The Hunt Begins

Happy Reading 🌻
Typo Bertebaran!

Note : Chapter ini terdapat dengan adegan berdarah dan unsur kekerasan lainnya. Bagi kalian yang merasa tidak nyaman boleh langsung di skip. Harap bersikap bijak dalam menyikapi chapter ini!!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

-Takanashi Producition-

Tik...tik....tik....

"Ah! Hujan turun," Ujar Banri melihat kejendela luar.

"Sanchou? Daijoubo desu ka?," Tanya Banri yang melihat takanashi papa sedang termenung menatap foto Idolish7.

"Daijoubo hanya saja aku merasakan firasat buruk Banri-kun," Balas takanashi papa dengan raut cemas.

"Seperti firasat yang terjadi ketika mendiang istriku pergi," Imbuh takanashi papa lagi.

"Itu hanya firasat mu Sanchou. Tidak usah terlalu dipikirkan,aku yakin anak anak itu dan Tsumugi-chan akan baik baik saja," Balas Banri mencoba menenangkan takanashi papa yang dari tadi terlihat gelisah.

"Yah kuharap ini hanya firasat saja," Ujar takanashi papa lirih dan menggenggam erat foto Mitsuki.

★★★

Sementara itu di tempat para idol lainnya juga tengah berkumpul di rumah kaca sambil mendiskusikan sesuatu yang serius.

"Jadi tadi Momo-san melihat potongan tangan manusia?" Tanya Sougo

"Ya dan potongan tangan itu terlihat mengerikan," Balas Momo meremas baju nya dengan erat.

"Kalian tidak salah lihat kan?" Sambung lori dan meminum teh hijau yang ada di depannya.

"Tidak lori-kun mata ku tidak pernah salah melihat," Balas Yuki menggeleng pelan.

"Manajer apa sudah menghubungi Sanchou?" Tanya Yamato menaikkan kacamatanya.

"Iie...sinyal disini tidak ada,aku tidak bisa menghubungi agensi atau pun otou-san," Balas Tsumugi yang dari tadi asik menekan nomor ayah nya dan juga agensi bahkan dia juga menelpon Banri berkali kali.

"Berarti kita terjebak disini?" Ujar Gaku mulai berkeringat dingin.

"Apakah kita tidak bisa pulang sebelum waktu tour selanjutnya?" Tanya Ryuu yang ikutan panik.

"Tidak bisa pesawat hanya akan menjemput kita sampai waktu tour yang telah ditentukan," Balas Tenn dan memeluk Riku yang asma nya hampir kambuh.

"Ini tidak bagus aku tidak mau mati terbunuh disini! Aku bahkan belum pergi perawatan untuk rambut dan kuku indah ku!" Jerit anesagi histeris dan mengelus ngelus secara lebay rambut dan kuku nya.

"Oh! Aku akan melindungi kalian kalau terjadi sesuatu yang buruk desu!" Balas Nagi menyibakkan rambutnya kebelakang dengan elegan.

"................"

"Why??" Tanya Nagi polos

"Tidak usah bercanda Nagi!." Balas Mitsuki dan memukul pelan kepala Nagi dengan pochi-chan yang tiba tiba muncul.

"Mitsu dari mana pochi-chan muncul?" Tanya Yamato bingung.

"Tidak perlu tau ossan," Balas mitsu dan kembali menyimpan pochi-chan miliknya.

"Selain wanita Izumi-ani juga sebuah rahasia," Imbuh Gaku dan mengangguk-angguk kepala nya.

"Aku turut prihatin dengan otak soba mu sobaman," Sarkas tenn lengkap dengan wajah miris menatap Gaku.

"Oi oi apa maksudnya itu? Kau menghina ku??" Ujar Gaku yang mulai berjalan mendekati tenn.

"Oh? Sepertinya kau sadar juga sobaman,aku tidak menghina mu hanya mendeskripsikan dirimu," Balas Tenn cuek dan lanjut memainkan rambut Riku yang ada di pangkuan nya.

"Oke!! Aku merasa terhina sekarang !! Ryuu lepaskan! Biarkan aku 'Membunuh' bocah satu ini!" Ujar Gaku yang meronta ronta dari kekangan tangan Ryuu.

"Tenang lah Gaku jangan membunuh tenn!! Tenanglah! Atau semua foto foto Tsumugi-chan yang ada di hp mu aku hapus!" Ancam Ryuu yang kesusahan menahan rontaan Gaku.

Gaku pun langsung mematung dan duduk dengan tenang,sedangkan member lain yang mendengar bahwa Gaku mempunya foto foto Tsumugi sontak melirik jijik ke arah Gaku. Bahkan Tsumugi juga ikut shock dan terdiam di tempat menatap Gaku.

