Something locked and target
Happy Reading 🌻
Typo Bertebaran ⚠️
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
-??? Pov-
Lagi-lagi aku berada disini,tetap terdiam dan berdiri di tempat yg sama. Menatap ke arah cermin besar yg terpampang tepat dihadapan ku. Terkurung didalam sebuah sangkar dan rantai yg membelenggu.
Mengikat 6 bagian anggota tubuh ku,seakan tidak membiarkan ku untuk pergi dari sangkar emas ini.
Dimulai dari rantai yg mengikat kedua kaki ku lalu setelah itu tangan ku,lalu menjalar ke bagian perut dan juga leher. Aku mengarahkan kepala ku melihat langit langit sangkar ini. Kadang selalu bertanya tanya "Apa warna sangkar ini?" Dan selalu berpikir "kapan bisa keluar dari sini?"
Sudut bibir ku tertarik ke atas, menciptakan sebuah senyuman.
"Ahh? Apa mungkin ini bisa disebut dengan senyuman?." Pikir ku
"Sekarang tanggal berapa? Sudah berapa lama aku terikat disini? Aku bahkan lupa kenapa aku bisa terikat disini." Ujar ku terkekeh miris
"Ah...benar juga dulu aku pernah melihat keluar dari sini. Walau hanya sebentar tapi aku melihatnya,ada 6 orang pria remaja yg berdiri diatas sebuah tempat luas sambil bernyanyi dan menari." Ujar ku berusaha mengingat kembali saat saat membahagiakan itu.
"Remaja pertama bersurai merah,nyanyian nya sangat indah bahkan aku bisa mendengar suara itu terngiang² dikepalaku. Remaja kedua bersurai raven,raut wajahnya menunjukkan kestabilan dan kedisiplinan. Lalu remaja ketiga bersurai ungu pudar,sorot mata nya yg tenang dan tajam seperti selalu mengawasi dan menjaga remaja lainnya,tarian nya sangat stabil dengan mimik wajah yg teduh."
"Remaja keempat bersurai biru muda, tariannya sangat bagus dan bahkan suara nya sangat selaras dengan remaja bersurai ungu pudar tadi. Lalu aku melihat dua remaja terakhir bersurai orange dan kuning cerah. Mereka tersenyum ke arah ku,remaja bersurai tadi memiliki raut wajah yg sangat ceria dengan tarian yg penuh energik. Sedangkan remaja bersurai kuning dengan wajah yg sangat tampan seperti pangeran,dia membuat beberapa gadis disana berteriak senang."
"Lalu setelah itu mereka menghadap ke arah ku,memandang wajah ku dan tersenyum ke arah ku. Senyuman mereka sangat tulus dan hangat,mereka memanggil nama itu. Sebuah nama yg sudah lama tidak aku dengar. Lalu ketika itu aku seperti tertarik ke sebuah lubang, didalam lubang itu sangat hitam. Tidak memiliki cahaya sedikitpun,lalu tiba tiba dihadapan ku berdiri seorang remaja bersurai hijau lumut dan memakai kacamata."
"Remaja itu mengulurkan tangannya ke arah ku, tersenyum sangat lebar sampai terlihat deretan gigi putih nya. Dia mengucapkan sesuatu pada ku. Dia bilang."
"Berjuanglah."
Kata kata yg sudah lama tidak kudengar, akhirnya menelisik masuk dan menembus hati ku. Setetes air mata lalu turun perlahan ke pipi ku, aku tersenyum lalu menjawab perkataan remaja tadi. Aku bilang
"Aku akan berjuang."
Setelah itu dia tersenyum dan berbalik pergi lalu menghilang. Sebelum dia berbalik dia melingkar kan sebuah gelang pada tangan ku.Saat itu aku kembali ke sangkar ini, sesaat aku pernah berpikir.
"Apakah itu mimpi?."
Tapi aku melihat ke arah tangan ku,aku melihat gelang tadi terpampang apik di tangan kanan ku. Lalu aku tahu yg aku lihat tadi adalah "Kehidupan yg sebenarnya,tempat dimana aku harus tinggal."
-??? Pov end-
★★★
Minggu pagi adalah jadwal dimana para idol dari semua grup terkenal akan pergi tour ke berbagai manca negara. Ketiga grup itu kini tengah berkumpul sambil sesekali bersenda gurau dengan sesama. Aura muram yg sempat melingkupi salah satu grup idol itu kini telah lenyap, tergantikan dengan aura hangat dan kebahagiaan.
Dua hari yg lalu manajer mereka mengumumkan kalau Idolish6,Trigger,dan Revale akan mengadakan sebuah tour ke berbagai negara. Tentu itu mendapat berbagai macam reaksi dari para idol, seperti kemarahan pemuda bersurai ungu muda bernama Osaka Sougo,yg nyatanya adalah rekan terdekat dari salah satu member yg telah pergi.
Tapi perlahan-lahan dengan sedikit masukan dari senpai dan juga grup rival mereka akhirnya dia menerima usulan itu. Saat ini para idol yg tengah naik daun maupun yg sudah terkenal,tengah duduk bersenda gurau di dalam pesawat yg mereka tumpangi.
