PART 29

"Stop biting your lips"dabilang

"Abin, comee heree..."saya panggil dia dengan suara ala ala manja, sambil mengerakkan jari telunjuk supaya dia tunduk sedikit.

Dia terus maju pigi depan, dan dia tunduk sedikit macam yang saya arahkan. Hmmm.. that's good, umpan suda mengena.😁

"Do it now, kiss my lips..."dabilang, dengan gaya macam urang yang kegersangan.

Hati saya makin tambah berkobar kobar, mau bagi pengajaran sama dia..

"Close your eyes my dear.."arah saya sambil senyum, senyuman yang penuh dengan maksud tersirat

Again dia menurut saja, sambil dia kasi muncung tu bibir. Bersiap sedia menanti ciuman dari saya lah kunun.. Ciihh!! Saya usap perlahan kedua belah pipi dia, dan.. tanpa berlengah lagi saya terus tendang 'Mr D' dia. Uppppsss..

"Arghhh!!!"si Abin mengerang sambil menahan kesakitan

Dia terus terduduk.. senak kali dia rasa. Saya mengetap bibir, risau kalau suara si Abin kena dengar oleh Uncle saya.. Huh.. harap harap inda lah durang dengar...😅😅

"Hon.. argghh.. hon..ey.. tha..ts hurt, I want yo..u kiss my lips, not kick..ing my..my.. urghh.. Oh, gad.. honey..."dabilang tersekat sekat

"I'm sorry Mr Winkell. I would never ever kiss your lips, because your lips are too many germs. Giuk germs, besides.. ini juga pengajaran yang harus kau terima sebab suda menyakitkan hati saya!" bilang saya dengan nada geram

"How, could you do this.. to me.. what if I'm barren?"dabilang

Terlampau kuat sangat ka saya tendang tu tadi? Ndakan lah bah bulih jadi begitu? Eh, paduli lah..

"Errr.. itu bukan urusan saya, kalau ikutkan hati.. mau ja saya sula kesayangan kau tu!"

"Honey kejam!"dabilang

"Emmm.. dear marah saya ka?"saya bilang sambil buat muka kesian

Tapi di dalam hati saya ketawa jahat😁 well, saya akui mimang tindakan saya tu agak kejam.. tapi, sapa suruh dia mengada ngada, minta kiss segala cihh!

"Of course not.. I love you sooo.. much honey!"dabilang

"That's good, so lepas ni jangan lagi kau suruh saya buat pekara yang saya tidak suka!"saya bilang, lepas tu saya terus keluar dari situ

Masuk ja saya ke dalam bilik, saya terus mencapai phone yang di letak di atas meja. Kemudian saya terus dail nombor si Joy. Saya mau buat perhitungan sama dia..

"Emmm.. ada apa intan payung?"-Joy

Mamai mamai lagi dia sambut tu phone. Biasalah weekend, mimang membuta sepanjang hari lah kerja dia tu.

"Kau kan yang kasitau Abin saya di sini.."-Shine

"Isss.. manada bah.."-Joy

"Joy jangan kau mau menipu situ.."-Shine

"Astaga betul bah."-Joy

"Fine, kalau kau nda mau mengaku.. saya kasi bucur tu sama si jadian."-Shine

"Apa yang kau mau kasi bucur?"-Joy

"Yang kau bercinta dengan anak ketua kampung, kau tau juga kan Grace inda suka.."-Shine

"Jangan kau macam macam situ, kita suda ada perjanjian tu dulu."-Joy

"Jojoy, sekarang ni saya tengah terdesak. So.. kalau kau inda mau Grace tau, bagus kau mengaku."-Shine

"Betul bah Shine.. lagipun macam mana saya mau kasitau sama dia kalau saya nda pernah jumpa dia.."-Joy