"Tidak riku sangka bahwa Yaotome-san itu selain berotak soba,ubanan,tua,gagak jomblo,kang tertolak,ternyata juga penguntit mesum," Ujar Riku polos dan menohok kokoro terdalam Gaku.

"Pfttt...r-riku-kun dari mana kau belajar bahasa itu?" Tanya Momo yang menahan tawa.

"Dari Yamato-san, Yamato-san juga kadang memberikan sebuah bungkusan permen ke riku!" Balas Riku polos dan membuat Yamato tersedak.

"R-riku bukankah kita sudah berjanji untuk tidak memberitahukan soal itu kepala siapapun," Ujar Yamato tergagap karena merasakan aura dingin yang menusuk punggungnya.

"Ehh??? Tapi berbohong itu tidak baik Yamato-san. Kata oka-san kalau berbohong nanti tenn-nii bakal benci ke Riku," Balas Riku polos dan sedikit memiringkan kepalanya membentuk pose imut.

"Apa hubungannya bohong ke Kujou?" Batin Yamato dan terkejut ketika sebuah benda tajam nan runcing sedang menusuk-nusuk kecil dan pelan di punggungnya.

"K-kujou... sebaiknya garpu itu disingkirkan," Ujar Yamato mengambil ancang-ancang kabur dan ditahan dengan mitsuki yang sudah berada dibelakang,dan memegang erat pundak nya.

"Y-A-M-A-T-O -san~" panggil mitsuki lengkap dengan pochi-chan ditangan nya.

"I-iya mitsu?? I-itu pochi-chan buat apa?" Tanya Yamato menelan ludah gugup.

"Hmm?? Ini? Buat bersilahturahmi dengan Yamato-san," Balas Mitsuki lengkap dengan aura gelap

"M-mitsu dan Kujou sebaiknya kalian turunkan senjata kalian, oni-san masih mau berumur panjang. Ini hanya sebuah kesalahpahaman," Ujar Yamato berusaha membujuk.

"Nikaido Yamato/Yamato-san ikut kami sekarang," Balas Tenn dan Mitsuki lalu menyeret Yamato pergi ke daerah semak semak.

Lalu terdengarlah teriakan memilukan nan mengerikan dari arah semak tadi,dan dibalas dengan senyum miris para member lainnya.

"Nanase-san lain kali jauhi Nikaido-san," Ujar lori menepuk pundak riku dan memberikan tatapan tajam nya.

"E-eh? Nande? Yamato-san kadang hanya memberikan permen lollipop rasa stroberi dan kadang memberikan donat. Itu Riku dapat ketika menonton drama dengan Yamato-san," Ujar Riku polos

"Hah?." Dan akhirnya para member lainnya speechless

"Ukhum...mari kita bicarakan topik tadi," Ujar Yuki sedikit berdehem dan mengabaikan teriakan minta tolong Yamato.

"Untuk sekarang jangan ada dari kalian yang keluar dari mansion ini sendirian dan jangan berpergian kemana saja sendiri,selalu bawa senjata atau benda yang bisa melindungi kalian. Pastikan untuk selalu mengunci pintu ketika di kamar sendirian,dan kalau kalian merasa ada yang aneh segera beritahukan aku dan Momo atau member lainnya," Perintah Yuki dengan wajah yang serius.

"Nanase-san jangan keluar sembarangan mengerti!" Perintah lori dan diangguki oleh riku.

***
Malam hari nya,para idol lain sedang asik di kamar nya masing-masing. Kecuali satu orang berambut orange yang tengah asik bergoyang ke kanan-kiri sambil mengaduk sebuah adonan.  Tangan nya dengan lincah mengambil bahan-bahan di atas rak dan mencampurkannya ke dalam adonan.

Ketika dirasa sudah cukup,dia memasukkan adonan berbentuk kelinci tadi ke dalam oven dan duduk dikursi. Tangan nya menopang dagu nya dan manik orange nya menatap ke langit-langit.

Puk..

Seseorang menepuk pundak Mitsuki dan membuat nya kaget lalu menolehkan kepalanya ke belakang. Terlihat rambut perak berkilau itu tersenyum dan duduk di sebelah mitsuki "Kenapa kau berada disini izumi-ani?" Tanya Gaku dan meminum air ditangan nya.

"Ah,aku sedang membuat kue Yaotome." Balas mitsuki dan merenggangkan tubuh.

"Hoo...ayo minum dulu." Imbuh Gaku dan memberikan segelas air

"Arigatou." Balas mitsuki dan meneguk air

Beberapa saat diantara mereka dihadapkan dengan keheningan,tidak ada yang membuka pembicaraan. Masing-masing dari keduanya terlarut dalam pikirannya. Gaku melirik ke arah Mitsuki yang terlihat mengantuk dan tersenyum.