"Oii tenn jangan memakan soba ku!." Teriak Gaku marah ke arah tenn.
"Cih... pelit sekali kau sobaman. Aku hanya mencicipi nya sedikit." Decih tenn kesal
"Hah?! Sedikit kau bilang? Setelah kau menghabiskan hampir setengah dari soba ku? Dan kau bilang itu sedikit?!!!." Seru Gaku
"Jangan lebay sobaman." Sarkas tenn dan asik memakan donat bersama Riku.
"Aku tidak lebay!." Balas Gaku dan menyambar salah satu donat tenn dan membuat tenn mengerang kesal.
"Oiiii!!!! Donat ku! Kembalikan sobaman!!!." Teriak tenn dan mencoba menggapai donat yg ada ditangan gaku.
"Hee~ hanya satu donat apa masalahnya? Lagi pula tadi kau menghabiskan setengah dari soba ku." Ujar Gaku santai dan sesekali meninggikan tangan nya agar tidak tertangkap tangan tenn yg mencoba meraih donat nya.
"Kauuu!!!!." Sentak tenn dan langsung menerjang Gaku
"Gaku tenn berhenti!!." Ujar Ryuu dan menarik tenn menjauh dari Gaku. Sedangkan Gaku diamankan dengan yamato.
"Oi oi yaotome kau mau mati?!." Ujar Yamato menarik Gaku menjauh dari Tenn
"Cih...aku tidak akan mati semudah itu Nikaido." Decih Gaku dan duduk ditempatnya.
"Ya ya berharap lah agar kau tidak mati semudah itu." Canda Yamato.
"Huh!." Gaku pun memalingkan wajahnya dan memakan donat tadi.
"Kouhai ku terlihat penuh energi aku sangat suka!." Ujar Momo berteriak girang dengan kamera yg ada ditangan kanan nya.
"Momo duduklah dengan tenang." Tegur Yuki dan menarik pelan Momo agar duduk dengan tenang.
"Ehehehehe.....gomen aku terlalu bersemangat." Balas Momo menggaruk tengkuknya dan cengengesan.
"Yare yare."
"Oh....sougo-kun." Panggil yuki melihat ke arah sougo yg hanya diam menatap ke arah pemandangan luar pesawat.
"Iya Yuki-san?." Balas Sougo dengan mata masih setia menatap ke arah luar.
"Berkumpul kesini lihat,yg lain seperti nya sedang bersenang-senang. Pergilah bergabung sougo-kun." Ujar Yuki dan beranjak pergi ke arah bangku sougo yg lumayan dekat lalu duduk disebelahnya.
"Aku rasa lain kali saja Yuki-san." Balas Sougo menatap sendu ke arah luar, dengan tangan kanan yg memegang ousama puding kesukaan Tamaki.
"Sougo-kun berbahagialah, Tamaki-kun tidak akan suka melihat mu seperti ini." Ujar Yuki menepuk halus pundak sougo
Sougo pun mengeratkan genggaman nya pada ousama puding,dan menoleh ke arah Yuki dengan mata yg sedikit berkaca-kaca. Lalu menundukkan kepalanya dan sedikit termenung.
"Bagaimana mungkin aku berbahagia sedangkan aku sendiri tau siapa 'pelaku pembunuh' dari Tamaki-kun." Batin sougo
"Sougo-kun!." Ujar Yuki dengan sedikit keras dan berhasil memecah lamunan sougo.
"Ah...i-iya Yuki-san?." Balas Sougo sedikit linglung
"Apa yg kau pikirkan sougo-kun? Apa ada yg sakit? Kau kurang enak badan?." Tanya Yuki menatap ke arah sougo khawatir.
"Iie....aku baik baik saja yuki-san." Balas Sougo menampakkan senyumannya.
"Baiklah jangan terlalu bersedih lagi oke,aku akan pergi ke tempat Momo dulu." Ujar Yuki menepuk pelan kepala sougo dan beranjak pergi.
"Ya yuki-san." Balas Sougo
"Gomenne Tamaki-kun." Gumam sougo menatap sendu ke arah ousama puding yg ada ditangan nya.
Mari kita beralih ke tempat si kembar dan lori. Saat ini tenn dan Riku sedang asik dengan dunia nya sendiri,membuat lori yg berada ditengah kedua nya menahan kesal. Lihat lah tenn dari Riku dari tadi asik bersuapan makanan sedangkan dirinya hanya memandangi mereka berdua.
Ingin ia melakukan itu dengan kakak nya,tapi sifat tsundere dan gengsi nya lebih besar sehingga membuat nya tidak bisa bersuapan suapan dengan kakak nya.
lori pun mendecak pelan dan membuang wajah nya ke samping untuk melihat pemandangan luar.
"Ck..."
"Kenapa lori?." Tanya Riku yg menyadari raut kesal partner nya.
"Tidak ada apa apa nanase-san." Balas lori
"Tapi wajah lori terlihat kesal." Tanya Riku polos
"Apa lori sakit?." Imbuh Riku dan menempelkan keningnya ke kening lori. Sontak perbuatan tiba tiba Riku membuat lori memerah dan berdehem pelan.
