83 - Bajingan

Waktu terus berlalu, Y/n dan Jeno semakin dekat. Perlahan, Y/n mau membuka hatinya untuk menerima Jeno.

Sikap Jeno yang manis akhir-akhir ini, membuat Y/n sangat gemas. Bagaimana tidak? Jeno selalu terlihat manja, selalu terlihat sangat lucu ketika manjanya keluar.

Sepertinya, hobi Jeno sekarang bukanlah pergi ke night club, merokok, boros, ataupun nongkrong bareng teman-temannya. Melainkan berduaan dengan Y/n dan bermanja ria ke Y/n.

Tapi.... seharian ini ia tidak lihat Jeno. Padahal Jeno ada kampus meski jam masuknya tidak sama dengan Y/n dan Jaemin.

Y/n sudah menelepon Jeno berulang kali, tapi tak diangkat sama sekali. Panggilannya diacuhkan begitu saja.

"Jangan cemas gitu. Telepon lagi coba." Kata Jaemin.

Y/n menuruti saran Jaemin. Namun nihil, Jeno tetap tak mau mengangkat telepon darinya.

Pikiran Y/n sudah kemana-mana. Ia takut kalau Jeno mulai nakal lagi. Ia takut Jeno dengan sengaja bolos hanya untuk melakukan kenakalan yang biasa ia lakukan.

Jaemin tersenyum manis, mengacak gemas rambut Y/n, berusaha membuat gadis itu untuk tenang.

"Cemas banget nih mbaknya." Goda Jaemin.

Y/n mengerucutkan bibirnya lucu, "Bukan gitu. Masalahnya Jeno gada kabar. Harusnya tadi gue berangkat bareng Jeno aja."

Benar, tadi Y/n pergi ke kampus jam 6 pagi naik taksi. Karena ada kampus jam 7 dan harus sudah ada di kampus jam setengah 7. Sedangkan Jeno masih tidur pulas di kasur. Tidak mungkin ia membangunkan Jeno hanya untuk mengantarnya ke kampus. Jadi ia pergi sendiri.

Tiba-tiba ada chat masuk dari nomor tak dikenal.

08××××××××××

| Lo nyariin Jeno?
| Dia lagi sama Yeri, di apartemennya Yeri

Ini siapa? |

| Gak perlu lo tau gue siapa
| Gue cuma orang yang mau ngasih tau lo aja
| Datanglah ke apartemen Bling Bling
| Kamar nomor 127, lantai 5
| Password kamarnya 0127
| Disana lo bakal nemuin apa yang lo cari

Tunggu, ini siapa? |
Tau dari mana? |

| Gue musuhnya Yeri
| Dateng sekarang ke apartemen itu kalau gak mau terjadi sesuatu sama Jeno
Read

Y/n terdiam. Mengetahui berita itu, membuatnya tak percaya. Apa Jeno sungguh sedang bersama Yeri?

Jaemin yang bingung dengan perubahan raut wajah Y/n, bertanya,

"Kenapa? Siapa yang chat?"

Y/n bergeming. Menyambar tas dan jaketnya, lalu menarik tangan Jaemin.

"Anterin gue ke apartemen Bling Bling."






-----






Jaemin dan Y/n pergi menggunakan motor Jaemin. Mereka terburu-buru, menyalip kendaraan yang melaju lambat di depannya.

Ketika sampai, Jaemin memarkirkan motornya. Kemudian berlari bersama Y/n memasuki lobby untuk bisa masuk ke dalam lift.

Y/n menekan angka 5 di dalam lift itu. Setelah sampai di lantai 5, mereka keluar dan berlari lagi mencari kamar nomor 127.

Ketika menemukan kamar yang dimaksud, Y/n langsung memasukkan password nya, lalu masuk ke dalam setelah pintunya dapat terbuka.

"Je...No." Langkah Y/n berhenti saat memasuki sebuah kamar.

Di dalam kamar itu, tepatnya diatas ranjang, ia melihat dengan jelas apa yang terjadi.

Jeno, sedang berciuman dengan Yeri. Posisinya Jeno yang diatas, dan Yeri yang dibawah.

Y/n menjatuhkan tas dan jaketnya begitu saja. Hatinya terasa sangat hancur melihat hal ini. Berkali-kali ia menyadarkan diri, berkali-kali bergumam kalau ini tidak nyata.

Jaemin yang melihat pun ikut diam. Mengerjapkan matanya tak percaya.

