Secret Room
Happy reading 😆
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Bosaannn~" ujar seorang berambut biru langit itu merebahkan diri ke rumput hijau yang empuk "humptt! Mikki ahoo~ seharusnya langsung kabur saja cihh" imbuh nya mengerucutkan bibir kesal.
"Aww! Ittai!" Seru nya memegang dahi yang memerah dan menatap surai orange yang menyentil dahi nya. "Uwaa!!! Mikki!" Jerit remaja biru langit tadi dan menerjang Mitsuki.
"Uwa-" Mitsuki terhuyung kebelakang dan terjatuh "Aho! Lepaskan pelukan nya tamaki,s-sesak" imbuh Mitsuki meronta-ronta mencoba melepaskan pelukan erat dari Tamaki.
"Ehehehe...ureshi yoo Mikki! Akhirnya aku ada teman disini" Balas Tamaki dan menampilkan senyum cerah nya,lalu melepaskan pelukan erat itu. "Hahahaha...yosh yosh,sekarang kau tidak akan sendirian lagi" Ujar Mitsuki dan bangkit lalu menepuk-nepuk celana nya yang di lengket dengan rumput.
"Dokorode,ini dimana?" Imbuh mitsuki dan mengedarkan pandangan ke sekitar.
"Humm?" Tamaki memiringkan kepalanya "Alam baka?" Imbuh Tamaki dan mengacak rambutnya. "Mouu! Entahlah Mikki,ketika aku mati tiba-tiba saja aku terbangun disini" ujar Tamaki santai dan duduk di bawah pohon rindang.
"Hee...kau tidak tahu???!" Seru Mitsuki dan mengurut dahi nya.
"Demo sa,aku bisa melihat kalian dari sini" Ujar tamaki berguling-guling di bawah pohon.
"Melihat kami?" Ulang Mitsuki bingung dan ikut duduk di sebelah Tamaki.
"Hun! Aku bisa melihat keadaan kalian setelah aku mati, bagaimana sou-chan sangat depresi dan juga kalian yang sedih" Balas Tamaki dan duduk dengan kaki bersila.
"Ah..." Mitsuki menatap Tamaki yang murung,dia tersenyum dan menepuk kepala Tamaki berulang-ulang.
"Yosh...yosh..jangan sedih Tamaki,semua orang juga sudah mulai bisa menerima kematian mu. Sougo pun juga" Ujar Mitsuki menenangkan dengan nada lembut nya.
Tamaki menolehkan kepalanya ke samping,dia tersenyum hangat dan menerjang Mitsuki "Mikki! Aitakatta yo, Arigatou telah menemani ku disini Mikki" seru tamaki dan menduselkan kepala nya ke bahu Mikki untuk menghirup aroma salah satu member yang sangat ia rindukan.
Mitsuki terkekeh kecil dan membalas pelukan Tamaki "Iiyo.. Arigatou mo Tamaki,kau sudah berjuang ya" Balas Mitsuki tersenyum hangat.
Mereka melepaskan pelukan nya dan menatap hamparan langit biru "Mikki" Panggil tamaki. Mitsuki menoleh "Kenapa Tamaki?" Balas Mitsuki. Tamaki menatap sendu ke arah langit,ia memejamkan mata nya sebentar dan menatap balik Mitsuki.
"Soal YSC" ujar Tamaki lirih,Mitsuki menunduk dalam dan menghela nafas panjang lalu menatap manik biru langit milik Tamaki.
"Maa... sangat mengejutkan ya,tidak ku sangka kalau ialah pelaku nya. Dan,kita juga tidak bisa menolongnya" Balas Mitsuki tersenyum sendu.
"Ku harap yang lain juga menyadari kejanggalan yang terjadi padanya" Imbuh mitsuki dan menutup mata lalu bangkit dan merenggangkan badan.
