トカゲ

Happy Reading 🥀
Awas typo bertebaran⚠️
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Otsukare tamaki-san dan osaka-san." Ujar salah satu staf yg sedang membereskan beberapa peralatan syuting.

"Arigatou Gozaimasta." Balas kompak sougo dan Tamaki lalu pergi ke ruang ganti.

"Uhh~~sou-chan aku mau puding." Rengek Tamaki.

"Hah..... barusan kau memakan empat puding 20 menit yg lalu." Balas Sougo datar.

"Ehh.....itu kan tadi aku mau yg sekarang. Ayolah sou-chan....ne.... sou-chan....puding....ousama puding.... Pekok nya mau makan puding... sou-chan!." Rengek Tamaki semakin menjadi jadi karena diabaikan oleh sougo.

"Tidak!!!." Tolak sougo tegas.

"Ehhhh??!!!nande?!!! Mouuu....sou-chan!!." balas Tamaki sedikit berteriak.

Sougo yg sudah mulai kehilangan kesabaran pun mengeluarkan aura pembunuh nya,dan tersenyum lebar-tidak lebih tepatnya seperti menyeringai ke arah Tamaki.

"Ta-kun~ merengek sekali lagi dan aku pastikan kalau semua ousama puding yg ada di seluruh Jepang ini lenyap!." Ujar sougo menekan setiap perkataan nya,terutama di bagian 'Semua Ousama puding'.

Tamaki yg mendengar dan melihat aura sougo seketika terdiam dan berhenti merengek.

"Mengerti?!." Tanya Sougo menyeringai.

"W-wakarimasta sou-chan." Balas Tamaki lirih.

"Sekarang ayo kita pulang yg lain sudah menunggu." Sambung sougo dan beranjak pergi ke arah pintu.

"Oh....aku akan menunggu di dalam mobil." Imbuh nya lagi sebelum menutup pintu,dan menyisakan Tamaki seorang diri.

Sesaat sebelum menutup pintu sougo tersenyum sangat kecil,dan berbisik sangat kecil.

"Sou-chan kowaii... seperti 'pembunuh' saja." Gumam Tamaki dan mengganti pakaian nya.

Beberapa saat setelah mengganti pakaian Tamaki beranjak mengambil ponsel nya dan membuka pintu. Tapi entah bagaimana pintu nya tidak mau terbuka. Tamaki yg panik pun berteriak meminta pertolongan dari staf yg mungkin masih ada di dalam gedung.

"Seseorang?! Apa masih ada orang?!! Heiii!!! Tolong akuu!!! Aku terkunci disini!!!." Teriak Tamaki keras tapi tidak kunjung mendapat jawaban dari luar.

"Aneh...memangnya sekarang pukul berapa?tidak mungkin para staf sudah pulang. Seseorang?!! Oiiii?!!!! Apa ada orang?!!Sese-." Perkataan Tamaki terpotong oleh dobrakan pintu yg kuat dari arah luar.

Brak....

Seorang pria menggunakan jubah hitam panjang menutupi sebagian wajahnya kecuali di daerah mulut. Semua pakaiannya bewarna hitam dan tampak ia sedang membawa senjata tajam di balik jubah kebesaran nya itu.

Tamaki yg melihat pria itu makin mendekati nya pun perlahan berjalan mundur. Keringat telah membasahi dahi nya,degup jantung tamaki sudah mulai tidak beraturan,ketika melihat pria itu mengeluarkan sebuah pedang tajam nan panjang yg mampu memotong apapun.

"D-dare?!." Tanya Tamaki bergetar hebat.

"Hmm~~ jangan takut anak manis,aku hanya ingin bermain sebentar dengan mu. Ahh~~ kau nakal hari ini membuat kesabaran ku habis,jadi aku kemari hanya ingin memberikan mu sedikit pelajaran." Balas pria itu terkikik pelan diakhir kalimat,dan memegang tangan kanan tamaki.

"Iie.....a-aku tidak ingin bermain dengan mu! Dimana sou-chan??!! Ak-aku akan pergi ketempat sou-chan." Ujar Tamaki menyentak keras tangan pria yg sedang memegang tangan kanan nya itu.

