Librarialova [Kuroko X Reader]
[Kuroko Tetsuya x Reader]
DISCLAIMER TADATOSHI FUJIMAKI
Karakter lelaki hanya milik Tadatoshi Fujimaki. Dan alur cerita, sepenuhnya milik saya.
Warning! Typo, OOC, gaje, dan hal absurd lainnya banyak bertebaran di cerita ini!
.
.
.
"Uwaa ... ceritanya bagus sekali!" teriak (Yourname) begitu dirinya selesai membaca sebuah novel yang sedang terkenal saat itu. Beruntung baginya bisa meminjamnya dari perpustakaan. Sehingga ia tidak perlu mengeluarkan uang sepeser pun.
Setelah puas karena membaca buku itu, (Yourname) pun memutuskan untuk menuju perpustakaan sekolah. Kebetulan waktu istirahat kedua akan segera tiba.
Berbicara tentang perpustakaan, (Yourname) adalah pengunjung tetap tempat yang lumayan ramai di SMA Seirin itu. Selain karena dirinya yang memang hobi membaca, alasan baginya untuk setia mengunjungi tempat itu adalah ... ia sedang jatuh cinta. Tepatnya pada penjaga perpustakaan yang terkenal sebagai Phantom Six Man dalam tim basket sekolah mereka, Kuroko Tetsuya.
Walau bagi yang lain lelaki itu terkesan dingin nan cuek, tapi bagi (Yourname) itu tidak benar. Kuroko dengan sabar melayani dirinya yang acap kali lupa akan posisi sebuah benda. Terlebih di tempat yang luas seperti perpustakaan itu.
"Konichiwa, Kuroko-kun!" sapa (Yourname) ramah. Kuroko mengangguk singkat.
"Konichiwa mo, (Surname)-san," balasnya singkat. Ia pun segera mengulurkan tangan begitu melihat (Yourname) yang menaruh sebuah buku di depannya.
"Kali ini adalah yang tercepat kau mengembalikan sebuah buku, (Surname)-san," sambungnya. Mata secerah langit biru itu fokus untuk mendata dengan detail akan buku di genggamannya.
"Ceritanya begitu bagus, sih. Apalagi konfliknya itu juga berbobot. Membuatku bisa menghabiskannya walau aku baru meminjamnya kemarin," balas (Yourname). Ia menatap kagum pada keseriusan Kuroko dalam bekerja.
"Apa ada yang bisa kubantu?"
"E-eeh ... e-etto..."
(Yourname) langsung tergagap begitu Kuroko menangkap basah dirinya yang tengah memperhatikan lelaki itu. Namun, jangan salahkan (Yourname). Salahkan pesona penggila vanilla milkshake itu yang sangat sulit untuk ditolak.
Kuroko masih terlihat menunggu jawaban dari dirinya. Membuat (Yourname) semakin salah tingkah begitu menyadari sebuah senyum tipis nan samar terlihat di wajah yang biasanya berupa tembok datar itu.
"A-aku ingin kau merekomendasikan judul yang lain," ucap (Yourname) akhirnya.
"Lagi?" tanya Kuroko memastikan. (Yourname) pun mengangguk.
Selama ini, kebanyakan buku yang (Yourname) pinjam merupakan saran dari lelaki itu. Walau dirinya adalah penikmat karya sastra seperti novel, tapi ia pun sama sekali tidak menolak ketika Kuroko menyarankan sebuah ensiklopedia atau bacaan umum lainnya. Dan tentu saja itu salah satu dari sekian taktik yang (Yourname) lakukan agar bisa mendekati orang yang ia kagumi itu.
"... (Surname)-san?"
"Eh?? H-ha'i??"
"Kau tahu tempat buku-buku yang tadi aku sebutkan, bukan?" Pandangan Kuroko yang lurus membuat (Yourname) seketika membeku.
Shimatta! Aku tidak mendengar apa yang Kuroko-kun katakan karena melamun! Aduh ... bagaimana ini? (Yourname) merutuki dirinya sendiri. Satu lagi kekurangan yang seharusnya tidak ia tunjukkan di depan lelaki bersurai langit itu.
"E-etto ... K-kuroko-kun ..."
"Hm?"
"Hontou sumimasen. A-aku tadi melamun. Jadi aku tidak mendengar apa yang kau ucapkan sebelumnya." (Yourname) segera membungkuk kecil guna menyembunyikan wajahnya yang memerah karena malu. Pun ketika ia dapat mendengar embusan napas yang keluar dari lelaki di depannya itu.