"Ukhum...a-aku tidak sakit nanase-san." Balas lori berusaha menyembunyikan semburat merah di pipi nya.
"Tapi pipi lori merah." Ujar Riku dan memasang wajah khawatir nya.
"Iie...ini hanya karena panas saja." Balas lori memalingkan muka.
"Tapi disini lama ada banyak AC lori." Ujar Riku bingung dan sedikit memiringkan kepalanya.
"Riku abaikan saja Izumi lori itu. Sini lanjut makan donat nya." Ujar Tenn menarik riku untuk duduk disampingnya.
"Humm... tenn-nii apakah disini panas?." Tanya Riku
"Tidak biarkan saja Izumi lori itu,abaikan dia mengerti?." Balas Tenn
"Baiklah tenn-nii."
"Ck..." lori pun mendecak kesal dan pergi dari sana menuju tempat perkumpulan sub unit kakak nya.
★★★
"Nii-san." Panggil lori melihat kakak nya yg sedang asik berdebat dengan Nagi.
"Ohh....lori ada apa?." Tanya mitsu dan melihat ke arah adik nya.
"Kenapa raut mu seperti itu?." Tanya mitsu melihat raut kusut dari lori
"Tidak ada apa apa." Balas lori
"Mitsu seperti Ichi sedang cemburu." Ujar Yamato menggoyang kaleng bir di tangannya.
"Cemburu?." Tanya mitsu
Yamato pun mengisyaratkan untuk melihat ke tempat Riku dan Tenn,mitsuki pun melihat ke arah bangku tenn dan Riku lalu tersenyum jahil.
"lori~"panggil mitsuki dan cake ke mulut lori
"N-niisan apa apaan ini." Balas lori dengan wajah memerah padam.
"Kau juga ingin di suapi kan? Sini buka mulut mu aaa..." Ujar mitsuki
"A-aa.." lori pun membuka mulut nya dan menerima suapan Mitsuki dengan wajah memerah.
Cekrek....
Yamato pun berhasil mengabadikan momen langka itu dan tersenyum jahil.
"Ichi~ mau oni-san suapi?." Ujar Yamato tersenyum jahil dengan tangan kanan yg memegang cookies kecil.
"Ouh... open your mouth lori." Ujar Nagi menyoraki dengan semangat.
"Tidak perlu Nikaido-san." Tolak lori dengan tegas
"Ehhh??? Nande? Padahal sama mitsu mau." Ujar Yamato
"Aku tidak ingin disuapi dengan seseorang yg berbau beer." Sarkas lori
Setelah itu Yamato pun pergi pundung ke pojokan dan ditemani dengan Nagi yg menepuk nepuk punggungnya berusaha menguatkan.
"Don't worry Yamato aku akan menerima suapan mu." Ujar Nagi berusaha menghibur.
"Nagiii..."
"Tidak usah oni-san merasa agak gimana gitu kalau menyuapi laki laki." Sambung Yamato dan bangkit dari pojokan
"Why?? Tadi Yamato juga ingin menyuapi lori bukan?." Tanya Nagi
"Sangat enak menggoda Ichi, berbeda dengan mu Nagi." Balas Yamato dan melanjutkan meminum beer nya.
"you're evil yamato." Balas Nagi sedih dan pundung ke pojokan.
"Mina-san cepat bersiap kita akan segera tiba di tujuan." Ujar Tsumugi yg baru datang dengan kinako di pelukannya.
"Myuu~"
"Oh iyaa kita mau menuju kemana?." Tanya Yuki yg baru sadar kalau dia tidak tau kemana tujuan yg mereka tuju.
"Kita pergi ke sebuah pulau kecil." Balas Tsumugi
"Wahhh..... Pulau kecil!! Tenn-nii nanti kita main air ya ya ya." Ujar Riku memekik senang dan mengguncang pelan tubuh tenn.
"Hahh....iyaa tapi jangan lama lama nanti asma Riku bisa kambuh." Balas Tenn dan berusaha menghentikan tangan Riku yg terus menerus mengguncang nya.
"Hummm~~~" Riku pun membalas dengan mengganguk senang dan menggoyangkan badan ke kanan dan kekiri.
"Ouhh....i hate hot weather desu." Ujar Nagi dan makin menunduk sedih.
"Nagi-kun tidak papa cuaca panas itu sangat menyenangkan loh,kau bisa berenang dan bermain air kalau merasa panas,ahh! dan juga memakan es serut." Balas Ryuu dengan senang mengingat apa yg nanti harus ia lakukan.
"Uhh....cuaca panas tidak baik untuk kulit mulus ku." Dengus anesagi merasa jengkel dengan sesekali menggerutu pelan di bangku belakang.
"But i'm a pinguin man,pinguin tidak tahan dengan hot temperatures desu." Balas Nagi dan memasang wajah cemburut.