"Cih..... bagaimana kalau aku bilang akulah Sou-chan mu itu?." Tanya pria itu menyeringai melihat raut ketakutan tamaki.

"Enggak!!! Kau bukan sou-chan pasti bukan sou-chan. Sou-chan p-pasti tidak akan mau membunuh ku,s-sou-chan bukan orang seperti dirimu!." Seru Tamaki mendorong kuat pria itu hingga tersandung dengan meja dan melarikan diri secepatnya.

Pria itu bangkit dan sedikit mengusap siku yg terkena sudut meja,lalu tertawa keras nan mengerikan.

"Bagus....larilah!!! Kalau tidak lari kau mati loh T-A-M-A-K-I kun~,larilah secepat yg kau bisa!! Hibur aku! Hahahahaha hahahaha." Teriak pria itu keras

Tamaki yg mendengar itu pun segera berlari secepat mungkin,kali ini tujuan nya hanya satu yaitu ruangan 'staf'. Dia akan meminta bantuan pada para staf,Tamaki melewati tangga karena lift sudah terpasang pagar kayu yg entah sejak kapan dipasang.

Saat ini Tamaki tengah berada di lantai 28 sedangkan ruangan staf berada pada ruangan 13, melewati anak tangga membutuhkan banyak waktu dan tenaga membuat nya sangat lelah. Tapi rasa lelah itu hilang ketika kembali mengingat perkataan pria gila tadi.

"Hah....hah...huft....capek huhuhu....aku butuh ousama puding... setidaknya kalau aku mati aku mau makan ousama puding buat yg terakhir kalinya....huweee.....sou-chan hidoii....!!!!." Teriak Tamaki keras sangat frustasi.

Seperti nya Tamaki terlihat sangat tertekan,dan sedikit lagi terkena mental breakdance.

Sedangkan di tempat lain.

"Fufufu~~~ Tamaki adalah mangsa yg sangat mudah. Lagi pula siapa suruh mencari kesabaran ku huh!,ahhh....metode apa yg tepat untuk ku membunuhnya?." Ujar pria itu sembari berjalan santai menuruni satu persatu anak tangga.

"Ah......lihat cicak yg manis." Imbuh nya ketika melihat cicak yg sedang memutuskan ekornya.

"Aku harus cepat waktu ku hanya 20 menit sampai 'dia' kembali datang." Monolog pria tadi dan mengubah cara berjalan nya menjadi berlari.

Kembali ke arah Tamaki saat ini dia sudah sampai di lantai 13 ruangan para staf tapi ketika akan membuka ruangan yg bertuliskan "staf" sebuah tangan mencekal tangan Tamaki dan menutup mulut nya agar tidak berteriak.

Set....

"Tertangkap juga akhirnya mainan ku yg nakal ini." Bisik pria tadi ditelinga Tamaki.

"Hmmppptt....hmptt...uhuk..."

"Jangan berteriak dan jadilah anak baik Tamaki." Imbuh pria tadi dan menarik kencang surai biru langit Tamaki menyeret nya ke arah tangga.

"Hmptt!!!!! Se-...hmpttt...."

-Tamaki pov-

Tubuhku terasa sangat sakit,pria gila ini menyeret ku dengan kasar melalui anak tangga yg banyak ini. Rambut ku sudah banyak yg rontok akibat cengkraman tangannya yg sangat kuat itu.

Aku bergetar hebat ketika dia membuka sebuah pintu,dan melemparkan aku masuk ke dalam. Ruangan ini gelap,sangat lembab dan penuh debu. Aku tidak ingat ada ruangan seperti ini di gedung ini.

Pria itu mengunci pintu dan berbalik menatap ke arah ku, perlahan aku melihat seringai lebar dari balik tudung itu. Aku beringsut mundur saat ia mendekati ku dengan sebuah pedang tajam di tangan kanan nya.