Tiba-tiba| angin berhembus kuat,daun dan rumput sekitar ikut bergoyang kencang, Mitsuki mengedarkan pandangan bingung dengan perubahan mendadak yang terjadi di sekitar. Tamaki yang menyadari kebingungan Mitsuki pun tersenyum "Sudah waktunya Mikki,kita akan melihat keadaan yang lainnya" Ujar tamaki
"Keadaan yang lain?" Ulang Mitsuki yang masih bingung, lalu sebuah layar besar timbul di hadapan mereka. Seperti sebuah kaset, terlihat lah keadaan para member yang lainnya.
"Seperti sebuah film" Imbuh mitsuki menganga tak percaya,dan menepuk pipi nya.
"Mikki jangan menepuk pipi mu,inilah yang ku maksud dengan melihat keadaan kalian. Awal nya aku juga bingung ini layar apa,tapi setelah melihat nya aku tau. Layar ini berfungsi untuk melihat keadaan member kita yang masih hidup,serta semua rencana dari YSC" Jelas Tamaki dan duduk manis,ia menepuk tempat di sebelah nya mengisyaratkan agar Mitsuki duduk di sampingnya.
Mitsuki pun berjalan dan duduk di sebelah Tamaki. "Mari kita melihat keadaan yang lainnya,pasti lorin sedih karena Mikki tidak ada" Ucap Tamaki
Mitsuki tersenyum lembut "Iie...adik ku itu kuat,aku yakin saat ini dia tengah berkumpul bersama member lain untuk mendiskusikan pelaku nya" Balas Mitsuki terkekeh. Tamaki yang melihat itu pun ikut tersenyum,lalu kedua manik mata yang saling berbeda warna itu fokus melihat kedepan mereka.
Layar dimana semua perbuatan YSC akan terekam,layar kebenaran itulah sebutan dari layar itu.
***
"lori kau baik-baik saja?" Tanya Riku menatap cemas ke arah lori yang sedari tadi hanya menunduk. lori menolehkan kepalanya menghadap Riku,ia tersenyum sendu. Jelas sekali terlihat di mata nya masih terdapat kesedihan yang teramat besar. Tentu saja,siapa juga yang tidak sedih di tinggal oleh saudara nya sendiri.
"Mungkin" balas lori lirih, Riku menatap ke arah tenn dan berkomunikasi anak kembar. Seakan tahu apa yang di maksud oleh Riku,tenn berjalan mendekat ke arah lori dan menepuk kepala lori pelan. Kegiatan yang di lakukan oleh nya berhasil menarik perhatian sekitar,bahkan Gaku saja ternganga lebar dan menatap tak percaya ke arah tenn.
Tenn yang merasa di tatap aneh oleh sekitar langsung melemparkan tatapan tajam nya, "Huh..aku melakukan ini hanya karena pesan dari Izumi Mitsuki. Jangan berpikir macam-macam Izumi lori" Ujar tenn sembari membuang muka mencoba menahan malu.
lori tersenyum kecil, dia berdiri dan langsung memeluk erat tenn,mereka sempat terhuyung kebelakang dan di tahan oleh ryuu. "Biarkan aku seperti ini beberapa saat" Ujar lori menenggelamkan wajahnya di tengkuk tenn.
Tenn pun hanya diam dan membalas pelukan lori,bahkan sesekali mengusap punggung lori memberikan kekuatan. Begitupun yang lainnya,hanya diam memandang.
Beberapa saat berpelukan,lori melepaskan pelukannya lalu membuang muka yang terlihat memerah. Tenn menyunggingkan senyum miring dan menggoda lori "Hee~ tidak ingin menambah pelukan hangat nya Izumi lori" ujar Tenn,lori pun mendecak kesal "Diamlah Kujou-san,dan a-arigatou" sambung lori tergagap dengan wajah yang memerah penuh.
Tenn hanya tersenyum dan kembali duduk di kursi nya,di lihatnya Riku merentangkan tangan lebar kehadapan. Berpura-pura tidak mengerti maksud dari Riku,tenn memiringkan kepalanya "Kenapa kau merentangkan tangan begitu Riku?" Tanya Tenn berpura-pura.
Riku pun menggembungkan sebelah pipi nya "mouu...tenn-nii hanya memeluk lori?" Balas Riku bersidekap dada dan memasang muka merajuk. Tenn pun terkekeh dan memeluk Riku "Ternyata Riku bisa cemburu ya" Imbuh tenn sembari memeluk dan mengusap rambut Riku.