"Ma...ma...Nagi nanti oni-san kasih semprotan pendingin yg pernah oni-san kasih ke Tama." Ujar Yamato sedikit keras dan membuat suasana kembali muram terutama di bangku sougo.
Pletak.......
Dan Yamato pun mendapatkan sebuah jitakan kecil di keningnya dari Yuki,dan tatapan tajam dari Momo. Yamato yg sadar apa yg ia ucapkan pun lantas meminta maaf dan duduk kembali di sebelah mitsuki.
"Gomen bukan itu maksud ku." Ujar Yamato merasa bersalah dan menundukkan sedikit kepalanya.
"Ya lain kali cobalah jaga mulut ember mu itu Nikaido-san." Ujar lori pedas
Yamato pun mengelus dada mencoba untuk sabar. "Sabar sabar." Batin nya.
Setelah beberapa saat akhirnya pesawat berhasil mendarat dengan selamat di pulau terpencil itu.
★★★
Saat ini para idol dan juga manajer mereka tengah berjalan sambil menenteng tas di pundak nya masing masing,mereka menuju ke arah sebuah vila kecil yg ada di dalam hutan.
"Oni-san lelah kapan kita akan sampai?." Tanya Yamato menghembuskan nafas lelah dengan membawa banyak barang di pundak dan juga dikedua tangan nya.
"Sebentar lagi menurut peta mansion nya ada di sekitar sini." Balas Tsumugi dengan mata yg masih fokus dengan peta yg ia pegang.
"Hah....kalian sangat enak ya barang nya dibawakan oleh kami berdua." Cibir Gaku yg juga membawa banyak tas.
"Cih....kalian adalah leader nya kan? Anggap saja itu adalah bagian dari tugas seorang leader." Balas Tenn
"Oi oi oi.....tugas leader bukan membawakan barang barang mu dasar bocah pendek!." Ujar Gaku mendengus kesal dan sedikit memperbaiki tas milik tenn yg hampir jatuh.
"Oii siapa yg kau sebut pendek dasar ubanan!!!!." Teriak tenn dan mitsuki serentak
Puk....
"Sudahlah yaotome tidak ada gunanya melawan mereka berdua." Ujar Yamato menepuk pelan pundak Gaku
"Lihat aku juga membawa banyak barang." Sambung nya lagi menunjukkan tas warna merah,kuning,biru muda,dan orange.
"Cih....andaikan pasutri yg asik bermesraan itu juga membawa barang mereka." Gerutu Gaku yg menenteng tas bertuliskan tulisan Tenn,Yuki,Momo dan Tsumugi.
"Ada masalah Gaku-kun?." Tanya Yuki dengan senyum tidak berdosa.
"Sangat sangat sangat tidak ada senpai." Balas gaku jengah dan mempercepat langkah nya.
★★★
Setelah beberapa saat perjalanan akhirnya mereka sampai di sebuah mansion megah dan arsitektur yg antik. Mansion ini memiliki warna coklat perpaduan putih,dan memiliki tiga lantai.
Lantai satu diisi dengan dapur,ruang tamu, ruang rapat,kebun binatang mini dalam ruangan serta akuarium yg mini,dan ada gudang pertama. Lantai kedua diisi dengan empat belas kamar lengkap dengan kamar mandi,lalu ada ruang olahraga dan juga tempat kesehatan.
Lantai ketiga diisi dengan perpustakaan besar,kamar tamu,kamar para pelayan,ruang kesenian yg berisi banyak lukisan,piano,gitar,biola,dan alat musik lainnya. Dan terakhir ada gudang kedua yang berisi alat alat kebersihan dan juga beberapa lukisan yang sudah usang.
Sedangkan dibelakang mansion terdapat rumah kaca yang terdapat berbagai jenis bunga dan berbagai macam sayuran. Sedangkan diluar rumah kaca terdapat kolam renang yang diisi dengan beberapa wahana air.
"Sugoi ne." Ujar Mitsuki dengan mulut terbuka lebar dan mata yg berbinar.
"Humm! Mitsuki lihat! Disana ada kolam berenang." Balas Riku dan menunjuk ke arah kolam renang.
"Riku kau tidak boleh berenang." Ujar Tenn dan menahan tangan riku agar tidak melompat masuk ke arah kolam renang.
"Nanase-san ingat asma mu!." Sambung lori dan menatap intens kearah Riku
Riku pun menggembungkan sebelah pipi nya dan memasang pose kesal yg terlihat imut di mata lainnya.
"Mouu....itu tidak boleh,ini tidak boleh,semua nya tidak boleh! Hmpptt!." Balas riku dan menepis tangan tenn lalu masuk dengan cepat ke mansion.
"Hahh....anak itu." Gumam Tenn dan menyusul riku diikuti dengan lori dibelakangnya.
"Jaa....aku dan yaotome mau menaruh barang-barang,kalian mau melakukan apa?." Tanya Yamato
"Hmm...mungkin aku dan Tsunashi-san akan membersihkan mansion itu." Balas Sougo dan menatap Tsunashi-san meminta persetujuan.