Mulut ku terasa kelu tidak bisa berkata apa apa,aku sudah mencoba untuk berteriak tapi, seakan ada yg mengganjal di tenggorokan ku dan membuat suara ku sama sekali tidak keluar.

Pria itu perlahan membuka tudung nya membuat ku sangat terkejut,dia yg selama ini berada didekat ku ternyata dialah yg akan membunuh ku.

Sekelebat memori tentang nya mampir diingatan ku bagai kaset rusak tidak berhenti. Ingatan saat ku menangis dan dia yg memelukku,ingatan saat dia tertawa dan mengusap lembut surai ku, ingatan saat dia menceramahi ku dengan lembut,dan ingatan indah di saat kami semua berkumpul bersama.

Perlahan bulir air mata keluar dari mata ku,sangat deras dan tidak berhenti. Rasa sakit menjalar ditubuh ku saat dia melayangkan pedang nya dan memotong secara perlahan kaki ku.

Rasa sakit itu tidak tertahankan,apalagi ketika melihat dia yg tertawa keras seperti orang gila.

Tidak....bukan hanya tubuh ku yg sakit,tapi juga hati ku. Perasaan kecewa dan kesedihan menelusuri relung hati ku,membuat ku merasa sangat tersiksa.

Satu satunya harapan ku agar bertemu adik ku,dia menghancurkan sembari tertawa senang. Dia memotong kaki ku tempat aku bertahan hidup dengan cara menari.

Tapi sekarang harapan itu sirna,kedua kaki ku sudah berpisah dari asal nya. Bahkan sekarang pedang itu mulai memotong pinggang ku.

Rasa ngilu dan sakit yg tidak bisa digambarkan membuat ku ingin menyerah. Aku tidak berteriak, sebaliknya aku hanya diam dengan hati yg telah remuk.

Tidak ada teriakan kesakitan karena sekarang hati ku lebih sakit dibandingkan dengan tubuh ku.

Perlahan aku mulai kehilangan kesadaran ku,tapi sesaat kesadaran ku mulai terenggut aku mendengar suara nya. Suara itu telah berganti menjadi suara yg dulu ada di ingatanku. Suara itu menyiratkan sebuah penyesalan yg mendalam.

"Ahh....aku tau ternyata selama ini kau menderita ya, seharusnya aku tau padahal aku selama ini didekat mu. Maafkan aku." Batin ku.

"Tenanglah....uhuk...k-kau...t-uhuk...t-tidak salah...m-maafkan aku....s-uhuk...t-terimakasih...un-untuk segala nya....t-tolong ja-uhuk...jaga Aya. Kau tahu....hahh...k-kau adalah kakak terbaik ku....ahhh....aku ingin makan ousama puding...tapi kau melarangnya." Ujar ku sebelum kesadaran ku benar benar terenggut digantikan oleh pemandangan hamparan rumput hijau yg luas dan indah.

-Tamaki pov end-

Setelah kejadian itu pria tadi tertunduk lesu dengan tatapan kosong menatap mayat didepan nya yg sudah terbelah menjadi dua,aneh nya mayat didepan nya ini menutup mata dengan bibir yg terpatri senyuman tulus.

Seketika perasaan penyesalan menelisik relung hati nya yg terdalam,apalagi ketika mendengar pesan terakhir dari pria bersurai biru langit itu.

Dia menatap tangan nya yg berlumuran darah dan menulis sesuatu sambil menangis sesenggukan.

Pria tadi mengusap air mata nya dan pergi setelah meninggalkan pesan,agar dia cepat segera tertangkap dan terbebas dari semua ini.

-5 jam setelah kejadian, pemakaman xxxx-

Telah 5 jam setelah kejadian mengenaskan menimpa salah satu member termuda dari Idolish7.

Saat ini Idolish7,trigger, revale,dan Aya sedang memandang kosong ke arah sebuah batu nisan didepan mereka yg bertuliskan nama "Yotsuba Tamaki"

Isakan tangis memenuhi sekitar batu nisan itu,terutama seorang gadis kecil bernama "Kujou Aya" adik dari seorang yg sedang terbaring di tempat peristirahatan terakhirnya. Aya menangis sangat kencang dan sesekali memukul batu nisan itu.