Riku pun membalas pelukan tenn,mereka berdua mengeluarkan aura kelap-kelip yang membuat lori merasa iri. "Ekhemm.." lori pun berdehem dengan keras untuk menyadarkan si kembar.
"Jangan pamer persaudaraan disini Kujou-san dan nanase-san" Imbuhnya mendengus kesal.
"Bilang saja kau iri Izumi lori" balas Tenn cuek dan duduk tenang di samping Riku.
"Huh siapa yang iri?" Balas lori.
"Maa..maa... lori-kun Tenn-kun sudah cukup,jangan bertengkar lagi. lori-kun ada yang ingin kau bicarakan bukan?" Sela yuki agar perdebatan tidak semakin panjang.
"Ah...soal itu,aku mendapatkan petunjuk soal YSC" Ujar lori,semua orang menatap serius ke arah lori,kecuali YSC yang sedang menyamar. Ia malah menyunggingkan senyum dan meremas gelas.
"Heh...berani sekali ya Izumi lori"
"Apa itu lori-kun?" Tanya ryuu,lori menatap lurus ke arah semua teman nya. Lalu pandangan nya jatuh kepada Gaku. "Yaotome-san,bisa kau jelaskan kepada kami?" Ujar lori dengan nada datar dan raut muka yang dingin.
Semua orang menoleh ke arah Gaku dengan tatapan terkejut, Nagi bangkit dari duduk nya dan mencengkram erat kerah baku Gaku. Gigi nya bergemeletuk menahan amarah,serta mata yang menatap tajam ke Gaku.
"Apa maksudnya itu Yaotome-shi?" ujar Nagi penuh dengan penekanan di setiap perkataan nya. Gaku hanya diam,tidak membuka mulut. Menatap dalam ke mata biru milik Nagi. Ia membuang muka ke samping dan menggigit bibir bawahnya.
"Nagi lepaskan yaotome" bujuk Yamato dan memegang tangan Nagi. Nagi menepis tangan Yamato dan membentak nya "Apa kau tidak merasa sedih Yamato??!" Bentak Nagi dengan dada yang naik turun mencoba menahan amarah yang akan keluar.
Yamato terdiam dan menatap Nagi dengan serius "Mana mungkin aku tidak sedih bodoh, seharusnya karena itulah kita harus mendengarkan penjelasan dari Yaotome" Balas Yamato dan menatap lembut Nagi.
"Kita tidak boleh berpecah belah nagi,ingat lah untuk harus selalu berkepala dingin" Imbuh nya dan menepuk-nepuk pundak Nagi mencoba menangkan.
Nagi pun menarik nafas lalu membuang nya,dan menatap ke Gaku. "Jelaskan Yaotome-shi" Ujar Nagi sedangkan Yamato hanya diam menatap Gaku.
"Gaku itu tidak mungkin betul kan? Bukan kau kan Gaku" sambung Ryuu yang mulai mendekat.
"Katakan kalau itu bukan kau Gaku" Imbuh tenn yang sekarang memegang erat tangan Riku. Riku melihat tangan nya yang di genggam sangat kuat oleh Tenn,ia tau kalau sekarang kakak nya itu tengah mencoba menahan emosi nya dan tetap tenang.
Riku pun mengelus tangan tenn untuk merilekskan. Gaku pun bangkit dari duduk nya,ia berjalan ke arah dapur dan mengambil sesuatu.
Kembali dari dapur Gaku menyerahkan kotak tadi ke hadapan lori,lori menaikkan alis nya heran "Apa ini Yaotome-san?" Tanya lori.
"Kue buatan izumi-ani" Balas gaku,lori pun terkejut ia membuka kotak tadi dan menemukan sebuah bingkisan kue berbentuk kelinci atau maskot kesukaan nya,yaitu Usamimi Friend.
Disebelah bingkisan kue tadi terdapat sebuah surat,lori mengambil surat tadi. Dia pun membuka nya.
Untuk adik ku tersayang
Hey lori...
Kesehatan mu bagaimana?