"Kenapa rasanya aku sangat mengantuk?" Batin mitsuki dan menguap lebar

"Yabai mata ku terasa berat," pikir mitsuki dan tertidur.

Gaku pun tersenyum dan mengangkat tubuh Mitsuki,lalu membereskan meja makan.

Disebuah ruangan gelap tanpa ventilasi udara,terdapat sebuah kursi ditengah nya. Terlihat Mitsuki terikat dalam kondisi masih belum sadar, didepannya terlihat YSC yang sedang tersenyum. Mitsuki perlahan membuka kelopak mata nya,minim nya pencahayaan membuat nya tidak bisa melihat jelas sekitar.

Panik adalah satu kata yang menggambarkan keadaan nya,kepala nya melihat ke kanan-kiri. Tapi sepanjang dia memandang hanya kegelapan yang ia dapati. Menghadap lurus kedepan,Mitsuki mencoba menajamkan semua Indra nya.

YSC tadi tersenyum senang karena tau kalau mangsa nya menyadari keberadaannya. Tangan nya terulur untuk menyentuh pipi mulus milik Mitsuki,dan menyunggingkan senyum miring. Mitsuki yang merasakan sebuah tangan dingin menyentuh pipinya seketika merinding, mulut nya terbuka ingin berteriak tapi terhalang.

Mulai panik Mitsuki mencoba melepaskan ikatan tangan dan kaki nya. Bergerak gelisah dengan keringat dingin yang mengucur. "Jangan takut," bisik YSC tepat ditelinga Mitsuki.

"Aku tidak akan melukai mu."

Mitsuki memejamkan mata nya,batin nya dari tadi tidak berhenti mengucapkan doa-doa berharap akan keselamatan hidup.

YSC berjalan menuju sudut ruangan,dia menyalakan saklar lampu. Ruangan yang dari tadi gelap kini telah menjadi terang,Mitsuki mengedipkan mata nya berusaha menyesuaikan pencahayaan yang masuk ke mata.

"Uso," mata nya terbelalak,dan menggigit bibirnya nya yang bergetar.

YSC menyeringai puas ketika melihat wajah Mitsuki "Sekarang bagaimana pendapatmu?" Ujar YSC mengacak rambut Mitsuki.

"Sungguh mengejutkan bukan? Tebakan mu salah."

"Kenapa?" Ujar Mitsuki lirih menundukkan pandangan.

"Saa...kenapa ya?" Balas YSC menatap langit

"Uso! Kau pasti bukan dia! B-bukan hiks..p-pasti bukan! Kalian berbeda! Kau bukan dia! Dimana dia?? Jawab!," Bentak Mitsuki dengan mata yang berair

"Pintar juga ya kau ini,maaa...seperti nya hubungan kalian sangat erat. Yang sebelumnya juga begitu,dia bisa tahu kalau aku bukanlah dia. Sasuga Idolish6," Imbuh YSC menepuk tangan.

"Yahh...sayang sekali, seharusnya kalian tidak perlu berhubungan dengan ku. Lihat sekarang,kejadian ini menimpa kalian,kasihan sekali," Imbuh YSC mengejek.

"Omae!! Apa tujuan mu sebenarnya!" Sentak Mitsuki marah dan menatap nyalang ke YSC.

"Ahh~~ kowaii~ tujuan ku? Kasih tau tidak ya~"

"Tujuan ku hanya satu,yaitu menghancurkan kalian semua, Orang-orang munafik seperti kalian. Aku membenci itu," Ujar YSC dan menarik rambut mitsuki.

"Akhh!!"

"Orang seperti kalian tidak pantas ada di dunia ini. Menjijikkan," sinis YSC dan melemparkan Mitsuki ke dinding.

"Akh! Uhuk uhuk sstt," Mitsuki meringis dan terbatuk mengeluarkan darah.

YSC kembali mendekat dengan sebuah pisau bedah ditangan nya,Mitsuki yang melihat itu mencoba bangkit. Tapi kaki dan tangan nya masih terikat di kursi.

Jleb..

YSC pun menusuk mata sebelah kiri mitsuki. "Akhh!! Arggghh!." Teriakan Mitsuki menggema di ruang kosong itu.

Mencabut pisau dari mata kiri dan kembali menancapkan nya di mata kanan Mitsuki,tersenyum senang ketika cipratan darah itu mengenai wajah nya.

"Nee... sebenernya aku menyukai mata itu,tapi kau sudah melihat apa yang seharusnya tidak kau lihat. Karena itu aku menghancurkan mata mu,lagi pula mata ini tidak akan berguna lagi."