"Kau tau ka, Abin ada di sini.."'-Shine

"Oh, really?"-Joy

"Ya, dan firasat saya.. kuat mengatakan mimang kau bah.."-Shine

"Shine, I swear to God, and I swear atas nama mami.. Saya nda ada kasitau dia.."-Joy

"Entahlah, susah saya mau percaya.."-Shine

"Eii.. lama lama bulih jadi gila bah saya sama gaya kau nih. Bulih ka kalau ni kali kau percayalah sama saya.. Ini kali saja, yah? My sweet sister.."-Joy

"Okey.. ini kali saja saya percaya, tapi kalau saya tau kau menipu, siap sedialah kau kena marah Grace.."-Shine

"Saya nda kirim lagi duit sama kau tu.."-Joy

"Joy.. apa saya susah, saya minta ja sama Grace, sebagai ganti saya jual kau punya rahsia sama dia.. kira nya macam win win situastion lah.. Dia dapat maklumat, saya dapat duit.."-Shine

"Ya ampun, siapa bah yang ajar kau jadi begini hah?"-Joy

"Abang kesayangan saya lah.."-Shine

"Cubalah, saya kasitau juga sama dadi kau punya rahsia tu.. Kau ingat ka? Siapa main api sampai hangus kebun urang sebelah?"-Joy

"Errr... ingat lah bah.."-Shine

"Bah, kalau kau nda mau rahsia kau terbungkar, jangan kau pandai pandai mau bagitau sama Grace.."-Joy

"Tinguklah.."-Shine

"Shineeee!!!"-Joy

Terpaksa saya kasi jauh jauh tu phone, pekak telinga saya dengar si Joy menjerit. Well, beginilah cara kami dua menterjemahkan kasih sayang, saling ugut menguguti satu sama lain..😂😂

"Relax bah Joy, buat masa ni your secret is safe with me.."-Shine

"Emmm.. baguslah kalau begitu. Dah.. shuh! Pigi main jauh jauh, saya mau sambung tidur ni.."-Joy

Lepas tu, dia kasi off ja tu phone, deiii... Joy 🙄

Saya baring di atas tilam, saya masih tertanya tanya siapakah yang kasitau sama si Abin saya ada di sini? Pada awalnya mimang nda ada urang lain saya syak mimang si Joy, tapi mustahil juga dia menipu? Sampai dia sanggup bersumpah di atas nama mami.. Ndakan Dadi? Or Grace?

Bukan itu saja saya fikirkan, ada banyak lagi perkara yang muncul di benak fikiran. Saya tau kenapa si Abin datang pigi sini? Because he wants get back with me.

Tapi, buat masa ni hati saya belum bersedia mau menerima dia semula. Saya selesa hidup single begini. Biarlah forever alone yang penting hidup saya aman, nda ada tekanan.

Saya masih lagi cintakan dia tapi, apa yang telah terjadi sebelum ni sedikit sebanyak meninggalkan kesan yang amat dalam di hati saya.

Huh.. saya mengeluh berulang kali sambil berguling ke sana sini, mata saya yang tadi mengantuk terus jadi segar gara gara terlampau banyak fikir, saya pun inda tau pukul berapa saya tidur..

Pagi tu, sedang saya nyenyak tidur, geli geli saya rasa di bahagian muka.. Makin lama makin geli lagi saya rasa..

"Honey...."Abin berbisik di telinga saya

Mata saya terbuka luas, saya tinguk si Abin sedang tersenyum senyum sambil menongkatkan dagu di sebelah saya.. Aduh! macam mana lah dia bulih masuk pigi sini. Hah!! Awal awal pagi suda bikin saya stress

"What the hell are you doing in here?"saya bilang lalu bingkas bangun

Tanpa menjawab pertanyaan saya, Abin terus baring terlentang, then dia letak kedua dua tangan dia di bawah kepala, lalu silangkan kaki dia.. punyalah santai gaya si Abin baring, haisss!!

