A Photo and instructions

Happy Reading 🌻
Warning Typo Bertebaran ⚠️
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Matahari silih berganti,sudah berhari hari Idolish6 sekarang hanya menetap di dalam dorm ditemani dengan kesedihan yg melanda.

Terhitung sudah 2 Minggu Idolish6 tidak juga aktif dalam dunia hiburan,hal ini mengundang kekhawatiran dari berbagai pihak. Terutama dari para fans yg selalu setia menunggu dan menyemangati idol mereka dimasa masa yg sulit.

Bukan hanya para fans tapi para senior idol yaitu revale dan juga rival mereka yaitu Trigger selalu berkunjung dan juga menyemangati Idolish6. Tapi sebanyak apapun kata kata penghibur yg dikeluarkan tetap tidak akan mampu mengalahkan rasa kesedihan di dalam grup itu.

Sampai hari ini sebuah petunjuk kecil muncul di kamar member termuda mereka yg telah tiada. Cahaya harapan yg mampu membuat Idolish6 kembali bangkit.

-Kamar Tamaki-

Berantakan adalah satu kata yg pas untuk menggambarkan situasi di kamar ini. Sisa botol ousama puding dan beberapa bungkus cemilan tergeletak begitu saja di lantai kamar ini. Bahkan ada beberapa serangga yg menjadikan kamar ini sebagai markas mereka, menghiraukan keberadaan manusia bersurai orange yg tengah membujuk salah satu membernya yg tidak mau makan.

"Ayolah sougo makanlah walaupun sedikit." Ujar Mitsuki menyodorkan sendok berisi bubur.

"Maaf Mitsuki-san letakkan saja disana,nanti aku makan." Tolak sougo halus

"Tidak! Kau harus makan sekarang! Ingat kau sudah tidak makan selama 3 hari! Badan mu sangatlah kurus!! Ayo makan. Tamaki tidak akan suka melihat mu yg begini." Seru Mitsuki

"T-tapi....hiks... seharusnya saat itu aku tidak meninggalkan nya sendirian, seharusnya....seharusnya aku tetap berada disampingnya. Aku telah gagal menjaga Tamaki,aku gagal sebagai seorang partner serta kakak bagi nya. Mitsuki-san apa yg harus kulakukan?! Tolong jawab?! Apa yg harus ku lakukan?? Apa yg harus kulakukan untuk menghilangkan rasa sakit ini?!." Ujar sougo sedikit terisak

"Sakit...dadaku sesak memikirkan nya, mengingat hal itu membuat ku ingin menyusul Tamaki-kun,semua ini salah ku!! Coba saja aku tidak meninggalkan hiks.....c-coba saja saat itu aku tetap bersamanya. Ini tidak akan terjadi, bodoh!! Aku bodoh!! Hiks....aku bodoh sekali meninggalkan sendirian disitu." Imbuh sougo dan menarik rambut nya sendiri dengan keras

"Tidak!!! Ini semua tidak salah mu. Hiks....i-ini tidak salah siapapun.. sougo jangan menyalahkan dirimu. Jangan menyakiti dirimu,hiks....uh...hiks.... I-ini tidak salah siapapun yg harus disalahkan itu YSC !!! Dia membunuh seseorang yg tidak bersalah,ya!! Dialah penyebabnya!." Balas Mitsuki dan memeluk erat sougo

"Mitsuki-san....uh....hiks...hiks......"

Sougo pun memeluk erat Mitsuki dan menangis kencang selama satu jam lebih dan tertidur.

"Sougo... seharusnya kau tidak menyalahkan dirimu. Coba saja aku lebih berani untuk mengungkapkan nya,maaf aku pengecut sekali ya?. Maaf tamaki,maaf Aya karena tidak mampu melindungi kakak mu,maaf sougo karena membiarkan Tamaki begitu saja,maaf Minna aku terlalu takut untuk mengungkapkan semua ini." Ujar Mitsuki lirih

Mitsuki pun bangkit dari duduk nya dan menyelimuti sougo dan beranjak ke arah gantungan baju milik Tamaki,ia memandangi baju yg penuh bercak darah. Tapi fokus nya bukan ke arah darah,melainkan ke arah sebuah tulisan di baju Tamaki.

Tulisan itu sangat kecil dan dan tertutupi oleh noda darah,tapi mata Mitsuki yg tajam mampu menangkap sebuah kata yg merujuk ke arah pembunuh asli dari Tamaki.

"Ichi"

Satu kata yg membuat mitsuki benar benar terkejut,ia tidak percaya dengan kata itu. Hati kecil nya tidak ingin percaya kalau selama ini ternyata adik nya lah yg telah membunuh orang orang.

Tapi kalau dipikir oleh Mitsuki itu masuk akal,semua rencana yg tersusun rapi itu sangat memungkinkan adik nya yg membuat itu. Mengingat kalau adik nya itu sangat pintar dan terencana dalam segala hal.

Tapi sebagai seorang kakak tentu dia marah dan kecewa terhadap hal ini,apalagi membayangkan kalau selama ini adik nya telah banyak membunuh orang orang tanpa sepengetahuan dari nya. Dia merasa gagal sebagai seorang kakak dan sebagai salah satu member Idolish7.

Bertanya ya dia harus bertanya pada adik nya,apakah benar atau tidak. Mitsuki pun beranjak dari kamar Tamaki dan menutup pintu perlahan,ia berlari kecil ke arah kamar lori dan mengetuk pintu nya.

Sudah dua hari sejak mereka berdua kembali ke dorm setelah menginap di tempat orang tuanya cukup lama. lori selalu menghindar dari mitsuki,membuat mitsuki makin berprasangka buruk terhadap lori.

★★★

Tok.... tok.....tok....