Ku harap tetap bagus,dan tetaplah becus dalam mengurus member kita.
Makanlah yang banyak,
Itu jangan hanya satu makanan.
Tapi semua makanan.
Oh iya...album zero ku jangan di buang ya,tidak boleh!.
Kalau di buang cukup satu album saja.
Teruslah berjuang dan jangan menyerah. Waktuku tidak banyak.
lori aku menyayangimu,serta member yang lainnya.
lori di kehidupan selanjutnya,kalau kita terlahir kembali,tetaplah menjadi adik ku ya.
Adik ku yang manis dan imut,aku menyayangimu.
Ini kue buatan ku! Ku harap kau menyukainya.
-Izumi Mitsuki-
lori mengerutkan keningnya,ia melihat kue itu.
"Ada yang aneh dengan pesan Nii-san" batin lori.
"Jelaskan maksud dari ini Yaotome-san" Ujar lori.
"Sudah kau melihat pesan nya?" Tanya Gaku.
"Makanlah kue itu nanti,dan aku bukanlah pelaku nya" Imbuh Gaku lalu naik ke lantai dua.
Sougo menatap kearah Gaku dan lori bergantian,ia menggigit bibir bawahnya dengan kuat. Setelah itu lori beranjak dari duduk nya,dia berjalan menuju keluar. "lori!" Panggil Riku.
"Mau kemana?? Berbahaya pergi sendirian" Sambung riku.
lori tersenyum kecil "Daijoubu nanase-san,aku hanya akan menenangkan pikiran sebentar" balas lori dan menutup pintu ruang tamu.
Ryuu pun menyusul Gaku yang pergi ke kamar nya,Yamato menarik Nagi menjauh dari sana,sedangkan Momo,Yuki,Riku,tenn dan sougo hanya diam di ruang berkumpul.
***
lori berjalan mengelilingi rumah kaca di mansion itu "Kebun mawar?" Gumam lori dan berjalan masuk ke dalam nya.
Di lihat nya terdapat berbagai jenis mawar,dan semua mawar itu terawat dengan baik. lori menyusuri jalan setapak yang di buat di tengah kebun mawar itu.
"Banyak sekali jenis mawar disini,ada mawar merah,pink,kuning" Ujar lori mencoba menyentuh salah satu mawar.
"Aneh...semua mawar mawar ini--" lori kembali menyentuh mawar yang lain,dan mengerutkan kening nya.
"Apa ini??! Semua mawar tidak memiliki duri! Aneh... seharusnya mawar ini memiliki duri,bahkan di rawat pun bagaimana bisa tidak memiliki duri?" Batin lori dan mencabut salah satu mawar.
"Mawar ini bewarna unik,hitam,putih,dan abu? Warna apa itu?? Apakah mawar ini di cat?" Pikir lori. Dia memutar mawar itu dan melihat tangkai nya "Tidak berduri- bukan! Duri mawar ini di potong" Imbuh nya.
"Walaupun tidak terlalu jelas,tapi terdapat bekas kikisan di mawar ini,ah...aku mengerti. Itu sebabnya semua mawar ini tidak berduri,duri nya telah di potong"
"Demo...siapa yang bisa memotong semua mawar ini?? Benarkah ini hanya mansion yang di tinggalkan??? Ada yang aneh,bahkan di pesan Nii-san tadi. Apa yang aku lewatkan" Gumam lori memasukkan mawar tadi ke dalam kantong nya.
Ketika memasukkan mawar,ponsel lori terjatuh. Ia pun membungkuk dan mengambil nya "darah?" Gumam nya,dan teralihkan ke nada dering ponsel nya.
Terkejut? Tentu saja,setelah tiba² tidak ada sinyal,sekarang ada sinyal dan sekarang ponsel nya berdering. Seperti sebuah keajaiban lori mengabaikan keanehan tadi,dan memilih untuk mengangkat teleponnya.
"Moshi?? Moshi??"
"Drtt..m-moshi drtt..lo-lori-kun?"
"Banri-san??! Banri-san kau bisa mendengar ku?? Banri-san??!"