Tangan nya yg berdarah tidak dia pedulikan,dia sangat sedih dan shock atas apa yg telah menimpa nya. Lima jam yg lalu dia dikejutkan dengan sebuah telpon dari kakak angkat nya yaitu 'kujou ten' yg memberitahukan bahwa kakak laki laki nya telah meninggal dunia.

Dengan cepat dia meninggalkan rumah tanpa memperdulikan teriakan dari ayah angkatnya. Dia berlari sangat cepat menuju dorm Idolish7,dan bertanya sambil sesekali memukul partner dari kakak kandung nya itu. Mengatakan semua ini hanya mimpi dan kalau saat ini dia sedang dia prank oleh orang orang berstatus "Teman" kakak nya.

Tapi ketika melihat reaksi semua yg hanya diam bahkan si center terlihat menangis diperlukan tenn bahkan sampai pingsan karena asma nya yg kambuh. Membuat gadis tadi sadar bahwa kakak nya benar benar telah meninggalkan nya sendirian,sama seperti ibu nya.

Aya bahkan pingsan dan tidak sadarkan diri selama 3 jam,dan membuat orang orang khawatir. Tapi didalam mimpi nya ia melihat Tamaki (kakak kandungnya) tengah duduk sambil sesekali tertawa di hamparan rumput hijau yg luas. Dia berlari ke arah Tamaki tapi secepatnya apapun dia berlari,ia tidak pernah sampai di tempat kakak nya itu.

Tapi Tamaki berbalik arah ke arahnya dan mendekat lalu memeluk Aya yg tengah menangis,sambil sesekali menggumamkan kata kata penenang.

Dan Tamaki juga berpesan pada Aya sebelum dia benar benar menghilang dia berkata "Tolong selamat kan dia." Ujar Tamaki membuat Aya bingung. Ketika aya ingin bertanya siapa yg harus dia selamat kan tapi Tamaki berbalik dan menghilang membuat nya kembali menangis ketika sudah sadar dari pingsan nya.

Saat ini telah dua hari berlalu dan anggota Idolish7 masih dilanda kesedihan,bahkan sang center berkali kali kambuh dan menginap dirumah sakit ditemani oleh kakak kembarnya,Nagi yg biasanya sangat ceria sekarang mengurung diri di kamar.Mitsuki dan lori mereka pulang ke rumah orang tuanya untuk menenangkan diri,sougo hanya mengurung diri dikamar Tamaki, dan Yamato makin sering mabuk.

Keadaan Idolish7 sangat kacau hingga sang manajer dan para bos memutuskan agar Idolish7 Hiatus untuk sementara sampai mereka mendapatkan semangat nya kembali.

Aya juga hanya mengurung diri dikamar ia tidak mau makan ataupun minum membuat takamasa kewalahan dengan sikap anak angkatnya itu.

Re Vale sering datang ke dorm Idolish7 untuk menghibur para kouhai nya,sedangkan Trigger membantu mengurus keperluan sisa anggota Idolish7, tidak jarang Ryuu mengirimkan makanan untuk mengisi perut anggota Idolish7 yg tersisa,dan Gaku yg mengawasi dan mengurus Yamato yg sangat sering mabuk.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Huftt..... akhirnya kelar ugha

Gimana kerasa tydak feel nya? Kek nya engga ya •́  ‿ ,•̀

Tamaki : Tega sekali Ara-chan membunuh aku disini,mana belum sempat makan ousama puding.

Sougo : T-tamaki-kun!!!!

Riku : huwa....Tamaki hidup!!!

Hus....hus...pergi sana lu Tamaki nanti Ara kasih ousama puding nya.

Jaa ne Minna-san jangan lupa vote Hehe<( ̄︶ ̄)>

Btw kedepannya Ara ga tau bakal update karena Ara besok sekolah jadi kemungkinan bakal lama? Eh entahlah menurut mood Ara aja nanti kek nya wkwkwkwkwk.

Bye bye~

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top