"Why is it wrong for me to come in here?"bilang dia bersahaja

Eh! Saya soal dia, tapi dia pula yang soal saya balik..

"Iya! Bagus kau keluar, sebelum uncle saya nampak."saya bilang

"Don't worry honey, kita dua ja di sini.."dabilang sambil buat muka gete

Saya jeling dia dengan jelingan maut..

"Dear tau apa yang sedang bermain di fikiran honey sekarang ni.. Dear inda tipu bah.."dabilang, yakin betul cara dia bercakap

"Durang pigi mana juga?"tanya saya

"Entah.."sahut dia sepatah sambil mengangkat bahu

Perlahan lahan saya bangun dari katil, sesak nafas saya kalau lama lama berdekat sama dia..

"Honey.."panggil dia lembut

"Abin, bulih ka kau jangan lagi panggil saya HONEY."saya bilang

"Why?"

"Saya tidak suka! Kita nda ada apa apa lagi hubungan, so please stop calling me honey..."

"Itu kata honey, but for me, we're still in a relationship.."

Saya mendengus, haishh.. degil! Saya terus pulas tombol pintu..

"Wait, where are you going?"

"Keluar"jawab saya dingin

"Let's talk."bilang si Abin then dia bangun dan duduk di birai katil

"Abin.."

"Pleasee.."rayu dia

"Huhhhh..."saya melepaskan satu keluhan berat. Saya duduk semula di atas tilam.. Abin duduk merapati saya, lalu tarik saya ke dalam pelukkan nya.

"Hiss! Let me go!"bentak saya, sambil cuba melepaskan diri dari pelukkan dia

"Honey.. just a second.."bilang dia separuh merayu

"Abin, I said let me gooo.."tapi makin lagi dia peluk saya kuat kuat sampai saya nda bulih bergerak, mau nda mau terpaksalah saya merelakan saja si Abin memeluk saya

"I miss you so badly, miss your sweet smile, your laugh and I miss your smell.."dabilang sayu

Nda lama kemudian saya dengar dia tarik tarik tu hingus. Hahh! Suda, dia menangis laitu. Saya diam membatu, hati saya mula rasa sebak, mata saya pun mulai berair sedikit. Tapi cepat cepat saya kasi positif diri saya supaya nda menangis..

Bila dia meleraikan pelukkan, saya tinguk masih ada lagi airmata dia bertakung di kelopak mata dan perlahan lahan mengalir di pipi..

"Stop crying, because I'm still alive, kalau saya mati nanti barulah kau bulih menangis sepuas puas hati."saya kesat airmata dia, sedih hati saya tinguk dia begitu.

"You've changed"dia genggam erat tangan saya

"Yes, I'm a changed, pengalaman hidup mengubah saya jadi begini.."jawab saya

"I'm sorry.. It was all my fault.."bilang dia lemah, ada penyesalan di sebalik nada suara dia

"It's not your fault, so nda perlulah kau mau minta maaf.."saya bilang, sedih terus muka si Abin

"Since you left my life was miserable, pada malam tu dear tau honey masuk pigi bilik. Tapi.. disebabkan rasa bersalah yang amat sangat. So I just pretend to be asleep.."dia berhenti sekejap, lepas itu dia sambung semula

"And the next day, I went to your room, I want to apologize to you.. But then I see the note that you left, so dari situ saya tau saya suda kehilangan honey, dan pada hari yang sama juga Mr Rien told me.. honey suda resign"

"Saya cuma menunaikan impian kau saja, and thank you so much, because of you.. saya bulih menikmati hidup saya dengan lebih baik.."saya bilang, Abin terus terunduk lesu

"Bulih ka kalau kita.."

"My answer is no!"saya segera mencelah sebab saya tau apa yang dia mau bilang

"It's because of Thyia, right?"soal dia

"Yah, salah satu mimang sebab itulah.. Setiap kali saya teringat gambar kau bermesra sama dia.. It hurts so bad, Abin.."

