Takahiro yang kayak mayat hidup bikin mereka segan nanya.
Menu latihan hari ini jump serve. Takahiro siap-siap servis di ujung lapangan.
Sambil rada ngelamun, matanya nangkap bentukan rambut hitam yang menyembul dari balik jendela gimnasium. Matanya memicing.
Yang ngintip di jendela mendadak sadar diperhatiin.
Keduanya saling tatap.
"KAMU NGAPAIN KE SINI"
Entah sadar atau tidak. Takahiro mendadak ngegas sambil nunjuk yang punya rambut hitam di balik jendela jeruji.
"EH DIEM KEK!"
Yang ditunjuk salting dan gantian teriak juga.
Issei melongok dari pintu, sedikit terkejut akan keberadaan sepupunya yang mukanya merah.
"Saku? Ngapain?"
Inoue--Saku mendadak loncat pas kakak sepupunya itu menghampirinya.
Aduh, kan nggak bisa bilang kalo tadi itu dia lagi stalk Tooru.
Oke, mari kita kenalan dulu.
Inoue Saku, 18 tahun. Anggota fanclub Oikawa Tooru bidang paparazzi. Kerja utama : pengumpulan informasi terbaru seputar Oikawa Tooru.
Sekian, terima gaji.
Kembali ke alam nyata.
Saku garuk-garuk rambut hitamnya sambil cengengesan.
"Eh? Ah, cuma lewat kok kak..."
Tapi boong.
Takahiro berderap keluar, berdiri di samping Issei dengan tatapan menyelidik.
"Nggak! Kamu tadi longok-longok kayak lagi ngintip!"
EH INI CEPAK BISA DIEM GAK SIH CONGORNYA
"Ehh.. Nggak kok!"
Kilah Saku sambil melototin Takahiro.
"Iya, nggak usah boong."
Saku meremas bajunya. Dalam hati udah misuh dan nyumpahin Takahiro biar ketiban ufo.
"Enggak kok. Tadi aku cuma lewat, terus lihat klub voli. Aku ngerasa wah banget lihat latihan kalian. Gitu..."
Saku balik badan saat objek paparazzi-nya mendadak keluar sambil nanya-nanya heboh.
"Ya udah ya kak! Aku ke kantor guru dulu! Tadi dipanggil wali kelas soalnya..."
"Ruang guru kan nggak lewat gimnasium." Kata Takahiro.
EH CEPAK DIEM BENTAR NAPA GAUSAH NYAUT-NYAUT
"Eh, iya ya? Eh.. Maaf deh..."
Ngomongnya sih gitu, tapi Saku natap Takahiro tajam seolah-olah ngomong,
"Diem, atau kulaporin polisi soal yang kemaren."
Takahiro kicep.
Dia mandang Saku yang udah melengos pergi dalam diam.
Galak bener tatapan matanya tadi.
Tapi kok--
Takahiro malah doki-doki?
Walah?
Apakah ini pertanda, maso?!
=00=
"Jujur deh sekarang. Kenapa kamu selalu ada ketika aku sama temen-temenku lagi kumpul?"
Saku nahan napas. Ternyata nggak semudah ini nyuruh Takahiro diam.
Apa kebohongannya soal polisi udah nggak mempan?
Apa Takahiro nggak takut kena BUI?
"Apa sih? Kebetulan doang kali..." Saku menatap sampingnya.
Nggak berani natap mata sipitnya Takahiro.
Takahiro masih memberikan tatapan menyelidik. Tangannya ngusap-ngusap dagu.
Niruin Sherlock seperti kebiasaan gabutnya.
"Jangan-jangan..."
Saku siap-siap nampol kalau Takahiro sampai tahu kerjaannya untuk fanclubnya.
Nggak boleh, pekerjaanku adalah rahasia!
"Kamu mau stalk aku?"
Saku cengo. Takahiro di depannya natap dia dengan pandangan polos.
Saku nggak bisa nahan tawanya.
"Bodoh ya? Kalau aku mau stalk, pasti nyari yang bagusan dikit lah!"
Menohok.
Takahiro elus dadanya yang kena panah imajiner.
"Sadis bener mulutnya.."
Saku mau pergi, tapi sebelumnya dia natap Takahiro lagi.
"Klub volimu mau final sama Akademi Shiratorizawa kan?" Tanyanya.
Takahiro ngangguk. "Iya, ngapa?"
Saku senyum--manis banget yawla--terus berucap,
"Semangat ya! Nanti aku nonton."
Deja vu.
Mendadak bunga-bunga jatuhin kepala Takahiro. Terus visual Saku yang melenggang pergi terasa mabushii dengan efek chira-chira.
Aih, beneran deh ini.
Takahiro kena Zing akut kayaknya.
Bersambung...
Asik, aku bisa nonton sambil ngasup Oikawa Tooru! - Inoue Saku.
Hey hey, ayo sini kenalan sama Heroine fanfik ini!!
Pic : Picrew
Inoue Saku, 18 tahun.
Kelas 3-1 SMA Aoba Johsai.
Sepupu Matsukawa Issei. Ayahnya pengusaha properti penginapan (bukan polisi).
Fans dari Oikawa Tooru sejak kelas satu. Masuk fanclubnya, dan jadi seksi paparazzi buat asupan anggotanya.
Dan ini profil (yang nggak penting-penting amat) punya Hero fanfik ini :
Pic : Zerochan
Hanamaki Takahiro, 18 tahun.
Kelas 3-2 SMA Aoba Johsai.
Anggota klub voli bernomor punggung 3.
Sohibnya Matsukawa Issei, Oikawa Tooru, dan Iwaizumi Hajime.
Suka makan kue sus, dan suka Inoue Saku (ea)
Profilnya Saku akan diupdate lewat funfact di chapter-chapter berikutnya, ya.
Hhh akhirnya fanfik ini jadi romens beneran. Tadinya mau hal-hal gajenya Makki doang. Tapi gapapa deh.
Moga aja romensnya dapet dan bisa tamat, amin...
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top