"Ah... Ide bagus sougo-kun,kita harus membersihkan mansion ini agar asma Riku-kun tidak kambuh." Balas Ryuu
"Kalau gitu aku mau memasak untuk makan siang nanti bersama manajer." Ujar Mitsuki dan diangguki oleh Tsumugi
"Kalau begitu hanya tersisa kalian berdua saja senpai dan juga manajer trigger. Kalian mau melakukan apa?." Tanya Yamato melirik ke arah tiga orang yang saling berpandangan.
"Aku dan Yuki akan membersihkan rumah kaca nya." Balas Momo dan menarik Yuki ke arah rumah kaca
"Lalu Anesagi-san mau melakukan apa?." Tanya Gaku
"Hah...aku akan membersihkan kolam renang saja bersama dengan pange- maksudku Nagi-kun." Balas anesagi dan sedikit berdehem dengan pipi yang agak merona.
"Ohh!! Aku tidak bisa membiarkan seorang lady membersihkan kolam renang." Ujar Nagi dengan tangan membentuk tanda silang.
"Ya ya...terserah kalian kami pergi." Ujar Yamato dan Gaku serempak lalu menyusun barang ke mansion.
"Aku juga harus memasak dengan manajer,ayo manajer kita harus memasak banyak." Imbuh Mitsuki lalu masuk diikuti dengan Tsumugi
"Aku dan sougo-kun juga harus banyak membersihkan banyak tempat seperti nya." Ujar Ryuu melihat ke arah mansion besar ini.
"Sougo-kun kau tidak apa apa harus membersihkan semua ini dengan ku?." Tanya Ryuu sembari berjalan ke mansion.
"Hun! Aku tidak papa Tsunashi-san, aku bahkan bisa membersihkan satu gedung kalau dengan mu." Balas Sougo dilengkapi dengan semangat yg membara karena bersama idola nya.
"Ahahahaha....kalau satu gedung aku tidak akan sanggup." Balas Ryuu tertawa canggung
"Iie....aku lah yg akan membersihkan seluruh gedung itu,aku tidak bisa membiarkan tangan idol mu tercemar oleh debu!." Ujar sougo makin mengeluarkan aura fan boy nya.
"S-sougo-kun aku rasa itu tidak perlu." Ujar Ryuu menggelengkan kepalanya
"Nanti kau bisa sakit kalau membersihkan satu gedung." Imbuh nya lagi menatap khawatir ke arah sougo
"T-tsunashi-san mengkhawatirkan kondisi ku!!." Batin sougo dengan otak yang mulai error
"Sougo-kun??? Daijoubo desu ka???." Ujar Ryuu panik
"Daijoubo Tsunashi-san ayo kita bersihkan mansion ini ouu!!." Balas Sougo dan mengangkat satu tangannya ke atas.
"O-ouuu!!!." Balas Ryuu ikut mengangkat satu tangan nya ke atas
"Setidaknya sougo-kun sudah mulai ceria kembali." Batin Ryuu
-Tempat Momo dan Yuki-
"Momo hati hati nanti terjatu-"
Buk...
"Lihat apa yang ku bilang." Sambung Yuki dan segera membantu Momo yang terjatuh kedalam sebuah lubang yang ada di sekitar pohon besar.
"Ehehehe gomen yuki." Balas Momo dan mengulurkan tangan nya dari dalam lubang.
"Sebentar aku akan mencari tangga atau tali." Ujar Yuki dan segera pergi dari sana.
"Okey."
"Humm~~ kenapa ada lubang besar disini ya? Ah! Ada yang menjanggal disini." Gumam Momo dan mencoba menggali gundukan tanah
Srek....srek...srek...
"!!!"
Momo pun terperanjat dari duduk nya dan menatap takut ke arah gundukan tanah yang ia gali,dengan tangan bergetar dia berusaha untuk menggali lebih dalam dan mendapatkan potongan tangan manusia. Tangan itu sudah berlumur darah dan memiliki jari yang tidak lengkap,bahkan terdapat bekas beberapa goresan pisau disana.
"A-a...y-yukiiii!!!!!!!!." Teriak Momo panik dan berusaha untuk naik ke atas dengan badan yang gemetar.
"Yuki!!Yuki!!! Hiks...cep-cepat datang!! YUKII!!!." Teriak Momo makin histeris dengan air mata yang sudah mengucur bebas di muka nya.
Yuki yang datang dari kejauhan dengan membawa tangga pun terkejut karena teriakan Momo dan segera berlari menuju tempat Momo.
"Momo?? Ada apa??." Balas Yuki dari atas lubang dengan raut panik
"Y-yukii! Hiks...d-disana! disana ada tangan manusia!." Ujar Momo panik
"Hah??! Tunggu aku akan menurunkan tangga,menjauhlah sedikit dari situ Momo." Balas Yuki dan mengambil tangga lalu menurunkan secara perlahan dari atas.
"Hiks..hiks..hu..y-yuki... cepat..aku takut."
Yuki pun dengan sigap menuruni anak tangga lalu memeluk Momo yang tengah menangis dan mengusap lembut rambut Momo.