"lori?? Kau didalam?." Ujar mitsuki sambil sesekali menghela nafas gugup.

"lori??.... Nii-san masuk ya?." Imbuh Mitsuki ketika tidak kunjung mendapat jawaban.

Kriett....

"lori?... Kenapa gelap sekali disini?." Gumam Mitsuki dan meraba raba mencari saklar lampu.

Ctek...

"kamar nya sangat berantakan,tidak biasanya. Dimana lori?." Imbuh Mitsuki ketika melihat kamar lori yg berantakan

"Nani kore?."

"Foto? Tidak biasanya lori menyimpan foto." Batin Mitsuki ketika melihat sebuah foto,Mitsuki pun membalikkan foto nya dan terpampang lah seorang remaja pria bersurai biru langit tengah tersenyum dengan ousama puding di tangan kanan nya.

Tapi yg membuat mitsuki lebih terkejut adalah tulisan difoto itu bertuliskan "First target" dengan tinta merah dan wajah Tamaki yg sudah tercoret oleh tanda X.

"Uso darou? Arienai....lori.."

Mitsuki menjatuh kan foto itu dengan tubuh bergetar dia beranjak dari sana,tapi ketika berbalik Mitsuki dikejutkan dengan lori yg tengah berdiri menatapnya dengan tatapan tajam dan menusuk.

"Apa yg kau lakukan disini Nii-san?." Tanya lori dengan dingin.

"l-lori....uso...Nii-san hanya mencari mu saja kok,ah....Nii-san harus mengantarkan makanan milik Riku." Balas Mitsuki dan bangkit dengan terburu buru lalu berlari keluar dengan keringat dingin yg membasahi seluruh tubuh nya.

lori hanya diam dan menatap kearah foto yg tadi sempat dipegang oleh mitsuki dan menyeringai.

★★★

"Fiuh..... hampir saja. Foto tadi adalah foto Tama,tapi kenapa ada di kamar lori?. Masaka....uhh...iie...lori pasti tidak akan berbuat seperti itu hun!." Gumam mitsuki dan menepuk kedua pipi nya.

"Tapi kalau beneran lori bagaimana?." Imbuh Mitsuki dan berjalan menuju dapur.

"Hahh....aku akan ambil makanan untuk Riku dulu."

Clek..... kriettt....

"Uwahh??!! Nagi? Kenapa kau disini?." Tanya Mitsuki mengelus dada

"Ouh Mitsuki a-aku hanya mencari teh panas desu~" balas Nagi tersenyum kikuk

"Ehh....tumben sekali kau meminum teh panas di musim panas ini,biasanya kau makan es krim atau yg dingin dingin." Ujar Mitsuki dan membuka kulkas mencari sesuatu untuk dimasak.

"Ouh...hahahaha...aku hanya ingin minum teh panas Mitsuki,aku kembali ke kamar ya?." Balas Nagi menggaruk tengkuknya

"Hmm? Oke jangan lupa nanti makan malam." Imbuh Mitsuki masih asik dengan kegiatan nya.

"Okeyy desu~."

Clek....blam....

"Tumben sekali dia ingin minum teh." Gumam mitsuki dan mulai memasak makanan nya.

"Eh? Teh? Bukannya teh dikulkas sudah habis?." Ujar Mitsuki dan segera melihat persediaan teh di dalam kulkas.

"Hah? Tidak ada teh disini. Bagaimana cara nya dia membuat teh kalau tidak ada teh?. Yg Nagi pegang tadi benar benar berisi teh kan?." Sambung Mitsuki mulai merasakan keganjalan pada pada member nya.

"Uhh....setelah ini aku harus beristirahat,mungkin saja aku berhalusinasi." Batin Mitsuki dan mengantarkan omurice yg sudah siap dengan susu hangat ke kamar Riku.

★★★

Tok....tok...tok...

"Riku?? Kau didalam? Aku masuk ya?." Ujar Mitsuki

"Oh.... Mitsuki-san masuklah." Balas Riku sedikit berteriak

Clek...blam.....

"Riku ini omurice dan susu hangat,makan dan istirahat lah besok kita harus pergi ke makam Tamaki." Ujar mitsuki dan menaruh nampan berisi omurice dan susu hangat di atas meja.

"Hai'ik! Mitsuki-san Arigatou." Balas Riku yg sedang duduk sambil memperhatikan konser Trigger.

"Hahaha.... kembalilah bersemangat okey! Jangan tidur terlalu malam,kalau ada keperluan lain bisa datang ke kamar ku langsung." Ujar Mitsuki dan sedikit mengacak-acak rambut milik Riku dan berbalik

"Mitsuki-san." Panggil Riku dengan sedikit menahan baju milik Mitsuki

"Ya?."

"Jangan meninggalkan ku sama seperti Tamaki, berhati-hatilah Mitsuki-san." Ujar Riku menatap lekat manik oranye milik mitsuki.

Mitsuki yg ditatap lekat oleh Riku pun gugup dan menggaruk tengkuknya.

"Yoshi...Yoshi...aku tidak akan kemana mana kok." Balas mitsuki dan menutup pintu kamar.

"Hum....semoga kau tidak akan meninggalkan ku juga." Gumam Riku dan memegang pincuk kepalanya yg dielus Mitsuki.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Yahoo~~~ kita bertemu lagi ( ╹▽╹ )
Di chapter kali ini Ara sudah memberi petunjuk yg besar pada kalian semua (✿^‿^)

Petunjuk nya berisi tentang bagaimana karakter selanjutnya akan mati dan juga siapa pelaku Sebenarnya dibalik ini semua (. ❛ ᴗ ❛.)

Semoga kalian sadar dengan petunjuk yg Ara tinggalkan~

Selamat berpikir (≧▽≦)

Jaa ne~~

21-05-2021
-Arabella-

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top