YSC kembali mencabut pisau itu dari mata kanan Mitsuki,darah mengalir dengan deras. Rasa sakit yang teramat melanda kepala Mitsuki,bahkan dia tidak dapat mengeluarkan air mata nya.

Pisau itu kembali turun kebawah,berhenti di tangan kanan mitsuki. Menggores dan membentuk gambar kelinci. "Kenapa kau tidak berteriak?" Tanya YSC menaikkan satu alis bingung.

"H-heh sstt..i-itu karena ku tau,kalau aku berteriak itu akan makin membuat mu hahh...s-senang kan." Ledek Mitsuki dan membuat YSC makin memperdalam pisau itu.

"Heh! Mari kita lihat sampai kapan kau akan tahan tidak berteriak," dengus YSC dan berjalan menuju sudut ruangan.

Diambil nya sebuah kapak besar dan tajam,lalu melihat ke Mitsuki. Kesadaran Mitsuki sudah mulai menipis,terlalu banyak kehilangan darah dan rasa sakit akibat matanya hampir membuat nya pingsan.

Diseret nya kapak itu dan menimbulkan bunyi,telinga Mitsuki yang menangkap suara benda yang diseret pun menelan ludah.

"Nee...tadi kau bilang tidak akan berteriak? Kalau begitu mari kita lihat untuk benda yang satu ini," Ujar YSC dan mengayunkan kapak ke arah kaki Mitsuki.

Sreettt...

Mitsuki mengigit bibir nya kuat,darah mengalir terus-menerus dari bibir nya. Ngilu yang menjalar membuat kepala nya sakit,bahkan saat ini dia ingin cepat mati dari pada tersiksa seperti ini.

Sudah dapat dipastikan kalau sekarang satu kaki nya sudah tidak berada di tempatnya lagi. "Onegai seseorang tolong aku!" Batin Mitsuki frustasi,dia sudah tidak sanggup lagi untuk menahan rasa sakit ini.

"Masih tidak bersuara? Sugoi ne," Ujar YSC berdecak kagum dan mengambil satu potongan kaki Mitsuki.

"Hmmm... sepertinya daging kaki ini cocok untuk sarapan besok," imbuh nya membuat kaget mitsuki.

"Bagian mana lagi yang harus ku potong ya?" Ujar YSC tampak menimang-nimang. Dan menyeringai senang ketika melihat tangan Mitsuki.

"Gelang yang bagus,baiklah aku sudah memutuskan. Mari kita ambil tangan mu yang cantik ini," Ujar YSC menyeringai senang.

"l-lori hiks...t-tolong aku," Ujar Mitsuki lirih, YSC pun memiringkan kepalanya ketika mendengar perkataan Mitsuki, "Kau berharap adik mu menyelamatkan mu? Aku sungguh tidak mengerti hubungan manusia," Sambung YSC memutar mata malas.

YSC kembali mengangkat tinggi kapak,tepat ketika akan mengenai tangan Mitsuki. Ia menghentikan gerakan nya,dan menyayat dengan pelan tangan Mitsuki.

Srettt...srett..srett

"Ssttt..u-ukhh! Arghhh!!! Akh ukh!"

"Akhirnya kau berteriak juga,hehehe jadi memang harus secara perlahan ya? Maa...aku sudah bosan. Mungkin beberapa organ dalam mu akan ku ambil saja."

"Sayonara Izumi Mitsuki," Ujar YSC tersenyum mengerikan dan melayangkan kapak ke arah kepala Mitsuki.

Dalam beberapa detik kepala Mitsuki berhasil terpisah dari tubuhnya, menggelinding di lantai dan terhenti tepat di kaki YSC. Darah menghiasi wajah dan pakaian yang ia kenakan,ditatap nya kepala Mitsuki dan tersenyum.

Tapi,bukan hanya tersenyum. Mata kiri nya mengeluarkan air mata, YSC menatap kosong ke arah tangan Mitsuki yang ia pegang. Terdapat gelang bewarna orange dengan permata hijau dan kuning yang melingkar,terlihat indah seperti permata.

Dimasukkannya gelang tadi kedalam saku baju miliknya,kepala Mitsuki diambil dan dimasukkan kedalam lemari kaca yang ada di ruangan itu. Sedangkan tubuh Mitsuki,ia ambil dan memasukkan nya kedalam sebuah karung.

Sedangkan di luar ruangan, tepatnya di balik pintu. Terdapat seorang rambut bersurai putih keunguan mengintip dari lubang kunci,melihat semua adegan pembunuhan yang terjadi.