"L-lumayan lori-kun drtt...disini sinyal tidak bagus-"
"Banri-san dengarkan aku!" Sela lori
"Saat ini kami sedang dalam bahaya,cepat kirimkan polisi,kapal,pesawat,atau helikopter. Sekalipun! Cepat banri-san atau nyawa kami dalam bahaya"
"A-apa? lori-"
Tut....Tut...Tut...
"Tck!!" lori pun melemparkan ponsel nya begitu saja ke taman mawar tadi.
"Ku harap pesan nya ku sudah tersampaikan" Batin lori
lori pun berbalik dan keluar dari kebun mawar tadi. "Apapun yang aneh di rumah ini akan ku pecahkan" Tegas lori dalam hati.
"Sedangkan dari kejauhan terdapat seseorang yang tersenyum-"
Rambut silver itu bergoyang akibat angin kencang,sembari tersenyum tipis dia menunjuk ke arah rumah kaca tadi.
"Aku yakin kau bisa Izumi-otouto" Ujar Gaku dan melangkah pergi segera menuju kamar nya.
Kalian heran? Ya,bukan kah sudah ku bilang. Mansion itu bukanlah mansion biasa,ada terdapat banyak ruang rahasia serta jalan rahasia di mansion ini. Tujuan nya hanya satu,yaitu supaya YSC lebih mudah menjangkau target nya.
***
-Disisi lain, Otoharu Production-
"Aneh...lori-kun tadi mengatakan mereka dalam bahaya? Kenapa?? Ada yang tidak beres,sedari awal tour mereka memang aneh. Aku harus memberitahu sanchou" Gumam Banri dan berlari menuju ruangan Otoharu papa.
Tok...tok...tok...
"Sanchou" Panggil Banri,hening dan tidak ada jawaban dari Otoharu papa. Merasa cemas,dia pun segera membuka pintu.
Ceklek...
"San-!!!!!!"
Genangan darah jelas terlihat,di kursi hitam kebesaran milik nya. Terlihat jelas Otoharu papa yang sudah bersimbah darah,terdapat pisau yang di tancapkan di kepalanya.
Banri bergetar kuat,tidak sanggup berbicara bahkan sekarang seluruh tubuhnya serasa mati rasa. Dengan segenap tenaga dia pergi ke meja Otoharu papa,dan terdiam melihat darah segar yang keluar dari mulut bos nya itu.
Trauma nya kembali bangkit,dada nya naik turun mencoba menghirup udara dengan rakus,keringat dingin terus-menerus mengalir dari seluruh tubuhnya. Bahkan jantung nya berdetak kuat seakan ingin menghilang dari tempat nya, Banri menarik nafas panjang mencoba tenang, menghirup dan mengeluarkan.
Di lihat nya dengan seksama meja Otoharu papa,terdapat sebuah tulisan. Sangat kecil "Idolish9" Gumam Banri.
"Hah??! Apa maksudnya? Idolish7 ada 9? Chotto 9 anggota? Bukan kah hanya 7?" Tanya Banri bergumam sendirian.
"Maksudnya mungkin pelaku nya ada di Idolish7? Tapi... kalau begitu mereka dalam bahaya" Seru Banri dan segera berlari keluar ruangan.
Setelah keluar Banri segera menuju ke kantor polisi,dia menceritakan semua kejadian dan sempat di tahan untuk interogasi. Polisi mengatakan kalau mereka akan menyelidiki kasus itu. Setelah melaporkan kejadian Banri segera menuju bandara dan memesan tiket untuk menyusul Idolish7,tentu saja ia juga membawa beberapa peralatan yang akan berguna nantinya.
***
"Tenn-nii" panggil Riku,tenn pun menoleh kan kepalanya "Ya Riku?" Balas Tenn. Riku menautkan jari-jemarinya dengan gugup. Merasa kalau Riku ingin membicarakan sesuatu tenn bangkit dari kasur dan berdiri di hadapan Riku.
"Ingin mengatakan apa Riku?" Tanya Tenn dan berjongkok di depan Riku. Riku melihat manik tenn,dengan gugup Riku menunjuk ke sudut kamar. Tenn pun menolehkan pandangannya ke sudut kamar,merasa aneh dia pun kembali bertanya pada Riku "Apa yang kau tunjuk Riku?" Tanya Tenn sekali lagi.