"Honey, dear betul betul nda ada apa apa hubungan dengan Thyia bah."

"Ya, saya tau.. But I don't want to argue with Thyia. Cause she's crazy. Lagipun saya serik kena ugut, kena caci sama si Thyia.. Saya nda ada kekuatan dari segi fizikal dan mental untuk berhadapan dengan dia. Saya tertekan bah, Bin sama gaya dia tu.."luah saya

"Dear juga tertekan bah, kalau bukan disebabkan kerja mimang saya nda ingin keluar bersama dia. And if you want to know, Thyia pernah perangkap saya beberapa kali, she wanted to me sleep with her.."si Abin juga turut meluahkan perasaan dia

Sedikit pun saya nda terkejut. Saya tau, Thyia akan buat apa saja asalkan dapat memilik si Abin. Dia pasti akan mencuba seribu satu cara..

"And kau sleep sama dia lah?"

"Never!"

Do I believe him? Entahlah..

"Mengaku ja bah kalau kau pernah terlanjur sama dia, saya okey juga baini.."

Saya cuba pancing reaksi dia, saya mau tinguk samada dia mengelabah atau tidak. So far tenang ja reaksi dia, nda tau lah kalau di dalam hati dia

"Kenapa saya harus mengaku, kalau saya nda pernah buat begitu.."dabilang

"Abin.. Abin.. buaya mana pernah menulak bangkai?"sindir saya

"Honey.. dear ni buaya vegetarian.."gurau si Abin, mata saya tajam meninguk dia, dan dia terus berhenti ketawa.

"Sorry.."dia tersengih sambil mengaru kepala

"Whatever, bagus kau give up ja lah Bin. Nda payah lah kau mau buang masa pujuk saya. Kita nda mungkin akan kembali macam dulu.. I will learn to for.."

"Shuttt.."dia letak jari telunjuk di bibir saya, then dia pandang ke dalam mata saya

"Don't say another word. I will not give up and I will make you fall in love with me again. Because, I don't want anyone else have your heart, kiss your lips, or be in your arms. You're mine.."bilang dia

"You're crazy, Abin!"bilang saya separuh menjerit

"Yes, I'm crazy about you.. I'm addicted to you"bisik dia

Eh, seram pula saya dengar si Abin bilang begitu..

"Shut up!!"saya bilang

"Disebabkan kebuduhan dan keegoan saya, dear hampir kehilangan honey. But this time.. I will not let you go.."

"Jangan terlalu yakin Mr Winkell, kau tau juga kan macam mana perangai saya. If I say no, it means no lah.."

"Yeah, I know you're stubborn.. But don't worry.. I also know your weakness."dabilang lalu bangkit dari katil

Baru ja beberapa langkah kaki dia melangkah dia terus mundur ke belakang. Dia tunduk sikit, dia renung muka saya lama lama, nda selesa pula saya bila dia pandang saya begitu

"Why are looking at me like that?"

Dia senyum dan dengan tidak semena mena si Abin kiss lips saya. Lepas tu dia terus bergegas keluar dari situ

"Abinnnn!!! I hate youuu!!!"teriak saya

Arggh! Panas betul hati saya.. dia kenakan saya balik. Mimang mau kena bah si Abin nih!!!

Keesokkan harinya seperti yang suda di arahkan uncle Mack, saya bawa si Abin berjalan jalan di Ibu kota poland. Nasib baik juga lah saya suda familiar sikit dengan keadaan di sini.. Cuma dari segi bahasa itu sajalah yang masih menjadi kekangan

Masa kami dua jalan jalan tu, saya perasan phone si Abin balik balik berbunyi.. Asalkan phone dia berbunyi mesti dia tinguk saya.. Macam dia teragak agak mau jawab tu panggilan.. Weird!

"Abin.. you don't want pick up that phone?"tanya saya,

Macam mau hilang sabar suda saya, dengar phone dia balik balik berbunyi..