Sougo berdiri dengan kaki bergetar,memukul dada nya yang terasa sesak. Mengigit bibir nya sendiri hingga berdarah,tangan nya mencoba meraba dinding sebagai penopang tubuh nya. Mata nya sudah memerah dengan air mata mengucur keluar,hidung yang juga sudah merah mengeluarkan lendir nya. Dan juga dada yang naik turun seakan susah bernafas.

Menangis dalam diam adalah yang dilakukan sougo,kali ini penyesalan hidup nya bertambah.

Tepat di depan matanya,dua anggota member nya sendiri mati mengenaskan dengan mengenaskan. Dan yang ia lakukan hanya diam dalam tangisan. "Sungguh pengecut,"pikir nya.

***

Keesokan pagi nya,matahari muncul mulai melaksanakan tugas nya. Udara pagi yang segar membuat seorang bersurai merah mengembangkan senyum yang bersinar. Berbanding terbalik dengan seorang pemuda bersurai raven yang menatap datar ke partner nya.

Walau di dalam hatinya,dia sangat senang melihat wajah ceria partner nya. "Nanase-san ayo masuk,yang lain sudah menunggu kita untuk sarapan," Ujar lori menepuk pelan pundak Riku.

Riku pun membalikkan badan nya dan tersenyum " Hai'i ikou lori," Balas Riku dan menarik tangan lori ke dalam mansion.

"Kouhai ku~" Teriak Momo lengkap dengan semangat pagi nya dan terus menggebrak meja makan.

"Momo berhenti memukul meja nya," Tegur Yuki dan menahan tangan Momo,momo menatap balik Yuki dan menunjukkan cengiran lebar nya.

Menarik tangan nya dari atas meja,dan memakan daging panggang yang ada didepan nya. "Nyam..nyam.. Masakan Ryuu-kun memang enak," Ujar Momo dengan mulut yang terus mengunyah.

"Momo habiskan makanan mu," Tegur Yuki sekali lagi dan mengelap mulut Momo yang belepotan.

Momo hanya menganggukkan kepala,sedangkan dari arah Gaku menguar kuat aura tidak enak dilengkapi awan hitam. Yahh,bukan hanya Gaku tapi juga sougo.

Di lain sisi,tenn dan Ryuu hanya diam memakan makanannya,Nagi yang asik dengan marginal cocona nya dan melupakan makanannya. Para manajer juga hanya diam dan menyantap makanan dalam diam,Yamato juga ikut makan lengkap dengan sekaleng bir.

"Nee..daging ini enak ya,daging apa ini Ryuu?" Tanya Tenn

"Ahh tadi aku mendapatkan daging itu di lemari pendingin," Balas Ryuu tersenyum lembut dan menawarkan sepiring daging ke Yamato.

"Yamato-kun mau nambah?" Tanya Ryuu dan ditolak halus oleh Yamato "Iie...tidak usah Tsunashi-san," balas Yamato sedikit menjauhkan daging nya.

Ryuu pun mengangguk dan menawarkan nya pada sougo "Sougo-kun daijoubu? Kau tidak memakan daging bagian mu,mau makan daging yang ini?" Tanya Ryuu khawatir dan dibalas dengan senyuman tipis dan gelengan.

"Eh daging?" Celetuk Riku memiringkan kepala nya.

"Kenapa Riku-kun?" Tanya Yuki

"Bukan nya kita tidak ada daging ya?" Imbuh Riku

"Eh? Tapi tadi aku menemukan daging ini di dalam lemari pendingin, memangnya diantara kalian tidak ada yang membawa daging?" Tanya Ryuu bingung.

Semua orang saling memandang,dan menggeleng. lori pun menyadari sesuatu yang aneh dan mencoba bertanya.

"Apakah ada dari kalian yang melihat Nii-san?" Tanya lori dan memainkan jari jemarinya gelisah.

"Iie...dari pagi aku tidak melihat Mitsuki-kun," balas Momo.

"Coba panggil saja ke kamar nya Ichi.mungkin mitsu masih tidur," sambung Yamato meneguk bir nya.

"Benarkah? Tumben sekali Nii-san belum bangun,aku akan melihat keatas dulu-"

"Matte lori!" Potong Riku dan menahan tangan lori "Aku ikut dengan mu," imbuh nya dan berdiri dan menarik lori.

Sampai di kamar Mitsuki,lori pun mengetuk pelan pintunya.

Tok...tok ..tok...

"Nii-san?" Panggil lori

"Nii-san daijoubu desu ka?" Sambung lori,hening tidak ada jawaban dari dalam kamar nya Mitsuki.

Ini pun makin membuat lori resah dan mencoba membuka pintu nya

Kriett...

"Eh tidak terkunci?" Tanya Riku memiringkan kepalanya dan ikut masuk kedalam kamar Mitsuki.

