Mabuknya Sesshomaru :V #part 1

Berdenyut dan pening, itulah yang dirasakan Sesshomaru sekarang. Sudah dua jam lalu sejak pertengkaran kecilnya dengan Inuyasha, sepertinya dia sudah kebanyakan minum, entah berapa banyak wine yang sudah diminumnya, kepalanya pusing sekali.

"Sessho-kun......."

"Sessho-kun......"

"Argh......"

Prank !

Pria itu membanting gelas berisi red wine mewah sampai berserakan di lantai, pikirannya sangat kacau, kenapa ?

"Sessho-kun....."

"Sessho-kun...."

"S*al !"

Kenapa gadis itu terngiang-ngiang terus di pikiranku ?

"Kenapa sih ? Sessho-kun,"

"Sessho-kun, kamu menyebalkan !"

"Sessho-kun jahat... Hua....!!!!"

"Sessho-kun ! Berhenti mengganggu kami !"

"Aku benci Sessho-kun !"

"S*a*an !" beraninya, beraninya dia mengatakan membencinya ?

"Sessho-kun jahat....!!!! Hu.... Hiks...."

"Sudahlah Inu-chan, ayo kita pergi,"

"Aku benci Sessho-kun, huwek...!!!!"

"Kau tidak boleh membenciku !" pria itu menggebrak meja kasar, kepalanya berat sekali rasanya, kenapa ingatan itu terus menerus berputar di kepalanya ?

"Sessho-kun, aku pacaran lho ya, kalau Sessho-kun tidak bilang apa-apa aku akan menerimanya lho,"

"Cih, siapa peduli, pacaran ya pacaran saja sana,"

"Ya sudah, aku pacaran lho ya, jangan menggangguku,"

"Berisik,"

"Argh.... !!!!!"

"Sesshomaru-sama," wanita itu tampak khawatir, setiap kali minum selalu saja mengigau dan berteriak tidak jelas entah siapa yang dipanggilnya.

"Antar aku pulang," pria itu masih mencoba mempertahankan kesadarannya.

"Tolong tunggu sebentar," wanita itu mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Jaken, Sesshomaru tidak pernah mengizinkannya mampir ke rumah.

"Haha," racau pria itu memanggil ibunya, tidak biasanya dia begini.

"Sesshomaru-sama..... Kenapa anda minum -minum seperti ini, Inukimi-sama pasti akan marah...." kata seorang pria tua sambil tergopoh-gopoh masuk ruangan, kebetulan pintunya tidak dikunci.

"Berisik, antar aku pulang,"

"Ha-Hai' Sesshomaru-sama," pria itu bergegas membantu Sesshomaru berdiri, kesadarannya sepertinya sudah habis, pria itu terlihat lemas dan kelelahan.

"Kagura, sebaiknya kau menjauh dari Sesshomaru-sama, Sesshomaru-sama sudah menikah, dan kau tidak berhak mendekatinya seperti ini,"

"Sesshomaru-sama sendiri yang menginginkanku, kenapa aku harus menuruti perkataanmu ?" kata wanita itu sombong, Sesshomaru adalah miliknya.

"Aku tidak akan membiarkanmu bertindak seenaknya pada Sesshomaru-sama," kata pria itu lalu beranjak pergi, tidak ada gunanya bicara dengan wanita keras kepala itu, apa dia tidak sadar dirinya hanya dijadikan pelampiasan ?

*****

"Seperti kedua hati.... Merenung dalam sunyi... Seperti... Hati ini... Menunggu kehadiranmu... Betapa ku sepi... Kuhanya sendiri di sini... Cintamu tak dapat kumiliki....."

Naraku-kun.....

"Menunggu di kejauhan... Tanpa tahu kabarmu yang bahkan tak kuketahui  dimana......"

"Kuharap kita kembali... Menjalin cinta yang murni... Terimalah hati ini... Yang selama ini menunggu di dalam sepi.... Hoooo......"

"Kuhanya bisa merasakan kesendirian, tanpamu di hadapanku..... Betapa kuingin merasakan kembali.... Cinta kita.... Murni dari hati....."

Naraku-kun.....

"Ku tanpamu hanyalah.... Sebutir debu di lautan luas bagaikan setetes air.... Hati yang retak ini... Berjalan terus mencari.... Kisah cinta yang murni.... Cinta yang kita miliki......"

Mata gadis itu tertutup rapat, selama bertahun-tahun lagu inilah yang selalu dinyanyikannya, Mencari Hati karya penyihir_kata, sebuah lagu yang menggambarkan perasaannya selama ini. Seperti dirinya yang selalu merindukan Naraku.

Kret...

Gadis itu memandang foto dirinya yang disimpan di dalam laci, foto dirinya, Naraku, dan Sesshomaru.

"Ck, apa sih, padahal dulu kita kan sahabat, nee, Sessho-kun," katanya kesal sambil memandang foto Sesshomaru di sebelah kanannya.

"Kau kan tidak harus bersikap seperti itu," gadis itu mempoutkan pipinya kesal, mengingat kejadian dua puluh tahun yang lalu.

Flashback on....