"Nda penting.."

"Kalau nda penting kenapa asyik berbunyi ja dari tadi? Why? Thyia cari kau ka?"soal saya

Saya pandang dia dengan pandangan tajam dan saya nampak apple adam dia bergerak. Dia menelan liur, so jangkaan saya mimang tepat.

"Isn't it?"

"Yeah, you're right.."jawab dia perlahan

Nda lama kemudian, phone dia berbunyi lagi balik

"Jawablah.. your lover cari kau tu.."saya bilang lalu bangun dari tempat duduk

"Kau mau pigi mana tu?"dabilang sambil tarik tangan saya

"Mau bagi kau space.. manalah tau kau segan berbual di depan saya, lagipun saya nda mau termuntah hijau dengar perbualan sweet kau sama si giuk"

"Stop saying such nonsense! sit here.."dabilang, then dia bangun dari tempat duduk.

Dia berbual agak jauh sikit dari saya.. apa yang saya tinguk jelas kelihatan dia tengah marah, sebab balik balik dia usap tu belakang tengkuk.. Ntah apa lah yang dia bualkan sama si giuk tu?

Hampir setengah jam begitulah, baru dia selesai bercakap di phone, jenuh juga lah saya menunggu.. Sebaik saja dia menghampiri saya, dia terus melemparkan senyuman manis sama saya. Tapi saya tau sebenarnya dia cuba sembunyikan kemarahan dia..

"You hand feels cool.."bilang si Abin sambil pegang tangan saya lalu dia gusuk telapak tangan saya..

Saya cuba tarik tangan saya, tapi as usual dia nda mengendahkan saya..

"Thyia call atas urusan kerja.."bilang dia tiba tiba, tangan dia masih lagi gusuk tangan saya. Warm warm saya rasa..

"Nda tanya pun.."saya bilang

"Saya nda mau honey fikir yang bukan bukan.."

"Don't worry, Abin.. even though you all bercinta sekalipun, saya nda kisah juga bah.."sindir saya sambil senyum sinis

"Bulihkah honey berhenti dari terus menyindir saya.."

"Why? Mengena di hati kau ka?"saya kasi naik sebelah kening saya

"Ya, semua ayat yang keluar dari mulut honey tu tajam macam sembilu.."

Well.. kalau saya bercakap mimang kata kata sarcasm ja saya bagi, ini suda kira bagus, sebab saya mau bercakap sama dia.. Sedangkan dia dulu lagi teruk.. Kalau ikutkan hati mimang saya mau buat begitu, saya mau dia rasa macam mana sakitnya kena ignore.. Tapi, bila saya fikir fikirkan macam nda siuk... Jadi, sebab itulah kalau saya bercakap sama dia, mimang ayat yang pedas pedas ja keluar dari mulut saya, biar tembus sampai ke hati dia kalau bulih  tembus sampai ke tulang.. Sometime you have to be cruel a little..😁

"So?"sengaja saya kasi panas panas hati si Abin

"So, please don't talk like that.."

"Suka hati saya lah, mu"

Suddenly he kiss my lips, and of course lah saya terstop dari bercakap.. mata saya terkebil kebil, saya terkejut dengan tindakan spontan si Abin. Biarpun di sini bukan malaysia.. Segan bah kena kiss in public..

"Eh.. buduh bah kau ni.."saya tendang kaki dia

"This is consequence yang harus honey terima.."dabilang bersahaja

"Kau ugut saya kaini?"

"Tidaklah, but if you say like that again, I would kiss you.."tegas dia dengan nada mengugut

"Kau fikir saya takut ka sama ugutan kau itu.."

"Alright.. jangan marah kalau dear kiss honey dan jangan bilang dear nda ada bagitau.."dabilang lalu senyum miring

Saya terus jeling si Abin.. nda habis habis mau menyakitkan hati saya.