"Daijoubu dayo. Wajar jika kau kurang fokus mengingat sekarang adalah musim dari tugas dan ulangan."
"Ha?!"
(Yourname) segera mengangkat muka demi mendengar pernyataan tersebut. Bahkan di saat seperti ini, Kuroko masih berbaik sangka akan dirinya. Ah, seandainya lelaki itu tahu kebenaran di balik pikiran (Yourname) yang melamun tadi. Mungkin akan berlainan cerita.
"Arigatou, Kuroko-kun!" Senyum pada wajah gadis itu tidak dapat disembunyikan. Perilaku Kuroko benar-benar membuat dirinya semakin melayang.
"Apakah kau bisa merekomendasikan lagi bukunya?" pinta (Yourname) hati-hati. Kuroko mengangguk, lantas segera menyebutkan beberapa judul yang sekiranya akan dilahap habis oleh gadis itu.
(Yourname) mengangguk paham. Setelah mengucapkan terima kasih, ia pun segera menghilang di balik deretan rak yang berjejer begitu rapi. Sementara Kuroko kembali kepada aktifitasnya jika tidak ada orang yang ia layani. Membaca sebuah buku yang ia baru sampai di pertengahannya.
"Eh? (Surname)-san? Ada apa lagi?" tanya Kuroko begitu melihat gadis itu yang kembali dengan wajah sedikit memerah.
"A-ano ... bisa kau tunjukkan raknya di mana? Aku lupa tempatnya..."
*****
Beberapa bulan yang lalu ...
"Wah ... ternyata ini SMA Seirin yang terkenal itu!" ucapku seraya memandang sekitar dengan kagum. Suasanya begitu asri mengingat sekolah itu termasuk baru.
Oh ya, di musim gugur ini aku merupakan siswa pindahan dari kota sebelah. Aku sekeluarga pindah karena alasan pekerjaan yang dilakukan oleh kedua orang tuaku. Kemudian, aku pun memilih masuk di sini mengingat reputasi SMA Seirin yang lumayan terkenal akan kekuatan tim basketnya.
Aku diterima dengan baik di sini. Teman-teman dari kelas 2-B begitu ramah kepada seorang pendatang baru sepertiku. Membuatku mudah beradaptasi dengan lingkungannya yang nyaris berbeda sepenuhnya dari sekolahku yang dulu.
Dari sekian objek di sekolah yang kulihat ketika diajak berkeliling, aku merasa sangat tertarik pada perpustakaannya yang lumayan besar dari total luas sekolah ini sendiri. Aku pun dengan senang hati memaksa temanku untuk menemaniku ke sana.
Tepat seperti perkiraanku. Banyak buku yang kutahu, bahkan favoritku, berada di sana. Membuatku segera mengklaim ruangan ini menjadi tempat yang harus kudatangi setiap saat. Hingga suatu hari, aku menemukan sisi lain dari perpustakaan yang begitu menarik.
Saat itu, aku tengah membaca novel terjemahan di salah satu rak yang berada di pojok. Kebiasaanku untuk tidak bisa diam ketika membaca membuatku melakukannya seraya berjalan perlahan. Terlalu fokus pada buku di genggaman membuatku segera bingung ketika menyadari aku sudah berada di bagian yang berbeda.
Seketika itu juga aku panik karena tidak bisa mengembalikan buku yang baru setengah kubaca itu. Walau aku sudah berkeliling dari rak ke rak yang lainnya, tetap saja. Aku tidak ingat di mana tempat buku itu berasal.
"Doumo."
"Kyaa!!"
Seketika itu juga aku menjerit begitu melihat sesosok lelaki yang memandangiku dengan aneh di sampingku. Kulitnya yang seputih porselen, manik birunya yang menyorot tajam, juga hawa keberadaannya yang begitu tipis membuatku sempat berpikiran ia adalah hantu penunggu di sini.
"Apakah ada yang bisa kubantu?" tanyanya ramah. Aku pun mengerjapkan mata beberapa kali. "Eh? A-apa maksudmu?"
"Aku dari tadi melihatmu seperti orang kebingungan," ucapnya. Kuangguki hal itu dengan malu-malu.
"Kebetulan aku adalah siswa penjaga perpustakaan. Boku wa Kuroko Tetsuya desu," lanjutnya.
Buru-buru aku pun sedikit membungkuk. "W-watashi wa (Surname) (Yourname) desu. Yoroshiku onegaishimasu, Kuroko-kun."