"Sstt...yosh...yosh...tenanglah Momo sekarang aku ada disini." Balas Yuki
"Yuki....di-disana." tunjuk Momo ke arah tangan yang sudah ia gali tadi
Yuki pun mendekat ke arah tangan itu berada dan memperhatikan nya,nampak selain bekas goresan pisau tangan itu juga sedikit membiru dipergelangan tangan,dan ada tusukan yang dalam dari benda tajam. Bahkan jari telunjuk,manis,dan ibu jari nya telah hilang. Yuki pun menelan ludah nya sendiri dan mengambil ponsel nya untuk menghubungi yang lain.
"M-momo ayo kita keluar dulu dari sini ya? Mari bersihkan tubuh mu,sebentar lagi yang lain akan ke sini." Ujar Yuki memeluk Momo berusaha menenangkan nya.
"H-hun...y-yuki bagaimana kalau masih ada potongan tubuh yang lain??? Apa jangan jangan disini memang ada yang tidak beres." Ujar Momo dan menaiki satu persatu anak tangga dengan kaki yang bergetar.
"Aku tidak tahu untuk sekarang ayo kita panggil yang lain dan hubungi okarin." Balas Yuki dan ikut naik ke tangga.
"Duduk lah di kursi itu Momo." Sambung Yuki dan mengarahkan Momo ke kursi yang tidak jauh dari lubang itu.
Momo pun menganggukkan kepalanya dan berjalan ke kursi tadi,lalu memperhatikan isi dalam dari rumah kaca ini.
Tampak sangat indah dan menawan dengan beberapa aliran air kecil dan juga bunga-bunga yang indah,bahkan ada pohon pohon yang besar membuat kesan semakin rindang dan udara yang sejuk.
Di rumah kaca ini bahkan terdapat air terjun mini yang mengaliri bunga dan pohon yang ada disini.
"Tampak sangat terawat,apa ada orang yang merawat rumah kaca ini?." Batin Momo.
"Tapi bukan kah ini pulau kecil? Bahkan kami saja hanya pergi tour walau sebentar disini. Tidak ada tanda orang disekitar sini,kecuali tempat pesawat kami mendarat tadi. Lagi pula memang ada orang yang mau merawat rumah kaca ini secara gratis?." Gumam Momo dan memegang dagu nya.
"Memang ada yang aneh disini." Sambung Momo sedikit mengerutkan keningnya.
"Eh! Ada yang aneh!." Ujar Momo sedikit berteriak dan berhasil membuat Yuki yang sedang melamun menjadi kaget.
"Momo? Kenapa kau berteriak seperti itu?." Tanya Yuki
"Ah! Yuki tidak kah kau merasa aneh?." Tanya Momo
"Huh? Aneh? Sedikit." Balas Yuki dan ikut duduk di sebelah Momo.
"Kalau dipikir-pikir rumah kaca ini terlihat sangat terawat bukan." Imbuh Yuki memperhatikan sekitar.
"Ya dan untuk ukuran rumah kaca yang ada di tengah hutan ini agak aneh Yuki." Balas Momo
"Bukan sedikit tapi memang aneh Momo. Di pulau ini hanya ada sedikit orang,bahkan orang orang hanya ada di bandara tempat kita mendarat. Sepanjang jalan kita tidak melihat rumah pemukiman warga,atau tempat wisata lainnya. Dan rumah kaca ini terlihat sangat terawat,tadinya aku pikir akan berantakan karena rumah kaca ini berada di tengah hutan yang tidak berpenghuni." Ujar Yuki memulai analisis nya.
"Ya! Dan juga kenapa ada mansion besar dan mewah ditengah hutan? Terutama dipulau kecil ini. Aku juga sedikit penasaran siapa yang menyarankan kita agar tour kesini?." Sambung Momo
"Aku tidak ada diberitahukan oleh okarin siapa yang menyuruh kita supaya tour kesini." Balas Yuki
"Aku rasa bukan hanya kita yang ada disini Momo hah..." Imbuh nya lagi dan menghela nafas lelah.
"Yuki ayo kita pergi tour ketempat lain saja." Ujar Momo menatap harap ke Yuki.
"Tidak bisa Momo,tadi aku mencoba untuk menghubungi okarin dan ternyata disini tidak ada sinyal." Balas Yuki memijit pelipisnya.
"Uhhh....cih seharusnya kita tidak menerima tour ini,terutama disini ada yang aneh. Aku khawatir dengan para kouhai kita nanti." Ujar Momo mendecih kesal.
"Kita harus cepat pergi dari sini." Sambung Yuki mengepal erat tangan nya.
-Tempat Mitsuki dan Tsumugi sesaat sebelum kejadian Momo dan Yuki-
"Mitsuki-san ini kecap nya." Ujar Tsumugi memberikan kecap ke tangan Mitsuki.
"Hai'i Arigatou manajer,ah! Dan tolong panaskan minyak nya lalu tata meja untuk kita makan nanti." Balas Mitsuki dan asik dengan masakan nya.
"Hun! Wakatta." Ujar Tsumugi dan pergi memanaskan minyak,lalu mencari alat makan di lemari yang terletak tidak jauh dari meja makan.