Riku dan lori pun masuk berkeliling,Riku berhenti tepat di depan lemari milik Mitsuki. Merasa penasaran,Riku pun membuka lemari itu. "Baju Mitsuki-san sangat rapi ya," Gumam Riku dan kembali menutup pintu lemari,sebelum menutup selembar kertas dengan bercak darah pun jatuh di hadapannya.

Riku mengambil kertas itu dan membaca nya,terdiam dan langsung jatuh terduduk memegang dada nya. lori yang melihat itu pun panik dan segera berlari menuju Riku. "Nanase-san! Nanase-san ada apa??!" Ujar lori

"H-hiks...l-lori m-mitsuki-san h-hiks.." Riku pun memberikan sebuah kertas tadi pada lori.

Hehehehe...sayang sekali. Kalian lengah,selamat! Izumi Mitsuki sudah mati yey~ Hehehe bagaimana? Apakah daging yang kalian makan itu enak? Pasti enak bukan,tentu saja enak! Karena daging yang kalian makan adalah daging nya! Ah maksud ku daging dari Izumi Mitsuki.

Yahhh~~ kalian lengah,lain kali berhati-hatilah lagi okey! Atau mungkin kalian akan menjadi target selanjutnya,ohh! Kalau kalian tidak percaya silahkan lihat ke jendela.

Jaa nee~~
YSC

lori pun dengan cepat membuka jendela,tepat di hadapannya terjatuh sebuah tangan dari atas. Tangan itu jatuh dan tepat di hadapan lori, tergeletak dengan darah yang berceceran. Tidak sanggup berkata-kata,lori pun jatuh terduduk. Dengan tangan bergetar,ia mengambil tangan Mitsuki.

Dipeluk nya erat tangan itu,tidak ada tangisan, tidak ada raungan,yang ada hanyalah tatapan kosong. Riku pun mencoba mendekat tapi terhenti karena teriakan lori.

"Jangan mendekat!!!" Teriak lori,bahu Riku pun tersentak kaget. Datang dari belakang tenn dan langsung menarik riku mundur.

Yuki dan Momo dengan cepat menghampiri lori,ryuu dan yamato menarik si kembar keluar dari kamar. Sedangkan Nagi,Gaku,sougo,serta manajer masih menunggu dibawah.

"lori-kun?"

"H-hiks," akhirnya tangisan itu lolos,berhasil merembes keluar dan langsung memeluk Momo yang ada disampingnya. Momo memeluk erat lori,mengelus punggung nya yang tampak rapuh itu.

Bohong kalau berkata dia tidak ingin menangis,tapi ia menahan air matanya untuk menguatkan salah satu kouhai nya. Yuki dengan sigap mengambil sebuah kain panjang dan membungkus tangan Mitsuki,menatap Momo seperti mengisyaratkan untuk keluar dari kamar ini.

Momo pun mengangguk "lori-kun ayo keluar dulu," Bujuk Momo

Tapi tidak ada respon dari lori,ketika Momo melihat lori ternyata ia pingsan. Yuki pun membaringkan lori di kasur Mitsuki, sementara itu Momo pergi ke bawah untuk menceritakan segalanya.

***

lori terbangun di sebuah hamparan rumput yang luas,terdapat banyak bunga dan kicauan burung disana. Sangat cerah dan tentram,lori melihat ke kanan-kiri. Ia heran kenapa bisa ia terbangun disini? ,Apa ini mimpi?" Pikir nya.

Ketika hendak berjalan lori terhenti ketika mendengar sebuah teriakan lantang yang ia kenali, membalikkan badan dan melihat sebuah pemandangan mengejutkan.

Dia melihat kakak nya,Mitsuki kecil. Sepertinya berumur lima tahun,dan diri nya sendiri yang berumur satu tahun. Mitsuki kecil tengah bermain bersama diri nya.

"Lihat lori,nii-chan berhasil merangkainya yey~" Ujar Mitsuki kecil menunjukkan sebuah mobil mainan.

lori kecil pun memiringkan kepala nya imut,menatap bingung ke arah Mitsuki. Memiringkan kepala dengan jari telunjuk di bibir,terlihat sangat imut. Mitsuki kecil pun tertawa dan memberikan mobil mainan itu pada lori kecil

"Ini untuk lori," ujar Mitsuki kecil

"Mainnya gini bumm..bumm..titt.." Imbuh nya sambil memaju-mundurkan mobil mainan,lengkap dengan suara tiruan nya.

"T-tit...umm umm?" Balas lori kecil cadel dan ikut memainkan mobil nya.

"Humm! Soudayo! lori pintar!" Ujar Mitsuki kecil terkekeh senang dan mengelus kepala lori.

lori yang melihat itu pun tersenyum "Aku tidak ingat ada memori seperti ini," ujar lori tersenyum lembut. Lalu memori itu kembali terputar,bedanya Mitsuki dan lori mulai beranjak menjadi anak-anak.