"Jeno..." Lirih Y/n. Perlahan air matanya menetes. Ia tidak pernah merasa dikhianati seperti ini. Ternyata.... rasanya sangat sakit.

Mendengar itu, Jaemin menoleh dan menatap Y/n khawatir. Sedangkan Jeno langsung melepaskan diri dari pelukan leher Yeri. Ia bangun, berdiri di atas lantai, dan terkejut akan kehadiran Y/n dan Jaemin. Yeri pun ikut bangun.

"Y/...—Y/n?" Kaget Jeno. Ia agak memegang kepalanya yang terasa berdenyut.

Hal itu semakin membuat Y/n menangis. Jeno mabuk? Lalu berciuman dengan Yeri? Bukankah itu bajingan?

Y/n juga melihat bekas kemerahan di salah satu sisi leher Jeno. Sudah jelas apa yang terjadi. Yeri mencium dan menggigit leher Jeno sampai terdapat tanda kemerahan seperti itu.

"G-Gue bisa jelasin. I-Ini tuh...—"

"GUE GAK BUTUH PENJELASAN DARI LO YA BANGSAT!!"

"Enggak, lo salah paham. Tadi..-"

"Udalah Jen ngaku aja. Ngaku kalau lo emang gak tertarik sama Y/n." Timpal Yeri yang hanya memakai tank top hitam saja.

"Apa maksudnya?" Tanya Y/n.

Yeri tersenyum, lalu mengambil hpnya yang tergeletak di atas meja.

"Lo dengerin ini baik-baik ya. Ini adalah percakapan Jeno sama Eunwoo." Kata Yeri.

"Jadi..... Y/n itu pacar lo?"

"....."

"Hm.... Gue kira dia cuma mainan lo doang."

"Dia emang cuma mainan gue doang."

"Hah? Seriusan?"

"Hm. Gue gak tertarik sama dia. Apalagi sampe di jadiin pacar."

"Terus kenapa lo deket-deket sama dia mulu?"

"...... Niat gue cuma buat ngambil alih apa yang gue punya. Dompet, kartu ATM, black card. Dan gue mau nyingkirin dia dari rumah gue."

"Wah gila~ Gue pikir dia beneran pacar lo."

"Enggaklah. Mending jadiin cewek lain yang lebih modis, lebih sexy, lebih cantik daripada dia."

"Lo gila beneran ya? Terus gada yang tau soal rencana lo ini?"

"Gada. Ini rencana rahasia gue. Baru lo aja yang tau."

"Jadi.... beneran nih dia bukan apa-apa?"

"Bukan. Dia mainan buat gue. Cuma .... mainan."

"Nah, udah denger 'kan? Jadi, sadar diri aja kalau lo itu emang cuma mainan buat Jeno." Ujar Yeri setelah rekaman suara itu mati.

Y/n menatap Jeno, "Itu..... beneran?"

Harapan Y/n adalah.... Jeno akan mengelak meski itu memang suara Jeno. Tapi nyatanya .... anggukan Jeno berikan sebagai jawaban.

Y/n tersenyum miris sambil menghapus air matanya.

"Cuma mainan ya Jen?"

Selama bersama Jaemin, ia tidak pernah sekalipun merasakan sakit hati. Tapi Jeno.....—Ia dengan seenak dengkulnya meremukkan hati Y/n. Membuatnya hancur berkeping-keping, membuatnya jatuh, membuatnya benar-benar tak berdaya.

"Disaat gue udah mulai buka hati buat lo, lo jatuhin gue ke dasar jurang yang paling dalam. Lo gak tau gimana sakitnya perasaan gue." Y/n mendengus, lalu melanjutkan, "Emang salah gue bisa percaya sama bajingan kayak lo."

"Makasih Jen, cukup tau." Itulah kalimat terakhir yang Jeno dengar sebelum Y/n pergi.

Jaemin menggeleng tak percaya. Ia mengambil jaket dan tas Y/n yang tergeletak di lantai, kemudian pergi menyusul Y/n.

Jeno benar-benar telah melukai hati gadis itu.













TBC

SPOILEEEERRRRR AGAIN^^

"Lo berhasil bikin gue nyerah. I finished up here. Gue balikin semuanya." Kata Y/n sambil agak melempar aset Jeno itu ke atas meja.

"Taksinya otw." Kata Jaemin yang buat Y/n langsung menarik kopernya keluar kamar. Ia juga menyenggol kasar bahu Jeno karena Jeno menghalangi jalan.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top