"Hum~ hum~ dimana piring,gelas,garpu dan sendok nya?." Gumam Tsumugi mengobrak abrik isi lemari tempat penyimpanan alat makan.
"Ah! Sudah tertutup debu,nanti harus dibersihkan lagi." Ujar Tsumugi dan membersihkan beberapa debu yang menempel lekat di piring yang ia pegang.
Saat Tsumugi sedang asik membersihkan piring dan alat lainnya dari debu,ia tidak sengaja menyenggol meja yang ada di dekat lemari dan membuat vas yang ada di atas meja tersebut terjatuh lalu pecah.
Prank ...
Mitsuki yang sedang asik menggoreng ikan pun terkejut dan mematikan kompor lalu berlari ke tempat Tsumugi.
"Manajer???!! Ada apa?! Apa yang pecah?!." Tanya Mitsuki panik dan melihat vas besar bewarna biru dengan ukiran yang membentuk pisau pisau kecil bewarna emas keperakan.
"Vas?!! Manajer kau merusak properti orang lain." Sambung Mitsuki dengan wajah panik ,dan mengambil satu pecahan dari vas tersebut.
"Gomennasai Mitsuki-san aku tidak sengaja menyenggol meja ini dan membuat vas nya jatuh." Balas Tsumugi memainkan jari jemarinya.
"Hah... Apa manajer sudah mulai ketularan magic hand milik Riku huh?!." Imbuh Mitsuki mendengus pelan.
"Gomennasai."
"Ya sudah lupakan itu ayo bersihkan pecahan vas ini nanti kita beritahu kan pada Yuki-san." Ujar Mitsuki dan mengambil sapu dan sekop
Tsumugi pun mengambil salah satu pecahan kaca itu dan berdecak kagum,akan ukiran indah dan warna vas yang sangat mempesona.
"Kalau dipikir-pikir ukiran dan warna vas ini sangat indah ya Mitsuki-san." Ujar Tsumugi masih membolak-balik pecahan vas
"Soudane...ukiran ini membentuk seperti pisau pisau kecil yang banyak." Balas mitsuki yang ikut memperhatikan.
"Hun! Ah! Mitsuki-san lihat yang ini berbentuk tiang yang tegak lurus." Ujar Tsumugi
"Eh?? Coba aku lihat." Balas Mitsuki dan mengambil pecahan vas lainnya dari tangan Tsumugi.
"Ahh! Mitsuki-san hati hati nanti pecahan nya menusuk tangan mu." Ujar Tsumugi panik
"Tidak papa~ kan ada manajer yang akan mengobati luka ku hahahahaha." Balas Mitsuki tertawa agak keras.
"Mouu!! Mitsuki-san berhenti menggoda ku." Ujar Tsumugi dengan muka yang memerah.
"Eh? Nande? Ah~ jangan jangan hanya Riku yang boleh menggoda mu ya manajer~" balas Mitsuki lengkap dengan seringai jahil
"I-iie....lupakan! Ayo bersihkan ini,dan Mitsuki-san harus memasak bukan?." Imbuh Tsumugi masih dengan wajah yang memerah padam dan mendorong Mitsuki masuk ke dapur
"Hahahahaha....hai'i hai'i aku pergi masak dulu,bersihkan yang bersih manajer. Kalau ada apa-apa bisa memanggilku." Ujar Mitsuki tertawa riang dan menyimpan serpihan vas tadi dan melanjutkan kegiatannya yang tertunda.
"Hun!."
Setelah beberapa saat akhirnya Mitsuki dan Tsumugi pun telah menyiapkan makan malam dan membereskan kekacauan nya. Mitsuki pun menarik salah satu bangku dari meja makan dan duduk lalu menghela nafas lelah setelah memasak banyak makanan. Ia mengeluarkan serpihan vas tadi dan mengangkat nya ke atas sambil memutar serpihan itu.
"Kalau dipikir-pikir tiang ini tegak lurus dan dikelilingi dengan ribuan pisau kecil,ukiran yang unik ya." Batin Mitsuki dan menyimpan serpihan vas.
Tsumugi pun datang membawakan minuman untuk mereka berdua dan memberikan nya pada Mitsuki.
"Mitsuki-san ayo minum dulu,pasti melelahkan bukan." Ujar Tsumugi dan memberikan segelas lemon dingin.
"Arigatou manajer ngomong ngomong yang lain masih belum siap mengerjakan tugas mereka?." Tanya Mitsuki dan meneguk lemon dingin.
"Sepertinya belum tadi Anesagi-san dan Nagi-san masih menyikat kolam renang, sedangkan Tsunashi-san dan sougo-san masih membersihkan lantai dua untuk kamar. Yaotome-san dan yamato-san masih membereskan barang barang,sedangkan lori-san,riku-san,dan Kujou-san masih berada dalam kamar." Ujar Tsumugi
"Hoo~~ lama juga mereka di kamar,oh lalu revale dimana?." Ujar Mitsuki bingung
"Ah iya revale-san kalau tidak salah membersihkan rumah kaca." Balas Tsumugi
Tring.....