"lori lori lihat ada kupu-kupu!" Tunjuk Mitsuki ke arah kupu-kupu bewarna hitam putih yang lewat dekat jendela kamar mereka.

"Nii-chan hati-hati," peringat lori kecil yang berumur 6 tahun.

"Hun! Sebentar lagi nii-chan akan mendapatkan kupu-kupu nya," Balas Mitsuki kecil berumur 10 melompat-lompat berusaha menangkap kupu-kupu itu.

"Huwa!" Teriak Mitsuki kecil dan terjatuh,lori yang melihat itu segera berlari ke arah Mitsuki.

"N-nii-Chan daijoubu??" Ujar lori kecil panik dan meniup lutut Mitsuki yang memerah.

"Ehehehehe nii-chan ini kuat! Daijoubu lori,tidak usah cemas," balas Mitsuki tersenyum lebar dan memasang pose keren.

lori kecil pun tertawa dan memeluk Mitsuki "Hun! Nii-chan kuat!" Imbuh nya dan menyundul kan kepala kecil nya ke dada Mitsuki.

Ingatan itu pun berlanjut,saat ini Mitsuki sudah berumur 15 tahun dan lori berumur 11 tahun.

"lori kenapa?" Tanya Mitsuki ketika melihat lori menekuk lutut diranjang.

"H-hiks...nii-san hiks.."

"Ehhhh???? lori siapa yang membuat mu menangis? Kenapa kau menangis?? Ada yang sakit???" Tanya mitsuki panik memutar balik tubuh lori.

"Iie...aku ingin sesuatu," balas lori kecil dengan pipi yang merona,sambil memainkan tangan kecil nya.

"I-imut," batin Mitsuki

"lori mau apa?" Tanya Mitsuki lembut mengelus rambut lori kecil.

"U-uhmm...l-lori mau kue kelinci," Bisik lori kecil menundukkan pandangan.

Mitsuki yang mendengar itu, menahan tawa akan melihat sikap malu-malu lori kecil dihadapannya.

"Iiyoo...Nii-san akan buatkan lori kue kelinci yang enak," Balas Mitsuki dan mengacak gemas rambut lori kecil.

lori kecil mengangkat wajah nya,dengan mata berbinar-binar ia melihat Mitsuki "Hontouu???" Tanya lori kecil. Mitsuki tersenyum lebar dan menepuk kepala lori kecil " Hunn! Ikou," Balas Mitsuki dan menarik tangan lori menuju dapur.

Saat itu Mitsuki membuat ku lori sebuah kue kelinci kecil,dengan mata berbinar-binar lori memakan nya dengan lahap. Mitsuki yang melihat itu pun terkekeh,walau tadi tangan nya sempat terkena panas oven. Tapi rasa sakit itu hilang ketika melihat wajah senang adik nya. lori kecil pun menyodorkan kue tadi ke bibir Mitsuki.

"Aaa.." ujar lori kecil, Mitsuki yang terkejut pun sedikit memerah dan menerima suapan itu.

"Arigatou lori," balas Mitsuki dan memeluk erat lori. lori kecil hanya tersenyum dan memeluk Mitsuki.

Lalu akhirnya Izumi bersaudara itu memakan dengan dihiasi canda tawa.

Tes...

Tanpa sadar air mata lori mengalir,dia merindukan saat-saat itu. Mengusap kasar air mata yang tidak berhenti,semakin lama semakin deras bak air hujan. Hatinya hancur,dada nya sesak serasa diremas kuat.  Mata nya memerah,jatuh terduduk sambil memukul-mukul rumput hijau dihadapan.

"Kenapa??? Kenapa??? Kenapa harus Nii-san!!?? Hiks...ni-hiks...Nii-san...Nii-san...nii-san! Nee!!! Nii-san??!! Kenapa,hiks...uso uso uso uso!!." lori menjambak rambutnya frustasi, mulut nya berteriak keras mengeluarkan kata kata.

Berkali-kali ia memanggil kakak nya,hampir ingin menyerah. Terbesit dipikiran nya untuk ikut menyusul Mitsuki. Hancur. Adalah kata yang tepat untuk mendeskripsikan nya saat ini.

"Kenapa kau pergi meninggalkan ku," Ujar lori lirih dan menekuk lutut nya.

Lalu,sentuhan hangat ia rasakan. Mulai dari kepala,lalu menjalar ke seluruh tubuh. Rasanya seperti ada yang memeluk nya,rasa hangat ini ia sangat mengenali itu. Ini adalah pelukan kakak nya,lori mengadahkan kepala nya.