"Sessho-kun, kamu kenapa sih ? Kamu merusaknya," kata seorang gadis kecil kepada anak laki-laki bersurai perak yang memandangnya dengan datar.

"Sudahlah Inu-chan, kita bisa membuatnya lagi," kata Naraku yang terlihat kesal dengan kehadiran Sesshomaru di sini, apa yang dia inginkan ?

"Prakarya jelek begitu siapapun bisa membuatnya," kata Sesshomaru dingin sambil berbalik untuk pergi.

"Sessho-kun ! Kamu itu kenapa sih ? Kalau ada masalah ngomong dong !" saking kesalnya Inuyasha sampai menggebrak meja yang biasanya tidak ia lakukan.

"Terserah,"

"SESSHO-KUN......!!!!!!!!!!!!"

Anak laki-laki itu tetap pergi tanpa menghiraukan perkataan Inuyasha yang mengomelinya dari jauh, dia kesal sekarang. Bisa-bisanya Naraku s*a*a*n itu mendekati Inu-chan nya.

****

"SESSHO-KUN....!!!! Hiks... Hiks... Sessho-kun jahat ! Apa yang kamu lakukan sih !" kata Inuyasha sambil berderai air mata melihat kue hari pacarannya yang ke dua bulan jatuh di tanah. Siapa lagi pelakunya kalau bukan Sesshomaru ? Bocah s*a*a* itu untuk kesekian kalinya berulah lagi. Apa sih yang dia mau ?

"Sudahlah Inu-chan...." Naraku yang melihat kekasihnya menangis mencoba menenangkan, tidak biasanya Inuyasha berteriak kesal begini. Ini semua gara-gara Sesshomaru, apa yang sebenarnya diinginkan anak itu ?

"Mulai sekarang kita tidak usah berteman lagi, aku benci Sessho-kun ! Huh," gadis itu pergi dengan pandangan muak terhadap Sesshomaru. Dia tidak akan pernah bicara dengannya lagi, tidak akan.

"Inu-chan!" tanpa mempedulikan Sesshomaru, Naraku pergi begitu saja tanpa memberinya pelajaran. Naraku tidak ingin dipandang buruk oleh kekasihnya dengan memukul Sesshomaru. Inuyasha juga lebih penting untuk sekarang, bukan berarti dia akan melepaskan Sesshomaru begitu saja. Lihat saja nanti ketika ada kesempatan. Naraku pasti akan mengh*jarnya.

"Hm,"

Mulai saat itu, perang dingin antara Inuyasha dan Sesshomaru dimulai. Tidak, bukan perang dingin, tapi Inuyasha yang menjauhi dan mendiamkan anak itu. Perilakunya sudah tidak bisa ditoleransi lagi kan ? Dia selalu mengganggu kebersamaannya dengan Naraku. Naraku salah apa sih ?

"Inuyasha," panggil Sesshomaru ketika berpapasan dengan Inuyasha di lorong kelas, gadis itu memeluk lengan Naraku. Mengganggu sekali.

"Nee, Naraku-kun, aku ingin sarapan, antarkan aku ya ?" kata Inuyasha mengabaikan Sesshomaru, membuat Sesshomaru kesal dibuatnya.

"Inuyasha, aku bicara denganmu," kata Sesshomaru merasa terabaikan.

"Apa sih Sesshomaru ? Aku ingin ke kantin, tidak ada waktu meladenimu, ayo, Naraku-kun,"

Deg !

"Kami duluan, Sesshomaru," Naraku berjalan ke kantin bersama Inuyasha, sepertinya Sesshomaru serang kesal.

Sesshomaru....

Anak itu melamun sendirian, Sesshomaru katanya ?

"Nee, Naraku-kun, kita makan sandwich ya ? Gyokuto-san punya sandwich yang enak, kau mau kan ? Naraku-kun ?"

"Apa saja, asal denganmu," kedua anak itu berjalan dengan riang menuju ke kantin, seakan Sesshomaru tidak berada di sana.

Flashback end..

Ya, Inuyasha tidak bisa mengenali Sesshomaru yang sekarang. Orang yang dingin dan tegas, terkesan tidak berperasaan. Bahkan pada dirinya, apa semua ini salahnya karena bilang tidak usah menjadi teman lagi dulu ?

"Sessho-kun....."

Air matanya menetes, bagaimana mungkin ? Bagaimana mungkin teman masa kecilnya menjadi orang sedingin ini ? Jujur saja terasa menyakitkan bagi Inuyasha melihat Sesshomaru seperti ini. Mabuk-mabukkan dan pulang tengah malam menghabiskan waktu bersama Kagura. Semuanya terasa menyakitkan bagi Inuyasha. Entahlah bahkan saat pertama kali bertemu setelah sekian lama raut wajah Sesshomaru terlihat sangat dingin meskipun sorot matanya menyiratkan sesuatu yang berbeda.

Brak !!

Inuyasha terlonjak kaget karena suara pintu yang dibuka keras secara tiba-tiba. Memperlihatkan sosok Sesshomaru yang berjalan dengan tubuh gemetar sambil terhuyung, terlihat akan jatuh kapan saja.









Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top