"Ah baru saja di bicarakan." Gumam Mitsuki dan mengangkat smartphone nya yang berbunyi.
"Moshi Moshi? Yuki-san? Ada apa?."
"Mitsuki-kun tolong panggil semua orang kesini ya. Ke rumah kaca ada yang perlu dibicarakan."
"Ah...souka baiklah aku akan memanggil yang lain."
"Arigatou dan bawalah air minum kesini."
"Hai'i"
Tut ..Tut ..
"Kenapa Yuki-san menelpon Mitsuki-san?." Tanya Tsumugi
"Yuki-san menyuruh kita ke rumah kaca,manajer tolong panggilkan lori,Riku,dan Kujou. Aku akan memanggil yaotome dan yamato-san. Nanti kalau manajer bertemu Tsunashi-san dan sougo sekalian suruh ke rumah kaca." Komando Mitsuki dan dibalas anggukan serius dari Tsumugi.
"Hai'i perintah dimengerti haha." Balas Tsumugi dan mengangkat tangan membentuk hormat lalu terkekeh kecil
Dengan cepat Tsumugi pergi ke kamar dan memanggilnya lori,riku,dan Tenn. Kebetulan juga terdapat Ryuu dan sougo yang sedang membersihkan kamar lain. Akhirnya mereka pergi bersama ke rumah kaca.
Sedangkan Mitsuki kini berjalan di lorong lorong mansion sambil celingukan mencari Gaku dan Yamato. Nampak dari kejauhan dua orang bersurai ubana-perak dan lumu-hijau sedang asik beradu argumen. Sambil sesekali mendorong atau mencibir remeh terhadap sesama dua makhluk nist-
"Eh Nikaido kok rambut mu kek lumut sih." Ujar Gaku berusaha memancing emosi orang disampingnya.
"Hah?! Biarin dari pada ubanan." Balas Yamato dengan santai nya dan mengorek telinga nya
"Cih dasar lumut."
"Cih dasar kang tertolak."
"Hah?! Tua Bangka."
"Aduh kakek perlukah rambut nya aku semir jadi warna hitam?."
"Diam dasar rumput jomblo."
"Lebih baik dari pada gagak ubanan."
"Heh gini gini aku jadi Dakareta Otouko."
"Iya ngomong nya Dakareta Otouko tapi ditolak dua kali dalam lima menit pfttt."
"Biarin dari pada lahir di hari kasih sayang tapi kek orang kurang belaian."
"Hah?!! Siapa yang kurang belaian jelas jelas situ yang sangat kurang belaian sampe genit ke manajer ku."
"Bukan genit tapi pdkt."
"Halah ngeles pdkt in tuh sanchou."
"Ogah ku masih waras."
"Kirain udah belok."
"Situ kali yang belok, nengok Nanase pakai baju maid aja langsung mimisan."
"Hah?! Oiii yaotome kau saja juga ikut mimisan pas nengok riku pakai baju kelinci."
Beberapa saat setelah Yamato menyebutkan rahasia yang hanya mereka tau,muncul lah aura gelap di belakang mereka yang berasal dari mitsuki yang kini memegang panci.
"Ohhh~ jadi gitu ya tingkah kalian." Ujar Tsumugi tersenyum sadis dengan panci ditangan kanan.
"Bagus bagus lanjutkan dan kalian akan bersilahturahmi dengan pochi-chan milikku." Sambung Mitsuki dengan aura makin gelap.
"M-mitsu ini semua salah paham tenanglah okey." Ujar Yamato dan mulai beringsut mundur dengan keringat dingin yang telah mengucur deras.
"Y-ya izumi-ani kami hanya membual saja." Sambung Gaku yang merasa alarm bahaya di kepalanya
Pletak...jreng...tuk..pak...buk...
"Fiuh~" ujar Mitsuki menghembus pochi-chan miliknya dengan seringai senang.
Sedangkan Yamato dan Gaku kini sudah tepar di lantai dengan kepala yang benjol dan beberapa lebam di wajah mereka.
"Cepat pergi kerumah kaca atau kalian akan kembali bersalaman dengan pochi-chan." Ujar Mitsuki dan menyeret gaku.
"Hahh....mitsu sekarang bahkan sudah menamai panci kesayangan dengan nama pochi-chan." Ujar Yamato lirih dan menggelengkan kepalanya karena merasakan pusing yang teramat.
"Yahh~~ setidaknya akan kubiarkan untuk kali ini." Ujar YSC lengkap dengan seringai nya.
"Mission starts first target Izumi Mitsuki." Imbuh YSC menyeringai mengerikan
"Kita lihat berapa lama kau bertahan Mitsuki."
The Hunt Begins. Let's have fun
Izumi Mitsuki's Locked Target
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Gomennasai Mina-san
Ara cuman bisa up satu chapter dulu,karena ada kendala di dunia rl Ara.
Hontouniii Gomennasai //bungkuk//
Nantikan chapter selanjutnya~
Jaa nee~~ //lambaikan tangan//
Memo : pochi-chan adalah nama dari panci Mitsuki.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top