Manik mata itu saling bertemu,manik orange yang bersemangat dilengkapi dengan senyuman hangat. "Nee...lori kenapa kau menangis hmm?" Tanya Mitsuki lembut.

lori berbalik,ia memeluk Mitsuki erat. Suara nya tercekat seakan menolak keluar, satu-satunya yang ia lakukan hanya bisa membekap erat sang kakak. Seakan tidak membiarkan nya kembali pergi.

"lori jangan menangis," Imbuh mitsuki mengelus punggung sang adik yang bergetar.

"Daijoubu...semua nya akan baik-baik saja.tenanglah lori," bisik Mitsuki

"Nii-san hiks...jangan..jangan pergi. Kumohon jangan tinggalkan aku," Balas lori memeluk erat Mitsuki

Mitsuki tersenyum kecut,ia melepaskan pelukan adik nya. Dan menangkup wajah lori "Lihat aku lori," Ujar nya lembut. Satu tangan nya menghapus air mata lori,sedangkan tangan lainnya mengusap rambut raven milik lori.

"Jangan menangis kumohon..Hik..ka-karena aku juga akan bersedih," Imbuh mitsuki dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

"lori waktu ku hanya sedikit,dengarkan ini. Kau harus melindungi anggota member kita yang lain,dan waspadai ia lori," Ujar Mitsuki menatap serius ke arah lori.

"D-dare?" Tanya lori

"******" Balas Mitsuki.

Perlahan tangan Mitsuki mulai memudar,terpecah seperti cahaya orange. lori yang melihat itu panik,mencoba menggapai tangan sang kakak. Mitsuki tersenyum

Senyuman selembut kapas,secerah matahari,dan sangat tulus. Bibir nya terbuka "Sayonara Otouto,Gomen soshite Arigatou," Ujar Mitsuki dan menghilang seutuhnya.

Tidak ada air mata,tidak ada kata-kata sumpah serapah,tidak ada kebencian. Mitsuki pergi dengan ketulusan,dengan kasih sayang,dan dengan kebahagiaan. Melupakan semua amarah nya. Dan menuntaskan tugas akhir nya.

Lahir kedunia dengan tangisan,dan Mitsuki pergi dari dunia dengan senyuman. Tangisan lori pecah, sekelebat ingatan bersama sang kakak menulusuri pikirannya.

Senyuman,tangisan,amarah,semua nya tercampur.

"lori jangan!"
"lori hati-hati"
"lori jangan menangis"
"lori tersenyum lah"
"lori...lori..lori"

"lori Nii-san menyayangi mu," Ujar Mitsuki tersenyum lembut.

"Tersenyumlah Otouto," Imbuh nya.

***

"lori-kun!lori-kun!" Teriak Yuki mengguncang kuat badan lori.

Dengan nafas tersengal-senggal,lori terbangun. Terduduk sambil menatap bingung ke arah Yuki yang memasang wajah khawatir padanya.

"Yokatta. lori-kun daijoubu?" Tanya Yuki dan duduk disamping nya.

"H-hum..mungkin,kenapa Yuki-san terlihat cemas begitu?" Balas lori mengusap muka nya sendiri.

"Aku panik,kau berteriak memanggil nama Mitsuki-kun sambil menangis. Tentu saja aku khawatir, ditambah tadi kau sempat tidak bernafas! Bayangkan jantung ku hampir saja keluar dari tempatnya!" Balas Yuki mengomel

"Ternyata Yuki-san bisa mengomel juga," Batin lori.

"Sekarang aku sudah baik baik saja yuki-san. Tenanglah," Ujar lori tersenyum tipis.

Yuki pun melihat ke arah nya,lalu menghela nafas "Baiklah gantilah baju mu dulu,aku akan menunggu diluar," Balas Yuki dan menutup pintu.

lori melihat kejendela luar,matanya menatap nyalang. Mengepal erat kan tangan nya ketika kembali mengingat perkataan sang kakak.

"lori berhati-hatilah dengan Gaku dan dia."

"Mari kita lihat,siapa yang akan menang dalam permainan ini YSC," Batin lori dan membuka pintu.

"The next one will be more fun."
-YSC-

***

Kita kembali bertemu <( ̄︶ ̄)>
Bagaimana kabar kalian? Semoga baik ^^
Maaf telat update dan membuat kalian menunggu lama,dan Arigatou telah menunggu ku (☆▽☆)

Bagaimana feel nya?? Apakah dapat? Ku ga yakin sih,tapi semoga saja feel nya dapat ke kalian semua. Dan jangan lupa komen dan share yaa.

Baiklah sampai jumpa di lain waktu,stay safe buat kalian semua (。•̀ᴗ-)✧

14-07-2021
-Arabella-

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top