91 - Different

Aku heran, perasaan aku tuh updatenya tiap hari. Cuma yah pas malem aja updatenya (belakangan ini), kadang siang. Tapi kenapa masih ada aja yang komen nyuruh aku update tiap hari/rajin? T_T Apaqa aghu harus update sejam sekali?:(

Hmm... Yaudah nih aku update lagi biar kalian seneng^^


-----


Jeno berpapasan dengan Jaemin, Y/n, dan Lisa. Nampaknya Jeno memang tidak menyadari kehadiran mereka.

Mata Jeno melihat perubahan pada rambut Jaemin, lalu beralih ke Y/n yang sangat berubah dari ujung rambut sampai ujung kaki. Hanya Lisa saja yang tidak ada perubahan.

Jaemin, Y/n, dan Lisa pun dapat melihat dengan jelas perubahan pada diri Jeno. Terutama di bagian wajah yang nampak kinclong. Jeno yang umumnya jarang melakukan perawatan tapi tetap terlihat tampan, sekarang wajahnya lebih mulus setelah melakukan perawatan.

Jeno hanya tersenyum menatap ketiganya. Kemudian menunjuk jam tangan yang ia pakai dan melambaikan tangan sebelum pergi.

Mereka yang paham bahwa Jeno harus segera masuk kelas, terdiam. Biasanya Jeno akan memulai perdebatan, tapi sekarang dia jadi tidak banyak bicara dan terkesan kalem.






-----






Skip >>>






Semenjak itu, telah banyak yang berubah.

Y/n sering melihat Jeno menolong orang yang sedang kesusahan, entah di kampus ataupun di luar kampus.

Jeno rajin masuk kuliah. IPK nya pun naik, yang tadinya di bawah 2, sekarang mencapai 3,75.

Y/n juga sering melihat Jeno menolak perempuan yang mendekatinya dengan cara halus, tanpa ada bentakan atau makian.

Y/n pun jadi sering di dekati oleh mahasiswa disini. Mulai dari yang junior sampai yang senior sibuk mendekati Y/n walau akhirnya di tolak oleh Y/n.

Setiap kali Y/n berpapasan dengan Jeno, Y/n hanya mengalihkan pandangannya ke arah lain meski Jeno menunjukkan senyum untuknya.

Ia hanya tak mau jatuh ke dalam pesona Jeno.






-----






Y/n sedang duduk di kursi taman kampus bersama Jaemin dan Lisa. Membicarakan hal yang tidak Y/n paham. Makanya ia memilih untuk merebahkan kepalanya di atas tangannya yang terlipat di meja sambil menutup mata.

Omong-omong, ia capek. Entahlah, hari ini terasa sangat melelahkan.

Tiba-tiba Jeno datang dan menyapa semuanya.

Mendengar suara Jeno, Y/n tetap pada posisi. Biar saja, Y/n hanya tak mau bertegur sapa dengan Jeno. Apalagi sampai bertatapan muka.

"Oy Jen! Kok lo jadi jarang main ke warung cherrybomb sih?" Tanya Lisa.

"Sorry. Gue sibuk belajar, ngejar IPK sama ngejar deadline." Jawab Jeno.

"Anjir. IPK lo udah 3,75 dan lo masih ngejar IPK? Buset."

"Iya, target gue tuh dapet IPK nya 4 biar sempurna."

"Wah gila. Jadi maniak belajar gini. Sesekali main lah sama anak-anak. Mereka udah protes gara-gara lo yang jarang kumpul."

"Iyaa, ntar gue main deh."

"Terus sekarang lo mau kemana? Duduk dulu dong."

"Gue mau langsung balik. Ngerjain tugas."

"Anjing tugas mulu. Pusing gue."

"Hm.. yah gitu. Gue duluan ya."

Lisa dan Jaemin mengangguk. Saat hendak pergi, mata Jeno tak sengaja melihat ke Y/n yang terlihat sedang tertidur.

"Dia tidur?" Tanya Jeno sambil menunjuk Y/n.

Jaemin mengintip, "Mungkin. Dia dari tadi posisinya gitu terus."

Jeno tertawa kecil, lalu mencium pipi Y/n dengan lembut.

(Contoh ilustrasi nya)

Jaemin dan Lisa terkejut lihat Jeno yang main cium pipi Y/n.

Jeno juga mengusap sayang kepala Y/n dan menatap Jaemin-Lisa.

"Ntar bangunin ya. Kasian, lehernya bisa pegel." Kata Jeno. Setelah itu ia segera pergi.

Y/n langsung bangun. Mengusap kesal pipinya yang habis di cium Jeno.

"Anjing!" Umpatnya.

"Eh? Lo dari tadi gak tidur?" Kaget Jaemin.

"Gak lah anjir. Napa gak di cegah sih waktu dia nyium gue?!"

"Ya gue gak tau kalau Jeno bakal nyium lo."

Y/n menoleh, menatap sebal punggung Jeno yang menjauh. Namun.... Jeno tiba-tiba menolehkan kepalanya ke belakang. Sontak hal itu membuat Y/n kaget. Ia langsung ke posisi semula. Pipinya jadi merona.

Diam-diam Jeno tersenyum gemas lihat tingkah Y/n.

Sejutek apapun Y/n yang sekarang, sesinis apapun Y/n yang sekarang, dan sedingin apapun Y/n yang sekarang, bagi Jeno, Y/n tetaplah Y/n yang jadi kesayangannya.

Jaemin tersenyum lihat tingkah Y/n. Tangannya terangkat untuk mengusap sayang kepala Y/n.

Ia paham tentang Y/n yang masih sayang sama Jeno. Iya, Jaemin dapat melihatnya dengan jelas. Dan Jaemin dapat merasakannya meski Y/n tidak bicara apapun.

Lisa menyenggol lengan Jaemin yang buat Jaemin menoleh dan memberi tatapan bertanya.

Lisa mendekat, lalu berbisik, "Apa rencana lo? Gue gemes banget liat mereka masih musuhan. Y/n harus tau yang sebenernya."

Jaemin mengangguk dan balik berbisik, "Iya, sabar neng. Gue lagi nyari caranya."

"Jangan kelamaan anjir."

"Iya anjir. Sabar ya anjir. Jangan marah-marah mulu anjir."

Jawaban Jaemin mendapat hadiah jeweran kecil di kupingnya dari Lisa. Lisa tau bahwa Jaemin itu sedang mengejeknya karena berkata 'anjir'.

"Gue serius, bangsat!"

"Iya bangsat. Gue juga serius bangsat. Sabar dong bangsat."

Lisa mendecak. She's done with Jaemin.













TBC

Vomennya makasih banyak yaaa^^ Saran sama kritikannya juga makasih^^

Seneng banget liat kalian yang antusias sama book aku :') Pokoknya makasih banyak yaw^^


Mau spoiler lagi? Boleh^^

Setelah berada di hadapan Y/n dan Jaemin, Lisa mendorong Yeri sampai gadis itu tersungkur ke lantai, tepat di depan kaki Y/n.

"Hah! Dasar jablay!" Cibir Lisa dengan kesal.

Jaemin melipat kedua tangannya di depan dada.

"Nah, orang yang udah bikin lo sama Jeno berantem, udah ada disini. Sekarang buat Kim Yeri, jelasin apa yang sebenernya terjadi." Ujar Jaemin yang menekankan nama gadis itu.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top