"Lewat malam suda ni, mari kita pulang."ajak saya

"Masih awal bah sayang.."dabilang

Actually mimang pun masih awal, disebabkan masa ni musim sejuk, so waktu siang di sini agak singkat dan waktu juga berubah kepada satu jam lebih awal..

"Fine, saya pulang dulu lah.."bilang saya lalu terus tinggalkan si Abin

"Honey... tunggu bah!"jerit dia sambil kejar saya dari belakang

Tanpa memperdulikan dia, saya terus melangkah laju, lebih kurang macam berlari anak, pandai lah dia kejar saya.. panjang juga dia punya kaki tu.

"Adui.. honey ni kan laju betul bah berjalan.."rungut si Abin, then dia kambai saya

Saya terus kasi alih tangan dia, tapi macam biasalah mana dia paduli tu.. Saya alih, dia kambai lagi balik, over and over again lah saya buat begitu, tapi last last mengalah juga saya. Hisss!!!😤
_____________________________________

Seminggu suda berlalu, saya nampak banyak effort si Abin pikat hati saya semula. Hati saya macam ada cair juga lah.. Tetapi saya belum sedia lagi mau bagi dia peluang. Bukan niat saya mau seksa dia, tidak bah.. Saya mau tinguk sejauh mana effort dia untuk berbaik sama saya..

"Why are you sitting here alone?"suara si Abin kedengaran dari arah belakang

Time tu saya sedang duduk di patio, selesai ja makan malam saya terus pigi sini..

"Saja ja.."sahut saya

Abin duduk di sebelah saya. Saya hanya membiarkan saja, bila dia memaut kepala saya pigi bahu dia, lepas tu dia belai belai rambut saya dengan penuh kelembutan..

"Shine..."

"Emmh.."

"Can.. we start over again?"bilang dia

Saya terus pandangan ke dalam mata dia, pandangan dia tu penuh berharap. Berharap agar saya memberi dia peluang dan kembali bersama dia semula..

Makin lama makin dekat muka dia, nda terasa bibir dia suda mengucup bibir saya.. Huh.. that's kiss still same as before, still make my heart beating fast and I can feel butterflies dancing in my stomach..

Tanpa sedar.. saya turut membalas ciuman dia, dari passionately kiss to rough kisses! Saya tersentak seperti saya baru tersedar dari terus di buai mimpi. Saya tulak si Abin and then saya lalu menekup mulut..

"Honey, what happened?"soal Abin, binggung sikit muka dia

"I'm.. so sorry.. this is wrong! I supposed not to do that!"saya terus menjarakkan diri sedikit dari si Abin

"It's nothing wrong with this.. I knew you still love me"

Saya terus mengelengkan kepala

"Honey masih cintakan dear kan?"bilang dia lagi sambil kedua tangan dia pegang bahu saya

"Tid..ak.."

"You're lying! If you don't love me, why did you kiss me back?"

"That was a mistakes!"tegas saya

"What? Are you kidding me?"bilang dia sambil mengerutkan dahi

"Just.. just.. forget about that kiss.."saya bingkas bangun mau masuk pigi bilik

"Shine, how can I forget it?!"agak keras sikit nada suara dia

Saya diam membisu, perasaan saya terus jadi serba salah.

"Bulih ka honey jangan lagi hidup di dalam penafian? If you still love me, just say it, and let's start from the beginning.."

Saya mimang mau bagi dia peluang.. tapi saya nda yakin sama diri saya sendiri.. Macam ada tembok besar menghalang saya dari menerima si Abin..

"We can, right?"bilang dia lagi sambil usap lembut pipi saya

"I'm not sure if I can.."sahut saya lemah

"Honey, I promise I won't hurt your again, and give me a chance to fixed all my mistakes.."dia cuba menyakinkan saya

"Dont force me, Abin.."bilang saya lepas tu saya terus meninggalkan si Abin dalam keadaan yang terpinga pinga

Keesokkan harinya..