Riku pun bangkit dari kursi dan menarik tangan tenn menuju sudut ruangan. Tenn pun hanya diam sambil memandang bingung adik nya,ketika sampai Riku berjongkok dan menyentuh secara acak dinding kamar itu. Merasakan ada yang menjanggal Riku menekan bagian itu.
Kriett...
Seperti suara pintu terbuka,tenn pun menolehkan wajah nya menghadap kebelakang. Tepat di dekat pintu kamar mandi,terbuka sebuah ruangan lain juga. Manganga tak percaya tenn kembali memandang Riku meminta penjelasan.
Seakan mengerti,Riku mengambil hp nya dan menarik tangan tenn untuk masuk ke ruangan itu.
"Riku bagaimana bisa kau menemukan ruangan ini??" Tanya Tenn yang memegang senter. Ya posisi mereka sudah berubah,karena khawatir tenn lah yang memegang senter dan menggandeng Riku.
"Aku menemukan nya di mimpi ku tenn-nii,seorang kakek tua memberitahukan nya padaku" balas Riku dan terus menggenggam erat tenn.
"Ahh...aku lupa Riku bisa melihat hantu" batin tenn.
Mereka pun sampai ke ujung lorong,dengan penuh waspada tenn mencoba membuka pintu yang ada di depan nya ini.
"Terkunci" Batin tenn ketika pintu yang ia buka tidak mau bergerak dari tempatnya.
Riku pun mengeluarkan sesuatu dari dalam kantong baju nya,sebuah kunci. Ia pun memberikan kunci itu pada tenn. Sekali lagi tenn bingung,bagaimana bisa adik nya mendapatkan kunci itu??
"Sepertinya aku harus mengawasi Riku lebih ketat"
Ceklik..
Suara kunci terbuka,tenn pun mendorong pintu itu dengan pelan,sedangkan Riku menutup hidung nya agar tidak terkena debu dari pintu.
Terlihat di dalam ruangan itu ada sebuah meja mini,lengkap dengan kasur yang terletak di sudut ruangan. Terasa kosong,ya ruangan itu hanya di penuhi oleh meja belajar lengkap dengan kursi nya,dan satu buah kasur. Selain itu tidak ada lagi perabotan disana,ditambah dengan ruangan yang dominan bewarna putih,menambah kesan hampa dan membosankan untuk ruangan itu.
"Tempat apa ini?" Batin tenn.
Riku pun melepaskan genggaman tangan nya dari Tenn,berlari ke arah meja belajar dan mencari sesuatu di meja itu. Tenn pun hanya membiarkan Riku,ia malah pergi ke arah kasur. Diamati nya kasur itu, terlihat seperti kasur biasa.
"Lagi-lagi bewarna putih" Ujar tenn, pandangan nya pun langsung terfokus dengan sebuah rantai di bawah kasur itu.
"Rantai??" Gumam nya.
"Tenn-nii lihat ini!!" Seru Riku,dan berlari ke arah tenn dengan memegang sebuah buku.
"Riku dari mana kau mendapatkan nya?" Tanya Tenn dan melihat buku yang nampak usang itu.
"Aku mencari nya di meja belajar itu,dan ya aku menemukan buku ini. Sepertinya ini adalah sebuah diary" balas Riku dan menyerahkan buku tadi pada tenn.
"Kita akan membawa buku ini,ayo cepat pergi" Ujar tenn dan menarik tangan Riku.
Mereka pun keluar dari ruangan itu,tidak lupa kembali menguncinya.
***
Malam harinya setelah semua nya selesai makan malam,para idol yang lain kembali ke kamar nya dengan tenang. Begitupun dengan tenn dan riku. Riku dari tadi sudah tertidur di kasur,sedangkan tenn masih duduk di sofa panjang sambil memegang buku tadi.
Dia pun berjalan ke arah pintu dan menguncinya,kembali duduk lagi membuka buku itu.