Setelah itu, Kuroko pun membantuku. Dengan mudah, ia menemukan rak yang kucari itu. Dan itu wajar mengingat ia adalah penjaga perpustakaan. Sudah seharusnya ia hafal seluk beluk ruangan ini dengan baik.
"Arigatou gozaimasu, Kuroko-kun," ucapku ketika kami berdua menuju meja resepsionis. Sementara di tanganku ada sebuah novel yang selama ini sudah kucari selama ini.
"Douittashimasite, (Surname)-san. Lain kali, jangan sungkan untuk meminta bantuanku." Ia tersenyum tipis.
Aku pun mengangguki hal itu. Segera kuangkat bukuku untuk menutupi muka ketika menyadari ada sesuatu yang aneh dengan detak jantungku. Dan itu semua karena senyuman seorang Kuroko Tetsuya.
*****
"Nah ... sudah semuanya," ucap Kuroko yang menggendong beberapa buku. Ia pun berbalik. Sorot keheranan terlihat di matanya walau wajahnya tetap datar seperti biasa.
"(Surname)-san?" ucapnya memanggilmu yang ternyata melamun. Lagi.
"Eh? A-ada apa Kuroko-kun?" tanyamu dengan berusaha sebaik mungkin untuk menyembunyikan tubuhmu yang sedikit gemetar karena gugup.
"Kita sudah mendapatkan semua bukunya," ujarnya datar.
"B-begitu ya. Syukurlah," ucapmu seraya mengelus dada. Kau akan mengambil alih buku itu ketika tiba-tiba saja Kuroko bertindak aneh. Kau membeku ketika ia menempelkan punggung tangannya tepat di atas dahimu.
"Apakah kau demam, (Surname)-san? Wajahmu agak memerah," ucapnya seraya memajukan badan. Kembali mengamati wajahmu dengan seksama. Tanpa menyadari jika itu malah semakin membuatmu menjadi salah tingkah.
"I-iie, K-kuroko-kun. Aku tidak demam. Hanya saja, mungkin aku masih kelelahan karena habis marathon di kelas olahraga tadi pagi," ucapmu memberikan jawaban asal. Padahal, di dalam hati kau melanjutkannya. Tepatnya hatiku yang marathon karena melihat semua perhatianmu padaku, Kuroko-kun.
"Kalau begitu, lekaslah kembali. Kau harus istirahat, (Surname)-san." Kuroko mengajakmu kembali ke bagian resepsionis. Dan kau secara otomatis kembali mengingat pertemuan pertama kalian.
"Tak apa, Kuroko-kun. Aku masih kuat," jawabmu menimpali Kuroko ketika kalian sampai di tempat itu. Sekilas, senyum tipis Kuroko terjamah oleh matamu.
Selanjutnya tak ada pembicaraan apapun karena Kuroko sibuk mendata buku yang kali ini kebetulan kau pinjam banyak. Di satu sisi, kau tentunya tidak melewatkan kesempatan itu untuk memandangi wajah polosnya. Membuatmu semakin memantapkan diri untuk menjadi secret admirer seorang Kuroko Tetsuya.
"(Surname)-san, ini pinjamanmu," ucap Kuroko tiba-tiba. Untuk kali ini, kau tidak membiarkan dirimu untuk melamun terlalu jauh. Sehingga kau dengan cepat merespons panggilan Kuroko.
"Arigatou, Kuroko-kun. Aku janji akan menghabiskannya secepat yang kubisa!" Senyummu mengembang lebar. Matamu yang sedikit menyipit kehilangan fokus atas wajah Kuroko yang sedikit bersemu.
"Ya. Datanglah lagi kapanpun kau mau, (Surname)-san," lirih lelaki itu ketika melihat punggungmu yang menjauh meninggalkan perpustakaan. Namun ia sangat yakin. Bahwa kau akan kembali sesegera mungkin.
.
.
.
Akhirnya ini jadi juga. //sujud syukur
Awalnya sempat pesimis soalnya sampai tadi malam belum dibikin. Masih mentok di Flutterby yang akhirnya selesai jam 3 pagi. Tapi syukurlah. Bagian Skip Time dan ini akhirnya jadi selama siang ini :')
Maaf jika kalian kurang suka. Dan mungkin Kuro-chan--maksudnya Kuroko-kun-nya OOC di sini. Hontou sumimasen.
Hope you like it!
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top