Awal pagi lagi, Hackie masuk pigi bilik, dia bersandar di depan pintu, sambil memerhatikan saya yang sedang sibuk mengemas katil. Serius betul muka si Hackie awal pagi ni..

"How's it going between you and him?"soal Hackie

"Nothing happen, still same.."

"Are you still don't wanna give him a chance?"

"Aiii.. sejak bila kau ni menyebelahi dia? Hari tu bukan main lagi kau suruh saya lupakan dia.."saya bilang

"It's because I do not know the real story.."

Siap ja saya kemas tu katil, Hackie terus duduk di situ..

"Hope.. let sit here."bilang dia lagi, sambil tepuk tu tilam supaya saya duduk di sebelah dia

Saya menurut ja kata si Hackie dan terus melabuhkan punggung duduk di sebelah dia

"There's nothing wrong if you give him a chance.."

"I know but I'm scared.."

"About what?"

"I'm scared if I get hurt again, and what if he let me down?"

"Don't you see? He love you more than his own self.. So mustahil dia datang sejauh ini semata mata mau melukakan hati kamu, and I'm pretty sure he won't let you down again.."bilang Hackie cuba menyakinkan saya

"However, there is one thing that always bothers me.."

"What is it?"

"It's a long story."

"Pendekkan"

Saya menghela nafas berat.. then saya bagitau sama dia lah apa yang mengusarkan hati saya. Iaitu si Thyia..

"Why do you care about that women? What's important thing is, he love you. That's all you need.."

"Tapi macam mana kalau dia cuba merosakkan hubungan kami dua lagi? Sebab sampai sekarang dia masih lagi berhubung dengan Abin, dan kalau saya kembali bersama Abin, dia pasti akan terus menjadi bayang bayang dalam hidup saya.."jelas saya

"Oh gad, Hope.. you're think too much, way too much... If both of you love each other, she will not be able to ruin your relationship. Yeah, I know, it's feels suck when there is someone else trying to ruin your relationship. But you have gonna to face it, fight for your love.. like Abin did.."

Saya terus terdiam sejenak.. berfikir apa yang harus saya lakukan? Hati saya juga mulai berbelah bagi.


"So, do you think I should give him second chance?"soal saya, minta kepastian

"Before that, I want to ask you. Do you still love him?"

Saya menganggukkan lemah

"Yes, you should.."bilang Hackie

Yeah right, mungkin saya patut bagi si Abin peluang..

"Come on Hope..What're you waiting for? Go.."bilang Hackie sambil tulak saya

"Now?"

"Yes, now!"

Tiba tiba macam bersemangat pula saya, tanpa menunggu masa yang lama saya terus keluar dan menuju ke bilik si Abin. Lagipun malam tadi saya tinggalkan dia begitu saja. So saya mau say sorry sama dia juga lah..

Saya ketuk pintu bilik si Abin berulang kali, tapi nda ada dia bagi respond, mustahil juga dia masih tidur? Saya pulas tu tombol pintu, nasib baik nda berkunci.. Masuk ja saya pigi dalam.. kemas ja katil si Abin.. nda ada tanda tanda yang dia berada di situ. Lain lain suda perasaan saya.. Takkan lah..

Mata saya segera meninguk ke arah luggage dia, dan.. nda ada suda luggage si Abin. Ohoo.. not again..

"Ha..ckie.. Hackie..."

"Yah.. What? What?"bilang si Hackie sambil berlari anak menuju ke arah saya

"He.. he's.. go..ne.."saya bilang dengan suara yang tersekat sekat

"Seriously? Are you sure?"soal dia sebaik saja masuk ke dalam bilik

"A hundred percent.. I'm late, Hackie.."bilang saya perlahan

Saya terduduk di lantai sambil menahan airmata dari keluar. Abin betul betul suda tinggalkan saya.. Without say anything..😢😢

-BERSAMBUNG-

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top