Kamis 20 Oktober ***
Hari ini juga terlihat sama,aku masih duduk di kasur ini,seperti nya mereka akan segera datang.
Aku takut,tidak ada orang disini. Sebenarnya siapa aku? Kenapa aku ada disini?
Seseorang aku ingin seseorang, siapapun tolong aku.
Disini seperti neraka,aku tidak ingin disini.
Kenapa aku ada disini?
Apa aku ada berbuat salah pada mereka?
Kenapa mereka menyakitiku
Tertanda -Y-
Tenn pun tersintak kaget, kehilangan fokus karena suara ketukan pintu.
Tok...tok...tok...tok..tok..
"Siapa itu" Gumam tenn,dengan pelan dia mengambil pisau kecil yang tersimpan di bawah sofa,berjalan mendekati pintu.
Ceklik...
Dengan sigap tenn mengarahkan pisau tadi ke depan,tentu saja pemuda bersurai raven tadi hampir saja terjatuh kebelakang.
"Kujou-san!! Apa yang kau lakukan!" Seru lori menatap marah ke arah tenn. Tenn pun menghela nafas lega "Aku pikir kau adalah orang lain Izumi lori" balas Tenn dan melebarkan pintu mengisyaratkan lori agar masuk.
"Huh..."
Tenn menutup pintu,lalu menghadap lori.
"Apa yang kau lakukan malam-malam seperti ini?" Tanya Tenn menaikkan satu alisnya.
lori menatap Riku sebentar lalu kembali menatap tenn "hanya memastikan keadaan nanase-san" Balas nya dan duduk di sebelah Riku yang tertidur.
"Aku ada disini,tidak perlu repot-repot untuk memeriksa adik ku" Ujar tenn mendengus kesal.
"Siapa tau seorang Kujou-san ceroboh dan meninggalkan adik nya seorang diri" balas lori cuek dan asik memainkan rambut Riku.
Tenn pun menepis tangan lori dari rambut Riku "jangan menyentuh adik ku Izumi lori" Ujar tenn penuh dengan penekanan. lori pun hanya diam dan memandang kesal ke arah tenn "Terserah" balas lori
"Ngomong-ngomong Kujou-san adakah menemukan hal aneh dimansion ini?" Tanya lori,tenn memandang datar ke lori mencoba untuk mempercayai nya.
"Ada,besok akan ku bilang sekarang tidur lah Izumi lori" balas Tenn. lori hanya diam dan tidak beranjak dari samping Riku. Tenn yang mengerti pun menghela nafas panjang lagi "Tidurlah di samping Riku,aku akan tidur di sofa" Imbuh tenn dan berguling di sofa.
lori pun hanya menurut dan tidur di sebelah Riku.
"Masih mimpi buruk ya" Batin tenn yang melihat kegelisahan lori dalam tidurnya.
Tenn pun menatap ke arah laci meja. Ya dia menyimpan buku tadi di laci meja dan menguncinya.
T.b.c
***
Aloo minna~~
Kita berjumpa lagi ehe,maafkan aku yang lama update ini ya.
Belakangan ini kondisi mental ku sedang kurang baik,fisik ku juga.
Apalagi ku sudah mulai memasuki kelas 9,jadi banyak tugas yang menumpuk.
Sekali lagi maaf kan aku Ó╭╮Ò
Karena itu ku berusaha disiplin,aku sudah membuat jadwal update di papan pengumuman ku. Silahkan di cek oke!
Tapi tentu saja, sewaktu-waktu akan berubah. Harap maklum ya,karena aku juga manusia,dan aku membutuhkan istirahat sekali-kali.
Untuk kalian,tetap jaga kesehatan ya! Pakai masker dan rajin mencuci tangan serta hindari kerumunan.
Stay safe semua (人*´∀`)。*゚+
Aku update lebih cepat dari jadwal sebagai permintaan maafku.
Disini aku sudah memberikan banyak petunjuk,silahkan di cermati lebih lanjut ya (☆▽☆)
Ahh dan maaf kan aku kalau ada typo ya,mohon dikoreksi ^^
Oke segitu saja
Byee~~
-Arabella-
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top